Anda di halaman 1dari 24

Teori Hukum 6

Andy Usmina Wijaya


1. Positivisme Hukum
2. Realisme Hukum
Mazab Ilmu 3. Hukum Alam

Hukum 4. Sejarah
5. Utilitarisme
6. Sosiologis
 Hukum merupakan perintah penguasa yang berdaulat.
 Istilah positivisme berasal dari kata “ponere” yang berarti
Mazab meletakan.

Positivisme  Positivisme hukum memandang perlu memisahkan antara hukum


dan moral (antara hukum yang berlaku dan hukum yang akan
Hukum datang, antara das sein dan das sollen)
 Aliran ini berpandangan hukum identik dengan undang-undang,
yaitu aturan yang berlaku.
Mazab  Hukum adalah perintah dari penguasa negara, hakekat hukum
terletak pada unsur perintah, hukum dipandang suatu sistem yang
Positivisme tetap, logis dan tertutup, pihak superior itulah yang menentukan apa
yang diperbolehkan dan kekuasaan superior itu memaksa orang lain
John Austin untuk taat dan mematuhinya.
 Sumber hukum yang objektif itu adalah Grundnorm (norma dasar).
 Grundnorm menyerupai sebuah pengandaian tentang tatanan yang
hendak diwujudkan dalam hidup bersama.
Mazab  Han Hans Kelsen membagi ke dalam 4 Kelompok :
Positivisme a. Norma Dasar (Grundnorm).
Hans Kelsen b. Norma Legislasi & Kebiasaan.
c. Norma Undang-Undang dan,
d. Norma Materil dan Formal
 Norma hukum itu selain berjenjang dan berlapis, norma hukum
dalam suatu negara sejatinya berkelompok-kelompok.
Mazab  Dan Hans Nawiasky membagi ke dalam 4 Kelompok :
Positivisme a. Norma Fundamental (Staatsfundamentalnorm).
Hans b. Norma Dasar (Staatgrundgesetze).

Nawiasky c.
d.
Norma Formal (Formalenorm) dan,
Norma Pelaksanaan dan Norma Otonom (Verordnungen and
Authonome Satzungen
 Aliran realisme hukum merupakan pecahan dari aliran positivisme
hukum, termasuk juga aliran hukum itu merupakan a tool of social
engineering. Menurut aliran ini hukum adalah menurut apa yang
dilakukan oleh aparat penyelenggara hukum seperti hakim, polisi,
jaksa atau siapa saja yang bertugas sebagai pelaksana fungsi
hukum.

Mazab Ciri Aliran Realisme Hukum


1. Tidak ada mazhab realis, realisme adalah gerakan dalam
Realisme pemikiran dan kerja tentang hukum.

Hukum 2. Realisme adalah konsepsi hukum yang terus berubah dan alat
untuk tujuan sosial,.
3. Realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara
hukum yang ada untuk tujuan-tujuan studi.
4. Realisme tidak percaya pada ketentuan dan konsepsi-konsepsi
hukum.
5. Realisme menekankan pada evolusi tiap bagian dari hukum
dengan mengingat akibatnya.
Mazab
Realisme dan  Ide harus diterangkan dengan jalan analitis, metode analitis ini
harus digunakan secara funcsional, yakni dengan menyelidiki
Pragmatisme seluruh kontek suatu pengertian dalam praktek hidup, bagaimana
Hukum pengertian tertentu ditanggapi dalam situasi tertentu, maka
kebenaran merupakan hasil penyelidikan situasi secara empirik,
Charles Sander bahwa.

Pierce.
Mazab
Realisme dan  Logika sebagai faktor penting dalam pembentukan perundang-
Pragmatisme undangan, unsur kepribadian, prasangka, dan faktor lain yang tidak
logis memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan hukum
Hukum John
Chipman Gray
Mazab
Realisme dan  Hukum adalah realitas soaial, yang berusaha membentuk teori
hukum yang empirik belaka, tetapi yang dapat
Pragmatisme mempertanggungjawabkan keharusan normative sebagai unsur
Hukum Alaf mutlak dari gejala hukum.

Ross
 Hukum alam atau hukum kodrat adalah Hukum yang tidak tertulis akan
tetapi ditanggapi tiap-tiap orang sebagai hukum, oleh sebab menyatakan
apa yang termasuk alam manusia sendiri, yakni kodratnya
 Hukum alam adalah hukum yang digambarkan berlaku abadi, yang
norma-normanya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa dari alam semesta
dan dari akal budi manusia.
 Azas hukum yang bersifat universal yang berlaku kapan saja dan di
Mazab Hukum mana saja, tidak terpengaruh waktu dan tempat. Dengan uraian
azas-azas sebagai berikut:
Alam a. Azas Individualisme.
b. Azas Persekutuan
c. Azas Kesamaan
d. Azas Kewibawaan
e. Azas Penilaian Baik dan Buruk
 Disamping kebenaran wahyu juga terdapat kebenaran akal. Dan
jika terdapat pengetahuan yang tidak dapat ditembus oleh akal
maka untuk itu diperlukan Iman.
 Hukum merupakan ketentuan akal untuk kebaikan umum, yang
Mazab Hukum dibuat oleh orang yang mengurus masyarakat.
Alam Thomas  Pembagian Hukum, yaitu terdiri dari
Aquinas 1. Lex Aeterna
2. Lex Devina
3. Lex Naturalis
4. Lex Positivis
Mazab Hukum
 Penguasa (raja) dapat langsung menerima kekuasaan dari Tuhan,
Alam Piere tanpa perlu melewati pemimpin gereja.
Dubois
Mazab Hukum  Sumber hukum adalah rasio manusia, karena karakteristik yang
Alam Hugo membedakan manusia dengan mahluk lain adalah kemampuan
akalnya.
Grotius
 Mazhab sejarah merupakan reaksi atas tiga hal :
a. Rasionalisme abad ke 18 yang berdasarkan atas hukum alam,
kekuatan akal, dan prinsip-prinsip dasar yang semuanya
Aliran Mazhab berperan pada filsafat hukum.
Sejarah b. semangat Revolusi Perancis yang menentang wewenang tradisi
dengan misi kosmopolitannya;
c. pendapat yang berkembang saat itu yang melarang hakim
menafsirkan hukum.
 Hukum, negara dan etika merupakan jabaran perkembangan
sejarah yang merupakan manifestasi dari ruh bangsa, dan ruh
Mazhab bangsa ini secara keseluruhan merupakan pengejawantahan dari ruh
dunia.
Sejarah Hegel  Konsep hukum Hegel berkaitan erat dengan pandangan
metafisikanya mengenai peran agama dan ruh, yakni ruh Tuhan.
Mazhab  Timbulnya hukum dianalogikan dengan timbulnya negara, bahwa
menurutnya masing-masing bangsa memiliki ciri yang khusus
Sejarah Karl dalam berbahasa, hukumpun demikian tidak ada bahasa yang
von Savigny universal, tiada pula hukum yang universal.
 Utilisme adalah aliran yang meletakan kemanfaatan sebagai tujuan
hukum. Kemanfaatan di sini diartikan sebagai kebahgiaan.
 Jadi, baik buruk atau adil tidaknya suatu hukum, bergantung kepada
Mazab apakah hukum itu memberikan kebahagiaan kepada manusia atau
tidak.
Utilitarisme  Kebahagiaan ini selayaknya dapat dirasakan oleh setiap individu.
 Tujuan dari aliran utilitarianisme pada intinya agar hukum yang
mampu memberikan kemanfaatan kepada masyarakat yang pada
akhirnya menciptakan negara dan rakyat yang sejahtera
 Hukum dapat memberikan jaminan kebahagiaan kepada individu,
Mazab bukan langsung kepada masyarakat secara keseluruhan.

Utilitarisme  Kepentingan masyarakat juga harus diperhatikan sehingga tidak


terjadi bentrokan antara kepentingan individu yang satu dengan
Jeremy kepentingan individu yang lain.

Bentham  Oleh karena itu kepentingan individu dalam mengejar kebahagiaan


yang sebesar-besarnya perlu dibatasi.
Mazab
Utilitarisme  Tujuan manusia adalah kebahagiaan, yang ingin dicapai oleh
manusia itu bukanlah benda atau sesuatu hal tertentu, melainkan
John Stuart kebahagiaan yang dapat ditimbulkannya.

Mill
Mazab  Sociological Jurisprudence merupakan aliran yang memberikan
Sosiologis perhatian sama pentingnya kepada faktor-faktor penciptaan dan
pemberlakuan hukum, yaitu masyarakat dan hukum.
(Social  Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang
Jurisprudence ) hidup di dalam masyarakat.
Mazab Social  Menurut Eugen Ehrlich yang menyatakan bahwa hukum positif
dan hukum yang hidup didalam masyarakat terlihat jelas
Jurisprudence perbedaannya. Karena hukum positif mempunyai daya berlaku
yang efektif. Hal ini akan terjadi jika sejalan dengan hukum yang
Eugen Ehrlich hidup di masyarakat
 Roscoe Pound menganggap bahwa hukum sebagai alat rekayasa
sosial yang bertujuan menciptakan harmoni dan keserasian agar
Mazab Social secara optimal dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan
Jurisprudence manusia dalam masyarakat.
 Keadilan adalah lambang usaha penyerasian yang harmonis dan
Roscoe Pound tidak memihak dalam mengupayakan kepentingan anggota
masyarakat yang bersangkutan.
 Teori hukum progresif merupakan gagasan dari Satjipto Rahardjo
Mazab Social yang galau dengan cara penyelenggaraan hukum di Indonesia
Jurisprudence  Pemikiran hukum perlu kembali pada filosofi dasarnya, yaitu
Satjipto hukum untuk manusia, maka manusia menjadi penentu dan titik
orientasi hukum.
Rahardjo  Hukum bertugas melayani manusia, bukan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai