Anda di halaman 1dari 16

SISTEM HUKUM YANG ADA DI INDONESIA

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengantar Ilmu Hukum

Dosen Pembimbing: Dr .Hendrik Agus Sutiawan,S.H.,MM.,MH .


No Nama Npm
1. Siti Rahma Hasibuan : 22.7000.1013
2. Gusli Andika : 22.7000.1032
3. Dedi Mauritz : 22.7000.1053
4. Aprizal : ?
SEKOLAH TINGGI ILMUHUKUM GRAHA KIRANA
FAKULTAS HUKUM ILMUHUKUM
2021/2022
Alamat. Jln. Kirana Raya No. 20 – 22 Medan, Petisah
Tengah, Medan Petisah Kota Medan
Rumusan Masalah

1. Beberapa sistem hukum dindonesia

2. Membedakan sistem hukum Indonesia

Tujuan

1. Mengetahui Pengertian sistem hukum?

2. Apa apa saja yang dimaksud dengan sistem hukum yang berlaku di
Indonesia?

—SOMEONE FAMOUS
a. Sistem Hukum
Istilah sistem hukum terdiri dari dua kata,
yaitu sistem dan hukum. Sistem diartikan
sebagai jenis satuan yang dibangundengan
komponen komponen sistemnya yang
berhubungan secara mekanik fungsional
yang satu dengan yang lainnya untuk
mencapai tujuan sistemnya. Sementara
hukum dimaknai sebagai seperangkat
kaidah dalam bentuk peraturan yang
mengatur tingkah laku manusia dalam
kehidupan yang bersifat memaksa dan
mengikat, berisi larangan dan perintah yang
wajib dipatuhi dan ada sanksi bila
melanggarnya.
1. Ada beberapa pendapat para Ahli mengenai
system hukum
1. Menurut Bellefroid, Pengertian Sistem Hukum
ialah rangkaian kesatuan peraturan-peraturan
hukum yang disusun secara tertib menurut
asas-asasnya.
2. Scolten mengatakan, Pengertian Sistem
Hukum adalah kesatuan di dalam sistem hukum
tidak ada peraturan hukum yang bertentangan
dengan peraturan-peraturan hukum lain dari
sistem itu.
3. Pengertian Sistem Hukum Menurut pendapat
Subekti merupakan suatu susunan atau tataan
yang teratur, suatu keseluruhan dimana terdiri
dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama
lain.menurut suatu rencana atau pola, hasil
dari suatu pemikiran tersebut untuk mencapai
suatu tujuan.
B. Komponen Sistem Hukum
 Komponen sistem hukum adalah yang terdiri dari beberapa poin,
antara lain:
 Masyarakat hukum: himpunan kesatuan-kesatuan hukum, baik
individu maupun kelompok, sekaligus tempat hukum itu diterapkan
 Budaya hukum: pemikiran-pemikiran manusia dalam usahanya
mengatur kehidupannya.
 Filsafat hukum: formulasi nilai tentang cara mengatur kehidupan
manusia.
 Ilmu hukum: media komunikasi antara teori dan praktik hukum
sekaligus media pengembangan teori, desain, dan konsep hukum
 Konsep hukum: formulasi kebijaksanaan hukum yang ditetapkan
oleh suatu masyarakat hukum. —SOMEONE FAMOUS
 Pembentukan hukum: bagian proses hukum yang meliputi lembaga
aparatur dan saran pembentukan hukum
 Bentuk hukum: hasil proses pembentukan hukum
 Penerapan hukum: proses kelanjutan dari proses pembentukan
hukum, meliputi lembaga-aparatur-saran-prosedur penerapan hokum
 Evaluasi hukum, proses pengujian kesesuaian antara hasil
penerapan hukum dengan undang-undang atau tujuan hukum yang
telah dirumuskan sebelumnya.
c. Ada beberapaSistem Hukum
Di dunia dikenal dua kelompok sistem hukum
yang dianut banyak negara. Keduanya yaitu:

1. Sistem Hukum Eropa kontinental (civil law


sistem) Dalam sistem hukum Eropa
kontinental, hukum di golongkan menjadi dua
bagian utama yaitu hukum publik dan hukum
privat.

2. Sistem Hukum Anglo Saxon (common law


system) Adapun sistem hukum Anglo Saxon
(common law system) ini berkembang dari
Inggris menyebar ke negara-negara Amerika
Serikat, Canada, Amerika Utara dan Australia

3. Sistem hukum Eropa kontinental (civil law


system) adalah sistem hukum sipil yang
berkembang atau dianut di negara Eropa
Daratan, seperti Jerman, Belanda, Prancis,
Italia, Amerikan Latin, Jepang, Thailand dan
termasuk Indonesia
1. Sistem Civil Law mempunyai tiga karakteristik
Sebagai Berikut yaitu adanya kodifikasi, hakim tidak
terikat kepada presiden sehingga undang-undang
menjadi sumber hukum yang terutama, dan sistem
peradilan bersifat inkuisitorial
 Karakteristik Pertama yang menjadi dasar sistem.
Hukum Civil Law adalah hukum memperoleh
kekuatan mengikat, karena diwujudkan dalam
peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang
dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi.
 Karakteristik kedua pada sistem Civil Law tidak
dapat dilepaskan dari ajaran pemisahan kekusaan
yang mengilhami terjadinya Revolusi Perancis.
Menurut Paul Scolten, bahwa maksud sesungguhnya
pengorganisasian organ-organ negara Belanda adalah
adanya pemisahan antara kekuasaan pembuatan
undang-undang, kekuasaan peradilan, dan sistem
kasasi adalah tidak dimungkinkannya kekuasaan yang
satu mencampuri urusan kekuasaan lainnya
 Karakteristik ketiga pada sistem hukum Civil Law adalah
apa yang Lawrence Friedman sebut sebagai
digunakannya sistem Inkuisitorial dalam peradilan. Di
dalam sistem itu, hakim mempunyai peranan yang besar
dalam mengarahkan dan memutuskan perkara; hakim
aktif dalam menemukan fakta dan cermat dalam menilai
alat bukti. Menurut pengamatan Friedman, hakim di
dalam sistem hukum Civil Law berusaha untuk
mendapatkan gambaran lengkap dari.
D. Perbedaan Sistem Hukum Eropa Kontinental Dengan Sistem Hukum Anglo Saxon
Beberapa perbedaan antara sistem hukum Eropa kontinental dengan sistem anglo saxon sebagai berikut:

1. Sistem hukum eropa kontinental mengenal sistem peradilan administrasi, sedangkan sistem huku anglo saxon
hanya mengenal satu peradilan untuk semua jenis perkara
2. Sistem hukum eropa kontinental menjadi modern karena pengkajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi
sedangkan sistem hukum anglo saxon dikembangkan melalui praktek prosedur hukum.
3. Hukum menurut sistem hukum eropa kontinental adalah suatu sollen bulan sein sedangkan menurut sistem
hukum anglo saxon adalah kenyataan yang berlaku dan ditaati oleh masyarakat.
4. Penemuan kaidah dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian sengketa, jadi bersifat
konsep atau abstrak menurut sistem hukum eropa kontinental sedang penemuan kaidah secara kongkrit
langsung digunakan untuk penyelesaian perkara menurut sistem hukum anglo saxon.
5. Pada sistem hukum eropa kontinental tidak dibutuhkan lembaga untuk mengoreksi kaidah sedangkan pada
sistem hukum anglo saxon dibutuhkan suatu lembaga untuk mengoreksi yaitu lembaga equaty. Lembaga ini
memberi kemungkinan untuk melakukan elaborasi terhadap kaidah-kaidah yang ada guna mengurangi ketegaran
Dalam suatu sistem yang baik tidak boleh terdapat suatu
pertentangan antara bagian-bagian. Selain itu juga tidak
boleh terjadi duplikasi atau tumpang tindih diantara bagian-
bagian itu. Suatu sistem mengandung beberapa asas yang
menjadi pedoman dalam pembentukannya
a. Pembagian Hukum itu sendiri di golongkan dalam
beberapa jenis :
1. Berdasarkan Wujudnya
 Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam
bentuk tulisan dan dicantumkan dalam berbagai
peraturan negara, Sifatnya kaku, tegas Lebih menjamin
kepastian hukum Sanksi pasti karena jelas tertulis
Contoh: UUD, UU,PERDA.
 Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan
tumbuh dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum
adat). Alam prakti ketatanegaraan hukum tidak tertulis
disebut konvensi. Contoh: pidato kenegaraan presiden
setiap tanggal 16 Agustus.1945
2. Berdasarkan Ruang atau Wilayah
Berlakunya
1. Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya
berlaku di daerah tertentu saja (hukum adat
Manggarai-Flores, hukum adat Ende Lio-
Flores, Batak, Jawa Minangkabau, dan
sebagainya).
2. Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku
di negara tertentu (hukum Indonesia,
Malaysia, Mesir dan sebagainya).
3. Hukum internasional, yaiu hukum yang
mengatur hubungan antara dua negara
atau lebih (hukum perang, hukum perdata
internasional, dan sebagainy
E. Posisi Sistem Hukum Indonesia
Negara negara penganut sistem hukum Eropa
Koninental atau civil law antara lain sebagai negara
Perancis, Jerman, Belanda. dan bekas jajahan
Belanda antara lain Indonesia, Jepang dan Thailand
Pada sistem ini, putusan pengadilan berdasarkan pada
peraturan perundang undangan yang berlaku,
contohnya
bisaUUD1945,TapMPR,UU/Perpu,PeraturanPemerinta
h,Perpres/Kp Pres, MA.
Keputusan Menteri dan lain lain. jadi, keputusan
pengadilan bersifat fleksibel (berubah ubah)
tergantung hakim yang memutuskan
berdasarkan fakta/bukti yang ada.
A. Simpulan
Istilah sistem hukum terdiri dari dua kata, yaitu sistem dan
hukum. Sistem diartikan sebagai jenis satuan yang dibangun
dengan komponen-komponen sistemnya yang berhubungan
secara mekanik fungsional yang satu dengan yang lainnya
untuk mencapai tujuan sistemnya
Ada beberapa pendapat para Ahli mengenai sistem
hukum
 Menurut Bellefroid, Pengertian Sistem Hukum ialah
rangkaian kesatuan peraturan-peraturan hukum yang
disusun secara tertib menurut asas-asasnya.
 Scolten mengatakan, Pengertian Sistem Hukum adalah
kesatuan di dalam sistem hukum tidak ada peraturan
hukum yang bertentangan dengan peraturan-peraturan
hukum lain dari sistem itu
 Pengertian Sistem Hukum Menurut pendapat Subekti
merupakan suatu susunan atau tataan yang teratur, suatu
keseluruhan dimana terdiri dari bagian-bagian yang
berkaitan satu sama lain, tersusunan menurut suatu
rencana atau pola, hasil dari suatu pemikiran.
 Sistem Hukum Eropa kontinental (civil law sistem)
 Sistem Hukum Anglo Saxon (common law system)
 Sistem hukum Eropa kontinental (civil law system)
B. SARAN
● Dalam Pembahasan Makalah Ini Kami
Penulis Merasa Banyak Kelemahan dan
Kekurangan dalam tutur kata dan juga
kalimat yang kurang tepat. Penulis
Mengharapkan Saran dan krtitikan dari
Dosen dan Kawan – Kawan
Mahasisawa.Untuk itu Penulis Berharap
Semoga Makalah yang kami buat ini
bermanfaat bagi Pembaca dan Menjadi
Sumber Ilmu Pengetahuan untuk
mempelajari Sistem-sistem Hukum yang
ada di Indonesia.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai