UNIVERSITAS TERBUKA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Sistem Hukum Dan Politik Hukum” pada
modul 10 kegiatan belajar 1 dan kegiatan belajar 2.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dalam Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Hukum/PTHI. Selain itu kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Oleh karena itu, kami berharap segala kritik dan saran yang membangun
dan dapat menjadikan makalah ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus
tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem hukum itu?
2. Apa yang dimaksud dengan politik hukum itu?
3. Apa saja pandangan para ahli mengenai definisi sistem hukum dan
politik hukum?
4. Sistem Hukum apa saja yang berlaku di dunia?
5. Bagaimana Prinsip Politik Hukum?
C. Tujuan Penulisan
1. Kita dapat mengetahui pemahaman mengenai sistem hukum.
2. Kita dapat mengetahui pemahaman mengenai politik hukum.
3. Mengetahui pandangan para ahli mengenai definisi sistem hukum dan
politik hukum.
4. Menjelaskan sistem hukum apa saja yang berlaku di dunia.
5. Menjelaskan mengenai prinsip politik hukum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Hukum
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, yang berarti suatu
keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian, atau sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan.2
2. Carl J. Friedrich
Sistem sebagai suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian
yang mempunyai hubungan fungsional, baik antar bagian-bagian
maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya, sehingga
hubungan itu menimbulkan suatu ketergantungan antar bagian-bagian
yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik akan
mempengaruhi keseluruhannya.
3. Subekti
Suatu sistem adalah suatu susunan atau tataan yang teratur, suatu
keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama
lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil dari pemikiran,
untuk mencapai tujuan.3 Dalam sistem yang baik, tidak boleh terjadi
pertentangan atau perbenturan antara bagian-bagian tersebut dan juga
2
Winardi pengantar tentang teori sistem, bandung alumni 1986 hlm.113
3
R. Subekti, makalah dlm seminar keempat tahun 1979, Bandung. hlm.99
2
tidak boleh terjadi duplikasi atau tumpang tindih (overlapping)
diantara bagian-bagian itu.4
4. Satjipto Rahardjo
Sistem ini mempunyai pengertian yang penting untuk dikenali,
sekalipun dalam pembicaraan-pembicaraan keduanya sering dipakai
secara tercampur begitu saja, yaitu: pertama, pengertian sistem sebagai
jenis satuan, yang mempunyai tatanan tertentu. Tatanan tertentu disini
menunjuk kepada suatu struktur yang tersusun dari bagian-bagian dan
kedua, sistem sebagai suatu rencana, metode atau prosedur untuk
mengerjakan sesuatu.5
4
Ibid R. Subekti, hlm.99
5
Satjipto, Ilmu Hukum, Bandung 1986, hlm.88
6
Ibid, hlm.89
3
Selanjutnya, mengenai sistem hukum terdapat dua paham, yaitu:
Dalam artian luas, sistem hukum itu dapat diartikan sebagai satu
kesatuan hukum yang terdiri atas pelbagai komponen.
7
Mariam darus, mencari sistem hukum benda nasional, 1983, bandung : alumni, hlm. 15
4
masyarakat adalah apa saja atau siapa saja yang memutuskan untuk
menghidupkan atau mematikan mesin itu serta memutuskan
bagaimana mesin itu digunakan.
8
Lili Rasjidi, Hukum sebaga suatu sistem, bandung, mandar maju, 2003, hlm.178
5
hukum. Istilah budaya hukum dalam bagian ini digunakan untuk
menunjuk tradisi hukum digunakan untuk adanya keteraturan dalam
kehidupan suatu masyarakat hukum.9
1. Masyarakat hukum
2. Budaya hukum masyarakat
3. Filsafat hukum
4. .ilmu atau pendidikan hukum
5. Konsep hukum
6. Pembentukan hukum
7. Bentuk hukum
8. Penerapan hukum
9. Evaluasi hukum
1. Common Law
9
Ibid hlm 178
10
Op,cit, hlm.103
11
Sunaryati Hartono, Peranan kesadaran hukum masyarakat dalam pembaharuan hukum, bandung
: binacipta, 1976. Hlm.3
6
2. Civil law
3. Socialist law
12
Wasis s.p, pengantar ilmu hukum, malang ; umm press, 2002, hlm.29
13
Lili Rasjidi, Hukum Sebagai Suatu Sistem, Bandung, Mandar Maju, 2003, Hlm.163
7
dianggap sebagai hukum yang tidak mempunyai otoritas sebagai
hukum terapan yang mengikat.14
14
Ibid
8
peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang
dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya.
Peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka
hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis.
Penegak hukum adat adalah pemuka adat sebagai pemimpin yang
sangat disegani dan besar pengaruhnya dalam lingkungan masyarakat
adat untuk menjaga keutuhan hidup sejahtera.
C. Politik Hukum
15
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum. Buku Politik Hukum, 2016. hlm.1
9
sebagai pedoman, secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa hukum
adalah seperangkat aturan tingkah laku yang berlaku dalam masyarakat.16
16
Ibid, Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum. Buku Politik Hukum, 2016. hlm.1
17
Hartono Hadisoeprapto, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Yogyakarta, 1982, hlm.8
18
Gunarto, Politik Hukum 2016
19
Ibid
20
Teuku Muhammad Radhie, dalam PRISMA, 1973. hlm.4
21
Moh. Mahfud MD, Perkembangan Politik Hukum : Disertasi UGM 1993, hlm.74
10
7. Padmo Wahjono, politik hukum merupakan kebijakan dasar yang
menentukan arah, bentuk, maupun isi hukum yang akan dibentuk. 22
8. Soedarto, Politik hukum sebagai kebijakan negara melalui badan-
badan negara yang berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan
yang dikehendaki yang diperkirakan akan dipergunakan untuk
mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat dan untuk
mencapai apa yang dicita-citakan.23
9. Satjipto Rahardjo, Politik hukum sebagai aktivitas memilih dan cara
yang hendak dipakai untuk mencapai suatu tujuan sosial dan hukum
tertentu dalam masyarakat. 24
10. Sunaryati Hartono, politik hukum itu tidak terlepas dari pada realita
sosial dan tradisional yang terdapat di Negara kita, dan dilain pihak,
sebagai salah satu anggota masyarakat dunia, politik hukum Indonesia
tidak terlepas dari realita dan politik hukum internasional.25
Peran dan fungsi hukum sangat dipengaruhi dan acap kali diin-
tervensi oleh kekuatan politik. Mahfud (2000) menjelaskan bahwa
konfigurasi politik berkembang melalui tarik-menarik antara yang
demokratis dan otoritarian, sedangkan karakter produk hukum
mengikutinya dalam tarik-menarik antara yang responsif dan yang
konservatif.26
22
Moh. Mahfud MD, Politik hukum di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hlm. 1
23
Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Jakarta: Rajawali
Pers, 2011, hlm. 14
24
Ibid, hlm.15
25
Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Bandung: Alumni,
1991, hlm. 1
26
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum. Politik Hukum, 2016, hlm.18
11
politik yang ditandai dengan keberhasilan pembuatan peraturan
perundang- undangan berbagai bidang hukum tetapi pelaksanaan fungsi
atau penegakan fungsi hukum cenderung semakin lemah.27
27
Ibid
28
Ibid hlm.10
12
citakan. Mariam Budiarjo berpendapat bahwa kekuasaan politik diartikan
sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pemerintah baik dari segi
terbentuknya ataupun akibat-akibatnya, sesuai dengan pemegang dalam
kekuasaan itu sendiri. 29
1. Pembukaan dan pasal – pasal UUD 1945 yang memuat tujuan, dasar,
cita hukum dan norma dasar negara yang menjadi pijakan politik
hukum di indonesia.
2. Pembukaan dan pasal – pasal UUD 1945 mengandung nilai-nilai khas
yang bersumber dari pandangan dan budaya bangsa warisan nenek
moyang sejak dahulu.
29
Mariam Budiarjo, Dasar-dasar ilmu politik, Jakarta, Gramedia Pustaka, 2005. hlm.18
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
15