Pertemuan 7
Sistem Hukum dan Politik Hukum
Sistem hukum digunakan suatu negara tidak lepas dari sejarah yang di
anut pada masyarakat.
dari latar belakang itu lah, sistem hukum di dunia mengikuti tradisi
dan budaya masyarakat itu.
setiap negara terdapat politik hukum yang perannya sebagai kebijakan
dasar bagi peyelenggara negara untuk menentukan arah, bentuk
maupun isi hukum yang akan dibentuk.
politik hukum adalah kebijakan penyelenggara negara tentang apa
yang dijadikan kreteria untuk menghukumkan sesuatu yang
didalamnya pembentukan penerapan, dan penegak hukum
Sistem Hukum dan Politik Hukum
Sistem hukum setiap negara terdapat politik
hukum yang perannya sebagai
digunakan suatu negara kebijakan dasar bagi
tidak lepas dari sejarah peyelenggara negara untuk
yang di anut pada menentukan arah, bentuk
maupun isi hukum yang akan
masyarakat. dibentuk.
dari latar belakang itu lah, politik hukum adalah kebijakan
sistem hukum di dunia penyelenggara negara tentang
mengikuti tradisi dan apa yang dijadikan kreteria
budaya masyarakat itu. untuk menghukumkan sesuatu
yang didalamnya pembentukan
penerapan, dan penegak
hukum
Sistem Hukum
Istilah “sistem” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “systema”,
yang berarti suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian
banyak bagian, atau sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan (a whole).
(N. Jordan dalam bukunya yang berjudul “Some Thinking
about System” (1960). Dari sekian banyak istilah sistem itu,
ada dua hal yang terpenting yaitu istilah sistem yang
menunjuk pada:
• sesuatu wujud/entitas/benda (abstrak/kongkrit/konseptual) yang
memiliki tata aturan/susunan struktural dari bagian-bagiannya;
• sesuatu rencana, metode, alat, tata cara mencapai sesuatu.4
Berikut ini dikemukakan beberapa definisi sistem :
William A. Shrode dan Dan Voich Carl J. Friedrich
1. bersifat terbuka;
2. merupakan suatu keseluruhan yang bulat
dan utuh (wholisme);
3. sub sistem-sub sistem tersebut saling
ketergantungan;
4. kemampuan untuk dengan sendirinya
menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
5. kemampuan untuk mengatur diri sendiri;
mempunyai tujuan atau sasaran.
Pertemuan 7
Mengenai “sistem hukum” terdapat dua paham, yaitu:
1. sistem hukum dalam arti sempit;
sistem hukum diartikan sebagai satu kesatuan hukum
yang terbatas hanya dalam arti materiil atau substansi
hukum
sistem hukum anglo saxon (comman law system) Nama lain dari sistem hukum
Anglo-Saxon adalah “Anglo Amerika” atau Common Law”. Merupakan sistem
hukum yang berasal dari Inggris yang kemudian menyebar ke Amerika Serikat
dan negara- negara bekas jajahannya. Kata “Anglo Saxon” berasal dari nama
bangsa yaitu bangsa Angel-Sakson yang pernah menyerang sekaligus menjajah
Inggris yang kemudian ditaklukan oleh Hertog Normandia, William. William
mempertahankan hukum kebiasaan masyarakat pribumi dengan
memasukkannya juga unsur-unsur hukum yang berasal dari sistem hukum Eropa
Kontinental.
Sistem hukum anglo saxon merupakan suatu sistem hukum yang didasarkan pada
yurispudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian
menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem Hukum Anglo Saxon
cenderung lebih mengutamakan hukum kebiasaan, hukum yang berjalan dinamis
sejalan dengan dinamika masyarakat
2. Sistem Hukum Eropa Kontinental (civil law system)
Sistem Hukum Eropa Kontinental (civil law system) Sistem hukum ini berkembang di
negara- negara Eropa daratan dan sering disebut sebagai “Civil Law” yang semula
berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di kekaisaran romawi pada masa
pemerintahan Kaisar justinianus abad VI sebelum masehi.8 Sistem Civil Law
mempunyai tiga karakteristik, yaitu adanya kodifikasi, hakim tidak terikat kepada
presiden sehingga undang- undang menjadi sumber hukum yang terutama, dan sistem
peradilan bersifat inkuisitorial.
Hukum Civil Law adalah hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan
dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara
sistematik di dalam kodifikasi. Karakteristik dasar ini dianut mengingat bahwa nilai
utama yang merupakan tujuan hukum adalah kepastian hukum. Kepastian hukum hanya
dapat diwujudkan kalau tindakan-tindakan hukum manusia dalam pergaulan hidup
diatur dengan peraturan-peraturan hukum tertulis. Dengan tujuan hukum itu dan
berdasarkan sistem hukum yang dianut, hakim tidak dapat leluasa menciptakan hukum
yang mempunyai kekuatan mengikat umum. Hakim hanya berfungsi menetapkan dan
menafsirkan peraturan-peraturan dalam batas-batas wewenangnya. Putusan seorang
hakim dalam suatu perkara hanya mengikat para pihak yang berperkara saja ( Doktrins
Res Ajudicata)
3. Sistem hukum sosialis
suatu alat untuk menekan kelas tertindas yaitu kepentingan dan
ketidakadilan