Anda di halaman 1dari 13

DEWI THEMIS

TEORI HUKUM POSITIP

LON L. FULLER Tdk berpendapat bahwa sistem


hukum itu harus sesuai dg suatu tuntutan
moralitas tertentu atau diukur dari suatu standar
yang berasal dari luar sistem itu. Tapi peraturan2
hukum itu perlu tunduk pada internal morality.
Hukum merupakan usaha untuk menundukkan
tingkah laku manusia ke bawah peraturan2.
POSITIVISISME HUKUM
1. Positivisme merupakan salah satu aliran yang telah
mendominasi pemikiran dan konsepsi-konsepsi hukum
di berbagai negara sejak abad XIX.
2. Penganut paham ini akan senantiasa menggunakan
parameter hukum positif – bahkan cenderung
mengagung-agungkan hukum positif – untuk
melakukan penilaian terhadap suatu masalah dengan
mekanisme hirarki perundang-undangan.
3. Dengan penggunaan aliran ini – di mana
penegakkannya mengandalkan sanksi bagi siapa yang
tidak taat – para pengikutnya berharap (bahkan telah
memitoskan) akan tercapai kepastian dan ketertiban
serta mempertegas wujud hukum dalam masyarakat.
4. Aliran ini mendekonstruksi kosep2 Hk aliran HK Alam,
dari konsepnya yg semula metafisik (hk sbg ius atau
asas2 keadilan yg abstrak) kekonsepnya yang lebih
positif (hk sebagai lege atau aturan perundang2an),
oleh sebab itu harus dirumuskan secara jelas dan
pasti.
PENGARUH ALIRAN FILSAFAT POSITIVISME
Paham yang menuntut agar setiap metodologi yang
dipikirkan untuk menemukan kebenaran hendaklah
memperlakukan realitas sebagai suatu yang eksis
sebagai salah satu objektiva, yang harus dilepaskan dari
sembarang macam prakonsepsi metafisis yang subyektif
sifatnya.
PRINSIP UTAMA ALIRAN Fils POSITIVISME
1. Hanya menganggap benar yg benar2 tampil dalam pengalaman.
2. Hanya yang pasti secara nyata yang diakui sbg kebenaran
3. Hanya melalui ilmulah pengalaman nyata itu dapat dibuktikan
4. Semua kebenaran hanya didapat melalui ilmu.

ADI S DOSEN FH UNS


PRINSIP DASAR POSITIVISME HUKUM
1. Suatu tatanan hukum negara berlaku bukan karena
mempunyai dasar dalam kehidupan sosial, jiwa bangsa,
dan hukum alam, melainkan karena mendapat bentuk
positifnya suatu instansi yg berwenang.
2. Dalam mempelajari hukum hanya bentuk yuridisnya
yang dipandang. Hukum sbg hukum hanya ada dg
bentuk formalnya.
3. Isi material hk memang ada, tetapi tdk dipandang sbg
bahan ilmu pengetahuan hukum, krn isi mrp variabel yg
bersifat sewenang2. Isi hk tergantung dr situasi etis dan
politik suatu negara, mk hrs dipelajari ilmu pengtahuan
lain.
TiGa Aliran PH:
Positivisme Hukum Analitis, Teori murni hukum, Positivisme
pragmatis

ADI S DOSEN FH UNS


HART
1.  Undang-undang adalah perintah manusia;
2. Tidak perlu adanya hubungan hk antara hk dg moral atau hk
yang ada dan yang seharusnya ada;
3.  Analisis dari konsepsi-konsepsi hkum: a) layak dilanjutkan;
b) harus dibedakan dari penelitian2 historis mengenai sebab2
atau asal-usul dari UU dari penelitian2 sosiologis mengenai
hubungan hk dg gejala sosial lainnya, dan kritik atau
penghargaan hk apakah dalam arti moral atau sebaliknya.
4. system hukum adalah system logis tertutup, artinya,
putusan2 hk yang tepat dapat dihasilkan dengan cara-cara
yang logis dari peraturan2 hk yang telah ditentukan lebih
dahulu tanpa mengingat tuntutan2 social, kebijaksanaan,
norma2 moral;
5. penilaian-penilaian moral tidak dapat diberikan atau
dipertahankan.
H.L.A HART: SISTEM HUKUM
PRIMERY RULES : menekankan pada kewajiban
manusia untuk bertindak atau tidak bertindak.{
1). Ada Keteraturan berperilaku di masy, dan
tekanan sosial bg mrk yg menyimpang; 2)
dirasakan sbg sebuah kewajiban oleh sebagian
besar anggota masy.}

SECONDARY RULES: aturan tentang aturan (1.


Aturan yg menetapkan sahnya suatu peraturan-
r of recognition.2. Bagaimana dan oleh siapa dp
diubah- r of change; 3. Bagaimana dan oleh
siapa dapat ditegakkan- r of adjudication).
JOHN AUSTIN
1. Hukum merupakan perintah dari
kekuasaan politik yg berdaulat dalam
suatu negara .
2. Hukum merupakan sistem logika yang
bersifat tetap & tertutup ( closed logical
system). Selanjutnya ilmu hk
(jurisprudence) dipandang sebagai teori
hukum positif yang otonom dan dapat
mencukupi dirinya sendiri.
3. Hukum positif harus memenuhi beberapa
unsur,yaitu: adanya unsur perintah,
sanksi, kewajiban, dan kedaulatan.
HANS KELSENS: TEORI HUKUM MURNI
THM
1. THM mrp suatu pembrontakan yg ditujukan thd ilmu
hukum yg ideologis, yang hanya mengembangkan hk
sbg alat pemerintah dlm negara2 totaliter.
2. THM mrp gambaran hk yg bersih dlm abstraksinya,
dan ketat dalam logikanya. Oki, menyampingkan hal-
hal yg bersifat ideologis yg dianggap irasional
3. THM tidak boleh dicemari ilmu-ilmu politik, sosiologi,
sejarah, dan pembicaraan tentang etika.
4. Grundnorm merupakan semacam bensin yang
menggerakkan sistem hukum. Menjadi dasar
mengapa hukum itu harus dipatuhi dan yang
memberi pertanggungjawaban mengapa hukum itu
harus dipatuhi.
5. Stufentheory. Sistem hukum pada hakikatnya mrp
sistem hirarkis yang tersusun dari peringkat terendah
hingga peringkat tinggi.
TEORI HUKUM ALA HANS KELSEN
1. Tujuan teori hukum adalah untuk mengurangi
kekacauan dan kemajemukan menjadi kesatuan.
2. Teori hukum meru;pakan ilmu pengetahuan mengenai
hukum yang NYATA berlaku, bukan mengenai hukum
yang seharusnya.
3. Hukum merupakan ilmu pengetahuan normatif, bukan
ilmu alam.
4. Teori hukum sebagai teori tentang norma-norma ,
tidak ada hubungannya dengan daya kerja norma-
norma hukum (sosiologis).
5. Teori hukum adalah formal, suatu teori tentang cara
menata , mengubah isi dengan cara yang khusus.
6. Hubungan antara teori hukum dan sistem yang khas
dari hukum positif adalah hubungan apa yang mungkin
dengan hukum yang ada.
ADI S DOSEN FH UNS
GRUNDNORM (GN) &
STUFENTHEORY
Principles of legality ( LON L. FULLER)
1. Sistem Hukum hrs mengandung peraturan2, tdk
boleH mengandung sekedar keputusan2 yg bersifat
ad hoc.
2. Peraturan yg dibuat itu harus diumumkan.
3. Tdk boleh ada peraturan yg berlaku surut.
4. Peraturan harus disusun dalam rumusan yang bisa
dimengerti.
5. Suatu sistem tdk boleh mengandung peraturan2 yg
bertentangan satu sama lain.
6. Peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang
melebihi apa yang dapat dilakukan.
7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering merubah-
rubah peraturan sehingga menyebabkan seseorang
akan kehilangan orientasi.
8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang
diundangkan dengan pelaksanaan sehari-hari
• Ilmu hukum mempelajari tujuan hukum,
nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum,
konsep-konsep hukum, dan norma-norma
hukum.
• Gustav Radbruch menyatakan bahwa cita
hukum tidak lain daripada keadilan. (est
autem jus a justitia, sicut a matre sua ergo
prius fuit justitia quam jus: hukum berasal
dari keadilan seperti lahir dari kandungan
ibunya, oki keadilan telah ada sebelum
adanya hukum)

Anda mungkin juga menyukai