KULIAH TUGAS 1
Pemahaman akan hukum akan terus berkembang, sehingga konsepsi tentang hukum juga
akan terus berkembang sebagaimana kebutuhan hukum dimasyarkat. Oleh karenanya
disinilah tugas utama filsafat hukum yang selalu menghendaki jawban atas pertanyaan
sebenarnya apa itu hukum? Filsafat hukum relevan untuk membangun kondisi hukum yang
sebenarnya, sebab tugas filsafat hukum adalah menjelaskan nilai dasar hukum secara
filosofis yang mampu memformulasikan cita – cita keadilan. Mengenai fungsi Filsafat Hukum,
Roscoe Pound (1972: 3) menyatakan, bahwa ahli filsafat berupaya untuk memecahkan
persoalaan tentang gagasan untuk menciptakan suatu hukum yang sempurna yang harus
berdiri teguh selama – lamanya kemudian membuktikan kepada umat manusia bahwa
hukum yang telah selesai ditetapkan, kekuasaanya tidak dipersoalkan lagi.
Filsafat Hukum memberikan uraian yang rasional mengenai upaya untuk memenuhi
perkembangan secara universal guna menjamin kelangsungan hukum di masa depan,
Namun filsafat hukum bertolak dari renungan manusia yang cerdas. Filsafat hukum berkaitan
erat dengan manusia, karena subjek hukum adalah manusia kemudian manusia
membutuhkan hukum dan hanya manusia yang mampu berfilsafat. Keberadaan manusia
yang mampu berfilsafat dan membutuhkan hukum ini menjadi petunjuk atau jalan untuk
mencari keadilan dan kebenaran sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mengukur
sesuatu tersebut adil, benar dan sah.
Penegakan hukum dan keadilan harus menggunakan pemikiran yang tepat di sertai alat bukti
dan barang bukti agar teralisasikan makna suatu keadilan. Para penegak hukum harus
mengemban tugas dengan baik agar tidak terjadinya penyelewengan aturan atau persoalaan
hukum yang nyata. Aturan hukum sudah harus dilakukan secara sistematis dengan
menggunakan kodifikasi dan unifikasi hukum demi tewujudnya kepastiian dan keadilan
hukum. Hukum merupakan sumber kekuasaan yang memantik adanya perbuatan melampaui
batas melebihi kewenangan yang dimiliki.
Hukum tanpa kekuasaan adalah angan – angan belaka dan kekuasaan tanpa hukum adalah
dzholim. Paul Scholten mengatakan keadilan tidak boleh bertentangan dengan hati nurani,
hukum tanpa keadilan bagaikan badan tanpa jiwa (Tasrif, 1987: 39). Peranan filsafat tidak
pernah selesai, tidak pernah berakhir karena filsafat tidak menyelidiki satu segi saja akan
tetapi tidak terbatas objeknya, namun filsafat tetap setia kepada metodenya sendiri dengan
menyatakan semua yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi yang tetap hanya perubahan.
2. Filsuf Romawi yang paling terkenal dalam konteks ini adalah Cicero, yang hidup pada abad
pertama SM dan dikenal sebagai salah satu orator dan filsuf terbesar pada zamannya. Cicero
menyumbangkan pandangan yang signifikan tentang hukum dalam karyanya, terutama
dalam tulisannya "De Legibus" (Tentang Hukum). Dia mengusulkan konsep hukum yang
bersifat alamiah, yaitu bahwa ada hukum yang tetap dan tidak dapat diubah oleh manusia,
yang didasarkan pada prinsip-prinsip moral dan alam. Hukum alamiah ini, menurutnya, lebih
tinggi daripada hukum positif yang dibuat oleh manusia.
Cicero juga menekankan pentingnya keadilan dalam hukum. Menurutnya, hukum harus
mencerminkan keadilan, dan tugas utama hukum adalah memastikan bahwa hak-hak
individu dihormati. Ide ini sejalan dengan konsep modern tentang hak asasi manusia.
Selain itu, Cicero mendukung gagasan bahwa hukum harus diterapkan secara konsisten dan
adil, tanpa pandang bulu. Ia menentang korupsi dan nepotisme dalam sistem hukum, dan ini
merupakan dasar penting dalam pemikiran hukum Romawi. Selain Cicero, ada juga pengaruh
dari pemikiran filsuf Romawi lainnya, seperti Gaius dan Ulpian, yang banyak berkontribusi
terhadap perkembangan hukum Romawi. Mereka mengembangkan konsep hukum sipil dan
memberikan dasar-dasar hukum modern.
Jadi, pemikiran hukum dalam masyarakat Romawi sangat dipengaruhi oleh pandangan
Cicero tentang hukum alamiah, keadilan, dan kepentingan umum. Konsep-konsep ini terus
berkembang dan berdampak pada perkembangan hukum di berbagai peradaban di seluruh
dunia, termasuk hukum Eropa dan hukum internasional modern.
Filsuf Romawi memberikan dasar-dasar yang penting dalam pemikiran hukum dan keadilan,
yang masih relevan hingga saat ini.