Anda di halaman 1dari 14

PENANGANAN SENGKETA, KONFLIK DAN PERKARA

PERTANAHAN
(Bekerjanya Hukum di Masyarakat)

Bahan tayang Mata Kuliah


SENGKETA, KONFLIK DAN PERKARA PERTANAHAN

Nur Rahmanto
Ada 4 norma yang berlaku di masyarakat
????
Ada 4 norma/kaidah/pranata yang berlaku di
masyarakat

1.Norma Agama;
2.Norma Hukum;
3.Norma Kesusilaan
4.Norma Kesopanan
APA ITU HUKUM?
Pendapat para ahli tentang pengertian Hukum
a.Ceorg Frenzel yang berpaham sosiologi, “hukum hanya merupakan
suatu rechtgewohnheiten.”
b.Holmes yang berpaham realis, hukum adalah apa yang diramalkan
akan diputuskan oleh pengadilan.
c. Paul Bohannan yang berpaham antropologis, hukum merupakan
himpunan kewajiban yang telah di lembagakan dalam pranata hukum.
d.Karl Von Savigni yang berpaham Historis, keseluruhan hukum
sungguh-sungguh terbentuk melalui kebiasaan dan perasaan
kerakyatan yaitu melalui pengoperasian kekuasaan secara diam-diam.
e. Emmanuel Kant yang berpaham hukum alam, hukum adalah
keseluruhan kondisi-kondisi dimana terjadi kombinasi antara
keinginan pribadi
HUKUM ADALAH….
Hukum adalah peraturan-peraturan yang
bersifat memaksa, yang menentukan
tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan-
badan resmi yang berwajib, pelanggaran
mana terhadap peraturan-peraturan tadi
berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu
dengan hukuman tertentu
3 (tiga) macam hal berlakunya Hukum (Sudikno Mertokusuma
dkk :
1. Hukum berlaku secara yuridis (juristische Geltung), apabila penentuan
didasarkan pada kaidah yang lebih tinggi tingkatannya (H. Kelsen), atau bila
terbentuk menurut €cara yang telah ditetapkan (W. Zevenbergen), atau apabila
menunjukan hubungan keharusan antara suatu kondisi dan akibatnya (J. H.A.
Lagemann);
2. Hukum berlaku secara sosiologis (soziologische Geltung), apabila kaidah tersebut
efektif. Artinya, kaidah tersebut dapat dipaksakan berlakunya oleh penguasa,
walaupun diterima atau tidak diterima oleh masyarakat (teori
keuasaan/machtteori: Gustav Radbruch), atau kaidah tadi berlaku karena
diterima atau diakui oleh masyarakat (teori pengakuan/ Anerkennungs-theorie:
Gustav Radbruch);
3. Hukum tersebut berlaku secara filosofis (filosofische Geltung). Artinya sesuai
dengan cita-cita hukum (Rechtidee) sebagai nilai positif yang tertinggi.
Efektifitas berlakunya hukum (Satjipto Raharjo) :

1.Usaha-usaha menanamkan hukum di dalam masyarakat yaitu penggunaan tenaga


manusia, alat-alat organisasi dan metode agar warga-warga masyarakat mengetahui,
menghargai, mengakui dan mentaati hukum;

2.Reaksi masyarakat yang didasarkan pada sistem nilai-nilai yang berlaku. Artinya,
masyarakat mungkin menolak atau menentang atau mungkin mematuhi hukum
karena compliance, identification, internalization atau kepentingan-kepentingan
mereka terjamin pemenuhannya;

3.Jangka waktu penanaman hukum, yaitu panjang atau pendeknya jangka waktu
dimana usaha-usaha menanamkan itu dilakukan dan diharapkan memberikan hasil.
Tolok ukur Efektifitas berlakunya hukum (Satjipto Raharjo) :

1.Faktor Hukumnya;

2.Faktor Penegak Hukumnya;

3.Faktor fasilitas Penegakan Hukumnya;

4.Faktor Masyarakar/Lingkungan Penegakan Hukum;

5.Faktorb Kebudayaan.
Bagan alur bekerjanya hukum di masyarakat
Tahapan tahapan bekerjanya hukum di masyarakat :
1. Pembentukan atau pembuatan hukum, bersumber dari nilai nilai yang
ada di dalam masyarakat, yaitu masyarakat yang berbasis pada nilai
dan masyarakat yang bebasis pada konflik.
2. Bekerjanya hukum di bidang pengadilan, untuk masyarakat yang
bertumpu pada nilai maka pola penyelesaiannya lebih pada kerukunan,
untuk yang komplek/konflik lebih pada penerapan peraturan;
3. Pelaksanaan Hukum, “Hukum diciptakan untuk dijalankan, hukum
yang tidak pernah dijalankan pada hakikatnya telah berhenti
menjadi hukurn“(P. Scholten), Manusialah yang menciptakern
hukum, tetapi juga untuk pelaksanaan dari pada hukum yang telah
dibuat itu masih diperlukan campur tangan manusia pula (Satjipto
Raharjo)
Tahapan tahapan bekerjanya hukum di masyarakat…. (lanjutan)
4. Hukum dan Nilai Masyarakat, menurut LL Fuller ada 8 prinsip legalitas berlakunya
hukum di dalam masyarakat :
a. dipresentasikan dalam aturan-aturan umum;
b. aturan-aturan ini harus dirumuskan (dipublikasikan) kepada mereka yang menjadi
objek pengaturaa aturan-aturan tersebut;
c. aturan-aturan itu tidak boleh memiliki daya berlaku surut (harus non-retroaktit);
d. aturan-aturan itu dirumuskan secara jelas;
e. aturan-aturan itu tidak boleh mengandung pertentangan;
f. aturan-aturan itu tidak boleh menuntut sesuatu yang tidak mungkin dipenuhi;
g. aturan-atuan itu harus kurang lebih konstan, artinya aturan itu tidak boleh terus
menerus diubah; dan
h. pemerintah harus sebanyak mungkin berpegang teguh pada (mematuhi) aturan-
aturan ini.
Strategi dan teknik untuk melaksanakan dan memudahkan analisis masalah,
sengketa, konflik dan perkara pertanahan (Bpk Sarjita)
Selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai