Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN SISTEM HUKUM COMMON LAW

DAN CIVIL LAW

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


Individu mata kuliah
“Perbandingan Hukum”

Dosen Pengampu:
Nora Mia Azmi, S.H, M.H

Disusun oleh:

Rama Novanza : 2001110043

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH


2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan atas limpahan dan hidahNya
sehinhgga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbandingan Sistem Hukum
Common Law dan Civil Lawl” ini dengan lancar dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penilaian makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Perbandingan Hukum dibawah bimbingan dosen, yang kami hormati dan kami cintai
Nora Mia Azmi, S.H, M.H. makalah ini kami tulis dengan sepenuh hati dan berusaha
semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang baik dan mudah di mengerti oleh teman-
teman.
Terima kasih kami ucapkan kepada orang tua kami yang selalu mendoakan anak-
anaknya agar mencari ilmu dan menjalani kehidupan dengan baik, terimakasih juga kepada
dosen-dosen yang telah memberikan ilmu sebanyak-banyaknya kepada kami dengan hati
yang ikhlas, dan tulus serta kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu dan
memberi semangat kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................3
A. Latar Belakang..................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................6
A. Apa perbedaan Civil Law dan Common Law...................................................................6
B. Apa karateristik Common Law dan Civil Law.................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................10
Kesimpulan.......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tradisi common law muncul di innggris selama abad pertengahan dan diterapkan
dalam koloni inggris diseluruh benua. Tradisi civil law dikembangkan di benua Eropa pada
sat yang sama dan diterapkan dikoloni-koloni dan kekuatan imperial eropa seperti spanyol
dan Portugal. Civil law juga yang diadopsi pada abad kesembilan belas dan kedua puluh
oleh negara-negara yang sebelumnya memiliki tradisi hukum yang berbeda, seperti rusia dan
jepang, yang berusaha untuk mereformasi sistem hukum mereka dalam rangka mendapatkan
kekuatan ekonomi dan politik dibandingkan dengan negara-negara eropa barat. Untuk
Amerika yang akrab dengan terninologi dan proses hukum yang didasarkan pada common
law inggris, tradisi civillaw terasa asing dan membingungkan.meskipun inggris
telahmemiliki ikatan banyak budaya yang mendalam dengan seluruh negara eropa pada abad
pertegahan, tradisi hukum yang dikembangkan berbeda dari yang lain untuk sejumlah alas
an historis. Salah stu pembedaan yang paling mendasar adalah keputusan pengadilan
dijadikan sebagai dasar hukum dari common law dan keputusan legislative sebagai dasar
tradisi hukum common law dan civi law.1
Sementara Civil Law Sistem mula-mula merupakan sistem hukum Eropa benua atau
daratan. Kemudian dianut oleh banyak negara di dunia melalui suatu proses penyebaran
tertentu, sehingga negara-negara penganutnya dimasukkan ke dalam kelompok Civil Law
System. Modal Civil Law System adalah hukum Romawi-Jerman dan hukum Gerejani yang
mengalami evolusi sejak Eropa memasuki zaman Renaisance pada akhir abad XI atau abad
XII, dan terus berlangsung sampai zaman Modern.
Sampai saat ini kedua sistem hukum tersebut cukup menjadi perdebatan sengit
diantara para ilmuan. Jeremy Bentham yang kemudian didukung oleh John Austin
merupakan Pendukung civil law, dan mereka menganggap bahwa system common law
mengandung ketidakpastian dan menyebutnya sebagai “law of the dog” Sebaliknya salah
satu pendukung sistem common law, F.V Hayek mengatakan bahwa system common law
lebih baik dari pada civil law karena jaminannya pada kebebasan individu dan membatasi
kekuasaan pemerintah. Menurut Hardijan Rusli, terdapat empat kelompok sistem hukum
yaitu Civil law, Socialist Law, Common Law, dan other conception of Law. Namun
hanya dua kelompok hukum yang dominan, yaitu Civil Law dan Common Law. Hal ini
sejalan dengan pendapat

3
1
Satjipto Rahardjo. Ilmu Hukum. (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1991), hal. 235

4
Satjipto Rahardjo yang menyatakan bahwa di dunia ini kita tidak menemukan satu sistem
hukum saja, melainkan lebih dari satu sistem hukum. Saat ini kita mengenal dua sistem
hukum yang berbeda, yaitu Civil Law System untuk yang pertama, dan Common Law
System untuk yang kedua.
Sistem Common Law bersumber dari hukum Inggris yang berkembang dari
ketentuan atau hukum yang ditetapkan hakim dalam keputusan-keputusannya (judge made
law). Kata Common Law ini berasal dari ‘comune, ley’, yang berarti adalah suatu adat
kebiasaan (custom) yang bersifat umum bukan hanya adat kebiasaan setempat/lokal2

2
Muhammad Dzikirullah H. Noho, Mendudukan Common Law System dan Civil Law System Melalui
Sudut Pandang Hukum Progresif di Indonesia, Jurnal Rechtsvinding, hal. 1
5
B. Rumusan Masalah
1. Apa Perbedeaan Civil Law dan Common Law?
2. Apa karakteristik Civil Law dan Common Law?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan Civil Law dan Common Law
2. Untuk mengetahui karakteristik Civil Law dan Common Law

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan Hukum Common Law dan Civil Law


Civil law atau sistem hukum Eropa Kontinental adalah sistem hukum yang berkembang
di negara Eropa Daratan yang berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di Kekaisaran
Romawi pada masa pemerintahan Yustinianus dan sepertinya yang telah dikeukan atau juga
disebut dengan Corpus Juris Civilis. Corpus Juris Civilis adalah kompilasi ragaman pendapat
kasus- kasus yang diselesaikan di Romawi bagian barat dijadikan prinsip dasar dalam bahasan
dan kodifikasi hukum di Negara-negara Eropa daratan seperti Jerman, Belanda, Prancis, Italia,
Amerika Latin, dan juga Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Oleh karena sistem ini dianut
oleh negara Eropa Daratan (kontinental), maka hukum ini juga disebut dengan sistem Eropa
Kontinental.

Prinsip dasar sistem Eropa Kontinental adalah bahwa hukum itu memperoleh kekuatan
yang mengikat karena berupa peraturan yang berbentuk Undang-Undang yang tersusun secara
sistematis dalam kodifikasi. Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum dalam
sistem civil law. Kepastian hukum dapat terwujud jika tingkah laku manusia diatur secara pasti
dapat terlihat dengan bentuk tulisan.3

Masih dalam pendapat yang senada, menurut Yuhelson civil law adalah hukum yang
memperoleh kekuatan mengikat, karena sumber-sumber hukumnya diwujudkan dalam
peraturan- peraturan yang membentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam
kodifikasi atau kompilasi tertentu dengan prinsip utama yang dianut adalah kepastian hukum.
Sumber hukum civil law berbasis pada hukum tertulis (written law) dan menuangkan
semaksimal mungkin norma ke dalam aturan hukum. Dengan demikian, yang menjadi sumber
hukum utama adalah undang-undang yang dibentuk oleh pemegang kekuasaan legislatif dan
kebiasaan yang hidup di masyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.

Oleh karena itu, sistem hukum civil law juga sering disebut sebagai “hukum adalah
undang-undang”. Tentunya hal tersebut karena sumber utama dalam sistem hukum Eropa
Kontinental adalah undang-undang yang dibentuk legislatif. Walaupun demikian, peraturan-
peraturan yang dipakai sebagai pegangan kekuasaan eksekutif yang dibuat olehnya berdasarkan
kewenangannya dan kebiasaan yang hidup di masyarakat yang tidak bertentangan di masyarakat
juga diakui sebagai sumber hukum.

3
Nurul Qamar. Perbandingan Sistem Hukum dan Peradilan Civil Law System dan Common Law
System. (Makassar: Pustaka Refleksi, 2010), hal. 40
7
Penggolongan system hukum civil law terbagi atas dua sistem utama, yaitu:

1. Hukum Publik, yang mengatur wewenang negara/ penguasa serta hubungan antara
masyarakat dengan negara atau sebaliknya.

2. HukumPrivat, yang mengatur hubungan antara individu dengan individu dalam memenuhi
kebutuhan hidup.

Akan tetapi, dalam praktiknya, semakin berkembang pesat di bidang hukum dan
masyarakat sekarang ini mengakibatkan batas-batas antara hukum publik dan hukum privat
semakin kabur

Artinya, banyak bidang kehidupan yang sebenarnya merupakan kepentingan


perseorangan tetapi menunjukkan indikasi sebagai kepentingan umum sehingga memerlukan
campur tangan pemerintah melalui kaidah-kaidah hukum publik. Contoh masalah perdagangan,
perburuhan/ketenagakerjaan, perkawinan, pertanahan/agrarian, perusahaan dan lain-lain.

Karakteristik Civil Law

Menurut Yuhelson civil law memiliki tiga karakteristik utama, yaitu adanya hukum yang
mengikat sehingga diperlukan kodifikasi, hakim tidak terikat pada presiden, dan sistem
peradilan yang bersifat inkuisitorial yang akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Hukum yang Mengikat Karakteristik utama yang menjadi dasar sistem


hukum civil law, adalah hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan dalam
peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam
kodifikasi. Karakter dasar ini dianut mengingat bahwa nilai utama yang merupakan tujuan
hukum dalam civil law adalah kepastian hukum. Kepastian hukum hanya dapat diwujudkan
apabila tindakan-tindakan hukum manusia dalam pergaulan sehari-hari diatur oleh
peraturan- peraturan hukum tertulis. Dengan tujuan hukum itu dan berdasarkan sistem
hukum yang dianut, maka hakim tidak dapat leluasa menciptakan hukum yang mempunyai
kekuatan mengikat umum. Dalam civil law, hakim hanya berfungsi menetapkan dan
menafsirkan peraturan-peraturan dalam batas-batas wewenangnya.4

2. Hakim Tidak Terikat kepada Presiden Karakteristik kedua civil law tidak dapat
dilepaskan dari ajaran pemisahan kekuasaan yang mengilhami terjadinya Revolusi Perancis.
Menurut Paul Scolten pengorganisasian utama dari organ-organ negara Belanda adalah
pemisahan antara kekuasaan pembuatan undang-undang, kekuasaan peradilan, dan sistem
kasasi

8
4
Hartanto, Pengantar ilmu hukum. (Medan: Umsu Press.2022) hal 22

9
sehingga tidak dimungkinkannya kekuasaan yang satu mencampuri urusan kekuasaan yang
lain. Penganut sistem hukum civil law memberi keleluasaan yang besar bagi hakim untuk
memutus perkara tanpa perlu meneladani putusan-putusan hakim terdahulu. Apa yang
menjadi pegangan hakim adalah aturan yang dibuat oleh parlemen, yaitu undang-undang.

3. Sistem Inkuisitorial Karakteristik ketiga pada sistem hukum civil law adalah apa yang
disebut oleh Lawrence Friedman sebagai digunakannya sistem inkuisitorial dalam peradilan.
Dalam sistem inkuisitorial, hakmi mempunyai peranan yang besar dalam mengarahkan dan
memutuskan perkara; hakim aktif dalam menemukan fakta dan cermat dalam menilai alat
bukti. Menurut pengamatan Friedman, hakim di dalam sistem hukum civil law berusaha
untuk mendapatkan gambaran lengkap dari peristiwa yang dihadapinya sejak awal. Sistem
ini mengandalkan profesionalisme dan kejujuran hakim.

Perbedaan Civil Law dengan Common Law

Civil law dan common law merupakan dua sistem hukum yang sering dibandingkan
karena dapat dikatakan merupakan dua sistem hukum yang paling banyak digunakan atau
setidaknya diadopsi di dunia. beberapa perbedaan civil law dengan common law di antaranya
adalah sebagai berikut.

1. Sistem hukum civil law mengenal sebuah sistem yang dinamakan sistem peradilan
administrasi, sedangkan common law hanya mengenal satu peradilan untuk semua jenis
perkara.

2. Civil law menjadi modern karena pengkajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi,
sedangkan common law dikembangkan melalui praktik prosedur hukum.

3. Hukum menurut civil law adalah suatu sollen bulan sein, sedangkan menurut sistem hukum
common law hukum adalah kenyataan yang berlaku dan ditaati oleh masyarakat.

4. Penemuan kaidah dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian


sengketa, jadi bersifat konsep atau abstrak menurut civil law, sementara itu penemuan
kaidah secara konkret langsung digunakan untuk penyelesaian perkara menurut
sistem hukum common law.

5. Pada sistem hukum civil law, tidak dibutuhkan lembaga untuk mengoreksi kaidah,
sedangkan pada sistem common law dibutuhkan suatu lembaga untuk mengoreksi, yaitu
lembaga equity. Lembaga ini memberikan kemungkinan untuk melakukan elaborasi
terhadap kaidah-kaidah yang ada guna mengurangi ketegaran.

10
6. Pada sistem civil law dikenal dengan oleh karena itu adanya kodifikasi hukum, sedangkan
pada common law tidak ada kodifikasi.

7. Keputusan hakim yang lalu (yurisprudensi) pada sistem hukum civil law tidak dianggap
sebagai kaidah atau sumber hukum, sedangkan pada sistem hukum common law keputusan
hakim terdahulu terhadap jenis perkara yang sama mutlak harus diikuti.

8. Pada sistem hukum civil law, pandangan hakim tentang hukum adalah lebih tidak teknis,
tidak terisolasi dengan kasus tertentu, sedangkan pada sistem hukum common law,
pandangan hakim lebih teknis dan tertuju pada kasus tertentu.

9. Pada sistem hukum civil law, sistem hukum dan kategorisasi hukum didasarkan pada hukum
tentang kewajiban, sedangkan pada sistem hukum common law, kategorisasi fundamental
tidaklah dikenal. Pada sistem hukum civil law, strukturnya terbuka untuk perubahan,
sedangkan pada common law berlandaskan pada kaidah yang sangat konkret.5

5
Yuhelson. Pengantar ilmu hukum. (Gorontalo: Ideas Publishing. 2017) hal 16

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Apakah Indonesia menganut sistem hukum Common Law? Sepanjang penelusuran
kami, Indonesia menganut sistem Civil Law. Saat menangani perkara, hakim akan mencari
rujukan peraturan yang sesuai dan bersifat aktif dalam menemukan fakta dan cermat dalam
menilai alat bukti, sehingga diperoleh gambaran lengkap dari perkara. Namun demikian,
dalam praktik dan perkembangannya, peradilan di Indonesia tidak lagi sepenuhnya
menerapkan sistem Civil Law karena telah memiliki dan menerapkan beberapa karakteristik
yang identik dengan sistem Common Law.
Common Law System (Anglo Saxon) khususnya di Indonesia, kedudukannya dapat
ditelusuri dalam sumber hukum di Indonesia, di antaranya yurisprudensi dan kebiasaan.
Maksud dari yurisprudensi ini, suatu keputusan yang diambil oleh hakim berdasarkan
pertimbangannya dalam memutuskan suatu perkara yang belum diatur dalam undang-
undang. Sedangkan kebiasaan merupakan kebiasaan-kebiasaan lokal yang selama ini diakui
dan hidup di masyarakat, dalam istilah Common Law disebut “kaidah-kaidah lokal”.
Jadi, jika ditanya Indonesia menganut sistem hukum yang mana? Jawabannya
adalah Civil Law, namun dalam praktik dan perkembangannya, penerapan atau
pengadopsiannya tidak bersifat mutlak. Timbul pertanyaan, apakah memungkinkan suatu
negara menerapkan sistem hukum campuran antara Common Law dan Civil Law? Sebagai
informasi, tidak ada larangan suatu negara untuk menggunakan dua sistem hukum
sekaligus. Sebab, sistem hukum merupakan suatu sistem terbuka yang harus mampu
mengakomodasi perkembangan yang terjadi dalam masyarakat..

12
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Yuhelson. (2017). Pengantar ilmu hukum. Gorontalo: Ideas Publishing.
Hartanto. (2022). Pengantar ilmu hukum. Medan: Umsu Press.
Satjipto Rahardjo (1991). Ilmu Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Muhammad Dzikirullah H. Noho, Mendudukan Common Law System dan Civil Law System
Melalui Sudut Pandang Hukum Progresif di Indonesia, Jurnal Rechtsvinding
Nurul Qamar. (2010) Perbandingan Sistem Hukum dan Peradilan Civil Law System dan
Common Law System. Makassar: Pustaka Refleksi,

13

Anda mungkin juga menyukai