hukum itu harus sesuai dg suatu tuntutan moralitas tertentu atau diukur dari suatu standar yang berasal dari luar sistem itu. Tapi peraturan2 hukum itu perlu tunduk pada internal morality. Hukum merupakan usaha untuk menundukkan tingkah laku manusia ke bawah peraturan2. POSITIVISISME HUKUM 1. Positivisme merupakan salah satu aliran yang telah mendominasi pemikiran dan konsepsi-konsepsi hukum di berbagai negara sejak abad XIX. 2. Penganut paham ini akan senantiasa menggunakan parameter hukum positif – bahkan cenderung mengagung-agungkan hukum positif – untuk melakukan penilaian terhadap suatu masalah dengan mekanisme hirarki perundang-undangan. 3. Dengan penggunaan aliran ini – di mana penegakkannya mengandalkan sanksi bagi siapa yang tidak taat – para pengikutnya berharap (bahkan telah memitoskan) akan tercapai kepastian dan ketertiban serta mempertegas wujud hukum dalam masyarakat. 4. Aliran ini mendekonstruksi kosep2 Hk aliran HK Alam, dari konsepnya yg semula metafisik (hk sbg ius atau asas2 keadilan yg abstrak) kekonsepnya yang lebih positif (hk sebagai lege atau aturan perundang2an), oleh sebab itu harus dirumuskan secara jelas dan pasti. PENGARUH ALIRAN FILSAFAT POSITIVISME Paham yang menuntut agar setiap metodologi yang dipikirkan untuk menemukan kebenaran hendaklah memperlakukan realitas sebagai suatu yang eksis sebagai salah satu objektiva, yang harus dilepaskan dari sembarang macam prakonsepsi metafisis yang subyektif sifatnya. PRINSIP UTAMA ALIRAN Fils POSITIVISME 1. Hanya menganggap benar yg benar2 tampil dalam pengalaman. 2. Hanya yang pasti secara nyata yang diakui sbg kebenaran 3. Hanya melalui ilmulah pengalaman nyata itu dapat dibuktikan 4. Semua kebenaran hanya didapat melalui ilmu.
ADI S DOSEN FH UNS
PRINSIP DASAR POSITIVISME HUKUM 1. Suatu tatanan hukum negara berlaku bukan karena mempunyai dasar dalam kehidupan sosial, jiwa bangsa, dan hukum alam, melainkan karena mendapat bentuk positifnya suatu instansi yg berwenang. 2. Dalam mempelajari hukum hanya bentuk yuridisnya yang dipandang. Hukum sbg hukum hanya ada dg bentuk formalnya. 3. Isi material hk memang ada, tetapi tdk dipandang sbg bahan ilmu pengetahuan hukum, krn isi mrp variabel yg bersifat sewenang2. Isi hk tergantung dr situasi etis dan politik suatu negara, mk hrs dipelajari ilmu pengtahuan lain. TiGa Aliran PH: Positivisme Hukum Analitis, Teori murni hukum, Positivisme pragmatis
ADI S DOSEN FH UNS
HART 1. Undang-undang adalah perintah manusia; 2. Tidak perlu adanya hubungan hk antara hk dg moral atau hk yang ada dan yang seharusnya ada; 3. Analisis dari konsepsi-konsepsi hkum: a) layak dilanjutkan; b) harus dibedakan dari penelitian2 historis mengenai sebab2 atau asal-usul dari UU dari penelitian2 sosiologis mengenai hubungan hk dg gejala sosial lainnya, dan kritik atau penghargaan hk apakah dalam arti moral atau sebaliknya. 4. system hukum adalah system logis tertutup, artinya, putusan2 hk yang tepat dapat dihasilkan dengan cara-cara yang logis dari peraturan2 hk yang telah ditentukan lebih dahulu tanpa mengingat tuntutan2 social, kebijaksanaan, norma2 moral; 5. penilaian-penilaian moral tidak dapat diberikan atau dipertahankan. H.L.A HART: SISTEM HUKUM PRIMERY RULES : menekankan pada kewajiban manusia untuk bertindak atau tidak bertindak.{ 1). Ada Keteraturan berperilaku di masy, dan tekanan sosial bg mrk yg menyimpang; 2) dirasakan sbg sebuah kewajiban oleh sebagian besar anggota masy.}
SECONDARY RULES: aturan tentang aturan (1.
Aturan yg menetapkan sahnya suatu peraturan- r of recognition.2. Bagaimana dan oleh siapa dp diubah- r of change; 3. Bagaimana dan oleh siapa dapat ditegakkan- r of adjudication). JOHN AUSTIN 1. Hukum merupakan perintah dari kekuasaan politik yg berdaulat dalam suatu negara . 2. Hukum merupakan sistem logika yang bersifat tetap & tertutup ( closed logical system). Selanjutnya ilmu hk (jurisprudence) dipandang sebagai teori hukum positif yang otonom dan dapat mencukupi dirinya sendiri. 3. Hukum positif harus memenuhi beberapa unsur,yaitu: adanya unsur perintah, sanksi, kewajiban, dan kedaulatan. HANS KELSENS: TEORI HUKUM MURNI THM 1. THM mrp suatu pembrontakan yg ditujukan thd ilmu hukum yg ideologis, yang hanya mengembangkan hk sbg alat pemerintah dlm negara2 totaliter. 2. THM mrp gambaran hk yg bersih dlm abstraksinya, dan ketat dalam logikanya. Oki, menyampingkan hal- hal yg bersifat ideologis yg dianggap irasional 3. THM tidak boleh dicemari ilmu-ilmu politik, sosiologi, sejarah, dan pembicaraan tentang etika. 4. Grundnorm merupakan semacam bensin yang menggerakkan sistem hukum. Menjadi dasar mengapa hukum itu harus dipatuhi dan yang memberi pertanggungjawaban mengapa hukum itu harus dipatuhi. 5. Stufentheory. Sistem hukum pada hakikatnya mrp sistem hirarkis yang tersusun dari peringkat terendah hingga peringkat tinggi. TEORI HUKUM ALA HANS KELSEN 1. Tujuan teori hukum adalah untuk mengurangi kekacauan dan kemajemukan menjadi kesatuan. 2. Teori hukum meru;pakan ilmu pengetahuan mengenai hukum yang NYATA berlaku, bukan mengenai hukum yang seharusnya. 3. Hukum merupakan ilmu pengetahuan normatif, bukan ilmu alam. 4. Teori hukum sebagai teori tentang norma-norma , tidak ada hubungannya dengan daya kerja norma- norma hukum (sosiologis). 5. Teori hukum adalah formal, suatu teori tentang cara menata , mengubah isi dengan cara yang khusus. 6. Hubungan antara teori hukum dan sistem yang khas dari hukum positif adalah hubungan apa yang mungkin dengan hukum yang ada. ADI S DOSEN FH UNS GRUNDNORM (GN) & STUFENTHEORY Principles of legality ( LON L. FULLER) 1. Sistem Hukum hrs mengandung peraturan2, tdk boleH mengandung sekedar keputusan2 yg bersifat ad hoc. 2. Peraturan yg dibuat itu harus diumumkan. 3. Tdk boleh ada peraturan yg berlaku surut. 4. Peraturan harus disusun dalam rumusan yang bisa dimengerti. 5. Suatu sistem tdk boleh mengandung peraturan2 yg bertentangan satu sama lain. 6. Peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang dapat dilakukan. 7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering merubah- rubah peraturan sehingga menyebabkan seseorang akan kehilangan orientasi. 8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan pelaksanaan sehari-hari • Ilmu hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum. • Gustav Radbruch menyatakan bahwa cita hukum tidak lain daripada keadilan. (est autem jus a justitia, sicut a matre sua ergo prius fuit justitia quam jus: hukum berasal dari keadilan seperti lahir dari kandungan ibunya, oki keadilan telah ada sebelum adanya hukum)
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita