Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Perbandingan sistem hukum


(CIVIL LAW)

Oleh:
M. Fathoni Habibilah 1930102084
Nisa Nursyifa Salsabila 2110102007
Rini Sarinanti 2120102019
Dzulkopli 2120102022

Dosen Pengampu:
Armasito S.Ag.,M.H

program studi perbandingan madzhab


fakultas syariah dan hukum
universitas islam negeri raden fatah Palembang 2023
kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan taufik, rahmat dan
hidayah serta kemudahan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang
merupakan suatu tugas dari mata kuliah perbandingan sistem hukum.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada buk armasito S.Ag.,M.H yang
telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat lebih mempelajari dan memahami
mata kuliah ini terutama dalam pembahasan tentang sistem hukum civil law

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan sehingga kritik dan saran dari para pembaca sangat di butuhkan untuk
bahan pertimbangan perbaikan.

Kami juga berharap semoga dengan adanya makalah ini bisa menjadi
pengetahuan dan manfaat lainnya bagi kita semua.

Sekian dan terima kasih.

Penulis

2
Daftar isi

Kata pengantar ............................................................................. 2

Daftar isi .......................................................................................... 3

Pendahuluan .................................................................................... 4

A. Latar belakang ................................................................................... 4


B. Rumusan masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................ 4

Pembahasan ..................................................................................... 5

A. Pengertian dan dasar hukum civil law ............................................... 5


B. Negara yang menganut sistem civil law ............................................ 7
C. Pengaruh sistem hukum civil law terhadap negara indonesia .......... 8
D. Kelebihan sistem hukum civil law................................................... 10

Penutup ............................................................................................ 11

A. Kesimpulan ...................................................................................... 11

Daftar Pustaka ........................................................................... 12

3
Pendahuluan

A. Latar belakang
Hukum sebagai institusi keadilan menjalankan fungsinya melalui suatu proses tertentu
menuju suatu arah dalam rangka mewujudkan keadilan, sehingga keadilan menjadi sesuatu
yang konkrit sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang paling mendasar.
Penegakan hukum dalam kehidupan ketatanegaraan dijalankan oleh pemerintah dan oleh
pengadilan, Kedua lembaga negara tersebut menjalankan fungsi penegakan hukum dengan
caranya masing-masing. Adapun penegakan hukum yang dijalankan oleh pengadilan yang
mana bentuk mekanisme dan prosedurnya sangat dipengaruhi oleh sistem hukum yang dianut
oleh suatu masyarakat atau negara tempat hukum itu berlaku.
Sistem hokum adalah suatu kumpulan unsur-unsur yang saling berinteraksi yang
merupakan satu kesatuan dan bekerjasama kearah tujuan tertentu. Setiap sistem hukum
memiliki pilihan bentuk mekanisme dan prosedur penegakan hukum dengan pendekatan yang
berbeda dari sistem hukum lainnya. Sistem hukum yang dianut oleh negara-negara di dunia
ini lebih dari satu, nah pada pembahasan kali ini akan dijelaskan salah satu sistem hukum yang
menjadi panutan oleh beberapa negara di dunia, terkhusus bagi negara Indonesia sendiri yakni
sistem hukum civil law.

B. Rumusan masalah
a. Apa itu sistem hukum civil law?
b. Apa saja dasar hukum civil law?
c. Negara apa saja yang menganut sistem hukum civil law?
d. Bagaimana pengaruh sistem hukum civil law terhadap hukum di Indonesia?
e. Apa saja kelebihan sistem hukum civil law?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita seputar
penjelasan mengenai sistem hukum civil law.

4
Pembahasan

A. Pengertian dan dasar hukum civil law


Civil law merupakan sistem hukum tertua dan paling berpengaruh di dunia. Sistem
hukum ini berasal dari tradisi roman-germania. Sekitar abad 450 SM, kerajaan romawi
membuat kumpulan peraturan tertulis mereka yang pertama yang disebut sebagai twelve
tables of rome. Sistem hukum ini menyebar ke berbagai belahan dunia Bersama dengan
meluasnya kerajaan romawi. Sistem hukum ini kemudian dikodifikasikan oleh kaisar
yustinus di abad ke 6 dengan nama The corpus juris civilis dan diselesaikan pada tahun
534 M. Ketika eropa mulai mempunyai pemerintahan sendiri hukum romawi ini digunakan
sebagai dasar hukum nasional masing-masing negara.
Berdasarkan sumbernya, civil law berbasis pada hukum tertulis (written law) dan
menuangkan semaksimal mungkin norma ke dalam aturan hukum. Yang menjadi sumber
hukum adalah undang-undang yang dibentuk oleh pemegang kekuasaan legislatif dan
kebiasaan yang hidup dimasyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan yang
ada. Bentuk-bentuk sumber hukum dalam arti formal dalam sistem hukum Civil Law
berupa peraturan perundang-undangan, kebiasaan- kebiasaan, dan yurisprudensi. Dalam
rangka menemukan keadilan, para yuris dan lembaga-lembaga yudisial merujuk kepada
sumber-sumber tersebut. Dari sumber itu, yang menjadi rujukan pertama dalam tradisi
sistem hukum Civil Law adalah peraturan perundang-undangan. Negara-negara penganut
civil law menempatkan konstitusi pada urutan tertinggi dalam hirarki peraturan perundang-
undangan dan semua negara penganut civil law mempunyai konstitusi tertulis1
Adapun berdasarkan penggolongannya, civil law ini dibagi menjadi 2 yaitu bidang
hukum public dan bidang hukum private. Hukum public mencangkup tentang peraturan
hukum yang mengatur kekuasaan dan hubungan antar negara dan masyarakat seperti
hukum tata negara, hukum pidana dan administrasi negara, sedangkan hukum private

1
Fajar Nurhardianto. Sistem hukum dan posisi hukum Indonesia. 2015. Jurnal TAPIs Vol.11 No.1

5
mencangkup tentang peraturan yang mengatur tentang hubungan antar individual seperti
hukum sipil dan hukum dagang.

Karakteristik sistem hukum civil law ini ada 3 , yaitu:

1. Terkodifikasi, Alasan mengapa sistem Civil Law menganut paham kodifikasi adalah
antara lain karena demi kepentingan politik Imperium Romawi, diketahui bahwa
wilayah kekuasaan imperium romawi melintasi eropa barat dan timur sehingga
kodifikasi diperlukan untuk menciptakan keseragaman hukum ditengah-tengah
wilayah imperium romawi.
2. Hakim tidak terikat, berdasarkan sistem hukum yang dianut, hakim tidak dapat
leluasa menciptakan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat umum. Hakim hanya
berfungsi menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan dalam batas-batas
wewenangnya dan putusan seorang hakim dalam suatu perkara hanya mengikat para
pihak yang berperkara saja
3. Menganut sistem inkuisitorial, Dalam sistem ini hakim mempunyai peranan yang
besar dalam mengarahkan dan memutus suatu perkara. Hakim bersifat aktif dalam
menemukan fakta hukum dan cermat dalam menilai alat bukti.

Karakteristik cara berpikir civil law ini adalah adanya peraturan yang telah dibuat
terlebih dahulu sebelum adanya kasus menjadikan pola pemikiran yang abstrak, konseptual
dan simetris. Sistem hukum Eropa Kontinental (civil law) ini cenderung merencanakan,
mensistematiskan, dan mengatur persoalan sehari-hari dengan sekomprehensif mungkin
dengan cara membentuk aturan-aturan hukum sebagai produk legislasi. Sistem hukum
Eropa Kontinental bertolak pada satu prinsip umum ke prinsip umum lainnya. Dalam
menangani suatu perkara, hakim akan mencari rujukan aturan-aturan yang sesuai dengan
perkara yang sedang ditanganinya. Hakim pada sistem hukum Eropa Kontinental harus
bersifat aktif dalam menemukan fakta dan cermat dalam menilai alat bukti sehingga dapat
memperoleh gambaran yang lengkap dari perkara tersebut. Setelah itu, hakim dapat
memilih aturan apa yang tepat diterapkan atas perkara yang ditanganinya.2

2
Farihan Aulia dan Sholahuddin Al-Fatih. Perbandingan sistem hukum common law, civil law dan Islamic law
dalam persfektif sejarah dan karakterikstik berfikir. 2017. Legality, Vol.25, No.1 hlm: 98-113

6
B. Negara yang menganut sistem civil law
Hukum di suatu negara bertujuan untuk memberikan jaminan ketertiban dan
keamanan bagi masyarakat dan ketertiban tersebut akan terjaga apabila masyarakat
mentaati hukum yang ada. Suatu negara dapat memberlakukan sistem hukum tersebut
karena sistem hukum itu kebanyakan dibawa pada saat negara penjajah mulai menginjakan
kakinya dinegara jajahan tersebut dan memberlakukan sistem hukum negaranya dinegara
jajahan. Jadi apabila suatu negara penjajah menerapkan sistem hukum maka negara
jajahannya pun juga akan menerapkan sistem hukum tersebut.
Adapun beberapa negara dikawasan dunia ini yang menganut sistem civil law setidaknya
ada sekitar 80 negara, namun beberapa negara tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Albania
2. Indonesia
3. Finlandia
4. Mesir
5. Belgia
6. Mexico
7. Perancis
8. Brazil
9. Jerman
10. Jepang
11. Belanda
12. Portugal
13. Rusia
14. Saudi arabia
15. Vietnam
16. Thailand 3

Berdasarkan data tersebut, Indonesia merupakan salah satu yang menganut sistem
civil law, hal ini dikarenakan civil law ini memiliki 3 karakteristik yang salah satunya yaitu

3
Perbandingan sistem hukum dan peradilan karya nurul qamar

7
terkodifikasi. Sistem kodifikasi ini diperlukan untuk menciptakan keseragaman hukum
dalam dan di tengah-tengah keberagaman hukum. Hal ini agar kebiasaan yang telah
ditetapkan sebagai peraturan dapat ditetapkan menjadi hukum yang berlaku secara umum.
Untuk itu, solusi yang diperlukan adalah kodifikasi hukum. Dalam menangani suatu
perkara, hakim akan mencari rujukan aturan-aturan yang sesuai dengan perkara yang
sedang ditangani. Hakim dalam sistem hukum civil law bersifat aktif dalam menemukan
fakta dan cermat dalam menilai alat bukti, sehingga dapat memperoleh gambaran yang
lengkap dari perkara tersebut. Selain itu karena didalam sistem hukum Civil Law, yang
ditonjolkan adalah adanya kepastian hukum. Bila kepastian hukum sudah tercapai, maka
selesailah perkara, meskipun mungkin, bagi sebagian orang dinilai tidak adil. sistem
hukum civil law tetap memiliki beberapa aspek positif yang harus dijaga.

C. Pengaruh sistem hukum civil law terhadap negara indonesia


Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, sekarang ini sistem hukum Civil Law atau
Eropa Kontinental masih tetap dipergunakan dan tumbuh serta berkembang sehingga
berpengaruh dalam berbagai konsep. Sistem hukum Indonesia merupakan peninggalan dari
kolonial Belanda (Eropa Kontinental/Civil Law) yang pernah menguasai Indonesia lebih
dari 350 tahun, sehingga sistem hukum Belanda juga diterapkan di Indonesia berdasarkan
asas konkordasi4. Menurut Andi Hamzah, pengaruh sistem hukum Belanda ini juga
mempengaruhi putusan hakim, dimana hakim di Indonesia dalam memeriksa, mengadili,
dan memutus suatu perkara termasuk di dalamnya mengenai masalah penemuan hukum
dipengaruhi oleh sistem hukum civil tersebut.
Segala proses perkembangan sistem hukum di Indonesia dibangun dan
dikembangkan secara teratur dan sistematis dengan mengacu pada perpaduan dari asas-
asas yang telah berlaku hingga kekuasaan kolonial berakhir. Peraturan tersebut dapat
ditemukan pada Regering-Reglements 1854 yang berlaku hingga berakhirnya kedudukan
para penjajah. Asas yang terdapat didalamnya merupakan asas supremasi hukum (yang
terkandung dalam doktrin Rechstaats) yang sebisa mungkin tidak ditetapkan.

4
Asas Konkordansi adalah suatu asas yang melandasi diberlakukannya hukum Eropa atau hukum di negeri Belanda
pada masa itu untuk diberlakukan juga kepada Golongan Eropa yang ada di Hindia Belanda (Indonesia) pada masa
itu

8
Indonesia sendiri sudah menetapkan untuk menganut sistem Civil Law, sebagai
akibatnya prinsip utamanya yaitu mempositipkan aturan pada bentuk tertulis atau
dituangkan pada bentuk pembukuan undang-undang. Hukum yang tidak tertulis tidak
diakui menjadi aturan hukum begitu pula peraturan-peraturan yang dibentuk selain oleh
negara serta tidak disebut sebagai hukum tetapi lebih menjadi moral masyarakat. Namun
pada sistem Civil Law dalam prakteknya mempunyai banyak kelemahan karena sifatnya
yang tertulis sehingga menjadi tidak fleksibel dalam mengikuti perkembangan di
masyarakat cenderung kaku dan statis. Selain dari pada itu, banyak peraturan perundang-
undangan Barat yang di adopsi ke Indonesia dan diberlakukan di Indonesia, seperti Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHP), Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), dengan demikian fenomena
legal gab atau keterpisahan nilai-nilai masyarakat Indonesia dengan nilai-nilai peraturan
perundang-undangan merupakan persoalan yang mendasar dan secara substansif hukum
Indonesia akan selalu menjadi konsekuensi lanjutan yang sulit untuk dihindari.5
Sistem hukum civil memberikan banyak kontribusi sampai saat ini, dikarenakan
sistem ini telah lama diadopsi oleh Indonesia sejak merdeka. Terlihat sistem hukum ini
memberikan kontribusi kepada para hakim untuk menegakkan hukum sebagaimana yang
sudah ada dalam undang-undang. Hakim sebagai corong undang-undang otomatis menjadi
pihak yang lebih tahu akan suatu masalah yang terjadi di kehidupan masyarakat. Sebagai
contoh dimana ada masyarakat di situ ada hukum, hukum yang ada dalam masyarakat
jumlahnya pasti lebih banyak dibandingkan hukum yang dikodifikasikan. Akan tetapi
hakim mempunyai peranan besar dalam mengarahkan, memutus suatu perkara yang
ditanganinya bahkan hakim dapat mengambil dan memberikan keputusan dalam suatu
masalah berdasarkan kodifikasi tersebut. Oleh karena itu, hal ini membuktikan bahwa
keberadaan sistem hukum Civil Law atau sistem hukum Eropa Kontinental masih sangat
berpengaruh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, sehingga sistem
hukum itu menjadi acuan dalam dibuatnya peraturan baik saat sekarang atau pada masa
yang akan datang.

5
Firdaus Muhamad Iqbal. Kontribusi sistem civil law (eropa continental) terhadap perkembangan sistem hukum di
indonesia. 2022. Jurnal Dialektika Hukum Vol. 4 No.2

9
D. Kelebihan sistem hukum civil law
Dalam suatu sistem hukum tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing
didalamnya, Sistem hukum ini memiliki segi positif dan negatif. Segi positifnya adalah
hampir semua aspek kehidupan masyarakat serta sengketa-sengketa yang terjadi telah
tersedia dalam undang-undang/hukum tertulis, sehingga kasus-kasus yang timbul dapat
diselesaikan dengan mudah, disamping itu dengan telah tersedianya berbagai jenis hukum
tertulis akan lebih menjamin adanya kepastian hukum dalam proses penyelesaiannya.
Sedangkan segi negatifnya, banyak kasus yang timbul sebagai akibat dari kemajuan zaman
dan peradaban manusia, tidak tersedia undang-undangnya. Sehingga kasus ini tidak dapat
diselesaikan di pengadilan. Hukum tertulis pada suatu saat akan ketinggalan zaman karena
sifat statisnya. Oleh karena itu, sistem hukum ini tidak menjadi dinamis dan penerapannya
cenderung kaku karena tugas hakim hanya sekedar sebagai alat undang-undang. Hakim tak
ubahnya sebagai abdi undang-undang yang tidak memiliki kewenangan melakukan
penafsiran guna mendapatkan nilai keadilan yang sesungguhnya.6
Selain itu juga, di Indonesia juga memiliki kekurangan dalam menjalankan sistem
hukumnya. Beberapa kekurangan yang terdapat dalam sistem hukum di Indonesia yaitu;
a. Adanya campur Tangan Politik;
b. Peraturan perundang-undangan dibuat untuk kepentinagan penguasa. Sehingga hukum
lebih berpihak kepada kepentingan penguasa dibandingkan kepentingan rakyat;
c. Rendahnya integritas moral, profesionalitas, kredibilitas dan kesadaran hukum para
aparat penegak hukum dalam melakukan penegakan; serta
d. Ketidak-dewasaan dalam berpolitik.

6
Fajar Nurhardianto. Sistem hukum dan posisi hukum Indonesia. 2015. Jurnal TAPIs Vol.11 No.1

10
Penutup

A. Kesimpulan
Salah satu sistem hukum yang dianut oleh negara Indonesia adalah civil law, yang
mana sistem hukum ini merupakan sistem hukum tertua dan paling berpengaruh di dunia,
sistem hukum civil law menjadikan undang-undang yang dibentuk oleh pemegang kekuasaan
legislatif dan kebiasaan yang hidup dimasyarakat sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan yang ada sebagai dasar hukumnya, juga sistem hukum ini memiliki 3 karakteristik
yakni terkodifasi, hakim tidak terikat serta menganut sistem inkuisitorial.
Sistem civil law ini banyak dianut oleh berbagai negara yang setidaknya terdapat 80
negara, salah satunya adalah Indonesia. Indonesia sendiri sudah menetapkan untuk menganut
sistem Civil Law, sebagai akibatnya prinsip utamanya yaitu mempositipkan aturan pada
bentuk tertulis atau dituangkan pada bentuk pembukuan undang-undang. Hukum yang tidak
tertulis tidak diakui menjadi aturan hukum begitu pula peraturan-peraturan yang dibentuk
selain oleh negara serta tidak disebut sebagai hukum tetapi lebih menjadi moral masyarakat.
Namun pada sistem Civil Law dalam prakteknya mempunyai banyak kelemahan karena
sifatnya yang tertulis sehingga menjadi tidak fleksibel dalam mengikuti perkembangan di
masyarakat cenderung kaku dan statis, namun jika dilihat dari sisi positifnya, hampir semua
aspek kehidupan masyarakat serta sengketa-sengketa yang terjadi telah tersedia dalam
undang-undang/hukum tertulis, sehingga kasus-kasus yang timbul dapat diselesaikan dengan
mudah, disamping itu dengan telah tersedianya berbagai jenis hukum tertulis akan lebih
menjamin adanya kepastian hukum dalam proses penyelesaiannya.

11
Daftar pustaka

Nurul qamar. Perbandingan sistem hukum dan peradilan. 2010. Makassar: refleksi

Fajar Nurhardianto. Sistem hukum dan posisi hukum Indonesia. Januari-juni 2015. Jurnal
TAPIs Vol.11 No.1

Hendra Sulaksana dkk. Sejarah sistem hukum eropa continental (civil law) dan
implementasinya di Indonesia. Agustus 2021. Jurnal lex specialis vol 1 no 1

Firdaus Muhamad Iqbal. Kontribusi sistem civil law (eropa continental) terhadap
perkembangan sistem hukum di indonesia. Desember 2022. Jurnal Dialektika
Hukum Vol. 4 No.2

Farihan Aulia dan Sholahuddin Al-Fatih. Perbandingan sistem hukum common law, civil
law dan Islamic law dalam persfektif sejarah dan karakterikstik berfikir. Maret
2017-Agustus 2017. Legality, Vol.25, No.1 hlm: 98-113

Anna Triningsih. Pengadilan Sebagai Lembaga Penegakan Hukum (Perspektif Civil


Law dan Common Law). Maret 2015. Jurnal Konstitusi, Volume 12, Nomor 1

Willa wahyuni. Mengenal civil law legal system di Indonesia. 2022. Diakses pada 6 mei
2023: https://www.hukumonline.com/berita/a/civil-law-legal-system-
lt621f35d762707

12

Anda mungkin juga menyukai