Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

KEBERAGAMAN MASYARAKAT DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

A. Makna Persatuan dan Keberagaman


Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-
perbedaan dalam berbagai bidang kehidupan.
1. Arti dan Makna Persatuan dan kesatuan
a. Persatuan adalah bersatunya bermacam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi.
b. Kesatuan adalah berkumpulnya orang atau kelompok orang yang memiliki persamaan.
c. Persatuan bangsa secara yuridis formal dimulai sejak diikrarnya sumpah pemuda dalam
kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.
d. Arti dan makna kesatuan berbangsa dan bertanah air yang berdasarkan pancasila adalah
sebagai berikut :
1) Kesatuan berbangsa, artinya keadaan yang merupakan satu keutuhan sebagai bangsa.
Makna kesatuan berbangsa adalah bahwa bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
2) Kesatuan bertanah air artinya keadaan yang merupakan satu keutuhan di wilayah yang
sudah dihuni secara turun-temurun oleh bangsa Indonesia. Makna Kesatuan bertanah air
artinya bahwa tanah air bangsa Indonesia merupakan suatu keutuhan yang tidak dapat
dipisahkan.
2. Membina Persatuan dan Kesatuan
a. Cara menanggulangi ancaman terhadap persatuan dan kesatuan.
1) Menjalin hubungan dialogis keagamaan
2) Menjalin kerjasama tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan
3) Menghormati bendera merah putih
4) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulan
5) Mengamalkan dan melaksanakan pancasila dan UUD NRI 1945
6) Menyelsaikan berbagai masalah dengan musyawarah
7) Mempelajari dan mau memahami adat istiadat dan budaya suku lain
8) Menyelenggarakan kerjasama antar daerah
9) Menjalin persahabatan antar suku bangsa
10) Memberikan bantuan tanpa membedakan suku dan asal daerah
11) Mempelajari berbagai kesenian daerah lain
12) Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
13) Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, tidak mudah marah
dan mendendam.
14) Menerima teman tanpa saling membedakan.
b. Tujuan pembinaan persatuan dan kesatuan :
1) Menjaga wilayah dan kekayaan alam Indonesia.
2) Menjaga ketahanan nasional
3) Mempertahankan kesatuan dan kebersamaan.
4) Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara.
5) Menaati peraturan.
3. Pengamalan nilai-nilai persatuan dan kesatuan
a. Mempertahankan pesatuan dan kesatuan
b. Meningkatkan semangat Bhineka Tunggal Ika.
c. Mengembangkan semangat kekeluargaan
d. Menghindari penonjolan dan perbedaan sara.
1) Egoisme / Individualisme, yaitu sikap mau menang sendiri / mementingkan diri sendiri.
2) Ekstremisme, sikap keras dalam mempertahankan pendirian dengan berbagai cara,
walaupun cara tersebut bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dasar negara.
3) Sukuisme, yaitu sikap menanggap suku bangsa sendiri lebih baik dan mengabaikan suku
bangsa lain.
4) Provinsialisme, sikap yang selalu berkutat dengan provinsi sendiri.
5) Acuh tak acuh (tidak peduli pada lingkungan sekitar).
6) Fanatisme yang berlebih-lebihan.
4. Landasan Hukum Persatuan dan Kesatuan
a. Landasan Ideal/Idil, yaitu pancasila terutama sila persatuan Indonesia.
b. Landasan Konstitusional, yaitu UUD NRI Tahun 1945 :
1) Pembukaan UUD NRI tahun 1945 alinea IV : “Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada..... persatuan Indonesia”.
2) Dalam pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945 :
 Pasal 1 ayat 1 : “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk
republik”.
 Pasal 30A (1) dan (2) :
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
terhadap negara.
(2) Syarat-syarat terhadap pembelaan diatur dalam Undang-undang.
c. Landasan operasianal Ketetapan MPR (dulu GBHN) dan UU lainnya

B. Prinsip Persatuan Dalam Keberagaman Suku, Agama, Ras Dan Antar Golongan.
1. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
2. Prinsip Naasionalisme Indonesia (Cinta tanah air)
3. Prinsip kebebasan yan bertanggung jawab.
4. Prinsip wawasan nusantara.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang diri sendiri dan
lingkungannnya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraankehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
mencakup bidang politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan.
5. Prinsip persatuan pembanguan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.

Anda mungkin juga menyukai