Anda di halaman 1dari 2

Nama: Excha Sakina Wahyu M

Kelas: 2022 B
Nim: 22040704247

Amir dan Balver merupakan dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pengusaha dan
tergabung dalam himpunan pengusaha muda. Amir memiliki perusahaan yang bergerak
dibidang jasa penyedia sewa mobil luxury. Balver memiliki perusahaan yang bergerak di
bidang jual beli mobil bekas. Amir merupakan pemegang saham di PT. Armada dua satu dua
dan Balve merupakan sekutu komanditer di CV. Bersama Kita Jaya. Pada suatu hari Amir
dan Balver mengadakan pertemuan untuk melakukan kesepakatan pendirian perusahaan
bersama yang bergerak di bidang otomotif export. Amir menyetor Rp 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah) dan Balver menyetor Rp 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah). Dalam
pertemuan tersebut dibahas terkait jangka waktu pendirian perusahaan, modal dan saham,
ruang lingkup usaha, mengenai komisari dan direksi serta kedudukan hukum dari perusahaan
tersebut. Amir dan Balver menuangkan dalam surat perjanjian bersama sebagai dasar di
Notaris.

Soal :
1. Apa bentuk perjanjian yang akan dibuat oleh Amir dan Balver dan uraikan Bab serta
pasal pengaturan perjanjian dalam BW
2. Sebutkan unsur-unsur perjanjian yang terdapat dalam perjanjian yang dibuat oleh
Amir dan Balver
3. Jelaskan asas perjanjian yang terdapat dalam perjanjian yang dibuat antara Amir dan
Balver serta jenis perjanjiannya
4. Bagaimana syarat sahnya perjanjian yang akan dibuat oleh Amir dan Balver
5. Apa akibat hukum perjanjian yang sah berdasarkan ketentuan pasal 1338 BW
6. Uraikan faktor-faktor yang memengaruhi berlakunya perjanjian antara Amir dan
Balver
7. Bagaimana pernyataan kehendak yang dibuat oleh Amir dan Balver serta uraikan
berdasarkan soal kasus tersebut diatas

Jawab:

1. Perjanjian yang di buat oleh Amir dan Balver adalah perjanjian tertulis dimana Amir
dan Balver menuangkan dalam surat perjanjian bersama sebagai dasar di Notaris.
Peraturan perjanjian ini terdapat dalam Bab II tentang Perikatan yang lahir dari
kontrak atau perjanjian Bagian 3 terkait akibat Pasal 1338 Kitab Undang Undang
Hukum Perdata yang berbunyi “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
sebagai undang undang bagi mereka yang membutuhukannya” maka dapat
disimpulkan bahwa Amir dan Balver telah memenuhi unsur ini.
2. Unsur perjanjian yang terdapat pada kesepakatan yang dibuat oleh Amir dan Balver
adalah para pihak yaitu Amir dan Balver, terdapat kesepakatan dimana Amir dan
Balver sepakat untuk mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang yang disepakati
oleh kedua belah pihak, terdapat akibat hukum dimana jika salah satu melanggar
perjanjian yang sudah dibuat akan mengakibatkan akibat hukum , dan terdapat objek
perjanjian.
3. Asas perjanjian yang terdapat dalam kesepakatan yang dibuat Amir dan Balver adalah
asas kebebasan berkontrak dimana Amir dan Balver dapat menuangkan isi perjanjian
tersebut sesuai dengan apa yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga Amir
dan Balver dapat menyesuaikan dengan apa diinginkan oleh masing masing kedua
belah pihak. Terdapat juga asas itikad baik sesuai dengan pasal 1338 ayat 3
KUHPerdata yang menyatakan “Perjanjian-perjanjian harus dilaksanalan dengan
itikad baik” disini Amir dan Balver membuat kesepakatan lalu diserahkan kepada
notaris yang bisa diartikan bahwa mereka beritikad baik. Dan juga terdapat Asas
Pacta Sursenfanda yang dimana perjanjian yang disepakati oleh Amir dan Balver
mengikat bagi para pihaknya sesuai dengan Pasal 1338 KUHPerdata.
4. Syarat sah perjanjian diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata dimana adanya kata
sepakatan oleh kedua belah pihak yaitu Amir dan Balver bersepakat mendirikan
perusahaan beserta dengan menentukan perjanjian kesepakatan didalamnya secara
teliti dengan dasar pencatatan notaris untuk jaminan kepastian hukum, kecakapan para
pihak yang dimana Amir dan Balver harus mampu mempertanggung jawabkan
perbuatannya, adanya suatu hak tertentu yang dimaksudkan dalam hal ini adalah Amir
dan Balver yang berkeinginan mendirikan perusahaan bersama, dan suatu sebab yang
tidak dilarang oleh undang undang dimana perjanjian Amir dan Balver yang akan
mendirikan perussahaan yang bergerak dibidang otomotif tidak melanggar undang
undang yang sudah ditetapkan.
5. Berlaku sebagai undang-undang bagi pihah pihak yang artinya dimana pihak pihak
yang membuat perjanjian tersebut harus menaati perjanjian, yang dimana jika salah
satu pihak melanggar perjanjian akan mengakibatkan akibat hukum dan mendapatkan
sanksi yang telah ditetapkan oleh undang undang. Perjanjian ini harus dilakukan
dengan itikad baik. Yang terakhir tibak boleh ditarik kembali yang artinya perjanjian
tersebut tidak dapat ditari kembali atau dibatalkan secara sepihak.
6. Adanya kata sepakat dalam perjanjian Amir dan Balver, kedua belah pihak juga telah
memenuhi prestasinya dengan menyetorkan menyetor Rp 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah) dan Balver menyetor Rp 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah).,
sehingga perjanjian Amir dan Balver yang ingin mendirikan perusahaan dibidang
otomotif sah. Lalu Amir dan Balver juga telah memenuhi ketentuan norma hukum
dimana sudah terdapat terkait jangka waktu pendirian perusahaan, modal dan saham,
ruang lingkup usaha, mengenai komisari dan direksi serta kedudukan hukum dari
perusahaan tersebut.
7. Pernyataan kehendak yang dibuat oleh Amir dan Balver adalah kesepakatan yang
ingin mendirikan perusahaan bersama yang bergerak dibidaang otomotif. Prestasi
kedua belah pihak yang sudah terpenuhi dengan menyetorkan uang senilai Rp
1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan Balver menyetor Rp 3.000.000.000,- (tiga
milyar rupiah). Lalu untuk hal hal detail seperti terkait jangka waktu pendirian
perusahaan, modal dan saham, ruang lingkup usaha, mengenai komisari dan direksi
serta kedudukan hukum dari perusahaan tersebut juga sudah dibahas dalam rapat.
Setelah itu supaya perjanjian itu menjadi sah harus membuat surat perijinan kepada
notaris. Surat kesepakatan yang akan ditujukan kepada notaris juga harus secara jelas
dan detail dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai