Anda di halaman 1dari 9

RESENSI BUKU

PENGANTAR PERBANDINGAN SISTEM HUKUM CIVIL


LAW COMMON LAW HUKUM ISLAM

RESENSI INI DIBUAT UNTUKMEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


PERKEMBANGAN SISTEM HUKUM

OLEH :

ALGA MAHATE ARA


NPM: 2203201010066

PROGRAM MEGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UNSYIAH KUALA

1
Pengarang Buku : Ade Maman Suherman, S.H.,M.Sc

Judul Buku : Pengantar Perbandingan Sistem Hukum (Civil Law


Common Law Hukum Islam )

Pengantar Buku : Dr Satya Arianto,S.H.,M.H

Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Jumlah Halaman : 358 Halaman

A. Sistem Hukum Civil Law

Istilah pemberian nama civil law diambil dari hukum sipil, istilah
hukum sipil sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu tradisi hukum yang
berasal dari roma yang terkodifikasi, hal tersebut dikarenakan faktor
sejarah yang diamana hukum civil lahir dari roma empire dan
berkembang ke seluruh dunia setelah adanya kemenangan nepoleon.

Sistem hukum civil law ( eropa kontinental) bertujuan memberikan


jaminan secara hukum kepada siapapun, sebelum adanya sistem hukum ini
kondisi permasalahan orang yang dengan kasus yang sama akan
berhadapan dengan institut dan instrumen atau lembaga yang berbeda
dalam mencari keadilan, sehingga sistem hukum ketika itu sebagai sistem
hukum yang kompleks susah diterapkan, rumit, kacau dan sewenang-
wenang.

Negara eropa yang menganut sistem hukum civil law diantaranya


adalah negara Prancis, jerman dan Belanda. Jika dilihat dari sumber
hukumnya maka sumber hukum civil law tidak terpisah dari teori
pemisahan kekuasaaan oleh Montesquieu yang dikenal dengan teori trias

2
politica. Adapun sumber hukum dari sistem hukum civil law berawal dari
konsep kedaulatan negara, baik secara internal maupun eksternal.

Sumber hukum civil law ada 3 yaitu statutes, regulation dan


custom, statutes merupakan undang-undang, negara yang menganut sistem
civil law yang notabetnya menganut hukum positif telah mereduksi
pengertian hukum menjadi lebih sempit yaitu undang-undang. regulation
merupakan pengaturan-pengaturan yang pembuatanya telah melalui power
delegation dari legislatif kepada eksekutif, custom merupakan kebiasaan
yang dipraktikan dalam masyarakat yang tidak dituangkan dalam bentuk
tertulis, selain itu custom tidak dibenarkan bertentangan dengan statuta
dan regulasi.

B. Sistem Hukum Common Law

Pengertian common law dalam arti luas, common law merupakan


semua bagian dari hukum positif yang memakai logika berfikir induktif
dan analogi sistem hukum common law di dasari atas kebiasaan baik
kebiasaan pada suatu daerah maupun pada kebiasaan negara yang umum
dan juga menyeluruh, sistem hukum common law dapat dapat berbentuk
hukum tidak tertulis maupun hukum tertulis seperti statutes maupun
codes.

hampir sepertiga dari seluruh kehidupan umat manusia di negara


negara yang memiliki sistem hukum banyak di dasari oleh hukum inggris,
yang merupakan salah satu negara yang menganut sistem hukum common
law. salah satu ciri khas common law adalah hubunganya yang kuat
dengan masa lalu. ikatan-ikatan sejarah ini sebagian besar di sebabkan
oleh kontinuitas hukumnya yang tidak pernah terpututs. sejak 1066, tahun
penaklukan enggland oleh bangsa norman. common law juga tidak pernah
menerima hukum asing dalam sekala besar, atau kodifikasi-kodifikasi
besar.

3
inggris sebagai contoh dahulu hakim-hakim kerajaan adalah
hakim-hakim keliling yang berkelana ke seluruh penjuru negeri untuk
memriksa kasus, karena sering bepergian, hakim-hakim kerajaan menjadi
terbiasa dengan berbagai hukum adat, keuntunganya dan kerugianya yang
sering mereka perbandingakan dan diskusikan di kala mereka ketika
mereka saling berjumpa di London. ber angsur-angsur hal ini
menimbulkan situasi ketika hakim-hakim kerajaan semakin sering
menerapkan aturan-aturan hukum yang sama di seleruh negri dengan cara
demikan terbentuklah common law (commune ley dalam Bahasa hukum
francis)

Dalam hal pengambilan keputusan pengadilan, maka hakim memiliki tiga


sumber hukum yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan
yaitu konstitusi, undang-undang dan keputusan pengadilan sebelumnya
(constitution, statuites and previous court decision).

Sejarah mengapa disistem hukum common law lebih cendrung


pengambilan keputusan oleh hakim dilihat dari putusan yang di keluarkan
ileh hakim hakum sebelumnya atau putusan pengadilan sebelumnya, hal
ini berawal dari ketika raja menunjuk seorang hakim untuk menyelesaikan
suatu perkara dan pada saat itu belum adanya undang-undang dan
konstitusi, maka dalam memberi keputusan hakim tersebut membuka
putusan putusan dan merujuk pada keputusan hakim sebelumnya.

C. Sistem Hukum Islam

hukum muslim (muslem law) atau hukum Islam di Arab di sebut


“Syariah” (Jalan Benar) hukum islam adalah sistem aturan-aturan hukum
agama, sama dengan kanon di gereja katolik, misalnya. hukum islam
murni yang tidak di cemari oleh campur tangan negara dan bebas dari
dukungan manapun. hukum islma berperan penting tertutama dalam
wilayah hukum kelurga dan hukum waris, dan sampai taraf tertentu dalam
wilayah hukum pidana, sementara pengaruh hukum muslim terhadap

4
hukum kekayaan atau kontrak, misalnya jauh lebih lemah ( namun
bukanya tidak memiki arti, seperti, seperti terlihat pada larangan untuk
menerapkan riba, serta hubungan peka antara industry asurasnsi dengan
larangan islma untuk berjudi.

Sumber hukum dalam sistem hukum islam yaitu Al-Quran yang


berasal dari tuhan dan memuat wahyu-wahyu tuhan kepada nabi
muhammad. wahyu di katakana terjadi secara bertahap selama priode kira-
kira 23 tahun. Al-Quran di bagi menjadi 30 Juz. dalam hierarki sumber
hukum terdapat Sunnah, yang merupakan penjelasan tentang ucapan,
perbuatan, dan tinggkah laku nabi ( termasuk sikap diam beliau terhadap
penyataan-pernyataan tertentu). kemudian Ijma, yaitu pendapat-pendapat
yang di terima secara umum di kalangan orang beriman, terutama
cendikiawan hukum, dalam menafsirkan sumber hukum (utama).

Di karenakan fakta bahwa dua sumber hukum islam primer dan


fundamental berasal dari tuhan (Qur-An) atau dari rasulnya , Muhammad
(Sunnah) kedunanya di anggap oleh umat muslim yang beriman sebagai
sah dan tetap selama-lamanya maksudnya, hukum terakhir dan sempurna
yang kelak suatu saat pasti di akui dan di anut seluruh umat manusia,
sesuai dengan pandangan ini, lembaga-lembaga kegislatif nasional di
berbagai negara tidak dapat merubah hukum tersebut, namun hanya dapat
menganut detail dan modalitas yang belum di atur oleh syariah.

Banyak aturan muslim di rumuskan secara sangat luas sehingga


bias menjadikan dasar untuk mendukung gagasan feodal, dan juga gagasan
modern. Kewajiban yang sudah di tetapkan untuk berbuat amal, misalnya,
dapat di wajibkan dengan cara memberikan sedekah kepada fakir miskin
di jalan, tetapi juga bisa di andalkan sebagai dukungan oleh para politisi
atau anggota dewan legislatif yang berkeinginan memperkenalkan sistem
jaminan sosial menurut modern barat.

D. Analisis

5
Penulis berpendapat Adapun kesimpulan yang dapat di ambil mengenai
persamaan antara sumber hukum civil law, common law dan juga hukum
islam ketiga sistem hukum tersebut memiliki sejarah yang panjang dalam
proses pemberlakuanya dan ketiga sistem hukum tersebut di akui dan di
laksanakan oleh para penganutnya misalnya sistem hkum civil law, akan
berusaha agar sistem hukum ini tetap betahan dalam sistem hukum nasional
karena telah di terapkan beberapa ratus tahun yang lalu akibat penjajahan.

dalam perkembanganya di beberapa negara civil law dan common law


terdapat pluralisme sistem hukum yang membuat hukum menjadi semakin
canggih dan terus berkembang untuk memecahkan suatu konflik dalam hukum
walaupun seperti di negara inggris yang menganut sistem hukum common law
sistem hukum di negara itu terkadang terlihat sedikit konyol oleh atribut-
atribut yang tampak dari luar, seperti rambut palsu para hakim dan barrister-
nya serta masih banyak mengunakan frasa atau ucapan kuno yang dari segi
praktis tampak tak berguna dan usang namun keberadaan dan eksistensi
hukum yang di anut tidak mungkin berlaku dan berkelanjutan sampai sekarang
bila hkum tersebut tidak terbukti sangat lues dan praktis.

civil law dan common law keduanya hari ini menjadi sistem hukum yang ter
integitas karena para ahli berhasil membangun sebuah teori hukum kemudian
penyelengaraan dan penegakan hkum di percayakan kepada sekelompok
professional yang keseharianya menjalankan aktivitas di bidang hukum,
kemudian intitusi hukum bersifat mandiri dan ontomo, terdapat supremasi
hukum atas politik, tradisi hukum barat di perkaya oleh nilai nilai sosial yang
baru sebagai hasil dari pergolakan atau revolusi tidak hadir begitu saja.

Selain itu, sistem hukum common law, civil law maupun hukum islam
juga memiliki persamaan dengan mengakui keberadaan adat, dalam sistem
hukum civil law adat merupakan salah satu sumber hukum, adat merupakan
kebiasaan yang dipraktikan dalam masyarakat yang tidak dituangkan dalam
bentuk tertulis, lebih lagi jika dilihat dalam sistem common law, adat

6
merupakan ciri khusus dari sistem hukum common law. Karena common law
didasari atas kebiasaan, baik kebiasaan pada suatu daerah maupun pada
kebiasaan negara yang umum dan juga menyeluruh. Dalam sistem hukum
islam juga mengakui adat menjadi sumber hukum yang dimana disebutkan
bahwa selama adat yang berlaku dalam masyarakat tidak bertentangan dengan
sumber hukum islam lainya seperti Al-Quran, sunnah dan lain-lain.

Perbedaan civil law dengan common law dalam hal peraturan perundang-
undangan, dalam sistem civil law perundang-undangan merupakan sumber
hukum primer dan proses pembentukanya berdasarkan teori montesquieu
yaitu pembentukan peraturan perundang-undangan ada pada badan legislatif,
sedangkan dalam sistem hukum common law statuta atau undang-undang di
tafsirkan dengan menggunakan kasus, dengan kata lain peraturan perundang-
undangan hanya melengkapi hukum yang bergulir di pengadilan dari kasus ke
kasus.

Kelebihan sistem hukum civil law : dalam sistem hukum civil law
memiliki prinsip dasar dengan aturan yang tertulis secara sistematis dan
dikodifikasikan seperti peraturan perundang-undangan oleh karenanya hukum
itu memperoleh kekuasaan yang mengikat, seiring dengan itu terdapat juga
tujuan hukum lainya yaitu kepastian hukum, dalam sistem hukum civil law
juga memberikan penjelasa mengenai hukum publik dan hukum privat serta
memfokuskan pada hak dan kewajiban masyarakatnya.

Kelebihan sistem hukum common law : dalam hal ini salah satu hal
menarik dalam sistem hukum common law ialah bahwa tugas dari pengadilan
bukan hanya sekedar menerapkan hukum yang tertulis seperti kostitusi dan
undang-undang, dan keputusan pengadilan sebelumnya. Tetapi peran hakim
lebih aktif yaitu dituntut untuk melihat dokumen-dokumen hukum yang ada
dan dapat menciptakan suatu kondisi dimana hukum lebuh fleksibel dan lebih
menguntungkan rakyat.

7
Kelebihan sistem hukum islam : kelebihan dalam sistem hukum islam
yang pertama ialah hukum tersebut bukan di buat oleh campur tangan manusia
sehingga adanya pusat kekuasaan tertinggi yang berdiri secar mandiri yang
tidak dapat di bantahkan karena berdiri atas dasar akar religionalitas.

dasarnya bukan dibuat oleh manusia melainkan dari Allah SWT oleh sebab itu
maka hukum islam bukan merupakan hukum yang skuler melainkan
pengimplementasian keimanan manusia terhadap tuhnya, selain itu hukum
islam juga mengatur dengan baik hubungan manusia dengan tuhan, hubungan
manusia dengan manusia lainya dan juga hubungan manusia dengan individu
atau masyarakat, namun demikian hukum islam tidak mengenal pemisahan
hubungan hukum publik dan hukum privat. Karena dalam islam hukum adalah
suatu pilar utama masyarakat dan hukum sendiri diperuntukan untuk
masyarakat.

Kelemahan sistem hukum civil law : jika civil law hanya memiliki sumber
hukum undang-undang, regulasi dan kebiasaan maka akan terdapat
konsekuensi terhadap kewenangan hakim dalam mengambil keputusan dan
dalam hal ini dikhawatirkan hakim hanya menjadi pelaksana undang-undang
saja tanpa melihat doktrin dan yurisprudensi dalam pengambilan keputusan
karena tidak dimungkinkan hakim merujuk pada referensi dan sumber lain.

Kelemahan sistem hukum common law : adapun kelemahan dalam sistem


common law salah satunya adalah hakim berperan besar dalam
menciptakankaidah-kaidah hukum yang mengatur tata kehidupan masyarakat ,
hakim terlalu memiliki wewenang yang luas untuk menapsirkan undang-
undang dan menciptakan prinsip hukumbaru yang berguna sebagai
penanganan bagi hakim lain dalam menyelesaikan permasalahan, dengan
kekuasaan yang teramat besar, dimungkinkan terjadinya penyelewengan
kewenangan.

Sistem hukum yang dewasa ini berlaku di Indonesia dominasi oleh sistem
hukum yang merupakan warisan dari kolonial Belanda yang menganut sistem

8
hukum civil law, namun keberaadaan hukum adat masih memiliki peran
dalam kehidupan bermasyarakat, selain sistem hukum civil law sistem hukum
common law dan hukum islam juga tampak tumbuh dan berkembang di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai