Abstract—The Primary Tax Service Office has used untuk menjadi alat penyampaian informasi yang cepat
technology in delivering information about taxes, such dan interaktif akibat dari keterbatasan waktu karena
as the existence of an official tax portal service site as a harus menunggu respon dari pihak admin ditambah
forum for delivering information about requirements, lagi dengan jumlah wajib pajak di Indonesia yang
announcements and provisions related to taxes for the
meningkat dari tahun ke tahun dan kurangnya
general public. In addition, there are also online
applications that are under the auspices of the pengetahuan wajib pajak akan peraturan perpajakan
Directorate General of Taxation which serve as services yang menyebabkan mereka enggan untuk
related to online tax reporting for the general public. melapor pajak [1].
However, the Primary Tax Service Office does not yet
have a service to provide services to users quickly, easily
Suatu program yang dapat membantu
and can be used at any time, therefore a chatbot permasalahan tersebut adalah chatbot [2]. Chatbot
application is created that can answer tax-related adalah sebuah program komputer yang dirancang
questions that can be accessed at any time easily and untuk memberikan respon dari sebuah percakapan
quickly. This chatbot is built using the hypertext dengan satu atau lebih manusia. Hasil dari penelitian
preprocessor programming language and database ini adalah berupa sistem chatbot yang mampu
using MySQL and the Artificial Intelligence Markup melakukan percakapan antara sistem dengan manusia
Language which contains a collection of patterns and dengan cara menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
responses that can be used by chatbots to search pengguna, dan mencari jawaban dengan menggunakan
answers to each sentence. The software development
methodology used is the Rapid Application Development
teknologi internet yang dapat membantu masyarakat
(RAD) method. This research produces a chatbot dalam hal informasi seputar pajak [2].
application that can help users by answering questions
about taxes. II. KAJIAN PUSTAKA
Index Terms—Artificial Intelligence, Chatbot, A. Chatbot
Markup Language, Rapid Application Development
Chatbot adalah sebuah program komputer yang
dirancang untuk memberikan respon dari sebuah
I. PENDAHULUAN percakapan dengan satu atau lebih manusia Secara
Direktorat Jenderal Pajak sudah melakukan harfiah chatbot berasal dari dua kata yaitu chat dan
peningkatan pelayanan dengan memanfaatkan media bot. Chat dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan
telepon sebagai alat untuk berkomunikasi dengan komunikasi yang didukung dengan media dan sarana
wajib pajak dan menggunakan teknologi dalam berupa tulisan sedangkan bot merupakan program
penyampaian informasi mengenai pajak, seperti yang dapat memberikan respon dari input menjadi
adanya situs resmi pelayanan pajak sebagai wadah output berupa jawaban [1].
penyampaian informasi tentang syarat, pengumuman
serta kententuan terkait pajak bagi masyarakat umum. B. Artificial Intelligence Markup Language (AIML)
Di samping itu juga ada aplikasi online yang berada Artificial Intelligence Markup Language (AIML)
dibawah naungan Direktorat Jenderal Pajak yang adalah sebuah bahasa yang merupakan turunan dari
berperan sebagai layanan yang berhubungan dengan Extensible Markup Language (XML) yang digunakan
pelaporan pajak secara online bagi khalayak umum untuk mendeskripsikan mengenai objek data dan
dengan tujuan dapat meningkatkan kesadaran perilaku program komputer yang memprosesnya.
masyakarakat untuk patuh terhadap pajak.
AIML digunakan oleh chatbot untuk penelusuran
Berdasarkan wawancara dengan pihak Direktorat jawaban setiap kalimat yang berisi kumpulan pola dan
Jenderal Pajak, dalam beberapa kondisi belum respon. Interpreter AIML diperlukan untuk menerima
mencapai kemaksimalan sebagai sarana penyampaian input dan melakukan penelusuran jawaban pada
informasi seputar pajak terutama jika ditargetkan
33 ULTIMA InfoSys, Vol. XI, No. 1 | Juni 2020
ISSN 2085-4579
dokumen AIML. Saat ini tersedia banyak interpreter manajemen untuk melanjutkan ke
AIML dalam berbagai bahasa pemrograman sehingga fase berikutnya.
proses pembuatan chatbot dapat terfokus pada
2. User Design Phase
penyusunan dokumen [1].
Selama fase desain, pengguna berinteraksi
dengan analis sistem dan mengembangkan
C. LINE
model yang mewakili semua proses sistem,
Messenger LINE merupakan salah satu aplikasi output, dan input. Desain pengguna adalah
pesan instan (instant messaging) untuk smartphone proses interaktif dan berkelanjutan yang
dan PC. Line diluncurkan pada tanggal 23 Juni 2011 memungkinkan pengguna untuk memahami,
oleh NHN Jepang setelah gempa Tohoku. Mereka memodifikasi, dan akhirnya menyetujui
memutuskan untuk merancang sebuah aplikasi yang model kerja dari sistem yang memenuhi
dapat diakses oleh smartphone, tablet dan desktop kebutuhan mereka.
yang bekerja pada jaringan internet dan akan layanan
ini secara gratis dapat digunakan, selain untuk 3. Construction Phase
melakukan kirim pesan teks, LINE juga bisa mengirim Fase konstruksi berfokus pada
gambar, video, pesan suara dan melakukan panggilan pengembangan program. Namun dalam
suara secara gratis [3]. RAD, pengguna terus berpartisipasi dan
masih dapat menyarankan perubahan atau
D. Hypertext Preprocessor (PHP) peningkatan sistem.
Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan 4. Cutover Phase
beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java, dan Fase cutover adalah fase akhir dalam
Perl serta mudah untuk dipelajari, pemrosesan datanya implementasi SDLC yaitu konversi data,
dilakukan pada sisi server kemudian hasilnya akan pengujian, peralihan ke sistem baru, dan
dikirim kepada client [4]. pelatihan pengguna. Hasil dari, sistem baru
dibangun, dikirimkan kepada pengguna [5].
E. Rapid Application Development (RAD)
Perangkat lunak Rapid Application Development F. Use Case Diagram
yang tahapan-tahapannya di gambar dengan bagan di Sebuah Use Case Diagram menggambarkan secara
bawah ini: sederhana fungsi-fungsi utama dari sistem dan
berbagai user yang akan berinteraksi dengan
sistem tersebut.
Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu
sistem atau kelas dan bagaimana sistem ini
berinteraksi dengan dunia luar, misalnya menyusun
sebuah daftar layanan kesehatan. Use Case Diagram
dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan sistem
dan memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja.
Komponen yang terdapat pada sebuah Use Case
Diagram terdiri dari:
a. Actor: pengguna perangkat lunak aplikasi,
bisa berupa manusia, perangkat keras atau
sistem informasi yang lain. Actor dapat
memasukan informasi ke dalam sistem,
menerima informasi dari sistem,
Gambar 1. Rapid Application Model [5] atau keduanya.
b. Use case: perilaku atau apa yang dikerjakan
Tahapan-tahapan yang dilakukan dapat dijelaskan pengguna sistem aplikasi, termasuk interaksi
sebagai berikut: antar actor dengan perangkat lunak
1. Requirement Planning Phase aplikasi tersebut [6].
Fase perencanaan kebutuhan menggabungkan
perencanaan dan fase analisis sistem SDLC. G. Activity Diagram
Pengguna, pengelola, dan TI anggota staf Diagram aktivitas atau activity diagram
mendiskusikan dan menyetujui kebutuhan menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
bisnis, ruang lingkup proyek, batasan, dan dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang
sistem Persyaratan. Fase perencanaan ada pada perangkat lunak.
kebutuhan berakhir ketika tim setuju pada
masalah utama dan mendapatkan otorisasi
ULTIMA InfoSys, Vol. XI, No. 1 | Juni 2020 34
ISSN 2085-4579
pajak dan 5 orang bagian pelayanan Pajak alat penyampaian informasi yang mudah dan cepat
Pratama Cikupa. Selanjutnya, pihak akibat dari keterbatasan waktu karena harus menunggu
perusahaan berhak untuk melakukan evaluasi respon dari pihak admin ditambah lagi dengan jumlah
terhadap chatbot tersebut, apakah chatbot wajib pajak di Indonesia yang meningkat dari tahun ke
tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan tahun dan kurangnya pengetahuan wajib pajak akan
atau tidak. Apabila chatbot sudah sesuai peraturan perpajakan yang menyebabkan mereka
dengan kebutuhan perusahaan, maka chatbot enggan untuk melapor pajak.
siap untuk diimplementasikan pada
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan
perusahaan tersebut.
diatas, solusi yang ditawarkan adalah sistem chatbot
yang mampu melakukan percakapan antara sistem
IV. ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN dengan manusia dengan cara menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh pengguna, dan mencari jawaban
A. Requirement Planning Phase
dengan menggunakan teknologi internet yang dapat
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap membantu masyarakat dalam hal informasi
permasalahan dan kebutuhan yang sedang terjadi di seputar pajak.
lapangan. Analisis permasalahan dan kebutuhan
dilakukan dengan membuat kuesioner yang disebarkan Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan fungsional
kepada 5 pegawai pajak di Kantor Pelayanan Pajak sistem chatbot yang dibutuhkan antara lain:
Pratama Cikupa dan juga 89 responden para wajib 1. Fungsi Informasi Umum
pajak yang dapat dijadikan acuan dalam
pembuatan chatbot. 2. Fungsi Informasi Pajak Orang Pribadi
C. Contruction Phase
C.1 Halaman Login Panel Admin
Gambar 3. Class Diagram chatbot pajak
C.2 Halaman Tabel Informasi informasi pajak orang pribadi, informasi online pajak
serta daftar antrean.
D. Cutover Phase
Pada fase ini dilakukan pengujian terhadap sistem
chatbot yang telah dibangun. Pengujian pada sistem
ini dilakukan dengan menggunakan metode Black-Box
user acceptance test.
Hasil pengujian Black-Box user acceptance rest
dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil perhitungan skor
setiap responden dihitung dengan menggunakan
metode mencari interval nilai persentase likert yaitu
dengan mencari nilai persentase likert terlebih dahulu
dengan rumus p= frekuensi jawaban baik
kuesioner/jumlah responden * 100. Keterangan: 1 =
Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik
Tabel 2. Hasil pengujian Black Box UAT
Gambar 6. Tampilan tabel informasi di panel admin
V. SIMPULAN
Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian
yang telah dilakukan pada aplikasi chatbot pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cikupa dapat diambil
Gambar 7. Tampilan menu bantuan kesimpulan bahwa chatbot berdasarkan LINE
developer telah berhasil dibuat dan diterima oleh para
Pada Gambar 7 merupakan tampilan menu pengguna dengan baik.
Bantuan. Ketika pengguna mengetik kata ‘bantuan’
maka bot akan merespon tentang menu-menu UCAPAN TERIMA KASIH
mengenai informasi pajak seperti informasi umum, Terima kasih kepada orang tua, kelurga serta
teman-teman semua, yang telah memberikan semangat
dan dukungannya hingga pengerjaan penelitian [5] Shelly, G. B., & Rosenblatt, H. J. (2012). Systems Analysis
and Design, Ninth Edition.
ini selesai.
[6] Syafitri, Y. (2016). Pemodelan Perangkat Lunak Berbasis
UML Untuk Pengembangan Sistem Pemasaran Akbar
DAFTAR PUSTAKA Entertainment Natar Lampung Selatan. Jurnal Cendikia.
[1] Sepri, D. (2014). Chatbot Informasi UIN Suska Riau bagi [7] Sukamto, R. A., & Shalahuddin, M. (2013). Rekayasa
Calon Mahasiswa Menggunakan Metode Case Base Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.
Reasoning. Bandung: Informatika.
[2] Suryani, D., & Amalia, E. L. (2017). Aplikasi Chatbot Objek [8] Silalahi, M., & Wahyudi, D. (2018). Perbandingan
Wisata Jawa Timur Berbasis AIML. SMARTICS Journal. Performansi Database MongoDB dan Mysql dalam Aplikasi
[3] Fitrianur, I. (2016). Analisis Efek Penggunaan Media Sosial File Multimedia Berbasis Web. Cbis Journal.
Line Messenger pada Remaja di SMK Negeri 1 Samarinda. [9] Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: Practioner's
eJournal Ilmu Komunikasi. Approach Seventh Edition. New York: McGraw Hill.
[4] Firman, A., Wowor, H. F., & Najoan, X. (2016). Sistem
Informasi Perpustakaan Online Berbasis Web.