Anda di halaman 1dari 11

0

“SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL”

MATA KULIAH :PERBANDINGAN SISTEM HUKUM

DOSEN PENGAMPUH :Dr.ANDI BAU MALLARANGENG,S.H.,M.H

OLEH :

1. MEGA JASA
2. INDRA PURNAMA RAMADHAN
3. M ASRAF PRADAMA
4. MUH FARHAN FADHILLAH ABRIANTO
5. BESSE NURFATIMAH
6. ANDI NURHALISAH

SEMESTER IV.A

INSTITUT ILMU HUKUM DAN EKONOMI


LAMADDUKELLENG

2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas Rahmat dan ridho Allah
SWT,karena tanpa Rahmat dan RidhoNya,kita tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Dr ANDI BAU
MALLARAANGENG,S.H.,M.H selaku dosen pengampuh mata kuliah
Perbandingan Sistem Hukum.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan materi
dan pembuatan makalah ini.Dalam maklah ini kami akan menjelaskan tentang
Sistem Hukum Eropa Kontinental.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalaha yang belum kami
ketahui,maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dari
Dosen,demi tercapainya makalah yang sempurna.

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................3
B. Rumusan Masalah.............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem Hukum Eropa Kontinental..............................5


2. Karakteristik Sistem Hukum Eropa Kontinental..........................6
3. Sumber Sistem Hukum Eropa Kontinental...................................7
4. Aliran dalam Sistem Hukum Eropa Kontinental..........................7
5. Kelebihan dan kekurangan Sistem Hukum Eropa Kontinental....8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................10
B. Saran......................................................................................10

2
BAB

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem hukum mrupakan elemen-elemen dan aspek yang membangun


serta menggerakkan hukum sebagai sebuah pranata hukum dalam kehidupan
bermasyarakat.Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem hukum yang
diterapkan dari beberapa negar,namun dikalangan civitas akademika kita
hanya diakrabkan dengan dua sistem hukum yang banyak mempengaruhi
sistem hukum sebagaian besar negara di dunia.Sistem hukum itu adalah sistem
hukum eropa kontinental dan sistem hukum anglo saxon.Sejak awal abad
pertengahan sampai pertengahan abad XII,hukum Eropa Kontinental dan
hukum Inggris masuk ke dalam bilangan sistem hukum yang sama yaitu
hukum Jerman.Hukum tersebut bersifat feodal baik substansinya maupun
prosedurnya.Satu abad kemudian terjadi perubahan situas.Hukum romawi
yang merupakan hukum materiil dan hukum kanonik yang merupakan hukum
acara telah mengubah kehidupan di Eropa Kontinental.Sistem hukum yang
dianut toleh negara-negara Eropa Kontiental yang didasarkan atas hukum
romawi disebut sebagai Civil Law.Disebut demikian karena hukum Romawi
pada mulanya bersumber kepada karya agung Kaisar Iustinianus Corpus Iuris
Civilis.Sistem Civil Law dianut oleh negara-negara Eropa Kontinental
sehingga kerap kali disebut juga sistem kontinental.

Sistem hukum ini memiliki segi positif dan negatif.Segi positifnya adalah
hampir semua aspek kehidupan masyarakat serta sengketa-sengketa yang
terjadi telah tersedia dalam Undang-Undang atau hukum tertulis,sehingga
kasus-kasus yang timbul dapat diselesaikan dengan mudah,disamping
ituntelah tersedianya berbagai jenis hukum yang akan menjamin adanya
kepastian hukum dalam proses penyelesaiannya.Sedangkan dalam segi
negatifnya adalah banyak kasus yang timbul sebagai akibat dari kemajuan
zaman dan peradaban manusia,hukum tertulis pada suatu saat akan
ketinggalan xman karena sifat statisnya.Oleh karena itu,sistem hukum ini
tidak menjadi dinamis dan penerapannya cenderung kaku karena tugas hakim
hanya sekedar sebagai alat Undang-Undang.

3
B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan Sistem Eropa Kontinental ?


2.Apa saja karaktristik Sisten Hukum Kontinental ?
3.Apa saja sumber Sistem Hukum Eropa Kontinental ?
4.Apa saja yang termasuk aliran dalam Sistem Hukum Eropa Kontinental ?
5.Apa saja kelebihan dan kelemahan Sistem Hukum Eropa Kontinental ?

BAB

4
II

PEMBAHASAN

A.Sistem Hukum Eropa Kontinental

1. Pengertian Sistem Hukum Kontinental

Sistem hukum Eropa Kontinental biasa disebut dengan “Civil Law” atau
yang disebut dengan Hukum Romawi.Sistem ini disebut hukum romawi karena
sistem hukum Eropa Kontinental memang bersumber dari kodifikasi hukum yang
digunakan pada masa kekaisaran Romawi yaitu pada abad ke-5 antara 527 sampai
dengan 565 M.

Dalam sistem ini,hukum memiliki kekuasaan yang mengikat karena hukum


yang terdiri dari kaidah atau peraturan-peraturan tersebut telah disusun secara
sistematis dan dikodifikasi.

Pada sistem iniputusan pengadilan berdasarkan pada peraturan perundang-


undangan yang berlaku,contohnya UUD 1945,TAP MPR,UU/Perpu,Peraturan
Pemerintah,Perpres/Kep Pres,MA,Keputusan Menteri dan lain lain,keputusan
pengadilan bersifat fleksibel (berubah ubah) tergantung hakim yang memutuskan
berdasarkan fakta/bukti yang ada.

Prinsip utama yang menjadi dasar Sistem Hukum Eropa Kontinental ialah
“Hukum memperoleh kekuatan mengikat,karena diwujudkan dalam peraturan
yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik dalam kodifikasi
atau kompilasi tertentu”.Prinsip inidianut mengingat bahwa nilai utama yang
merupakan tujuan hukum adalah kepastian hukum.Kepastian hukum dapat
diwujudkan jika tindakan-tindakan manusia di dalam pergaulan hidup diatur
dengan peraturan-peaturan hukum yang tertulis.Dengan tujuan hukum itu dan
berdasarkan sistem hukum yang dianut,maka hakim tidak dapat leluasa untuk
menciptakan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat hukum.Hakim hanya
berfungsi menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan dalam
wewenangnya.Putusan hakimdalam suatu perkara hanya mengikat para pihak
yang berperkara saja (doktrins Res Ajudicata).Dalam sistem hukum Eropa
Kontinental dikenal dengan adagium yang berbunyi bahwa tidak ada hukum
selain Undang-Undang atau dengan kata lain bahwa hukum merupakan Undang-
Undang itu sendiri.

5
Dalam Sistem Hukum Eropa Kontinental tidak dikenal adanya yurisprudensi
yang menjadi ciri sistem Hukum Anglo Saxon.Putusan hakim hanya berlaku
mengikat pihak yang berperkara atau pada satu kasus tertentu dan tidak dapat
mengikat secara umum atau dijadikan sebagai dasar untuk memutus suatu
perkara.Dalam hal ini hakim berperan sebagai pembuat keputusan sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki dan penafsirannya terhadap peraturan-peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Sistem Hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem yang ada di dalamnya
menganut aliran frele reht lehre yaitu dimana hukum tidak dibatasi oleh Undang-
Undang tetapi hakim diberikan kebebasan untuk melaksanakan Undang-Undang
atau mengabaikannya.

2.Karakteristik Sistem Hukum Eropa Kontinental

Sistem Hukum Eropa Kontinental mempunyai tiga karakteristik yaitu:

 Adanya kodifikasi,hukum memperoleh kekuatan mengikat karena


diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk Undang-
Undang dan tersusun secara sistematis di dakam kodifikasi.

 Hakim tidak terikat kepada presiden sehingga Undang-Undang


menjadi sumber hukum yang terutama.Penganut sistem Civil Law
memberi keleluasaan yang besar bagi hakim untuk memutus suatu
perkara tanpa perlu meneladani putusan-putusan hakim
terdahulu.Yang menjadi pegangan hakim adalah yang dibuat
parlemen,yaitu Undang-Undang.

 Sistem peradilan bersifat inkuisitorial,di dalam sistem itu hakim


mempunyai peranan yang besar dalam mengarahkan dan memutuskan
perkara,hakim aktif dalam menemukan fakta dan cermat dalam menilai
alat bukti.Menurut pengamatan Friedman,hakim di dalam sistem
hukum Civil Law berusaha untuk mendapatkan gambaran lengkap dari
peristiwa yang dihadapinya sejak awal.Sistem ini mengandalkan
profesionalisme dan kejujuran hakim.

3.Sumber Hukum Eropa Kontinental

 Peraturan Perundang-Undangan yang dibentuk oleh lembaga


legislatifatau statues

6
 Peraturan-peraturan hukum ( Regulation) yang dibuat
pemegang kekuasaan eksekutif berdasarkan wewenang yang
telah ditetapkan oleh Undang-Undang ( pearturan-peraturan
hukum administrasi negara)
 Kebiasaan-kebiasaan ( costum ) yang telah hidup dalam
masyarakat dan yang tidak bertentangan dengan peraturan
Perundang-Undangan dan dapat diterima sebagai hukum oleh
masyarakat

4.Aliran Sistem Hukum Eropa Kontinental

Sitem Hukum Eropa Kontinental menganut aliran legisme dan


positivime:
A.Aliran Legisme
a) Menganggap bahwa semua hukum terdapat dalam Undang-
Undang
b) Hukum identik dengn Undang-Undang
c) Hakim dalam melakukan tugasnya terikat pada Undang-
Undang,sehingga hanya melakukan pelaksanaan Undang-
Undang berlaku
d) Menganggap kemampuan Undang-Undang sebagai
huku,termasuk dalam penyelesaian berbagai permasalah sosial
e) Aliran ini berkenyakinan bahwa semua persoalan sosial akan
segera terselesaikan apabila telah dikeluarkan Undang-
Undangyang mengaturnya.

(Menurut aliran ini Undang-Undang adalah obat segala galanya


sekalipun dalam kenyataannya tidak demikian)

B.Aliran Positivisme Hukum ( Rechtspositivisme )


a) Sering juga disebut dengan legismisme
b) Aliran ini sangat mengagungkan hukum tertulis
c) Tidak ada norma hukum diluar hukum positif
d) Semua persoalan masyarakat diatur dalam hukum tertulis
e) Sehingga terkesan hakikatvdari aliran ini adalah
penghargaan yang berlebihan terhadap kekuasaan yang
menciptakan hukum tertulis ini sehingga dianggap kekuasaa
itu adalah sumber hukum dan kekuasaan adalah hukum.

7
5.Kelebihan dan Kelemahan Sistem Hukum Eropa Kontinental

Kelebihan

1) Sistem hukumnya tertulis dan terkodifikasi,sehingga ketentuan yang


berlaku dengan mudah dapat diketahui dan digunakan untuk
menyelesaikan setiap terjadi peristiwa hukum (kepastian hukum yang
lebih ditonjolkan ).Contoh tata hukum pidana yang sudah dikodifikasikan
(KUHP ),jika terjadi pelanggaran terhadap hukum pidana maka dapat
dilihat dalam KUHP yang sudah dikodifikasikan tersebut.
2) Prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum Eropa Kontinental itu
adalah “hukum memperoleh kekuatan mengikat,karena diwujudkan dalam
peraturan-peraturan yang berbentuk Undang-Undang dan tersusun
sistematis dan dikodifikasi atau kompilasi tertentu prinsip dasar ini dianut
karena ingin mencapai tujuan hukum yaitu kepastian hukum,sehingga
kepastian hukum di sistem hukum Eropa Kontinental ini sangat
diperhatikan dan dijamin.
3) Sumber hukum yang digunakan adalah Undang-Undang ini dibentuk oleh
kekuaaan legislatif yang disakan eeksekutif.Sehingga ada kerja sama yang
baik antar pemegang kekuasaan dalam pembentukan Undang-Undang.
4) Adanya penggolongangsistem Hukum Eropa Kontinental dalam 2
bidang,yaitu hukum privat dan hukum publik.Sehingga lebih mudah untuk
menyelesaikan sebuah perkara.Jika perkara antara masyarakat dan negara
maka termasuk hukum publik.Dan jika pertentangan antar individu di
masyarakat ,maka termasuk huum privat.
5) Adanya pembuatan Undang-Undang baru yang menyesuaikan
perkembangan masyarakat.Suatu contoh adalah Undang-Undang Tipikor
(Tindak Pidana Korupsi).Dengan adanya Undang-Undang yang baru maka
akan lebih mudah penyelesaian perkara yang bersangkutan.
6) Penyelesaian sebuah perkara akan selalu berpegang teguh pada Undang-
Undang

Kelemahan

1) Sistemnya terlalu kaku,tidak bisa mengikuti perkembangan zaman karena


harus tunduk terhadap perundang-undangan yang sudah berlaku.Padahal

8
untuk mencapai keadilan masyarajat hukum harsu dinamis,menyesuaikan
perkembangan.
2) Hakim hanya berfungsi menetapkan dan menafsikan peraturan-peraturn
dalam batas wewenangnya,putusan seorang hakim dalam suatu perkara
hanya mengikat para pihak yang berperkara saja.Sehngga dalam
penyelesaian perkara yang samaa di lain waktu,seorang hakim harus
menetapkan dan menafsirkan perundang-undanagan kembali.

9
BAB

III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Sistem yang dianut oleh negara Eropa Kontinental yang didasarkan atas
hukum Romawindisebut sebagai Civil Law,disebut demikian karena hukum
Romawi pada mulanya bersumber kepada karya agung Kaisar Iustinianus Corpus
Iuris Civilis.Sistem Civil Law dianut oleh neagara Eropa sehingga kerap kali
disebut sebagai hukum Eropa Kontinental,hukum sipil dapa didefinisikan sebagai
suatu tradisi hukum yang berasal dari Roma yang terkodifikasi dala,Corpus Juris
Civilis Justinian dan tersebar keseluruh benua Eropa dan seluruh dunia.Kode sipil
terbagi ke dalam dua cabang,yaitu hukum Romawi yang terkodifikasi dan hukum
Romawi yang tidak terkodifikasi.

Sistem ini mempunyai tiga karakteristik,yaitu kodifikasi,hakim tidak terikat


kepada presiden sehingga Undang-Undang menjadi sumber hukum yang
utama ,dan sistem peradilan bersifat inkuisitorial.Bentuk- bentuk sumber hukum
ini dalam arti formal sistem hukum Civil Law berupa peraturan-peraturan
perundang-undangan,kebiasaan,dan yirisprudensi

B.Saran

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh


penyusun,maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dan luasa
lagi disarankan kepada pembaca untuk membacar referensi lain yang lebih
baik.Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca
agar terus mempelajari dan mengkaji ilmu berkaitan dengan hukum,terutama
sistem hukum.

10

Anda mungkin juga menyukai