Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER HUKUM PERJANJIAN

NAMA : FITRIA NURSAIDAH


NIM : 22040704211
KELAS : 2022F

Amir dan Balver merupakan dua orang sahabat yang berprofesi sebagai pengusaha dan
tergabung dalam himpunan pengusaha muda. Amir memiliki perusahaan yang bergerak dibidang
jasa penyedia sewa mobil luxury. Balver memiliki perusahaan yang bergerak di bidang jual beli
mobil bekas. Amir merupakan pemegang saham di PT. Armada dua satu dua dan Balve
merupakan sekutu komanditer di CV. Bersama Kita Jaya. Pada suatu hari Amir dan Balver
mengadakan pertemuan untuk melakukan kesepakatan pendirian perusahaan bersama yang
bergerak di bidang otomotif export. Amir menyetor Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan
Balver menyetor Rp 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah). Dalam pertemuan tersebut dibahas
terkait jangka waktu pendirian perusahaan, modal dan saham, ruang lingkup usaha, mengenai
komisari dan direksi serta kedudukan hukum dari perusahaan tersebut. Amir dan Balver
menuangkan dalam surat perjanjian bersama sebagai dasar di Notaris.

Soal :
1. Apa bentuk perjanjian yang akan dibuat oleh Amir dan Balver dan uraikan Bab
serta pasal pengaturan perjanjian dalam BW
Jawaban : Bentuk perjanjian yang akan dibuat oleh Amir dan Balver adalah Perjanjian
Tertulis. Seperti yang telah disampaikan pada narasi bahwasannya (Amir dan Balver
menuangkan dalam surat perjanjian bersama sebagai dasar di Notaris) dalam pernyataan
tersebut menunjukkan bahwa perjanjian yang dilakukan oleh Amir dan Balver adalah
Perjanjian Tertulis karena mencatatkannya di Notaris. Disitu terjadi perjanjian
persekutuan dimana Amir merupakan pemegang saham di PT. Armada dua satu dua dan
Balver merupakan sekutu komanditer di CV. Bersama Kita Jaya. Sesuai Pasal 1618
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menyatakan bahwa “ada perjanjian
antara dua orang atau lebih mengikat diri untuk memasukkan sesuatu (inbrengen) ke
dalam persekutuan dengan maksud membagi keuntungan yang diperoleh karenanya.”
yang mempunyai dua unsur tambahan yaitu pemasukan dan pembagian keuntungan atau
kemanfaatan. Dalam Narasi menyatakan pemasukan Amir menyetor Rp 1.000.000.000,-
(satu milyar rupiah) dan Balver menyetor Rp 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) untuk
melakukan kesepakatan pendirian perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif
export. Lalu Amir dan Balver membagi keuntungan dari hasil usaha tersebut.

2. Sebutkan unsur-unsur perjanjian yang terdapat dalam perjanjian yang dibuat oleh
Amir dan Balver
Jawaban : Dalam perjanjian yang dibuat oleh Amir dan Balver terdapat unsur-unsur
perjanjian sebagai berikut :
 Subjek Perjanjian : Amir dan Balver adalah pihak yang terikat dalam perjanjian
tersebut
 Objek Perjanjian : Amir dan Balver membuat perjanjian bersama untuk melakukan
kesepakatan pendirian perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif export
 Kehendak/kesepakatan dari para pihak : Amir dan Balver melakukan kesepakatan
pendirian perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif export dengan modal
Amir menyetor Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan Balver menyetor Rp
3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dan menyepakati terkait jangka waktu pendirian
perusahaan, modal dan saham, ruang lingkup usaha, mengenai komisari dan direksi
serta kedudukan hukum dari perusahaan tersebut.
 Kepastian Hukum : Amir dan Balver menuangkan perjanjian bersama tersebut
sebagai dasar di Notaris

3. Jelaskan asas perjanjian yang terdapat dalam perjanjian yang dibuat antara Amir
dan Balver serta jenis perjanjiannya
Jawaban : Asas perjanjian yang masuk dalam perjanjian yang dibuat oleh Amir dan
Balver yaitu :
 Asas Kepastian Hukum : Adanya suatu kesepakatan bersama antara Amir dan
Balver sebagai dasar di Notas itu membuktikan bahwa lahirnya kepastian hukum,
yang di mana apabila salah satu pihak merasa dirugikan maka pihak lain berhak untuk
melakukan tuntutan atas ganti kerugian
 Asas Pacta Sun Servanda : yaitu menyatakan bahwa janji itu mengikat para pihak,
bahwa kontrak tersebut secara sah mengikat kontrak para pihak secara penuh yaitu
Amir dan Balver
 Asas Kebebasan Berkontrak : Bahwa terdapat kebebasan bagi para pihak yaitu
Amir dan Balver dalam membuat kontrak kerjasama selama tidak bertenatngan
dengan undang-undang untuk menentukan kesepakatan perjanjian dalam mendirikan
usahanya yaitu pendirian perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif
export.
 Asas Konsesualisme : Para pihak yaitu Amir dan Balver sepakat menyatakan
kehendak mereka dalam bentuk surat perjanjian dan menerima secara sah perjanjian
bersama tersebut.
 Asas Itikad Baik : Pada perjanjian tersebut Amir menyetor Rp 1.000.000.000,- (satu
milyar rupiah) dan Balver menyetor Rp 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) sebagai
modal pendirian usaha mereka hal ini terdapat rasa itikad baik dair masing-masing
pihak

4. Bagaimana syarat sahnya perjanjian yang akan dibuat oleh Amir dan Balver
Jawaban : Menurut Pasal 1320 KUH Perdata, terdapat empat syarat syah perjanjian
antara lain:
 Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya; yaitu tidak ada unsur paksaan
dalam membuat perjanjian, yang dibuktikan oleh Amir dan Balver menuangkan
perjanjian bersama tersebut dalam surat perjanjian sebagai bentuk kesepakatan yang
mengikat untuk menjalin suatu perjanjian.
 Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; dalam pasal 1330 KUH Perdata
menyatakan “tidak cakap untuk membuat perjanjian” adalah Orang-orang yang belum
dewasa, Mereka yang ditaruh dibawah pengampuan, Wanita yang sudah bersuami.
Dalam hal ini Amir dan Balver merupakan orang yang cakap membuat suatu
perikatan karena kedua belah pihak tidak termasuk dalam ciri-ciri diatas.
 Suatu pokok persoalan tertentu; dalam membuat perjanjian harus berisi
pokok/objek yang akan dilaksanakan. Disini Amir dan Balver membuat kesepakatan
bersama untuk mendirikan perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif
export.
 Suatu sebab yang tidak terlarang. Pasal 1337 KUH Perdata menentukan bahwa
“suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh undang-undang, atau apabila
berlawanan dengan kesusilaan baik atau ketertiban umum”. Dalam hal ini perjanjian
yang dibuat oleh Amir dan Balver bahwa asalkan bukan karena sebab yang halal
(dilarang) oleh undang-undang, maka setiap orang bebas untuk memperjanjikannya
seperti yang telah dilakukan oleh Amir dan Balver tidak mengandung hal tersebut.

5. Apa akibat hukum perjanjian yang sah berdasarkan ketentuan pasal 1338 BW

Jawaban : Menurut Pasal 1338 BW, akibat dari suatu perjanjian adalah: Perjanjian
mengikat para pihak, maksudnya, perjanjian yang dibuat secara sah oleh para pihak yaitu
Amir dan Balver akan mengikat para pihak yang membuatnya dan berlaku sebagai
undang-undang bagi para pihak yang membuatnya yaitu Amir dan Balver. Perjanjian
tidak dapat ditarik kembali secara sepihak karena merupakan kesepakatan di antara kedua
belah pihak dan alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu
(Pasal 1338 ayat 2 KUHPerdata. Maksudnya, perjanjian yang sudah dibuat oleh Amir dan
Balver, tidak bisa dibatalkan secara sepihak tanpa persetujuan dari pihak lain. Hal ini
sangat wajar, agar kepentingan pihak lain terlindungi sebab perjanjian itu dibuat atas
kesepakatan kedua belah pihak, maka pembatalannya pun harus atas kesepakatan kedua
belah pihak. Selain itu, pembatalan secara sepihak hanya dimungkinkan jika ada alasan
yang cukup oleh undang-undang. Dan Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
(Pasal 1338 ayat 3 BW). Itikad baik berarti kejujuran atau bersih. Dengan kata lain, setiap
perjanjian harus dilaksanakan dengan penuh kejujuran. Berdasarkan perjanjian yang
dilakukan oleh Amir dan Balver ketika kedua belah pihak menayatakan sepakat maka
telah dilahirkan itikad baik untuk melaksanakan kewajiban yaitu dalam kesepakatan
pendirian perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif export

6. Uraikan faktor-faktor yang memengaruhi berlakunya perjanjian antara Amir dan


Balver
Jawaban : Faktor-faktor yang mempengaruhi berlakunya perjanjian antara Amir dan
Balver dalam Pasal 1320 yaitu membuat perjanjian, disitu timbul adanya kesepakatan
yang jelas yang mengikat para pihak yaitu Amir dan Balver seperti kesepakatan pendirian
perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif export, lalu modal awal Amir
menyetor Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dan Balver menyetor Rp
3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah). menyepakati terkait jangka waktu pendirian
perusahaan, modal dan saham, ruang lingkup usaha, mengenai komisari dan direksi serta
kedudukan hukum dari perusahaan tersebut. Lalu, kedua belah pihak yaitu Amir dan
Balver yang cakap hukum ” Balver memiliki perusahaan yang bergerak di bidang jual
beli mobil bekas. Amir merupakan pemegang saham di PT. Armada dua satu dua dan
Balve merupakan sekutu komanditer di CV. Bersama Kita Jaya” dalam pernyataan
tersebut Amir dan Balver telah cakap hukum karena pemegang saham dan sekutu
komanditer sudah diatas 18 tahun. Selanjutnya terkait objek ayng akan dilaksanakan
harus jelas yaitu untuk mendirikan perusahaan bersama yang bergerak di bidang otomotif
export. Dan terakhir suatu sebab yang tidak dilarang, dalam usaha pendirian perusahaan
yang bergerak di bidang otomotif export tidak ada sebab yang dilarang

7. Bagaimana pernyataan kehendak yang dibuat oleh Amir dan Balver serta uraikan
berdasarkan soal kasus tersebut diatas
Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai