Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MID SEMESTER TEORI DAN FILSAFAT HUKUM

Kelas Sabtu Dan Ahad Akhir 2022-2023


Pengampu Dr. Ratnawati, S.H., M.H.

Nama Mahasiswa : Michael Arnold Pramudito


NIM : B012222016

Soal
Berikan pendapat anda tentang kelebihan dan kekurangan dari beberapa aliran dibawah ini:
1. Aliran Hukum Alam (Natural Law)
2. Aliran Positivisme (Positivism Legal Theory)
3. Aliran Sosiologis (Sociological Jurisprudence)
4. Aliran Sejarah (Historical Legal Theory)
5. Realism Legal Theory
6. The Disorder of Law dari Charles Sampford

Jawaban
1. Aliran Hukum Alam merupakan aliran filsafat hukum barat yang memandang hukum alam
sebagai hukum yang berlaku universal dan abadi, aliran ini telah berkembang sejak 2.500
tahun yang lalu. Aliran atau Mazhab Hukum Alam merupakan aliran yang tertua dalam
sejarah pemikiran manusia tentang hukum. Aliran ini berpandangan bahwa selain hukum
positif (hukum yang berlaku di masyarakat) yang merupakan buatan manusia, masih ada
hukum yang lain yaitu hukum yang berasal dari Tuhan. Aliran Hukum Alam dibedakan
menjadi dua macam, yaitu Irasional dan Rasional. Aliran Hukum Alam Irasional berpendapat
bahwa hukum yang berlaku universal dan abadi itu secara langsung bersumber dari Tuhan,
sedangkan Aliran Hukum Alam Rasional berpendapat bahwa sumber dari hukum yang
universal dan abadi itu adalah rasio manusia.
a. Kelebihan Aliran Hukum Alam (Natural Law)
Hukum Alam yang dimana dapat mengembangkan dan membangkitkan Kembali orang
untuk berfilsafat hukum dalam mencari keadilan, mengembangkan perlindungan
terhadap Hak Asasi Manusia, mengembangkan hukum, melakukan kritik terhadap
keputusan-keputusan (peraturan), nilai-nilai dan moral yang diturunkan dari Tuhan,
secara filosofis artinya berlaku disaat apapun dan dimanapun juga.
Pada Masa Romawi Aliran ini memiliki peran penting yaitu:
✓ Sebagai instrumen utama dalam mengubah hukum sipil kuno pada zaman
Romawi ke suatu sistem yang luas dan kosmopolitan.
✓ Digunakan sebagai sasaran untuk menyelesaikan pertikaian antara pihak gereja
dan para kaisar di Jerman pada Abad Pertengahan.
✓ Sebagai latar belakang pemikiran untuk mendukung berlakunya hukum
internasional dan menuntut kebebasan individu terhadap absolutisme.
✓ Prinsip-prinsip hukum alam juga digunakan oleh para hakim Amerika Serikat
untuk menahan usaha-usaha legislatif untuk mengubah dan memperketat
kebebasan individu dengan cara menafsirkan konstitusi.

b. Kekurangan Aliran Hukum Alam (Natural Law)


Hukum alam berada pada tataran sangat non fisik dan tidak kelihatan, sehingga kurang
menyentuh kehidupan nyata masyarakat dan juga keadilan hukum yang dimana harus
berdasarkan nilai nilai hukum alam yang berasal dari Tuhan, dimana pemaknaanya
sangat sulit dan kompleks.

2. Aliran Positivisme menurut Hans Kelsen, bukanlah salinan ide transendental yang sedikit
banyak tidak sempurna. Teori hukum murni ini tidak berusaha memandang hukum sebagai
anak cucu keadilan, melainkan sebagai anak dari orang tua yang suci. Teori hukum
tampaknya memegang teguh suatu perbedaan yang tegas antara hukum empirik dan
keadilan transendental dengan meniadakan keadilan transendental dari perhatian
spesifiknya. Yaitu suatu aliran filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori hukum itu
hanya berkaitan dengan hukum positif dan merupakan suatu perintah yang dituliskan oleh
penguasa untuk mewujudkan tatanan social yang merupakan suatu kehendak Negara
kepada rakyatnya.
a. Kelebihan Aliran Positivisme memiliki kelebihan bahwa dengan adanya hukum dapat
diwujudkan kepastian hukum itu sendiri atau bagaimana evektifitasnya hukum pada
kehidupan masyarakat.
b. Kekurangan Aliran Positivisme (Positivism Legal Theory)
Bahwa penghukuman secara moral tidak dapat ditegakkan, melainkan dengan cara
argumen yang rasional atau dengan pembuktian alat bukti serta berhenti pada suatu
yang Nampak dan empiris saja sehingga tidak dapat menemukan pengetahuan yang
valid.

3. Aliran sosiologis hukum merupakan aliran dalam filsafat hukum yang mempelajari pengaruh
timbal balik atara hukum dan masyarakat. Menurut Lilirasjidi, Sociological Yurisprudence
menggunakan pendekatan hukum kemasyarakatan, sementara sosiologi hukum
menggunakan pendekatan dari masyarakat ke hukum. Menurut Sociological Yurisprudence
hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup dalam msyarakat.
Aliran ini memisahkan secara tegas antara hukum positif dengan hukum yang hidup dalam
masyarakat (living law).
a. Kelebihan Aliran Sosiologis (Sociological Jurisprudence)
Aliran Sosiologis memperhatikan hukum yang mencerminkan nilai nilai yang hidup dan
diperlukan dalam kehidupan masyarakat, bahwa titik berat perkembangan
hukumterletak pada masyarakat itu sendiri dan juga mencerminkan nilai nilai yang hidup
dalam masyarakat
b. Kekurangan Aliran Sosiologis (Sociological Jurisprudence)
Aliran Sosiologis tidak dapat memberikan kriteria yang jelas yang membedakan norma
hukum dari norma social yang lainya serta meragukan posisi adat kebiasaan sebagai
sumber hukum dan adat kebiasaan sebagai suatu bentuk hukum.

4. Aliran Historisme (Aliran Sejarah) adalah suatu aliran dalam filsafat hukum yang konsepnya
adalah hukum itu tidak dibuat, tetapi tumbuh bersama dengan masyarakat atau tumbuh dari
kebiasaan masyarakat
a. Kelebihan Aliran Sejarah (Historical Legal Theory)
Sumber Hukumnya yang berasal dari kebiasaan masyarakat sehingga adanya kepastian
hukum itu sendiri
b. Kekurangan Aliran Sejarah (Historical Legal Theory)
Aliran Historisme tidak mengganggap penting arti undang-undang, tidak mau menerima
unsur-unsur hukum asing walaupun unsur-unsur hukum asing walaupun unsur-unsur itu
bersifat baik dan bermanfaat.

5. Reaslism Hukum adalah aliran filsafat hukum yang memberikan kebebasan bagi hakim untuk
membuat putusan yang baik sehingga paham ini menjadi alat legitimasi hakim untuk
menemukan hukum dan menciptakan hukum, realisme hukum sendiri adalah mengkaji
hukum dalam konteks realitas, maka tidak terlepas kajiannya dengan praktik hakim di
pengadilan sebagai penegak hukum (law enforcement) dan perilaku manusia dalam
kehidupan empiris. Oleh karena itu, realisme hukum itu dibagi menjadi dua kelompok, yakni
realisme hukum Amerika yang menitikberatkan pada pengalaman-pengalaman praktis
hakim dalam mengadili perkara, dan realisme hukum Skandinavia yang lebih menekankan
pada perilaku manusia sebagai suatu kenyataan empiris.
a. Kelebihan Realism Legal Theory
Hukum itu bukan hanya yang tertulis dalam peraturan perundang undangan atau
ketentuan dan peraturan tertulis, namun lebih besar ditentukan oleh otoritas hakim di
pengadilan yang pada umumnya didasarkan pada kenyataan dilapangan dengan
beragam pertimbangan.
b. Kekurangan Realism Legal Theory
Hukum itu bukan semata mata tergantung dari keputusan hakim saja akan tetapi hukm
harus tetap berdasarkan dengan aturan yang berlaku, sehingga huum tidak tumpul
kebawah melainkan tajam keatas.

6. Disorder of Law dalam bukunya Charles Sampford “The Disorder of The Law” yang dimana
penulis memandang hukum bukanlah bangunan yang penuh dengan keteraturan atau yang
biasa dikenal dengan ‘The Disorder of Law (Hukum itu penuh dengan ketidakteraturan)”,
Satjipto Rahardjo pernah memberi tanggapan dengan menampilkan Sampford dalam
bukunya; dimana sesungguhnya hukum itu tidak merupakan bangunan yang penuh dengan
keteraturan logis rasional. Yang benar adalah, bahwa manusialah yang berkepentingan dan
ingin melihat bahwa hukum itu adalah memang selalu berada pada kesadaran yang ingin
teratur (kepastian-mekanistik)” (Satjipto Rahardjo, 2000: 17).
Munculnya Chaos Theory dalam ilmu hukum dapat saja kita sebut sejak charles Sampford
menulis buku berjudul The Disorder of Law: A Critique of Legal Theory pada tahun 1989.
Sampford berinvestasi melalui pandangan baru tentang hukum yang disebut sebagai situasi
chaos. Bagi teori chaos (ketidak teraturan), realitas hukum adalah realitas yang asimetris,
penuh ketidakpastian dan ketidateraturan yang merupakan ciri (esensi) hubungan dalam
masyarakat (sosial) (Anthon F. Susanto, 2010: 19). Keyakinan ini membawa Sampford berada
pada domain yang dialektis. Ia tidak menihilkan ketidakteraturan sebagai bahan utama
dalam mewujudkan keteraturan. Upaya kritis yang dilakukan Sampford tidak lain merupakan
siasat strategis untuk merobohkan absolutisme rezim positivisme dalam hukum dengan cara
berfikir yang non-sistematik. Mendekati tatanan dan sistem dengan penetrasi yang cair tapi
integratif.
a. Kelebihan The Disorder of Law dari Charles Sampford
Kenyataan yang terjadi di masyarakat, bahwa masyarakat tidak terpaku pada suatu
peraturan tertentu atau suatu hal tertentu, itulah peraturan yang ditujukan untuk
mengatasi ketidakteraturan dalam masyarakat.
b. Kekurangan The Disorder of Law dari Charles Sampford
Munculnya Teori Disorder of law menyebabkan hubungan antar individu dan social yang
terjadi menyebabkan peraturan itu tidak dapat menjalankan fungsinya untuk mengatasi
ketidakteraturan, justru menyebabkan ketidakteraturan lah yang berkuasa

Anda mungkin juga menyukai