Anda di halaman 1dari 6

Latar Belakang

Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang dapat diartikan sebagai keseluruhan yang
terdiri dari macam-macam bagian.sistem hukum adalah suatu kesatuan yang memiliki unsur-
unsur yang mempunyai interaksi satu sama lain dan bekerjasama untuk mencapai tujuan
kesatuan tersebut. Yang terdiri dari elemen-elemen dan aspek yang membangun serta
menggerakkan hukum sebagai sebuah pranata dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu
sistem yang masih diimplementasikan dan telah dijalankan hingga saat ini adalah sistem
hukum, walaupun sistem hukum setiap negara berbeda. Menurut Hans Kelsen sistem hukum
adalah suatu sistem norma, yaitu patokan berperilaku yang dapat berwujud perintah, larangan,
dan kebolehan. Kelsen menekankan bahwa suatu sistem norma dikatakan valid jika diperoleh
dari norma yang lebih tinggi diatasnya, yang selanjutnya sampai pada tingkat dimana norma
tersebut tidak dapat diperoleh dari norma lain yang lebih tinggi, ini yang disebut sebagai norma
das ar atau ground norm.jadi dapat disimpulkan Sistem hukum merupakan satu
kesatuan utuh dari tatanan yang terdiri dari unsur-unsur atau bagian yang saling berkaitan satu
sama lain untuk mencapai suatu tujuan guna sebagai pedoman dan aturan dalam memberi
sanksi bagi yang melanggarnya agar tercipta perdamaian, keadilan dan ketertiban.
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem hukum yang diterapkan oleh berbagai negara,
namun di kalangan civitas akademika kita hanya diakrabkan dengan 2 (dua) sistem hukum yang
banyak mempengaruhi sistem hukum sebagian besar negara-negara di dunia. Sistem hukum
tersebut adalah sistem hukum eropa kontinental dan sistem hukum anglo saxon. Sejak awal
abad pertengahan sampai pertengahan abad XII, hukum Eropa Kontinental dan hukum Inggris
masuk ke dalam bilangan sistem hukum yang sama yaitu hukum Jerman. Sistem hukum eropa
kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri ciri adanya berbagai ketentuan-ketentuan
hukum dikodifikasi atau dihimpun secara sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh
hakim dalam penerapannya. Sistem yang dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental yang
didasarkan atas hukum Romawi disebut sebagai sistem Civil law. Disebut demikian karena
hukum Romawi pada mulanya bersumber kepada karya agung Kaisar Iustinianus Corpus Iuris
Civilis. Sistem Civil Law dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental sehingga kerap disebut
juga sistem kontinental. Hukum romawi yang merupakan sumber dari sistem Civil law telah
menempuh sejarah yang panjang untuk sampai kepada tingkat perkembangan yang tinggi.
Sistem hukum lainnya adalah anglo saxon yaitu sistem hukum yang dianut oleh beberapa
negara yang diantaranya negara Amerika Serikat dan Inggris. Sistem hukum ini adalah suatu
sistem hukum yang didasarkan pada yurisprudensi yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu
yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Disamping putusan hakim
maka kebiasaan-kebiasaan dan peraturan.peraturan tertulis undang-undang dan peraturan
administrasi negara walaupun banyak landasan yang terbentuk dalam sebuah kebiasaan dan
peraturan tertulis itu berasal dari putusan-putusan didalam pengadilan. Sumber-sumber hukum
tersebut (putusan hakim, kebiasaan, dan peraturan administrasi negara) tidak tersusun secara
hierarki seperti pada sistem hukum eropa kontinental.
PEMBAHASAN
1. Perbedaan Sistem Hukum Eropa Kontinental Dengan Sistem Hukum Anglo
Saxon
a.Sistem Hukum Eropa Kontinental
Sistem hukum Eropa kontinental biasa disebut dengan istilah "civil law"atau disebut juga
"hukum Romawi.sistem hukum ini disebut sebagai hukum romawi karena sistem hukum eropa
kontinental bersumber dari kodifikasi hukum yang digunakan pada masa kekaisaran romawi
tepatnya pada masa pemerintahan Kaisar Justinianus yang memerintah romawi pada sekitar
abad ke-5 antara 527 sampai dengan 565 M.Dalam sistem Civil Law, prinsip utama yang
menjadi dasar sistem ini adalah hukum memperoleh kekuatan mengikat karena diwujudkan
dalam peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematika di dalam
kodifikasi atau kompilasi tertentu. Civil Law dapat didefinisikan sebagai suatu tradisi hukum
yang berasal dari Hukum Roma yang terkodifikasi dalam Corpus Juris Civilis Justinian dan
tersebar keseluruh benua Eropa dan seluruh Dunia.
Seiring perkembangan zaman, segala macam bentuk prinsip hukum tersebut dijadikan aturan
pokok dalam merumuskan dan mengumpulkan berbagai macam prinsip hukum oleh negara-
negara yang berada di Eropa Daratan yang diantaranya: Jerman, Belanda, Perancis, Italia,
Amerika Latin dan Asia, tanpa terkecuali negara Indonesia. Sebab awal mulanya bangsa
Indonesia mengalami penjajahan yang dilakukan oleh Belanda. Prinsip pokok yang dijadikan
sebagai dasar dalam sebuah sistem hukum yang disebut dengan Eropa Kontinental adalah
aturan yang memiliki daya untuk mengikat, hal tersebut dapat terjadi karena adanya sebuah
peraturan yang tersusun dalam Undang-Undang. Prinsip pokok yang dimiliki oleh sistem hukum
Eropa Kontinental tersebut dianut berdasarkan nilai utama yaitu kepastian hukum. Kepastian
hukum dapat diartikan sebagai tujuan pokok dari sebuah tujuan hukum. maka kepastian hukum
tersebut dapat terwujud hanya apabila berbagai bentuk tindakan hukum yang seringkali terjadi
di masyarakat yang diatur oleh sebuah hukum yang bersifat tertulis. Berdasarkan tujuan hukum
dan berlandaskan pada sebuah sistem hukum yang diadopsi oleh suatu negara, maka seorang
hakim tidak diberikan kesempatan secara bebas untuk dapat menciptakan suatu hukum yang
memiliki kekuatan untuk dapat mengikat secara umum. Dalam hal ini, seorang hakim hanya
memiliki dua fungsi yang diantaranya menetapkan dan juga menjelaskan segala macam
peraturan yang menjadi batas wewenangnya dan hanya mengikat para pihak yang berperkara
saja.
Berkembangnya negara-negara yang ada di Eropa, mereka memiliki sebuah standar berupa
kedaulatan (sovereignty) seperti sebuah kedaulatan yang dapat digunakan untuk menetapkan
sebuah hukum yang berlaku. Sehingga yang dijadikan sebagai sumber dari sebuah sistem
hukum Eropa Kontinental adalah sebuah perundangan yang disusun oleh pemegang kekuasaan
legislative dan Peraturan-peraturan hukum (Regulation) yang dibuat pemegang kekuasaan
eksekutif berdasarkan wewenang yang telah ditetapkan oleh undang-undang (peraturan-
peraturan hukum administrasi negara) berasal dari Kebiasaan-kebiasaan yang telah hidup
dalam masyarakat dan yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan
dapat diterima sebagai hukum oleh masyarakat. contohnya bisa UUD 45, Tap MPR, UU/Perpu,
Peraturan Pemerintah, Perpres/Kep Pres, MA, Keputusan Menteri dan lain lain. jadi, keputusan
pengadilan bersifat fleksibel (berubah ubah) tergantung hakim yang memutuskan berdasarkan
fakta/bukti yang ada
Sistem hukum eropa kontinental dalamnya menganut aliran frele recht lehre yaitu dimana
hukum tidak dibatasi oleh undang-undang tetapi hakim diberikan kebebasan untuk
melaksanakan undang-undang atau mengabaikannya.
Dapat disimpulkan Sistem hukum eropa kontinental memiliki Karakteristik karakteristik sebagai
berikut:
a.Adanya kodifikasi.. Hukum mempunyai kekuatan mengikat karena dituangkan dalam
peraturan berbentuk undang-undang dan disusun secara sistematis dalam bentuk yang
terkodifikasi.
b. Hakim tidak terikat oleh preseden, sehingga undang-undang adalah sumber hukum utama.
Mereka yang menganut sistem hukum perdata memberikan kebebasan yang besar kepada
hakim untuk memutus perkara tanpa harus mengikuti keputusan hakim sebelumnya. Yang
menjadi sandaran hakim adalah aturan yang ditetapkan DPR, khususnya undang-undang.
c. Keadilan bersifat inkuisitorial. Dalam sistem ini, hakim berperan penting dalam mengarahkan
dan memutus perkara; Hakim secara aktif bekerja untuk menetapkan fakta dan mengevaluasi
bukti secara cermat dan berhati-hati. Sebagaimana diamati Friedman, hakim dalam sistem
hukum civil law berusaha untuk mendapatkan gambaran utuh tentang peristiwa yang mereka
hadapi sejak awal. Sistem ini mengandalkan profesionalisme dan kejujuran hakim.
Berdasarkan berbagai sumber hukum dan karakteristiknya yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka sebuah sistem hukum Eropa Kontinental terbagi menjadi hukum publik dan hukum privat.
Hukum publik merupakan hukum yang memuat aturan-aturan hukum guna mengatur
wewenang para petinggi negara dan guna mengatur interaksi yang terjalin antara masyarakat
dan negara begitupula sebaliknya. Sedangkan hukum privat dapat dimaknai sebagai hukum
yang memuat aturan-aturan hukum guna mengatur segala macam bentuk interaksi yang
peraturan yang terjalin antar sesama anggota masyarakat dalam aktivitasnya
Pembagian antar hukum publik dan hukum privat, pada praktinya berhubungan dengan budaya
hukum yang jalankan oleh suatu negara. sebuah tradisi atau budaya hukum yang ada terbagi
menjadi dua yaitu Common Law System dan Continental Civil Law System. dalam konsep
hukum publik, terdapat urusan publik yang dibedakan dari urusan yang bersifat privat. Pada
sistem Eropa Kontinental putusan yang ditetapkan oleh seorang hakim atau yurisprudensi pada
suatu perkara tertentu, sehingga memiliki kekuatan untuk dapat mengikat para pihak yang
berkaitan dengan suatu perkara. Mengikatnya hukum disebabkan oleh hukum yang tersusun
dalam undang-undang terkodifikasi secara otomatis. Sehingga sistem hukum Eropa Kontinental
mengutamakn hukum tertulis berupa perundang-undangan sebagai dasar utama yang
digunakan dalam sistem hukum tersebut (Hadi, 2016). Selain itu, yurisprudensi dijadikan
sebagai pelengkap dari aturan hukum yang mengalami kodifikasi (Pratama & Marliana, 2013).
Hakim hanya memiliki tugas untuk memutuskan atau memberikan ketetapan dan menjelaskan
mengenai peraturan hukum yang menjadi wewenangnya.
b.sistem hukum Anglo-Saxon
Nama lain dari sistem hukum Anglo-Saxon adalah “Anglo Amerika” atau Common Law”.
Merupakan sistem hukum yang berasal dari Inggris yang kemudian menyebar ke Amerika
Serikat dan negara- negara bekas jajahannya. Kata “Anglo Saxon” berasal dari nama bangsa
yaitu bangsa Angel-Sakson yang pernah menyerang sekaligus menjajah Inggris yang kemudian
ditaklukan oleh Hertog Normandia, William. William mempertahankan hukum kebiasaan
masyarakat pribumi dengan memasukkannya juga unsur-unsur hukum yang berasal dari sistem
hukum Eropa KontinentalSistem hukum anglo saxon merupakan suatu sistem hukum yang
didasarkan pada yurispudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian
menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem Hukum Anglo Saxon cenderung lebih
mengutamakan hukum kebiasaan, hukum yang berjalan dinamis sejalan dengan dinamika
masyarakat. Pembentukan hukum melalui lembaga peradilan dengan sistem jurisprudensi
dianggap lebih baikPutusan hakim/pengadilan merupakan Sumber hukum dalam sistem hukum
Anglo saxon. Dalam sistem hukum ini peranan yang diberikan kepada seorang hakim sangat
luas. Hakim berfungsi tidak hanya sebagai pihak yang bertugas menetapkan dan menafsirkan
peraturan-peraturan hukum saja. Hakim juga berperan besar dalam membentuk seluruh tata
kehidupan masyarakat . Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas untuk menafsirkan
peraturan hukum yang berlaku. Selain itu, bisa menciptakan hukum baru yang akan menjadi
pegangan bagi hakim-hakim lain untuk menyelesaikan perkara sejenis. Sistem hukum ini
menganut doktrin yang dikenal dengan nama ”the doctrine of precedent / Stare Decisis”.
Doktrin ini pada intinya menyatakan bahwa dalam memutuskan suatu perkara, seorang hakim
harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada dalam putusan hakim lain
dari perkara sejenis sebelumnya (preseden). Dalam perkembangannya, sistem hukum ini
mengenal pembagian hukum publik dan hukum privat. Hukum privat dalam sistem hukum ini
lebih ditujukan pada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik, hukum tentang orang, hukum
perjanjian dan tentangperbuatan melawan hukum. Hukum publik mencakup peraturan-
peraturan hukum yang mengatur kekuasaan dan wewenang penguasa/negara serta hubungan-
hubungan antara masyarakat dan negara.
Dapat disimpulkan Perbedaan Sistem Hukum Eropa Kontinental Dengan Sistem Hukum Anglo
Saxon sebagai berikut
1. Sistem hukum eropa kontinental mengenal sistem peradilan
administrasi, sedang sistem hukum anglo saxon hanya
mengenal satu peradilan untuk semua jenis perkara. 2. Sistem hukum eropa kontinental
menjadi modern karena
pengkajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi sedangkan
sistem hukum anglo saxon dikembangkan melalui praktek
prosedur hukum.
3. Hukum menurut sistem hukum eropa kontinental adalah suatu
sollen bulan sein sedang menurut sistem hukum anglo saxon
adalah kenyataan yang berlaku dan ditaati oleh masyarakat.
4. Penemuan kaidah dijadikan pedoman dalam pengambilan
keputusan atau penyelesaian sengketa, jadi bersifat konsep
atau abstrak menurut sistem hukum eropa kontinental sedang
penemuan kaidah secara kongkrit langsung digunakan untuk
penyelesaian perkara menurut sistem hukum anglo saxon.
5. Pada sistem hukum eropa kontinental tidak dibutuhkan
lembaga untuk mengoreksi kaidah sedang pada sistem hukum
anglo saxon dibutuhkan suatu lembaga untuk mengoreksi,
6. Pada sistem hukum eropa kontinental dikenal dengan adanta
kodifikasi hukum sedangkan pada sistem hukum anglo saxon
tidak ada kodifikasi.
7. Keputusan hakim yang lalu (yurisprudensi) pada sistem hukum
eropa kontinental tidak dianggap sebagai kaidah atau sumber
hukum sedang pada sistem hukum anglo saxon keputusan
hakim terdahulu terhadap jenis perkara yang sama mutlak
harus diikuti.
8. Pada sistem hukum eropa kontinental pandangan hakim
tentang hukum adalah lebih tidak tekhnis, tidak terisolasi
dengan kasus tertentu sedang pada sistem hukum anglo saxon
pandangan hakim lebih teknis dan tertuju pada kasus tertentu.
9. Pada sistem hukum eropa kontinental bangunan hukum, sistem
hukum, dan kategorisasi hukum didasarkan pada hukum
tentang kewajiban sedang pada sistem hukum anglo saxon
kategorisasi fundamental tidak dikenal.Pada sistem hukum
eropa kontinental strukturnya terbuka untuk perubahan sedang
pada sistem hukum anglo saxon berlandaskan pada kaidah
yang sangat kongrit.

Anda mungkin juga menyukai