Anda di halaman 1dari 19

Pengantar Ilmu Hukum/PTHI

Istiya Marwinda, S.IP, M.H


Tutor Universitas Terbuka
( UT )
Pokjar “Habang Jaya” Toboali 2022.1
Materi mata kuliah ini berjumlah 12
modul, menggambarkan keutuhan
dalam mempelajari pengantar ilmu
hukum

Pertemuan 7
Sistem Hukum dan Politik Hukum

Sistem hukum digunakan suatu negara tidak lepas dari sejarah yang di
anut pada masyarakat.
dari latar belakang itu lah, sistem hukum di dunia mengikuti tradisi
dan budaya masyarakat itu.
setiap negara terdapat politik hukum yang perannya sebagai kebijakan
dasar bagi peyelenggara negara untuk menentukan arah, bentuk
maupun isi hukum yang akan dibentuk.
politik hukum adalah kebijakan penyelenggara negara tentang apa
yang dijadikan kreteria untuk menghukumkan sesuatu yang
didalamnya pembentukan penerapan, dan penegak hukum
Sistem Hukum dan Politik Hukum
Sistem hukum setiap negara terdapat politik
hukum yang perannya sebagai
digunakan suatu negara kebijakan dasar bagi
tidak lepas dari sejarah peyelenggara negara untuk
yang di anut pada menentukan arah, bentuk
maupun isi hukum yang akan
masyarakat. dibentuk.
dari latar belakang itu lah, politik hukum adalah kebijakan
sistem hukum di dunia penyelenggara negara tentang
mengikuti tradisi dan apa yang dijadikan kreteria
budaya masyarakat itu. untuk menghukumkan sesuatu
yang didalamnya pembentukan
penerapan, dan penegak
hukum
Sistem Hukum
Istilah “sistem” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “systema”,
yang berarti suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian
banyak bagian, atau sehimpunan bagian atau komponen yang
saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan (a whole).
(N. Jordan dalam bukunya yang berjudul “Some Thinking
about System” (1960). Dari sekian banyak istilah sistem itu,
ada dua hal yang terpenting yaitu istilah sistem yang
menunjuk pada:
• sesuatu wujud/entitas/benda (abstrak/kongkrit/konseptual) yang
memiliki tata aturan/susunan struktural dari bagian-bagiannya;
• sesuatu rencana, metode, alat, tata cara mencapai sesuatu.4
Berikut ini dikemukakan beberapa definisi sistem :
William A. Shrode dan Dan Voich Carl J. Friedrich

“a system is a set of sistem sebagai suatu keseluruhan,


interelated parts working terdiri dari beberapa bagian yang
independently and jointly, mempunyai hubungan fungsional, baik
antar bagian-bagian maupun
in pursuit of common hubungan fungsional terhadap
objectives of the whole, keseluruhannya, sehingga hubungan
within a complex itu menimbulkan suatu
environment”. ketergantungan antar bagian-bagian
yang akibatnya jika salah satu bagian
tidak bekerja dengan baik akan
mempengaruhi keseluruhannya
Berikut ini dikemukakan beberapa definisi sistem :
R. Subekti Satjipto Rahardjo
Suatu sistem adalah suatu “Sistem ini mempunyai pengertian
susunan atau tataan yang yang penting untuk dikenali, sekalipun
teratur, suatu keseluruhan dalam pembicaraan-pembicaraan
yang terdiri atas bagian- keduanya sering dipakai secara
bagian yang berkaitan satu tercampur begitu saja, yaitu: pertama,
sama lain, tersusun menurut pengertian sistem sebagai jenis satuan,
suatu rencana atau pola, hasil yang mempunyai tatanan tertentu.
Tatanan tertentu disini menunjuk
dari pemikiran, untuk
kepada suatu struktur yang tersusun
mencapai tujuan dari bagian-bagian dan kedua, sistem
sebagai suatu rencana, metode atau
prosedur untuk mengerjakan sesuatu
ciri-ciri utama sistem :
(Elias M. Awad)

1. bersifat terbuka;
2. merupakan suatu keseluruhan yang bulat
dan utuh (wholisme);
3. sub sistem-sub sistem tersebut saling
ketergantungan;
4. kemampuan untuk dengan sendirinya
menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
5. kemampuan untuk mengatur diri sendiri;
mempunyai tujuan atau sasaran.
Pertemuan 7
Mengenai “sistem hukum” terdapat dua paham, yaitu:
1. sistem hukum dalam arti sempit;
sistem hukum diartikan sebagai satu kesatuan hukum
yang terbatas hanya dalam arti materiil atau substansi
hukum

2. sistem hukum dalam arti luas.


sistem hukum itu dapat diartikan sebagai satu
kesatuan hukum yang terdiri atas pelbagai komponen
Sistem Hukum

Bellefroid mengemukakan bahwa sistem hukum adalah


keseluruhan aturan hukum yang disusun secara terpadu
berdasarkan atas asas-asas tertentu
Mariam Darus Badrulzaman mengemukakan hal serupa
tentang sistem hukum. Sistem hukum menurutnya adalagh
“kumpulan asas-asas yang terpadu, yang merupakan
landasan, di atas mana dibangun tertib hukum
Lawrence M. Friedman dalam bukunya “American Law An
Introduction”, menyebutkan sistem hukum itu meliputi:

1. Komponen Struktur Hukum;


2. Komponen Substansial Hukum;
3. Komponen budaya (Budaya hukum masyarakat).
Dalam perspektif lain, meski pada hakikatnya sama, maka
komponen-komponen sistem hukum tersebut dapat meliputi hal-
hal berikut:
a. Masyarakat hukum;
sistem hukum dapat dibedakan
b. Budaya hukum masyarakat; atas tiga komponen, yaitu
c. Filsafat hukum; struktur hukum (legal structure),
substansi hukum (legal substance)
d. Ilmu atau pendidikan hukum; dan budaya hukum (legal culture)
e. Konsep hukum; sebagaimana yang dikemukakan
oleh Lawrence M. Friedman
f. Pembentukan hukum;
g. Bentuk Hukum;
h. Penerapan hukum;
i. Evaluasi hukum.
Sistem hukum yang berlaku di dunia :
1. sistem hukum anglo saxon (comman law system)

sistem hukum anglo saxon (comman law system) Nama lain dari sistem hukum
Anglo-Saxon adalah “Anglo Amerika” atau Common Law”. Merupakan sistem
hukum yang berasal dari Inggris yang kemudian menyebar ke Amerika Serikat
dan negara- negara bekas jajahannya. Kata “Anglo Saxon” berasal dari nama
bangsa yaitu bangsa Angel-Sakson yang pernah menyerang sekaligus menjajah
Inggris yang kemudian ditaklukan oleh Hertog Normandia, William. William
mempertahankan hukum kebiasaan masyarakat pribumi dengan
memasukkannya juga unsur-unsur hukum yang berasal dari sistem hukum Eropa
Kontinental.
Sistem hukum anglo saxon merupakan suatu sistem hukum yang didasarkan pada
yurispudensi, yaitu keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian
menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya. Sistem Hukum Anglo Saxon
cenderung lebih mengutamakan hukum kebiasaan, hukum yang berjalan dinamis
sejalan dengan dinamika masyarakat
2. Sistem Hukum Eropa Kontinental (civil law system)
Sistem Hukum Eropa Kontinental (civil law system) Sistem hukum ini berkembang di
negara- negara Eropa daratan dan sering disebut sebagai “Civil Law” yang semula
berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di kekaisaran romawi pada masa
pemerintahan Kaisar justinianus abad VI sebelum masehi.8 Sistem Civil Law
mempunyai tiga karakteristik, yaitu adanya kodifikasi, hakim tidak terikat kepada
presiden sehingga undang- undang menjadi sumber hukum yang terutama, dan sistem
peradilan bersifat inkuisitorial.
Hukum Civil Law adalah hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan
dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara
sistematik di dalam kodifikasi. Karakteristik dasar ini dianut mengingat bahwa nilai
utama yang merupakan tujuan hukum adalah kepastian hukum. Kepastian hukum hanya
dapat diwujudkan kalau tindakan-tindakan hukum manusia dalam pergaulan hidup
diatur dengan peraturan-peraturan hukum tertulis. Dengan tujuan hukum itu dan
berdasarkan sistem hukum yang dianut, hakim tidak dapat leluasa menciptakan hukum
yang mempunyai kekuatan mengikat umum. Hakim hanya berfungsi menetapkan dan
menafsirkan peraturan-peraturan dalam batas-batas wewenangnya. Putusan seorang
hakim dalam suatu perkara hanya mengikat para pihak yang berperkara saja ( Doktrins
Res Ajudicata)
3. Sistem hukum sosialis
suatu alat untuk menekan kelas tertindas yaitu kepentingan dan
ketidakadilan

4. Sistem hukum adat

Sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan sosial di Indonesia dan


negara – negara di Asian lainya seperti jepang, india dan Tiongkok
Politik Hukum
Politik hukum adalah legal policy atau garis (kebijakan)
resmi tentang hukum yang akan diberlakukan baik dengan
pembuatan hukum baru maupun dengan penggantian hukum
lama, dalam rangka mencapai tujuan negara.”
• para ahli untuk mendefinisikan politik hukum, sebagai berikut :
• 1. Satjipto Rahardjo
• Politik Hukum adalah aktivitas untuk menentukan suatu pilihan
mengenai tujuan dan cara – cara yang hendak dipakai untuk mencapai
tujuan hukum dalam masyarakat.
• 2. Padmo Wahjono disetir oleh Kotam Y. Stefanus
• Politik Hukum adalah kebijaksanaan penyelenggara Negara tentang apa
yang dijadikan criteria untuk menghukumkan sesuatu ( menjadikan
sesuatu sebagai Hukum ). Kebijaksanaan tersebut dapat berkaitan
dengan pembentukan hukum dan penerapannya.
• 3. L. J. Van Apeldorn
• Politik hukum sebagai politik perundang – undangan . Politik Hukum
berarti menetapkan tujuan dan  isi peraturan perundang – undangan . (
pengertian politik hukum terbatas hanya pada hukum tertulis saja.
• 4. Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto
• Politik Hukum sebagai kegiatan – kegiatan memilih nilai- nilai dan
menerapkan nilai – nilai.
• 5. Moh. Mahfud MD.
• Politik Hukum ( dikaitkan di Indonesia ) adalah sebagai berikut :
• Bahwa definisi atau pengertian hukum juga bervariasi namun dengan
meyakini adanya persamaan substansif antara berbagai pengertian
yang ada atau tidak sesuai dengan kebutuhan penciptaan hukum yang
diperlukan.
• Pelaksanaan ketentuan hukum yang telah ada , termasuk penegasan
Bellefroid dalam bukunyaInleinding Tot de Fechts Weten Schap in
Nederland Mengutarakan posisi politik hukum dalam pohon ilmu
hukum sebagai ilmu.
• Politik Hukum tetap Bagi bangsa Indonesia 
• Terdapat satu sistem hukum yaitu Sistem Hukum Nasional artinya sejak 17
Agustus 1945, maka politik hukum yang berlaku adalah politik hukum
nasional , artinya telah terjadi unifikasi hukum ( berlakunya satu sistem
hukum diseluruh wilayah Indonesia ). Sistem Hukum nasional tersebut
terdiri dari:
• Hukum Islam ( yang dimasukkan adalah asas – asasnya)
• Hukum Adat ( yang dimasukkan adalah asas – asasnya )
• Hukum Barat (yang dimasukkan adalah sistematikanya)

Anda mungkin juga menyukai