Anda di halaman 1dari 31

KONSEP ADIL DAN KAITANYA

DENGAN TEORI-TEORI TUJUAN


HUKUM

Mata Kuliah Teori Hukum


Dr. RACHMAD SAFA’AT, S.H., M. S.i.
Dr. Moh.Fadli, S.H., M.Hum.
Disampaikan untuk memenuhi tugas Teori hukum
Oleh:
KELOMPOK III
TEGAR PRAKOSA WILIS 186010202111003
JUMADI 186010202111022
I MADE WARSANA 186010202111014
SUCHUFIEL ULA 186010202111011
RANIA RAFIKA 186010202111018
NOWINRI H M P PITANUKI 186010202111008
ILUSTRASI KASUS
• Ada 4 orang sebut saja mereka lee min ho, gonzales, de caprio, dan
phiko Presekuso, mereka bercengkrama (ngopi2) di suatu rumah, pada
saat itu hujan turun lebat sekali.
• Lee min ho usul bagaimana kalau kita beli pizza sepertinya cocok ini
hujan2 makan pizza, bak gayung bersambut ketiga temannya yang
lain juga setuju namun dari keempat orang tersebut kebetulan yang
membawa uang adalah gonzales sedangkan de caprio dan phiko
membawa kendaraan, pendek cerita akirnya mereka seakat bahwa
dengan memakai uang gonzales untuk membeli pizza phiko dan de
caprio berangkat membeli pizza tersebut.
• Kebetulan mereka tidak menyepakati pembagian pizza tersebut setela
dibeli

• Bagaimana cara membagi pizza tersebut agar bisa betul


betul adil bagi para pihak ?
• Atas argumen/ pertimbangan apa anda membaginya?
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah adil itu? Bagaimana kriteria suatu tindakan


dianggap adil?

2. Bagaimana bentuk permasalahan permasalahan


penerapan teori keadilan kaitanya dengan teori-teori
tujuan hukum?
APA ARTI ADIL ITU?

1. Arti secara etimologis


• Adil (bhs Indonesia)  berasal dari aadilum (bhs Arab)
• justice (Inggris) = justitia  berasal dari kata jus (hukum atau
hak).
• Makna lain dalam konteks ini, adil :
• Sikap tak memihak (impartiality)
• Persamaan dalam perlakuan (equality of treatment)
• Jadi adil = impartiality & equality
KRITERIA
PERBUATAN DIKATAKAN ADIL
• sah menurut hukum (lawful)
• tak memihak (impartial)
• Persamaan hak (equal)
• layak (fair)
• wajar secara moral (equitable)
• benar secara moral (righteous)
TEORI-TEORI KEADILAN

1. Teori Keadilan Klasik


2. Teori Keadilan Abad Pertengahan
3. Teori Keadilan Modern
4. Teori Keadilan Kontemporer
1. TEORI KEADILAN KLASIK
a. Teori Keadilan Plato
• Keadilan = kebajikan tertinggi dari negara yang baik
• Orang yang adil = orang yang mengendalikan diri yang perasaan hatinya
dikendalikan oleh akal.
• Keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum masyarakat yang
membuat dan menjaga kesatuanya.

Dua jenis keadilan :


1. keadilan moral, dasarnya harmoni
• Masyarakat adil  setiap orang mendapatkan haknya, sesuai
kedudukan, fungsi dan kemampuannya.
2. keadilan hukum/prosedural
• pendukung/sarana keadilan moral
(Teori Plato ini sangat berpengaruh di dunia Barat hingga sekarang)
b. Teori Keadilan Aristoteles
• Keadilan = kelayakan dalam tindakan man
• Kelayakan = titik tengah dari kedua ujung ekstrem

Tiga teori Keadilan Aristoteles


1. Teori Keadilan distributif
• prinsip proporsional
• prinsip persamaan
2. Teori Keadilan Perbaikan (remedial justice)
• Perbaikan terhadap kesalahan
• Ganti rugi kepada korban
• Hukuman kepada pelaku
3. Keadilan niaga (commercial justice)
= keadilan komutatif -> timbal balik
2. TEORI KEADILAN ABAD
PERTENGAHAN
• Ahli hukum Romawi menganut paham Stoa (dari Yunani)
• Membedakan secara tegas
• hukum alamiah
• hukum manusiawi

• Teori Keadilan yang bercorak teologis


• Augustinus (354-430)
• Thomas Aquinas (1225 – 1274)
a. Augustinus
• Keadilan = asas ketertiban yang muncul dalam perdamaian
• Perdamaian = ikatan yang semua orang menginginkannya dalam
pergaulan

• Keadilan hanya dapat terlaksana dalam Kerajaan Tuhan


• Perwujudan kerajaan Tuhan di bumi adalah gereja
b. Thomas Aquinas
Keadilan dibedakan menjadi
• Keadilan ilahi
• Keadilan manusiawi

Empat syarat pokok hukum manusiawi


1. Rasional
2. Berkaitan dengan kebaikan umum
3. Pembuatannya oleh pihak yang mewakili
masyarakat
4. pengundangan
3. TEORI KEADILAN MODERN

a. Teori Keadilan Thomas Hobbes


• Corak empirik, materialistik, mekanistik dan individualistik
• Tidak ada keadilan alamiah yang lebih tinggi dari hukum
positif
• Keadilan = keterikatan pada perjanjian (yang
diwujudkan dalam negara).
• Tidak adil = pelanggaran terhadap perjanjian
b. Teori Keadilan Aliran Liberalisme
• keadilan = ketertiban rasional,
• (yang di dalamnya hukum alamiah ditaati dan sifat dasar manusia
diwujudkan)

• “orang adil bukanlah orang yang tidak melakukan kesalahan,


melainkan seseorang yang walaupun boleh melakukan
kesalahan tidak mau berbuat demikian...”
d. Teori Keadilan Aliran Utilitarianisme
• Tokoh : Jeremy Bentham (1748-1832) & J.S. Mill.
• Adil = membawa manfaat bagi kepentingan manusia
sebanyak-banyaknya

e. Teori keadilan Immanuel Kant (1724-1804)


• Keadilan moral --> internal manusia
• Keadilan hukum --> negara
4. TEORI KEADILAN KONTEMPORER

a.Teori Keadilan H.L.A. Hart (1907)

ide keadilan  2 unsur


• asas formal (tetap) =
“memperlakukan kasus yang sama secara sama dan
memperlakukan kasus yang berbeda secara berbeda”

• Asas yang berubah-ubah =


ukuran kasus dikatakan sama dan dikatakan berbeda itu
apa? tergantung pada faktor yang bukan hukum.
b. Teori Keadilan John Rawls

• Mengembangkan tata cara untuk menghasilkan asas


keadilan
• Asas keadilan ditentukan melalui proses perjanjian,
yang memperhatikan
• Kerjasama manusia
• Moralitas yang minimal
• Rasa keadilan
• Pilihan rasional
• Primary goods (hal utama yang diinginkan setiap orang)
Dua asas keadilan John Rawls
1. Setiap orang hendaknya memiliki suatu hak yang
sama atas sistem menyeluruh yang terluas mengenai
kebebasan dasar
2. Perbedaan sosial dan ekonomi hendaknya diatur
sedemikianrupa sehingga :
• Memberi manfaat yang terbesar bagi mereka yang
berkedudukan paling tidak menguntungkan
• Bertalian dengan jabatan dan kedudukan yang terbuka
bagi semua orang berdasarkan persamaan kesempatan
yang layak.
c. Teori Historis tentang Pemilikan Hak
• Tokoh ; Nozick
• “Aturan atau ukuran umum”

Asas keadilan
• asas historis = keadaan masa lampau dapat
menciptakan kepemilikan yang berbeda
• asas non historis
Kepemilikan =
1. Asas terpolakan
Distribusi kemanfaatan yang sudah ditentukan secara pasti
 ini tidak adil, karena pelanggaran terhadap kebebasan seseorang.
2. Asas tak terpolakan
“orang berhak atas sesuatu kalau ia memperolehnya tanpa memperburuk situasi
orang lain...”
TUJUAN HUKUM
TIGA SUDUT PANDANG (ALIRAN KONVENSIONAL)

1. SUDUT PANDANG FILSAFAT HUKUM


TITIK BERAT KEADILAN AJARAN ETIS
2. SUDUT PANDANG SOSIOLOGI HUKUM
TITIK BERAT KEMANFAATANNYA AJARAN
UTILISTIS
3. SUDUT PANDANG ILIMU HUKUM POSITIF
NORMATIF
TITIK BERAT KEPASTIAN HUKUM AJARAN
ACHMAD ALI : 2002, HAL 72-85
AJARAN ETIS
Tujuan hukum  mewujudkan keadilan

Apakah sesuatu “adil”tergantung pada


rechtmatigheid (kesesuaian dengan
hukum) pandangan pribadi seseorang

Hal tersebut bisa dianggap adil

Penilaian pribadi
ANEKA RAGAM DEFINISI
“KEADILAN”
1. MENGKAITKAN KEADILAN DENGAN PERATURAN
POLITIK NEGARA.
2. BERWUJUDKAN KEMAUAN YANG SIFATNYA TETAP
DAN TERUS MENERUS UNTUK MEMBERIKAN BAGI
SETIAP ORANG APA YANG MENJADI HAKNYA.
3. SEBAGI PEMBENARAN PELAKSANAAN HUKUM,
YANG DIPERLAWANKAN DENGAN KESEWENANG-
WENANGAN.

AJARAN MORAL IDEAL/ TEORITIS


TEORI JOHN RAWLS
JUSTICE AS FAIRNESS
(KEADILAN SEBAGAI KEJUJURAN)
DUA PRINSIP DASAR DARI KEADILAN
1. PRINSIP KEBEBASAN
 SETIAP ORANG BERHAK MEMPUNYAI KEBEBASAN YANG TERBESAR ASAL TIDAK MENYAKITI
ORANG LAIN.
 KEBEBASAN YANG TERTINGGI BAGI SEMUANYA HANYA DAPAT DIJAGA JIKA ADANYA KERJA
SAMA SOSIAL DAN STABILITAS DIJALANKAN OLEH “THE RULE OF LAW”

2. PRINSIP “FAIR”
KETIDAKSAMAAN SOSIAL DAN EKONOMI DIANGGAP TIDAK ADIL, KECUALI JIKA
KETIDAKSAMAAN INI MENOLONG SELURUH MASYARAKAT
II. AJARAN UTILISTIS
(JEREMY BENTHAM, JAMES MILL, JOHN ST. MILL)

TUJUAN HUKUM
 MEMBERIKAN KEMANFAATAN ATAU KEBAHAGIAAN YANG SEBESAR-BESARNYA BAGI SEBANYAK-
BANYAKNYA WARGA MASYARAKAT.
 WARGA MASYARAKAT MENCARI KEBAHAGIAAN, HUKUM MERUPAKAN SALAH SATU ALATNYA.
AJARAN MORAL PRAKTIS

III. AJARAN YURIDIS DOGMATIS

 TUJUAN HUKUM
 MENJAMIN TERWUJUDNYA KEPASTIAN HUKUM
 KEPASTIAN HUKUM DIWUJUDKAN OLEH HUKUM DENGAN SIFATNYA YANG HANYA MEMBUAT
SUATU ATURAN HUKUM.
 BERSUMBER DARI ALIRAN POSITIVISTIS YANG CENDERUNG MELIHAT HUKUM SEBAGI SESUATU
YANG OTONOM, YANG MANDIRI KARENA HUKUM TAK LAIN HANYA KUMPULAN ATURAN
 MERUPAKAN ATURAN HUKUM/ PENERAPAN HUKUM TERASA TIDAK ADIL DAN TIDAK
MEMBERIKAN MANFAAT YANG BESAR BAGI MAYORITAS WARGA MASYARAKAT, TIDAK MENJADI
SOAL, ASALKAN KEPASTIAN HUKUM DAPAT TERWUJUD

HUKUM IDENTIK DENGAN KEPASTIAN


PANDANGAN MODERN
AJARAN PRIORITAS BAKU
(GUSTAV RADBURG)
TUJUAN HUKUM
1. KEADILAN
2. KEMANFAATAN
3. KEPASTIAN HUKUM
BERSAMA-SAMA
SECARA KHUSUS MASING-MASING BIDANG
HUKUM MEMPUNYAI TUJUAN YANG SPESIFIK
MASALAH DALAM
PENERAPAN
ANTARA KEPASTIAN HUKUM BERBENTURAN
DENGAN KEADILAN
ANTARA KEPASTIAN DENGAN KEMANFAATAN
ANTARA KEADILAN DENGAN KEMANFAATAN

PENYELESAIAN
MENGGUNAKAN ASAS PRIORITAS
PERTAMA : KEADILAN
KEDUA : KEMANFAATAN
PANDANGAN PANCASILA
TUJUAN HUKUM

MEMBERI PENGAYOMAN
MELINDUNGI MASYARAKAT DAN INDIVIDU
TERHADAP PERBUATAN-PERBUATAN YANG
MENGGANGGU TATA TERTIB MASYARAKAT, BAIK
YANG DILAKUKAN INDIVIDU-INDIVIDU,
PEMERINTAH SENDIRI, MAUPUN PEMERINTAH
ASING.
TUJUAN HUKUM

MENJAMIN ADANYA KEPASTIAN HUKUM


DALAM MASYARAKAT
&
HUKUM BERSENDIKAN PADA KEADILAN

ASAS - ASAS KEADILAN DARI MASYARAKAT


KESIMPULAN
ANTARA KEADILAN, KEMANFAATAN DAN KEPASATIAN
HUKUM KITA TIDAK BISA MENYIMPULKAN TEORI MANA
YANG PALNG BAGUS DAN SEMPURNA UNTUK MENCAPAI
TUJUAN HUKUM, KARENA KITA TIDAK BISA
MEMBENTURKAN TEORI KEADILAN DENGAN TEORI
KEPASTIAN DAN TEORI KEMANFAATAN SEHINGGA HARUS
ADA JALAN TENGAH YANG BISA MENJEBATANI
PERMASALAHAN INI YAITU MELALUI ASAS PRIORIAS.
SARAN
• Diperlukan Upaya yang tidak mudah untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan sejahtera. paling tidak untuk
menciptakan keadaan seperti itu perlu ada kesadaran
hukum baik hukum positif maupun norma-norma lain yang
ada di masyarakat oleh masing-masing individu , jika
perubahan itu bisa terlaksana dengan baik niscaya
penerapan keadilan untuk seluruh masyarakat Indonesia
bisa terlaksana.
REFERENSI
BUKU
• Anton Susanto, Ilmu Hukum Non Sistematik: Fondasi Filsafat Pengembangan Ilmu
Hukum di Indonesia, (Yogyakarta: Genta Publising, 2010)
• Darji Darmohaji, Shidarta, Pokok Pokok Filsafat Hukum: Apa dan Bagaimana
Filsafat Hukum Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Media, 2006)
• J.H. Rapar, Filsafat Politik Aristoteles (Jakarta: Rajawali Press, 1993)
• John Rawls, Teori Keadilan: Dasar-Dasar Filsafat Politik Untuk Mewujudkan
Kesejahteraan Sosisal Dalam Negara, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2011)
• Munir Fuady, Dinamika Teori Hukum, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)
• Teguh Prasetyo, Abdul, Filsafat Teori & Ilmu Hukum: Pemikiran Menuju
Masyarakat yang Berkeadilan dan Bermartabat, (Jakarta: Rajawali Press,
2012)
INTERNET
• Felix De Serano, Homo Homini Lupus, KOMPASIANA (24 Juni
2015),https://www.kompasiana.com/unionkredit.wordpress.com/552e27116ea834370f8b4577/ho
mo-homini-lupus, accessed: 5 November 2018
• Angger Saloko, Pengantar Ilmu hukum, FIKP UNINUS (Agustus 2017), https://
www.researchgate.net/ publication/ 327110775_ Pengantar_Ilmu_ Hukum, accessed: 7
November 2018
• Mohamad Anurrohim, Keadilan, Kepastian dan Kemanfaatan Hukum di Indonesia, http://
www.academia.edu/10691642/ _ Keadilan _ Kepastian _ dan _ Kemanfaatan _ Hukum _ di _
Indonesia _ Disusun _ guna _ memenuhi _ tugas _ ujian _ mata _ kuliah _ Perspektif _ Global,
accessed: 08 November 2019
• Bahder Johan Nasution, KAJIAN FILOSOFI TENTANG HUKUM DAN KEADILAN DARI
PEMIKIRAN KLASIK SAMPAI PEMIKIRAN MODERN, http://jurnal.uns.ac.id / yustisia / article
/ download / 11106 /9938, accessed: 09 November 2018
• Dr. Utary Maharany B, SH.,M.Hum, Sl, TUJUAN HUKUM, FH UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
(Agustus 2017), https://studylibid.com/doc/176147/pengantar-ilmu-hukum---dr.-utary-
maharany-barus--sh.--m.hum , accessed: 9 November 2018

Anda mungkin juga menyukai