BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
1. Latar belakang ........................................................................................... 2
2. Rumusan Masalah...................................................................................... 3
3. Manfaat ....................................................................................................... 3
BAB II .................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Pengertian Negara Hukum ....................................................................... 4
B. Negara Hukum Eropa Kontinental dan Anglo Saxon ............................ 5
Eropa Kontinental .......................................................................................... 5
Anglo Saxon .................................................................................................... 6
C. Prinsip-prinsip Negara Hukum ................................................................ 8
D. Negara Hukum Indonesia ......................................................................... 9
E. Penegakan Hukum ................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Adalah sifat alami makhluk hidup (termasuk manusia) di mana yang kuat atau
mayoritas cendrung melanggar hak pihak yang lemah atau minoritas. Kalimat
“siapa yang kuat, dia yang menang dan berkuasa” bukan hanya diterapkan oleh
binatang di rimba belantara namun sudah sejak dahulu manusia pun menganut
prinsip yang sama. Golongan mayoritas seringkali menyalahgunakan
kekuasaannya, melakukan berbagai hal yang lepas dari koridor aturan.
2
2. Rumusan Masalah
Apa pengertian Negara Hukum?
Bagaimana perbedaan negara hukum eropa kontimental dan anglo
saxon?
Bagaimana prinsip-prinsip Negara Hukum?
Bagaimana Penegakan Hukum di negara hukum?
3. Manfaat
Mengetahui pengertian Negara Hukum
Memahami tentang perbedaan hukum eropa kontimental dan anglo
soxon
Mengetahui prinsip prinsip negara hukum
Memahami penegakan hukum di negara hukum
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara Hukum
Negara tidak campur tangan secara banyak terhadap urusan dan kepentingan
warga negara. Namun seiring perkembangan zaman, negara hukum formil
berkembang menjadi negara hukum materiil yang berarti negara yang
pemerintahannya memiliki keleluasaan untuk turut campur tangan dalam urusan
warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyat. Negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun
kesejahteraan rakyat.
4
B. Negara Hukum Eropa Kontinental dan Anglo Saxon
Eropa Kontinental
Prinsip utama atau prinsip dasar sistem hukum Eropa Kontinental ialah
bahwa hukum itu memperoleh kekuasaan mengikat karena berupa peraturan yang
berbentuk undang-undang yang tersusun secara sistematis dalam
kodifikasi. Kepastian hukumlah yang menjadi tujuan hukum. Kepastian hukum
dapat terwujud apabila segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup diatur
dengan peraturan tertulis, misalnya UU. Dalam sistem hukum ini, terkenal suatu
adagium yang berbunyi ”tidak ada hukum selain undang-undang”. Dengan kata
lain hukum selalu diidentifikasikan dengan undang-undang.
Sistem hukum Eropa Kontinental adalah suatu sistem hukum dengan ciri-ciri
adanya berbagai ketentuan-ketentuan hukum dikodifikasi (dihimpun) secara
sistematis yang akan ditafsirkan lebih lanjut oleh hakim dalam penerapannya.
Hampir 60% dari populasi dunia tinggal di negara yang menganut sistem hukum
ini.Sistemhukum yang juga dikenal dengan nama Civil Law ini berasal dari
Romawi Kuno. Sistem hukum ini muncul pada abad ke 13 di Jerman dan sejak saat
itu senantiasa mengalami perkembangan, perubahan, atau menjalani suatu evolusi.
Sistem hukum ini mula-mula berlaku di daratan eropa barat yaitu di Jerman
kemudian ke Prancis dan selanjutnya ke Belanda kemudian di negara-negara
sekitarnya. Belanda yang pernah menjajah bangsa Indonesia membawa sistem
hukum ini dan memberlakukannya di seluruh wilayah jajahannya. Sistem hukum
5
ini memiliki segi positif dan negatif. Segi positifnya adalah hampir semua aspek
kehidupan masyarakat serta sengketa-sengketa yang terjadi telah tersedia
undang-undang/hukum tertulis, sehingga kasus-kasus yang timbul dapat
diselesaikan dengan mudah, disamping itu dengan telah tersedianya berbagai jenis
hukum tertulis akan lebih menjamin adanya kepastian hukum dalam proses
penyelesaiannya. Sedang segi negatifnya, banyak kasus yang timbul sebagai akibat
dari kemajuan zaman dan peradaban manusia, tidak tersedia undang-undangnya.
Sehingga kasus ini tidak dapat diselesaikan di pengadilan. Hukum tertulis pada
suatu saat akan ketinggalan zaman karena sifat statisnya. Oleh karena itu, sistem
hukum ini tidak menjadi dinamis dan penerapannya cenderung kaku karena tugas
hakim hanya sekedar sebagai alat undang-undang. Hakim tak ubahnya sebagai abdi
undang-undang yang tidak memiliki kewenangan melakukan penafsiran guna
mendapatkan nilai keadilan yang sesungguhnya.
Anglo Saxon
6
Awalnya diterapkan dan mulai berkembang pada abad 16 di Inggris, kemudian
menyebar di negara jajahannya. Dalam sistem ini tidak ada sumber hukum, sumber
hukum hanya kebiasaan masyarakat yang dikembangkan di pengadilan/keputusan
pengadilan. Sering disebut sebagai Common Law.Hukum Inggris karena keadaan
geografis dan perkembangan politik serta sosial yang terus menerus, dengan pesat
berkembang menurut garisnya sendiri, dan pada waktunya menjadi dasar
perkembangan hukum Amerika. Berkembang diluar Inggris, di Kanada, USA, dan
bekas koloni Inggris (negara persemakmuran/ common wealth) spt, Australia,
Malaysia, Singapore, India, dll.
Merupakan sumber hukum tertua, oleh karena ia lahir dari dan berasal dari
sebagian hukum Romawi, custom ini tumbuh dan berkembang dari kebiasaan
suku anglo saxon yang hidup pada abad pertengahan. Pada abad ke 14 custom law
akan melahirkan common law dan kemudian digantikan dengan precedent.
b. Legislation
c. Case-Law
7
dalam masyarakat tidak melalui parlemen, akan tetapi dilakukan oleh hakim,
sehingga dikenal dengan judge made law, setiap putusan hakim merupakan
precedent bagi hakim yang akan datang sehingga lahirlah doktrin precedent
sampai sekarang.
8
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
i) Adanya jaminan akan hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia
(pasal 28A—28J UUD 1945).
Negara Indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi Pasal 1 Ayat (3)
UUD 1945 setelah diamandemen ketiga disahkan 10 Nopember 2001. Penegasan
ketentuan konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam
kemasyarakatan, kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan atas
hukum.
9
yang memenuhi unsur yang terkandung dalam ketentuan mengenai pola tingkah
laku tersebut.
E. Penegakan Hukum
Komitmen Indonesia sebagai negara hukum pun selalu dan hanya dinyatakan
secara tertulis dalam pasal 1 ayat 3 UUD 1945 hasil amandemen. Dimanapun juga,
sebuah Negara menginginkan Negaranya memiliki penegak- penegak hukum dan
hukum yang adil dan tegas dan bukan tebang pilih. Tidak ada sebuah sabotase,
diskriminasi dan pengistimewaan dalam menangani setiap kasus hukum baik
PIDANA maupun PERDATA.
Seperti istilah di atas, 'Runcing Kebawah Tumpul Keatas' itulah istilah yang tepat
untuk menggambarkan kondisi penegakkan hokum di Indonesia.
10
ada banyak aparat penegak hukum di Indonesia, diantaranya adalah:
1. Mahkamah Konstitusi
Bukti bahwa MK merupakan penegak hukum tertulis dalam pasal 2 UU no.
24 tahun 2003
Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum dalam arti yang luas.
Upaya-upaya penegakan hukum harus mampu mengarahkan dan menampung
kebutuhan-kebutuhan hukum sesuai dengan kesadaran hukum masyarakat yang
berkembang kearah modernisasi menurut tingkat kemajuan pembangunan
disegala bidang sehingga tercapai ketertiban dan kepastian hukum sebagai
prasarana yang harus ditujukan ke arah peningkatan pembinaan kesatuan bangsa,
sekaligus berfungsi sebagai sarana penunjang modernisasi dan pembangunan yang
menyeluruh.
Dengan demikian, upaya penegakan hukum di Indonesia dilakukan dengan jalan:
11
menurut proporsinya, secara spiritual terutama ditujukan pada peningkatan
kemampuan serta kewibawaan penegak hukum.
2. Hukum tadi harus diketahui dan jelas bagi para warga masyarakat yang
kepentingan-kepentingannya diatur oleh hukum tersebut.
7. Perlu dihindari terlalu banyak dan seringnya perubahan hukum yang dapat
menyebabkan warga masyarakat kehilangan ukuran dan pedoman bagi
kegiatan-kegiatanya.
12
1. Lembaga-lembaga pembentuk, pelaksana dan penegak hukum adalah
lembaga-lembaga kenegaraan karena negaralah yang mempunyai monopoli
kekuasaan.
2. Adanya hierarki peradilan yang tegas sifatnya, rasional dan didukung oleh tata
cara yang tegas pula.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Oleh karena itu adanya hukum di suatu negara merupakan hal yang sangat
penting untuk mengatur ketertiban dan keamanan di dalam negara dengan ini kita
dapat mengetahui hal tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/04/12/pe
ngertian-negara-hukum/
https://www.kompasiana.com/tedaypramudia/5c775788aeebe15c304fe44c/bagaim
ana-kondisi-hukum-dan-penegakan-hukum-di-indonesia
http://agus93winasis.blogspot.com/2013/11/hukum-eropa-kontinental-dengan-huk
um.html?m=1%3Cbr%3E
http://rizalwirahadi.blogspot.com/2013/02/sistem-hukum-anglo-saxon-dan-sistem.
html
http://purnama-bgp.blogspot.com/2013/05/prinsip-negara-hukum-indonesia.htm
https://www.padamu.net/pengertian-negara-indonesia-adalah-negara-hukum%3Cb
r%3
15