Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alveo Yuniar

NIM : 20210401397

1. Perikatan adalah kesepakatan antara pihak yang bersumber dari perjanjian. Didalam perikatan sendiri
timbul akibat hukum antara para pihak (antar dua individu/badan hukum). Dimana antara pihak dapat
menuntuk hak prestasi dan melakukan kewajiban prestasi sesuai yang tertuang dalam perikatan masing-
masing pihak.

Perjanjian sendiri adalah kesepakatan yang tidak tertulis antara dua pihak untuk melakukan suatu hal.
Akibat dari suatu perjanjian sendiri adalah sebuah perikatan yang dapat menimbulkan akibat hukum.

2. Sistem terbuka atau Asas terbuka(kebebasan berkontrak) adalah suatu kebebasan bagi para pihak
untuk menentukan isi dari suatu perjanjian selama tidak melanggar, UU, norma kesusilaan dan
ketertiban umum. Asas kebebasan berkontrak ini juga diatur dalam Pasal 1338 ayat 1 KUHPER yang
menyatakan

““semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya”.

Pembatasan asas kebebasan berkontrak sendiri hanya membatasi pada ketertiban umum dan
kesusilaan.

3. Empat Hal yang merupakan syarat sahnya perjanjian adalah:

 Sepakat mereka yang mengikatkan diri


 Cakap untuk membuat suatu perjanjian
 Mengenai suatu hal tertentu
 Suatu sebab yang halal

Konsekuensi dan akibat hukum dari gagalnya syarat tersebut dipenuhi adalah Perjanjian menjadi tidak
sah, dan perjanjian tersebut dapat dibatalkan atau batal demi hukum

Alasan dari gagalnya pemenuhan syarat perjanjian diatas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:

 Penipuan
 Paksaan
 Kekhilafan
 Ketidak cakepan
 Suatu perjanjian yang tidak halal

4. Dari kasus nomor empat unsur esensialia, naturalia, dan accidentalianya adalah

Unsur Essensialia : Kesepakatan Perjanjian Sewa Rumah senilai 17.000.000/Tahun atas rumah
seluas 194m2, Objek Sewa rumah seluas 194m2, Jangka waktu sewa.

Unsur Naturalia : Skema pembayaran, Metode penyerahan / serah terima rumah


Hak dan Kewajiban antara penyewa dan pemilik rumah

Unsur Accidentalianya : Ketentuan tidak boleh melakukan renovasi, kecuali terhadap kerusakan kecil
Yang menjadi tanggung jawab penyewa

5. Wanprestasi adalah suatu perbuatan yang tidak memenuhi apa yang di perjanjikan dalam suatu
perikatan. Dalam kasus seorang debitur dan kreditur, Wanprestasi timbul dikarenakan gagalnya seorang
debitur memenuhi kewajibannya akibat lalai, alpa, ataupun ingkar janji. Lazim ditemui dalam kasus
peminjaman modal usaha antara bank dengan pengusaha, saat pengusaha gagal mengembalikan nilai
hutang yang seharusnya pada jangka waktu tertentu yang disepakati dalam kontrak, perbuatan tersebut
dianggap sebagai suatu wanprestasi

Berbeda lagi dengan Kepailitan, Kepailitan adalah suatu proses penyelesaian sengketa bisnis melalui
jalur litigasi yaitu melalui pengadilan niaga. Proses kepailitan sendiri dilakukan oleh kurator yang
berwenang yang akan membekukan asset kreditur dan kekayaan suatu badan usaha, yang selanjutnya
akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban kepada kreditur.

Anda mungkin juga menyukai