Anda di halaman 1dari 20

MAZHAB HUKUM

EXCHA SAKINA WAHYU M


22040704247
MAZHAB HUKUM

01. HUKUM ALAM MAZHAB SEJARAH


04.
POSITIVISME SOCIOLOGICAL
02. HUKUM
05. JURISPRUDENCE

UTILITARIANISME
03. 06.
REALISME HUKUM

2
HUKUM ALAM
 Hukum alam dikenal dengan hukum
kodrat atau aliran hukum.
 Hukum alam berlaku Universal dan
Abadi
 Hukum alam di anggap lebih tinggi dari
hukum yang dibentuk Manusia

3
SUMBER
HUKUM ALAM
IRASIONAL
Hukum yang universal dan abadi itu bersumber dari Tuhan
secara langsung

RASIONAL
Hukum yang universal dan abadi itu bersumber dari rasio
manusia

4
TOKOH HUKUM
ALAM IRASIONAL
THOMAS AQUINAS

• Terdapat kebenaran akal disamping


kebenaran wahyu dan terdapat pengetahuan
yang tidak diketahui akal, untuk itulah
diperlukan iman
• Terdapat dua pengetahuan
a. Pengetahuan Alamiah
b.. Pengetahuan Iman
• Pembedaan ini digunakan untuk menjelaskan
antara Filsafat dan Teologi
• Hukum alam bagian dari hukum Tuhan yang
diungkap dalam pikiran alam untuk
membedakan yang baik dan yang buruk

5
EMPAT MACAM HUKUM MENURUT
AQUINAS

LEX LEX LEX


AETERNA LEX DIVINA POSITIVIS
NATURURALIS
Hukum alam, yaitu Hukum rasio Tuhan
Hukum rasio Tuhan Penerapan lex
penjelmaan lex yang dapat
yang tidak dapat naturalis dalam
eaterna ke dalam ditangkap oleh
ditangkap oleh kehidupan manusia
rasio manusia pancaindera manusia
pancaindera manusia di dunia

6
TOKOH HUKUM
ALAM RASIONAL
HUGO DE GROOT

• Bapak hukum internasional karena dialah


yang mempopulerkan konsep hukum dalam
hubungan antar negara, seperti hukum
perang dan hukum damai
• Sumber hukum adalah Raiso Manusia
• Hukum alam adalah hukum yang muncul
sesuai kodrat manusia
• Hukum alam tidak mungkin dapat dirubah,
bahkan oleh tuhan sekalipun
• Hukum alam ini diperoleh oleh manusia
melalui akalnya, tetapi tuhanlah yang
memberikan kekuatan mengikat

7
POSITIVISM
E HUKUM
 Menghendaki agar setiap metodologi dalam
menemukan kebenaran mengguakan realitis
yang eksis, terlepas dari prapersepsi yang
subjektif
 Ajaran ini masuk ke Ilmu Hukum dengan
menghilangkan pemikiran2 meta yuridis
(moral)
 Norma hukum harus eksis dalam alamnya
yang eksis sebagai norma positif
 Aliran hukum positif memisahkan antara
hukum dan moral
8
DUA MACAM POSITIVISME HUKUM

ANALYTICAL JURISPRUDENCE
• Aliran hukum positif analitis oleh john
austin
• Hukum adalah perintah penguasa

REINE RECHTSLEHRE
• Disebut Juga Teori Hukum Murni dari Hans
Kelsen
• Hukum harus dibersihkan dari anasir-anasir
yang non yuridis, seperti unsur sosiologis,
politis, historis, bahkan etis.
• Hukum dikeluarkan oleh Penguasa
9
UTILITARIANISME
 Utilisme adalah melatakkan kemanfaatan
sebagai tujuan utama hukum.
Kemanfaatan itudiartikan kebahagiaan
(happiness).
 Aliran ini dapat dimasukkan pula dalam
Positivisme Hukum karena akhirnya
berkesimpulan hukum bertujuan
menciptakanketertiban masyarakat.
 Hukum merupakan perintah penguasa
dan pencerminan dari rasio semata.

10
TOKOH
UTILITARIANISME
JEREMY BENTHAM (1748-1832)
Keseimbangan antara kepentingan
individu dan masyarakat. Walaupun
demikian titik berat perhatian harus
tetap pada individu, dikenal dengan
UtilitarianismeIndividual.

JOHN STUART MILL (1806-1873)


Kebahagian yang ingin dicapai oleh
manusia bukanlahbenda atau sesuatu
hal tertentu, melainkan kebahagian
psikologi.

11
MAZHAB SEJARAH
Mazhab sejarah merupakan reaksi terhadap;
a. rasionalisme abad ke 18 terutama dengan
dikenalkannya Cilvil Law
b. revolusi perancis
c. larangan hakim menafsirkan hukum karena
UU dianggap sempurna
Timbul sejalan dengan gerakan Nasionalisme di
Eropa. Jika ahli hukum sebelumnya
memfokuskan pada individu, mazhab sejarah
pada jiwa bangsa

12
TOKOH MAZHAB
SEJARAH
Friederich Karl von Savigny (1770-1861)-
Menganalogikan timbulnya hukum dengan
bahasa- Menolak cara berfikir penganut Aliran
Hukum Alam- Hukum timbul dari jiwa bangsa
(volksgeist)- Hukum tidak dibuat tetapi tumbuh
dan berkembangbersama masyarakat.

Puchta (1798-1846)-
Hukum dapat berupa Adat istiadat, UU,
IlmuHukum dari ahli hukum.-Bangsa dalam arti
etnis dan nasional.- Keyakinan hukum yang hidup
dalam jiwa bangsa harusdisahkan melalui
kehendak umum masyarakat oleh negara.

13
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
• Istilah lain: Metode fungsional dan
FunctionalAnthropological.
• Lahir dari dialektika antara Positivisme Hukum dan
Mazhab Sejarah.
• Hukum yang baik adalah hukum yang
sesuaidengan hukum yang hidup dalam
masyarakat.
• Memisahkan The Positive Law dan The Living Law.
• Fokus pada problem kesenjangan antara Law in
Book dan Law in Action.
14
TOKOH SOCIOLOGICAL
JURISPRUDENCE
EUGEN EHRLICH
 -Dari Austria sebagai pelopor aliran Sosiological
jurisprudence khususnya di Eropa.
-Melihat ada perbedaan antara The Positive Law
dan The Living Law.
-The Positive Law akan efektif jika selaras dengan
The Living Law.
-Sumber dan bentuk hukum yang sempurna adalah
kebiasaan.
-Ketertiban dalam masyarakat didasarkan
padapengakuan terhadap hukum, bukan oleh
negara.

15
RESEARCH SCHEDULE

WEEK 1 WEEK 2 WEEK3 WEEK 4

APRIL TASK 1

MAY TASK 2

JUNE TASK 3 TASK 4

JULY TASK 4 TASK 5

16
REALISME
HUKUM
 Ada yang menyebutnya sebagai positivisme hukum dan
Neopositivisme dan bahkan sebagai aliran baru sebagai Pragmatic
Legal Realism.
 Akar realisme hukum adalah empirisme, khususnya pengalaman2
yang dapat ditimba dari pengadilan.
 Hukum adalah hasil dari kekuatan2 sosial danalat kontrol sosial dan
terbentuk dalam kehidupandari berbagai aspek.
 Realisme berpendapat bahwa tidak ada hukum yang mengatur suatu
perkara sampai pada putusan. Apa yang dianggap law in book baru
taksiran tentang bagaimana hakim memutuskan.

17
Karl N. Llewellyn
Beberata Ciri Realisme

• Realisme adalah konsepsi hukum yang


terus berubah dan alat untuk tujuan2
sosial.
• Pemisahan sementara antara hukum yang
ada dan yang seharusnya ada untuk
tujuan2 studi.
• Realisme menerima definisi peraturan2
sebagairamalan2 umum tentang apa yang
akandilakukan oleh pengadilan.
• Evaluasi tiap bagian dari hukum dengan
mengingatkan akibatnya.

18
KELOMPOK
REALISME HUKUM
REALISME
REALISME
SKANDINAVI
AMERIKA
A
• Berasal dari parktik dan • Pendekatan secara lebih
pengajaran abstrak, dengan dasar
• Dikembangkan dari ciri khas pendidikan sebagai filsuf.
Anglo Saxon- Untuk • Kritik atas falsafiah atas dasar-
memperbaiki positivisme sadar metafisis dari hukum
analitis pada abad ke-19 • Bercorak kontinental dalam
dalam praktik peradilan.- pembahasan yg kritis
• Fakus pada
prilaku/putusanhakim di
pengadilan.
THANK YOU

20

Anda mungkin juga menyukai