Anda di halaman 1dari 44

FILSAFAT HUKUM

Kurnia Warman

Fakultas Hukum
Universitas Andalas
2022

1
Silabus
o Pendahuluan
o Posisi Filsafat Hukum dalam Pengajaran Ilmu Hukum: Hubungan
Filsafat Hukum, Teori Hukum, Ilmu Hukum, dan Praktik Hukum
o Hukum dan Masyarakat
o Ajaran Cita Hukum
o Hukum dan Keadilan
o Hukum dan Kepastian
o Hukum dan Kemanfaatan
o Tujuan Hukum
o Dasar Mengikat Hukum
o Tugas Hukum
o Berbagai Aliran dalam Filsafat Hukum
o Penutup

2
Literatur
1. W. Friedmann, Legal Teory
2. J. W. Harris, Legal Philosophies
3. Mark Tebbit, Philosophy of Law
4. L.L. Fuller, The Morality of Law
5. H. Kelsen, The Pure Theory of Law
6. H. Kelsen, General Theory of Law and State
7. H.LA. Hart, Positivism and the Separation of Law and Moral
8. J. Rawls, A Theory of Justice
9. R. Pound, Philosophy of Law
10. R.M.Unger, Law and Modern Society: Toward a Criticism of
Social Theory
11. R.M.Unger, The Critical Legal Studies Movement
12. Astim Riyanto, Filsafat Hukum
13. Carl Joachim Frierich, The Philosophy of Law in Historical
Perspective
14. M. Erwin, Filsafat Hukum, Rajawali Press.
15. Dan lain-lain
3
Posisi Filsafat Hukum
Filsafat Hukum:
Hukum Yang Seharusnya

Teori Hukum:
Penjelasan Perbedaan Sistem Hukum

Dogmatik Hukum
atau Ilmu Hukum:
Hukum Positif

4
Kerangka: Filsafat, Teori, Ilmu Hukum dan Praktik Hukum

Fokus: Hukum yg Ideal


FILSAFAT HUKUM Bagaimana hukum seharusnya
Apa landasan mengikat hk
Apa kriteria keadilan

Logika:
Penjelasan ttg TEORI HUKUM
hukum yg ada

Ajaran ilmu dan metode dokmatik hukum Emperis


Menelaah pengertian hk, pengertian2 dlm hk Sejarah hukum
Metodologi pembentukan hk & penerapan hk Sosilogi hk
Antropologi hk
Normatif Psikologi hk
Dogmatik ILMU HUKUM
Perb.Hk
Menetapkan apa hk-nya thd peristiwa konkrit

PRAKTIK HUKUM
Pembentukan hukum (proses politik dan yurisprudensi)
5
Penerapan hukum, Penegakan hukum dan Penemuan hukum
Hukum & Masyarakat
• Ubi Societas Ibi Ius (Cisero): di mana ada masy di situ ada
hukum.
• Masy mempunyai tujuan:
a. Individual: usaha dan melalui perjanjian sbg sumber hukum
b. Masy: melalui UU sbg sumber hukumnya atau kebiasaan atau
adat.
• Tujuan masy: sejahtera dan adil
• Tugas hukum utk membantu masy mencapai tujuan
• Filsafat hukum: hukum identik dengan keadilan
• Jika hukum=keadilan: orang akan mentaati hukum dengan
sukarela
6
Bellum Omnium Contra Omnes
• Perang segalanya melawan semuanya (Hobes)
• Homo homini lupus: Manusia menjadi serigala
bagi manusia lain
• Hukum harus hadir dalam masyarakat yang
kacau seperti itu.
• Menjadi homo homini socius: manusia
menjadi sahabat bagi manusia lainnya.

7
Hukum Mengubah Manusia

Homo Homini Homo Homini


Lupus Socius
(Musuh) (Sahabat)

8
Ajaran Cita Hukum:
Hukum Yang Ideal
Hukum yang baik harus mengandung:
• Keadilan (Justice/Gerechtigkeit)
• Kepastian Hukum (Certainty/Rechtssicherheit)
• Kemanfaatan (Utility/Purposiveness/
Zweckmasigkeit)

ketiganya sebagai antinomi


Itulah….. Idee Des Recht (Cita Hukum):
Gustav Radbruch 9
Tujuan Hukum

Kemanfaatan (Utility/Purposiveness/
Keadilan (Justice/Gerechtigkeit)
Zweckmasigkeit)
Kepastian Hukum (Certainty/Rechtssicherheit)

10
Hukum dan Keadilan
o Hukum bertujuan utk mencapai keadilan
o Hukum sebagai instrumen untuk memperjuangkan
keadilan
o Tetapi hukum tidak sama dengan keadilan (the
pure theory of law—Kelsen)
o Keadilan bersifat idealis hukum bersifat realis
o Pandangan tentang keadilan bervariasi:
1. Keadilan komutatif: sama rata tanpa pengecualian
2. Keadilan distributif: pembagian berdasarkan kontribusi
3. Keadilan hukum (korektif): intervensi hukum untuk
menentukan nilai keadilan setelah distributif. 11
Hukum dan Kepastian
• Orang mematuhi hukum karena yakin bahwa hukum itu
dilaksanakan.
• Kepastian hk merupakan jaminan terlaksananya hukum
sebagaimana mestinya.
• Kepastian hk terkait dgn pelaksanaan hukum.
• Berkaitan dengan efektivitas pelaksanaan hukum,
efektivitas institusi hukum dan efektivitas sistem hukum itu
sendiri.
• Berkaitan dengan implementasi hukum/tanpa pelanggaran
(trouble less case) dan dapat juga dalam hal adanya
pelanggaran (trouble case).
• Adagium: hukum harus ditegakkan meskipun dunia (langit)
runtuh” (fiat justitia et pereat mundus). 12
Realistic Legal Certainty (Otto), 5 Syarat:
1. Terdapatnya aturan hukum yang jelas (clear), konsisten
dan dapat diakses semua orang (accessible), yang
dikeluarkan oleh atau atas nama negara.
2. Institusi pemerintah menerapkan aturan-aturan itu
dengan konsisten dan mereka sendiri tunduk pada
aturan tersebut.
3. Secara prinsip, aturan tersebut sesuai dengan sebagian
terbesar masyarakat.
4. Adanya peradilan yang independen dan imparsial
menerapkan aturan tersebut dengan konsisten dalam
penyelesaian sengketa.
5. Putusan peradilan itu, secara aktual, dapat dilaksanakan.
13
Hukum dan Kemanfaatan
The greatest happiness for the greatest number of the people
• Hukum yang adil dan pasti akan memberi manfaat
bagi masyarakat.
1. Hukum harus bermanfaat bagi setiap orang
(individual) Bentham waspadai “homo homini
lupus”.
2. Hukum juga harus bermanfaat bagi masyarakat
(publik) Stuar Mill: sintesis antara keadilan dan
kemanfaatan: hak atas tanah berfungsi sosial.
o Hak warga dilindungi kepentingan umum dijamin tiada
pencabutan hak tanpa ganti rugi.
o Hukum: utk melengkapi kehidupan, mengendalikan kelebihan,
memajukan persamaan dan menjaga kepastian.
3. Hukum utk pemulihan masyarakatRestitutio in
Integrum. 14
Kemanfaatan (Utility)
• Tokoh ajaran Utilitarianisme hukum: Jeremy
Bentham & John Stuar Mill
• Bentham: keadilan kemanfaatan individu
• Stuar Mill: sintesis antara keduanya: perasaan
keadilan menggunakan akal, hilangkan naluri
hewani: individu wajib menjaga kepentingan masy
• Aturan hukum harus memberikan manfaat bagi
manusia (utility)
• Menghindarkan keburukan dan mendapatkan
kebaikan
15
Visualiasi Penerapan Idee des Recht
• Kondisi ideal: Das Sollen: visualisasi timbangan
keadilan yang seimbang (ideal)
• Kondisi Nyata: Das Sein: visualisasi timbangan
keadilan yang tdk sepenuhnya seimbang: antara
keadilan dan manfaat di satu sisi dengan
kepastian hukum di sisi lain Relatif tergantung
kebutuhan.
• Hindari: kondisi ekstrim: visualisasi terlalu
mencolok perbedaan keadilan dan kepastian:
kemanfaatan manfaat menjadi terancam. 16
Tujuan Hukum
1. Untuk mewujudkan keadilan (Aristoletes)
2. Untuk menjamin kepastian dalam kehidupan masyarakat (J van
Kant)
3. Untuk mengatur tata tertib masy secara adil dan damai (van
Apeldoorn)
4. Utk Kebahagiaan sebesar-besarnya utk sebanyaknya orang (the
greatest happiness for the greatest number); menyempurnakan
kehidupan; mengendalikan kelebihan; memajukan persamaan;
menjaga kepastian (Bentham)
5. Utk menjaga keseimbangan kepentingan individu dan masy
(balance of interest): Rudolf von Ihering
6. Untuk membangun masy (a tool of social engineering): Roscoe
Pound 17
Tujuan Hukum:
Paham Tradisional dan Modern

• Paham tradisional: untuk menjaga ketertiban


dan keadilan
• Modern: untuk membangun masyarakat
• Roscoe Pound menghubungkan tujuan hukum
dengan perkembangan sosial, ekonomi, politik
dan budaya manusia:
• Tokoh utama di Indonesia: Mochtar
Kusumaatmadja

18
Perkembangan Tujuan Hukum
• Masa Purba: utk menjaga perdamaian dan ketertiban
umum dalam masy tertentu, hak individu dan masy lain
bisa saja dikorbankan
• Masa Yunani Kuno-akhir abad pertengahan: utk
menjaga status quo dalam masy sesuai dgn klas
(feodalistik, klerekalistik, otoriter)
• Masa abab 16-19: melindungi, menjamin dan
memajukan persamaan derajat (HAM): kebebasan
individu (negatif), menjaga keamanan umum
(konstruktif) dan stabilitas: sejalan dgn perkembangan
masy (industrialisasi dgn temuan teknologi dan benua2
baru) mulai melahirkan kelompok menengah
kapitalisme (ekonomi), individualis dan liberalisme
(politik)
• Masa Modern (abad 20-sekarang): memajukan
kemanusiaan dan melindungi alam (sustainable
development) 19
Masa Akhir Abad 19: utk membangun masyarakat dgn fungsi sosial
hukum: a law as a tool of social engineering tdk ada lagi benua
baru ditemukan, semua sda telah diolah (tahap pemeliharaan).
Kebebasan individu mulai dibatasi utk menjaga kepetingan umum
dan memelihara sda yang ada.
Sejarah menunjukkan bahwa hukum memang bisa membangun
masy:
a. Putusan pengadilan di AS telah mengurangi diskriminasi ras
terutama bagi kulit hitam
b. UU perkawinan di Indonesia telah berhasil menertibkan perilaku
laki-laki dalam perkawinan
c. UU lingkungan juga sudah mulai mendorong kesadaran
lingkungan bagi masy??? 20
Dasar Mengikat Hukum

• Karena hukum merupakan kehendak Tuhan (Teori


Kedaulatan Tuhan)
• Karena manusia baik secara tegas atau diam-diam
berjanji akan menaati hukum sebagai pactum
subjectionis (Teori Perjanjian Masyarakat: Kontrak
Sosial)
• Karena hukum kehendak negara (Teori Kedaulatan
Negara dan Rechtspositivisme)
• Karena hukum itu bersumber dan sesuai dengan
perasaan hukum masy (Teori Kadaulatan Hukum 21
Alasan Orang Taat Hukum

• Karena hukum dikeluarkan oleh penguasa


(Alasan Yuridis)
• Karena sudah merupakan kebiasaan masy
(Alasan Sosiologis)
• Karena takut akan sanksi (Alasan Psikologis)
• Karena lebih menguntungkan jika hukum itu
ditaati (Alasan Ekonomi)

22
Fungsi Hukum
1. Social Control: mempertahankan keteraturan
kehidupan manusia: tugas hukum tidak
terlalu berat.
2. Social Engineering: rekayasa social,
merekayasa atau mengkondisikan kehidupan
masyarakat agar menjadi lebih baik:
– dari tidak teratur menjadi teratur:
– tugas lebih berat,
– dan harus didukung oleh sarana prasarana hukum
yang memadai:
– UU (civil law) dan Putusan hakim (common law) 23
Perkembangan Aliran Filsafat Hukum
• Aliran Hukum Alam
• Positivisme Hukum
• Aliran Sosialis
• Aliran utilitis
• Realisme Hukum
• Critical legal studies
• Legal pluralism

24
Aliran Hukum Alam
o Alam diciptakan Tuhan sdh lengkap dgn hukumnya.
o Norma hukum alam berasal dari
1. Tuhan: sebagai pencipta dan pemilik alam
2. Akal budi manusia dan
3. Gejala-gejala alam
o Pengakuan adanya norma-norma hukum yang lebih tinggi
(higher law) atas norma-norma hukum yang berlaku di
berbagai negara (ius constitutum): Ius Cogens.
o Norma hukum alam berfungsi sebagai pembenaran maupun
penolakan atas norma-norma hukum positif.
o Hukum positif semestinya berasal dari hukum alam.
o Teori hukum alam klasik: fokus pada kajian muatan moral
hukum positif.
o Teori hukum alam modern: fokus pada fungsi-fungsi hukum.

25
Aliran Positivisme Hukum
o Seiring dengan lahirnya negara bangsa, setiap negara
membangun sistem hukum secara formal, hukum harus
dituliskan melalui kekuasaan pembentukan hukum.
o Pelopor: John Austin terkenal dgn “Law As Command”
o Hukum adalah:
1. Perintah berbuat atau tidak berbuat yang dipatuhi oleh
warga negara sebagai suatu kebiasaan.
2. Perintah ditujukan kepada masyarakat pada umumnya.
3. Dibuat oleh otoritas yang berkuasa.
o Otoritas berdaulat adalah yang dipatuhi oleh warga.
o Pemegang otoritas tidak tunduk pada pihak lainnya.
o Jika tidak taat diancam dengan sanksi. 26
Klasifikasi Aturan
1. Aturan yang disebut sebagai hukum
(laws is properly so called)
a. Mengandung perintah dan larangan yang
ditujukan kepada masyarakat secara
keseluruhan.
b. Merupakan norma yang berasal dari Tuhan dan
norma buatan manusia: hukum positif yang
ditetapkan oleh otoritas politik dan positive
morality.
2. Aturan atau ketentuan yang tidak
disebut sebagai hukum (laws
improperly so called)
27
Teori Positivisme: Hart ‘Concept Of Law’

o Koreksi terhadap pemikiran Austin bahwa hukum


adalah perintah dan kepatuhan terhadap hukum
sebagai suatu kebiasaan. Teori Austin tidak dapat
menjelaskan keberlanjutan hukum yang telah ada
pada generasi berikut.
o Primary Rules: norma hukum yang memuat
kewajiban-kewajiban
o Secondary Rules: norma hukum yang memuat
kewenangan kepada subjek hukum

28
Secondary Rules
a. Rules of change: aturan yang memfasilitasi
lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif
untuk mengubah primairy rules.
b. Rules of adjudication: aturan penyelesaian
sengketa atau kasus hukum.
c. Rules of recognition: aturan yang memberi
pedoman atau kriteria untuk menentukan
bahwa suatu norma adalah norma hukum.

29
Positivisme Hukum: Hans Kelsen
o Hukum berbeda dengan keadilan. Analisis hukum secara
normatif harus terpisah dengan keadilan yang cenderung bersifat
ideologis.
o Namun bukan berarti keadilan tidak berhubungan dengan
hukum. Keadilan berperan dalam proses pembuatan hukum dan
pelaksanaan hukum di pengadilan.
o Keadilan dapat dimaknai sebagai legalitas. Keadilan adalah jika
suatu aturan diterapkan pada semua kasus yang mana menurut
isinya memang aturan tersebut harus diterapkan.
o Keadilan dalam arti legalitas adalah suatu kualitas yang tidak
berhubungan dengan isi tata aturan positif, tetapi dengan
pelaksanaannya.
o Menurut legalitas, pernyataan bahwa tindakan individu adil atau
tidak adil berarti legal atau ilegal, yaitu tindakan tersebut sesuai
atau tidak dengan norma hukum yang valid untuk menilai
sebagai bagian dari tata hukum positif.
30
o The pure theory of law merupakan jalan tengah antara
mazhab hukum alam dan positivisme empiris.
o Mazhab hukum alam tidak memisahkan hukum dan moral
tapi memisahkan antara hukum dan fakta. Sebaliknya
positiveisme empiris tidak memisahkan antara hukum dan
fakta tetapi memisahkan antara hukum dan moral.
o The pure theory of law memisahkan antara hukum dan moral
dan juga memisahkan antara hukum dan fakta.
o Teori hukum umum meliputi nomostatics yaitu melihat
perbuatan yang diatur oleh hukum dan nomodinamic yang
melihat hukum yang mengatur perbuatan tertentu.
o Hukum adalah tata aturan sebagai suatu sistem tentang
perilaku manusia. Hukum tidak hanya menunjuk pada suatu
aturan tunggal tetapi seperangkat aturan yang memiliki satu
kesatuan sehingga dapat dipahami sebagai suatu sistem.
Tidak mungkin memahami hukum jika hanya memperhatikan
satu aturan saja.

31
Kritik Terhadap Positivisme Hukum
• Aliran Hukum Sosialis
• Aliran Filsafat Utilitarianisme Hukum
• Aliran Realisme Hukum
• Critical Legal Studies
• Ajaran Legal Pluralism

32
Aliran Hukum Sosialis:
Karl Marx
o Hubungan produksi dan struktur ekonomi
masyarakat: dasar timbulnya supra struktur hukum
dan politik.
o Hukum menjadi sarana untuk mengawasi alat-alat
produksi termasuk mereka yang dicabut hak
miliknya.
o Negara dan hukum digunakan untuk memindahkan
alat-alat produksi ke tangan masyarakat.

33
Utilitarianisme Hukum:
Jeremy Bentham
o Hukum untuk menjamin kebahagiaan yang terbesar bagi
manusia dalam jumlah yang banyak: the greatest happiness for
the greatest number of the people.
o Hukum adalah manfaat dalam menghasilkan kesenangan atau
kebahagiaan yang besar bagi jumlah orang yang terbanyak
o Prasyarat utama hukum adalah kemanfaatan. Manfaat adalah
suatu istilah yang abstrak yang menunjukan sifat atau
kecenderungan mencegah penderitaan dan memperoleh
kesenangan.
o Kemanfaatan bagi seorang individu adalah memperbanyak
jumlah kebahagiaan bagi individu itu.
o Kemanfaatan bagi masyarakat adalah memperbanyak
kebahagiaan bagi individu yang membentuk masyarakat

34
Teori Keadilan
o Teori Etis (Geny): Hukum semata-mata bertujuan
untuk mewujudkan keadilan.
o Hakekat keadilan adalah penilaian terhadap suatu
perlakuan atau tindakan dengan pengkajianya
berdasarkan suatu norma yang menurut pandangan
subjektif melebihi norma-norma lainnya.
o Keadilan oleh Aristoteles terdiri atas
1. Justitia distributiva: setiap orang mendapatkan apa
yang menjadi haknya (suum cuique tribuere) dan
2. Justitia commutativa: memberi kepada setiap
orang sama banyaknya.

35
Teori Keadilan: John Rawls
 Prinsip utama keadilan adalah setiap orang
mempunyai hak yang sama atas kebebasan
dasar yang paling luas, seluas kebebasan yang
sama bagi semua orang.
 Tiga bentuk konsep keadilan :
1. Maximistation of liberty
2. Equality for all
3. Kesetaraan dalam kesempatan dan penghapusan
diskriminasi

36
a. Maximistation of liberty: Kebebasan hanya
tunduk pada pembatasan yang dimasudkan
untuk melindungi kebebasan itu sendiri.
b. Equality for all: Kebebasan dalam kehidupan
sosial dan distribusi sumber daya sosial hanya
tunduk pada pengecualian bahwa
ketidaksetaraan dibolehkan jika hal tersebut
menghasilkan manfaat paling besar bagi mereka
yang paling tidak sejahtera dalam masyarakat.
c. Kesetaraan dalam kesempatan: Ketidaksetaraan
hanya berdasarkan kekayaan dan kelahiran.
37
Teori Keadilan: John Finch
Unsur Keadilan:
1. Keterkaitan dengan pihak lain: hubungan antar orang
2. Adanya kewajiban pada seseorang untuk memenuhi hak orang lain
3. Kesetaraan

Jenis Keadilan:
4. General justice: mewujudkan kebaikan bersama bagi masyarakat
5. Distributive justice: kesetaraan
6. Commutative justice: Keadilan dalam hubungan antara para pihak

38
Realisme Hukum: Holmes dan Frank
o Hukum adalah pengalaman para pelaku dalam
sistem peradilan: Kajian terhadap proses
peradilan.
o Pandangan rule sceptics dan fact sceptics.
o Rule dan fakta dalam proses pengadilan sangat
tergantung pada interpretasi hakim.
o Membedakan antara paper rules dan real rules.
o Paper rules tidak dapat dijadikan sebagai
perwujudan norma yang sesungguhnya dan
tidak dapat menjadi prediksi putusan
pengadilan
o Real rules adalah norma hukum.
39
Critical Legal Studies (CLS)
o Kritik terhadap teori-teori hukum terutama positivisme:
bahwa aturan menentukan penyelesaian kasus (certainty &
determinacy)
o Aturan yang sama dapat dimanipulasi sehingga menghasilkan
putusan berbeda untuk kasus-kasus yang sama
o Interpretasi hakim yang menentukan (determinacy)
o Doktrin hukum: ada kontradiksi. Asas kebebasan berkontrak
bebas menentukan dengan siapa dan syarat-syarat perjanjian
VERSUS Prinsip tidak boleh merusak tatanan masyarakat.
Proses pembuatan perjanjian yang tidak fair, tidak dapat
ditegakkan.
o Hukum (baik UU maupun perjanjian) adalah alat politik yang
mempertahankan liberalisme.
o Liberalisme menyuburkan dominasi dan hirarki dalam
masyarakat/negara.
o Liberalisme merusak moral individu dan kehidupan politik
modern.
o Proses pembentukan hukum (law making process) harus
transparan shg dapat dikawal oleh masyarakat. 40
Ajaran legal Pluralism
 Pluralisme Hukum: lebih dari satu sistem
hukum yang ada dan berlaku secara
bersamaan atau berinteraksi (refers to the
situation in with two or more laws interact
[Hooker, 1975])
 Pluralisme hukum ada 2: strong legal
pluralism dan weak legal pluralism (Griffiths,
1986)
 Adanya ko-eksistensi hukum pemerintah
(negara), hukum adat dan hukum agama,
terdapat juga hukum lokal baru (unnamed
law) (Benda-Beckmann, 2001)
41
 Pluralisme hukum horizontal dan vertikal (Friedman,
1975: 196-199)
 Hukum Adat: hukum asli golongan rakyat pribumi,
yang merupakan hukum yang hidup dalam bentuk
tidak tertulis dan mengandung unsur-unsur nasional
yang asli, yaitu sifat kemasyarakatan dan
kekeluargaan, yang berasaskan keseimbangan serta
diliputi oleh suasana keagamaan (Seminar Hukum
Adat, 1975)
 Hukum Negara: hukum yang dilahirkan oleh lembaga-
lembaga negara yang memegang kewenangan
membuat aturan, baik di pusat maupun daerah.

42
Akibatnya
• Pada saat yang sama dan di tempat yang sama
terdapat berbagai sistem hukum yang mandiri
• Dalam hubungan kontraktual: sering terdapat
para pihak yang memakai sistem hukum yang
berbeda, biasanya memilih dan menyepakati
cara penyelesaian sengketa

43
Terima kasih

44

Anda mungkin juga menyukai