Anda di halaman 1dari 11

SULITNYA MENCARI KEADILAN HUKUM DI NEGERI INI

Amilia Puspita Sari1 (2002031003)

Destalia Endyta Putri2 (2002031008)

Farida3 (2002031010)

Helen Guantara4 (2002030007)

Muhammad Avid5 (1902030011)

Fakultas Syariah Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Lampung

Email: iainmetro@metrouniv.ac.id

Abstrak
Penelitian ini akan fokus membahas tentang ketidak adilan hukum di Indonesia. Hukum di
Indonesia tampaknya terlihat tumpul ketas dan tajam ke bawah. Keadilannya pun bisa
diibaratkan angin lewat semata. Bisa ditiup kesana kemari asalkan mempunyai banyak uang pasti
aman dari tuntutan hukum walaupun aturan hukum negara sendiri dilanggar. Sebab saat ini
sering dijumpai penegak hukum lebih mengutamakan kepastian hukum daripada keadilan
dimana sudah jelas- jelas salah tetapi masih saja di bela. Padahal keadilan hukum yang kita
harapkan adalah keadilan yang hukumannya harus ditegakkan oleh penegak hukum demi
memberikan rasa keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui metode pengumpulan data library
research terkait informasi ketidak adilan hukum di Indonesia.
Kata Kunci: Keadilan, Hukum, Indonesia
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara diatur menurut hukum yang
A. PENDAHULUAN
berlaku. Salah satu tujuan dari hukum
Dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 3 adalah menegakkan keadilan. Sebagai
berbunyi “Negara Indonesia adalah negara negara hukum tentunya penegakan hukum
hukum”.1 Ini artinya segala sesuatu yang yang tidak memihak telah diatur dalam
berkaitan dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat
(1) UUD 1945 dimana semua orang
diperlakukan sama di depan hukum. Dengan
1
Lihat Undang- Undang Dasar Negara kata lain keadilan itu harus ditempatkan
Republik Indonesia Pasal 1 ayat 3 kepada siapa saja tanpa memandang bulu
karena Setiap manusia berhak memperoleh pemegang kekuasaan untuk bertindak
keadilan, baik itu dari masyarakat maupun semena-mena. Saat ini hukum di Indonesia
dari negara. Seperti yang tercantum dalam yang menang adalah yang mempunyai
pancasila, sila ke-5 yang berbunyi : kekuasaan, yang mempunyai uang banyak
“keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia”.2 pasti aman dari gangguan hukum walaupun
aturan Negara dilanggar.4 Hukum seakan-
Tanpa landasan Pancasila, akan bukan lagi dasar bagi bangsa
penegakkan Hukum dan Konstitusi akan Indonesia. Ada pengakuan informal di
menghadapi kendala sehingga menghambat masyarakat bahwa karena hukum dapat
tujuan pendirian dan penyelenggaraan dibeli, maka aparat penegak hukum tidak
negara untuk mweujudkan masyarakat yang dapat diharapkan untuk melakukan
adil dan makmur. Pancasila sebagai sumber penegakan hukum secara menyeluruh dan
hukum dan Pancasila merupakan dasar adil. Karna itulah Ketidakadilan hukum
hukum tertinggi yang berada diatas Indonesia memperburuk citra dari bangsa itu
perundang- undangan, itulah arti sendiri, sekaligus menjajah bangsa dan
kebenenaran dan keadilan untuk masyarakat membuat kerusakan. Indonesia bahkan
indonesia. Konsep trias politika belum dapat di bilang sepenuhnya merdeka
menempatkan yudikatif sebagai penjamin karena bangsa ini masih terbelenggu oleh
implementasi keadilan hukum nagai rakyat ketidakadilan pemerintahannya sendiri.
Indonesia tanpa pandang kasta. Konsekuensi
logisnya yudikatif harus berdiri independen B. PEMBAHASAN
dan tampil suci agar bisa adil dan bijaksana. 1. Keadilan Hukum di Indonesia
“Faktanya kepastian hukum kian hari tak
menentu, kebenaran yang diatas hal dalam Keadilan berasal dari kata adl yang
segala- galanya untuk mencapai keadilan berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa
menjadi tidak menentu hampa akibatnya Inggris disebut justice. Kata justice memiliki
hukum itu tidak berpegang pada prinsip persamaan dengan bahasa Latin Justitia,
kebenaran dan keadilan, karena pastinya serta bahasa prancis Juge dan Justice.
hukum itu sendiri sudah mengangangkangi Menurut Noah Webster Justice merupakan
salah satu ideologi pancasila.” (Dr. Dwi bagian dari sebuah nilai atau value karena
Seno, 2021) 3 itu bersifat abstrak sehingga memiliki
banyak arti dan konotasi. Keadilan menurut
Namun dalam prakteknya hal ini hukum atau yang sering dimaksud adalah
sudah tidak terjadi lagi di Indonesia. Hukum keadilan hukum adalah keadilan yang telah
Indonesia dinilai belum mampu memberikan dirumuskan oleh hukum dalam bentuk hak
keadilan kepada seluruh lapisan masyarakat. dan kewajiban, dimana pelanggaran
Justru sebaliknya, hukum menjadi alat bagi terhadap keadilan ini akan ditegaskan lewat
2
Bunyi Pancasila, sila ke- 5 proses hukum. Hal ini menunjukkan bahwa
3
M Faisal, Sulitnya Mencari Keadilan di Negeri
4
ini, diakses dari https://www.kabartoday.co.id/dr- Admintv, Ketidak Adilan Hukum di Indonesia,
dwi-seno-paparkan-sulitnya-mencari -keadilan-di- diakses dari https://lsc.bphn.go.id/artikel?id=330,
negeri-ini/, pada 09 Oktober 2021, pukul 15: 08 pada tanggal 09 Oktober 2021, pukul 11: 41
jika seseorang telah melanggar keadilan adalah pancasila. Segala peraturan
tersebut, maka akan dikenakan hukuman perundang- undangan harus selaras, tunduk
lewat proses hukum. Dari pemaparan diatas dan tidak boleh bertentangan dengan nilai
dapat disimpulkan bahwa keadilan adalah pancasila.
suatu nilai yang digunakan untuk
menciptakan hubungan yang seimbang antar Menurut Hart yang dimaksud dengan
manusia dengan memberikan apa yang keadilan hukum adalah prinsip umum
menjadi hak sesorang dengan prosedur dan keadilan dalam kaitannya dengan hukum
pembagian yang proporsional serta bila menuntut para individu di hadapan yang
terdapat pelanggaran terkait keadilan maka lainnya berhak atas kedudukan relatif berupa
seseorang perlu diberi hukuman yang kesetaraan atau ketidaksetaraan tertentu
mampu memberikan alternatif penyelesaian (Hart; 2010).7 Kaidah pokok yang berkaitan
yang benar. dengan prinsip tersebut adalah ‘perlakuan
hal- hal serupa dengan cara yang serupa’
Hukum adalah peraturan yang kendatipun kita perlu menambahkan
berupa norma dan sanksi yang dibuat padanya dan perlukanlah hal- hal yang
dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku berbeda dengan cara yang berbeda.’
manusia, menjaga ketertiban, keadilan dan
mencegah terjadinya kekacauan.5 Hukum Lalu bagaimana dengan keadilan
memiliki tugas untuk menjamin bahwa hukum di indonesia? Keadilan hukum
adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Indonesia merupakan tanggung jawab semua
Oleh sebab itu setiap masyarakat berhak warga dan masyarakat Indonesia dalam
untuk memperoleh pembelaan di depan melaksanaka prilaku adil kepada sesama dan
hukum. Menurut Soedjono Dirdjosisworo, semua orang , dan taat kepada hukum
tujuan hukum yang sebenarnya ialah untuk Negara maupun hukum adat istiadat yang
menciptakan kerukunan dan perdamaian ada di negara Indonesia ini. Keadilan hukum
dalam hidup bersama.6 Artinya hukum di Indonesia sekarang ini apakah sudah
dijadikan sarana untuk membuat lingkungan seperti yang di harapkan atau malah
masyarakat lebih damai dan rukun. sebaliknya? Hukum di Indonesia saat
Sedangkan menurut Geny, hukum bertujuan sekarang ini sedang kacau dan sangat kacau,
untuk mencapai keadilan dan sebagai unsur bagaimana tidak sekarang di Indonesia
keadilan. Sumber dari hukum itu sendiri banyak yang melanggar hukum tapi hanya
sebagian yang di hukum.8 Dan diantara yang
5
DPRD Bangka Selatan, Pengertian Hukum,
banyak itu berasal dari berbagai profesi.
diakses dari https://jdih-dprd
Sekarang banyak pemimpin yang
bangkaselatankab.go.id/publikasi/detail/2-
7
pengertian-hukum , pada tanggal 09 Oktober 2021, Yustinus Suhardi Ruman, Keadilan Hukum
pukul 17: 53 dan Penerapannya dalam Pengadilan, diakses dari
6
Kompas.com, Fungsi dan Tujuan Hukum http://eprints.binus.ac.id/25647/1/01CByustinus.ff,
Menurut Para Ahli, diakses dari pada tanggal 09 Oktober 2021, pukul 18: 14
8
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/13/1 Admintv, Dimana keadilan hukum Di Indonesia,
30257669/fungsi-dan-tujuan-hukum-menurut-para- diakses dari https://lsc.bphn.go.id/artikel?id=330 ,
ahli, pada tanggal 09 Oktober 2021, pukul 17: 58 pada tanggal 09 Oktober 2021, pukul 18: 25
melanggar hukumnya sendiri dan kenapa warga negara wajib menegakkan hukum
hukumannya tidak seberat seperti rakyatnya, tanpa alasan apapun.
sedangkan dia itu seorang pemimpin yang
diikuti oleh rakyatnya , sedangkan jika Penegak hukum juga harus
rakyatnya yang melanggar hukum , mereka memperlakukan warga negara secara adil,
tidak segan-segan memberiakan hukuman mereka tidak boleh mengesampingkan hak
yang tidak sesuai dengan pelanggaran yang negara karena perbedaan ras, suku, agama.
dilakukannya. Lalu apakah ini yang Budaya, politik, dan lainnya.10 Jika pasal 27
dimaksud dengan perkataan bahwa hukum ayat 1 ini tidak diterapkan dalam
Indonesia tajam keatas dan tumpul masyarakat, maka dapat mengalami
kebawah? Asalkan ada uang, balasan berbagai perlakuan deskriminatif dalam
hukuman yang sesuai dengan tindakan yang bidang hukum serta pemerintahan. Apabila
dilakukan bisa dikurangkan asalkan ada dibiarkan, perlakuan ini bisa memicu rasa
uang dan kekuasaan. ketidak adilan dari masyarakat yang dapat
memicu kehancuran negara.
Undang-Undang Dasar Negara Penyelenggaraan hukum yang tidak
Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 1 ayat konsisten tidak akan membuat masyarakat
3 secara tegas menyatakan “Negara mau mengandalkannya sebagai perangkat
Indonesia adalah Negara Hukum”, karena norma yang mengatur kehidupan bersama.
itu pengakuan hukum dan keadilan Karena itu konsistensi dalam
merupakan syarat mutlak dalam mencapai penyelenggaraan hukum lalu menjadi sangat
tegaknya negara hukum yang dijamin oleh potensial untuk menghasilkan kepastian
konstitusi. Salah satu prinsip negara hukum hukum.11 Patut dikemukakan bahwa melalui
yang dijamin oleh konstitusi adalah hukum manusia hendak mencapai kepastian
mengenai proses hukum yang adil (due hukum dan keadilan. Meskipun demikian,
process of law).9 Setiap orang berhak atas harus disadari bahwa kepastian hukum dan
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kemudian keadilan yang hendak dicapai
kepastian hukum yang adil, serta perlakuan melalui penyelenggara hukum itu hanya bisa
yang sama di hadapan hukum (equality dicapai dan dipertahankan secara dinamis
before the law). Hal ini juga sesuai dengan sebagai penyelenggaraan hukum dalam
UUD 1945 Pasal 27 Ayat 1 yang berbunyi suatu proses hukum yang adil.
“segala warga negara bersama
kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum 10
Kumparan.com, Bunyi UUD 1945 Pasal 27
dan pemerintahan itu dengan tidak ada Ayat 1 Beserta Maknanya, diakses dari
kecualinya”. Pasal ini menegaskan bahwa https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/bunyi-
seluruh warga negara memiliki kedudukan uud-1945-pasal-27-ayat-1-beserta-maknanya-
yang sama dalam hukum. Sehingga seluruh 1vMeWPGU0LC pada tanggal 09 Oktober 2021,
pukul 16: 05
9 11
Abdul Latif, Jaminan UUD 1945 Dalam Proses Abdul Latif, Jaminan UUD 1945 Dalam
Hukum Yang Adil, Jurnal Konstitusi, Vol. 7 No. 1, Proses Hukum Yang Adil, Jurnal Konstitusi, Vol. 7 No.
2010, hal. 2 1, 2010, hal. 4
Sebagai negara kesatuan yang implementasi keadilan hukum bagi rakyat
berbentuk republik, dimana kedaulatan indonesia tanpa pandang kasta. Konsekuensi
berada di tangan rakyat dan berdasarkan logisnya yudikatif mesti berdiri independen
hukum (rechtsstaat), bukan berdasarkan atas dan tampil suci agar bisa adil dan bijak sana.
kekuasaan belaka (machtsstaat). Penguasa Faktanya kepastian hukum kian hari kian
hanya merupakan pelaksana dari sesuatu hal tidak menentu, keadilan yang segala-galanya
yang telah diputuskan atau dikehendaki oleh menjadi segalau-galaunya. Terkadang yang
rakyat. Sudah seharusnya, penegakan hukum berjuang tidak mendapatkan apapun
di Indonesia juga harus seperti yang sedangkan yang biasa saja mendapatkan
dikehendaki rakyat. Konsepsi yang banyak. Hidup kadang selucu itu. Kekuatan
menjunjung tinggi nilai keadilan sebenarnya yang dimiliki mungkinlah tidak sebanding
sudah dimiliki oleh Negara Republik dengan ketidakadilan yang ada, tapi satu hal
Indonesia yang tertuang dalam Pancasila yang pasti, tuhan tahu bahwa sudah berbagai
dalam sila kedua dan kelima pancasila yaitu usaha yang telah dilakukan untuk
“Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan melawannya.
“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” dan juga dijumpai dalam alinea Kegalauan akan keadilan di negeri
keempat Pembukaan UndangUndang ini memuncak atas fenomena runtuhnya
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. langit keadilan yang disangga aparat
Keadilan sosial bukan semata-mata tujuan, penegak hukum dan lembaga yudikatif.
akan tetapi, pegangan yang konkret dalam Ingatkah kita dengan kasus Novel
membuat peraturan hukum. Dimana tujuan Baswedanpada 2017 lalu? Kasus Novel
diberlakukannya hukum di Indonesia Baswedan menjadi bukti kesekian dan
senantiasa harus dikembalikan pada esensi menambah daftar sengkarut keadilan dalam
tujuan hukum itu sendiri yakni menciptakan penegakan hukum. Hal ini menjadikan
keadilan di masyarakat.12 publik kian skeptis dan galau terhadap masa
depan keadilan hukum. Dengan kasus
2. Sulitnya Mencari Keadilan Hukum di penyiraman air keras yang mengenai bagian
Indonesia wajah hingga terkena bola matanya dan
menyebabkan cacat permanen. Kasus beliau
Indonesia disepakati para  founding menjadi sangat rumit karena beliau
father sebagai negara hukum. Hukum mengalami penganiayaan tersebut saat
menjadi panglima dan keadilan adalah berstatus menjadi petugas negara yang
segala-galanya.13 Konsep trias politika sedang menjalankan tugasnya dalam rangka
menempatkan yudikatif sebagai penjamin pemberantasan korupsi yang menjadi
12
Ucuk Agiyanto, PENEGAKAN HUKUM DI penyakit akut di negeri ini. Setelah sekian
INDONESIA: Eksplorasi Konsep Keadilan Berdimensi 13
Kelompok 51, Sulitnya Mencari Keadilan
Ketuhanan, diakses dari
Hukum Di Negeri Ini, diakses dari
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/
https://law.unja.ac.id/sulitnya-mencari-keadilan-
11617/9722/39.%20Ucuk%Agiyanto.pdf? hukum-d-negeri-ini/ , pada tanggal 09 Oktober 2021,
sequence=1&isAllowed=y, pada tanggal 09 oktober pukul 18: 53
2021, pukul 16: 25
lama, kasus ini seolah-olah diabaikan terdakwa merupakan kategori penganiayaan
penegak hukum dan terkatung-katung tanpa berat atau termasuk level tinggi karena telah
kepastian yang jelas. direncanakan dan menggunakan air keras
serta akibatnya korban mengalami cacat
Pada tanggal 26 Desember 2019, permanen. Tuntutan yang dibacakan oleh
pihak kepolisian menyatakan berhasil JPU sendiri layaknya seorang penasihat
mengamankan pelaku penyerangan yaitu hukum yang sedang melindungi kliennya.
Ronny Bugis dan Rahmat Kadir. Mereka Alasannya karena perbuatan kedua terdakwa
adalah anggota polisi aktif yang akhirnya memenuhi dakwaan subside, yaitu Pasal 353
ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ayat (2) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1
ini. Pada tanggal 11 Juni 2020 sidang KUHP. Bahwa mengacu pada Pasal 353
tuntutan pun digelar di Pengadilan Negeri ayat (2) ancaman maksimal pidana
Jakarta Pusat secara virtual. Sidang digelar penjaranya yaitu 7 (tujuh) tahun penjara.
dengan agenda pembacaan surat tuntutan Artinya sangat dimungkinkan oleh JPU
dari JPU yang mana JPU meyakini kedua untuk menuntut terdakwa lebih dari satu
terdakwa terbukti secara sah dan tahun dikarenakan ancaman maksimalnya 7
meyakinkan bersalah melakukan tindak (tujuh) tahun. Bagaimana tidak adil
pidana penganiayaan berat yang melanggar Tuntutan JPU kepada pelaku penyiraman
Pasal 353 ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayat Novel yang dirasa sangat ringan jika dilihat
(1) ke-1 KUHP sebagaimana dakwaan dari penderitaan yang timbul akibat
subsider yang dibacakan oleh JPU. Dalam penyiraman yang menyebabkan cacat
surat tuntutan tersebut kedua terdakwa seumur hidup. Tidak seperti pada kasus
hanya dituntut dengan ancaman pidana penyiraman lainnya bisa mencapai 8 tahun
penjara satu tahun penjara dipotong masa bahkan sampai 20 tahun penjara.
tahanan yang telah dijalani oleh kedua
terdakwa selama proses hukum yang mereka Hal ini menjadikan publik kian
jalani. Meskipun keterangan terdakwa saat spektis dan galau terhadap masa depan
diperiksa menyatakan motif penyerangan keadilan hukum. Beberapa kesimpulan atas
dilakukan karena dendam dan ingin kasus penyiraman air keras terhadap Novel
memberikan pelajaran kepada Novel Baswedan yang menimbulkan kegalauan
Baswedan sehingga merencanakan publik tersebut yaitu pertama, munculnya
penyerangan tersebut. Akan tetapi, JPU prasangka akan keterlibatan orang-orang
menyatakan dalam persidangan tersebut kuat. Kasus-kasus yang diungkap Novel
bahwa tindakan tersebut adalah Baswedan kebanyakan kasus-kasus besar
ketidaksengajaan.Tuntutan ringan tersebut bukan  hanya fantastis nilainya, namun juga
banyak menuai protes dari berbagai adanya potensi menyeret semakin banyak
kalangan masyarakat, Di karenakan pihak yang tentu bukan orang biasa dan
perbuatan yang di lakukan terdakwa sangat sembarangan. Diantara mereka
tidak sebanding dengan apa yang dialami dimungkinkan saling menyandera kasus.
oleh korban. Jika kita melihat dari Maka jalan instan penyelamatannya mereka
penganiayaan yang di lakukan oleh adalah memutus hulu masalah yaitu aparat
penegak hukum yang sulit diajak kompromi, pesimisme. Seluruh komponen harus
novel salah satunya. Kedua, adanya penanda bergandengan tangan dan bahu membahu
kronologi yang rapi serta pengungkapan menyebarkan virus optimisme berbangsa
yang lamban. Proses penyerangan air keras dan bernegara. Semoga kabangkitan
terbilang rapi dan itu hanya bisa dilakukan optimisme dapat menjadi energi besar dalam
orang profesional dengan rencana matang, akselerasi memajukan bangsa dan 
potensi-potensi bukti sulit didapatkan pihak menyejahterakan rakyat.
novel. Ketiga,  pengungkapan pelaku masih
menyisakan misteri dan jauh dari kepuasan 3. Mengatasi Ketidak Adilan Hukum di
publik, dua pelaku yang diungkap dan Indonesia
ditangkap adalah anggota kepolisian, motif
Kondisi penegakan hukum di
yang disampaikan pelaku adalah
Indonesia saat ini sedang mengalami krisis
ketidaksukaan semata, pengungkapan pelaku
dan “sakit”. Fenomena ini terjadi karena
juga terhenti kepada keduanya banyak pihak
aparat penegak hukum yang merupakan
yang meyakini bahwa semua ini bagaikan
elemen penting dalam proses penegakkan
drama.
hukum sering kali terlibat dalam berbagai
Keempat, proses pengadilan yang macam kasus pidana. Implikasi nyata dari
meragukan, belum lagi keyakinan publik kondisi ini adalah hukum kehilangan ruhnya
pulih terkait pengungkapan pelaku kini yakni keadilan. Oleh karenanya, sudah
ditambah dengan suguhan peradilan yang menjadi rahasia umum bahwa saat ini
jauh dari kata memuaskan , bagaimana tidak hukum ibarat sebuah pisau yang sangat
tuntutan yang diberikan jaksa dikira sangat tajam jika digunakan ke bawah namun
ringan, jaksa hanya menuntut kedua pelaku sangat tumpul jika digunakan ke atas.
pidana setahun dengan alasan pelaku sudah Syafi’i ma’arif menyatakan, jika fenomena
meminta maaf. Sungguh ini menyakiti ini tidak segera diatasi dan disembuhkan
nurani ,keadilan, dan kemanusiaan. maka dalam jangka panjang akan
Walaupun permasalahan di negeri ini mengakibatkan lumpuhnya penegakkan
mengenai korupsi dan suramnya keadilan hukum di Indonesia.14
hukum tidak boleh memadamkan api Dalam perjalanannya dari masa ke
optimisme anak negeri. Optimisme dapat masa, hukum tidak diorientasikan pada
dibangkitkan pada diri setiap anak negeri upaya mewujudkan keadilan. Hukum
dengan memberikan jaminan keadilan dan cenderung digunakan sebagai alat untuk
kepastian hukum. Jika aparat hukum sedang mewujudkan kepentingan-kepentingan oleh
kendor dan tumpul maka masyarakat sipil
14
penting dikuatkan dan digerakkan, gerakan CLDS FH UII, Mencari Solusi Atas Krisis
Penegakan Hukum Indonesia dengan Penyehatan
masyarakat sipil dapat menjadi
Penegakan-Hukum Berkeadilan, diakses dari
penyeimbang dan penekan terhadap aparat
https://law.uii.ac.id/blog/2012/02/28/mencari-
penegak hukum agar tidak main-main solusi-atas-krisis-penegakan-hukum-indonesia-dg-
memproses kasus hukum. Bangsa ini tidak penyehatan-penegakan-hukum-berkeadilan/, pada
boleh larut dalam kesedihan, kegalauan dan tanggal 09 Oktober 2021, pukul 19: 22
penguasa negara. Pada masa kolonialisme, yang bersih, adil dan bermartabat serta
hukum dijadikan alat untuk menjajah warga menegakkan disiplin para pihak yang
pribumi. Pada masa Presiden Soekarno terlibat dalam seluruh proses peradilan di
hukum dijadikan alat revolusi. Pada masa Negara RI. Karena Peradilan adalah pilar
pemerintahan Presiden Soeharto hukum utama menuju Negara maju yang
dijadikan alat pembangunan. Adapun pada berkeadilan bagi seluruh Rakyat Indonesia.
masa reformasi sampai sekarang hukum pernyataan Presiden RI tersebut tepat karena
dijadikan alat kekuasaan (politik). Hal ini keteraturan hukum dan ketertiban dalam
yang menjadi salah satu faktor penyabab bentuk keadilan disyaratkan oleh pengakuan
“sakitnya” penegakkan hukum di Indonesia. dan perlindungan hak-hak dasar dan
Hukum tidak diorientasikan sebagaimana kegiatan-kegiatan sosial, ekonomi dan
seharusnya yakni mewujudkan keadilan, budaya Rakyat. . “Rakyat Indonesia
namun dijadikan alat untuk mencapai tujuan mengharapkan calon hakim menjadi hakim-
oleh para penguasa Negara (Mudzakkir; hakim yang adil, hakim-hakim yang
2012).15 profesional dan berintegritas, hakim-hakim
yang bermartabat, hakim yang memberikan
Wirawan Adnan, mengemukakan rasa keadilan.
ada beberapa penyakit dalam penegakan
hukum yang menyebabkan sakitnya Dr. Yanti Fristikawati menyarankan
penegakkan hukum di Indonesia. Pertama, agar setiap putusan hakim sebaiknya melihat
penegak hukum menegakkan hukum sesuai juga putusan-putusan hakim sebelumnya
dengan hukum namun tidak mewujudkan atas perkara-perkara serupa di wilayah
keadilan. Hal ini sering terjadi dalam suatu hukum Negara RI dan perlunya pendidikan
persidangan yang menangani kasus pidana. etika dan moralitas bagi calon hakim sejak
Contoh dari penyakit ini adalah kasus di bangku pendidikan. Pertama, setiap
pencurian sandal jepit yang terjadi beberapa putusan hakim sebaiknya melihat putusan-
waktu yang lalu. Kedua, penegak hukum putusan hakim sebelumnya dalam perkara
menegakkan keadilan tanpa melandasinya yang serupa. Kedua, etika dan moralitas
dengan suatu hukum. Hukum dan keadilan harus ditanamkan sejak di bangku
seharusnya berjalan seiringan. Penegak pendidikan, khususnya pembentukan pola
hukum perlu menegakkan hukum namun pikir, sikap dan kebiasaan hidup jujur. 16
juga penting memperhatikan sisi keadilan.
Demikian juga penegak hukum perlu
menegakkan keadilan namun juga harus 16
Fens Alwino,
mendasarkannya pada suatu aturan hukum.
Solusi.Atas.Kendala.Penegakan.Hukum.Keadilan.di.N
Presiden RI Joko Widodo merilis egara.RI, dikases dari
http://www.stagingpoint.com/read/2018/03/13/09
dukungan terhadap upaya Mahkamah Agung
4350/Solusi.Atas.Kendala.Penegakan.Hukum.Keadila
Republik Indonesia mewujudkan peradilan n.di.Negara.RI, pada tanggal -9 Oktober 2021, pukul
19: 55
15
Dr. Mudzakkir, SH. MA: Sebab tidak adanya
penegakan hokum di Indonesia
Selain urgensi pembahasan diatas dan pemerintahan itu dengan tidak ada
terdapat beberapa solusi lain yang dapat kecualinya”. Pasal ini menegaskan bahwa
mengembalikan keadilan hukum di seluruh warga negara memiliki kedudukan
Indonesia pada mestinya antara lain; yang sama dalam hukum. Sehingga seluruh
pertama, adanya sinkronisasi antara sistem warga negara wajib menegakkan hukum
hukum dan aparat penegak hukum terhadap tanpa alasan apapun. Hukum tidak
pancasila sebagai landasan hukum. Kedua, memandang sebelah pihak atau disebut
pemerintah sebagai fasilitator dapat dengan kata adil. Namun kenyataan praktek
memfasilitasi dengan mengadakan hukum di Indonesia saat ini tidak sesuai
sosialisasi, pendidikan, serta penyuluhan dengan tujuan dari hukum itu sendiri, yakni
mengenai hukum bagi warganya. Ketiga, menegakkan keadilan.
peningkatan pendidikan bagi rakyat miskin
oleh pemerintah mengenai hukum. Dari Kegalauan akan keadilan di negeri
ketiga solusi tersebut, pemerintah sebagai ini memuncak atas fenomena runtuhnya
fasilitator dapat memfasilitasi dengan langit keadilan yang disangga aparat
mengadakan sosialisasi, pendidikan, serta penegak hukum dan lembaga yudikatif. .
penyuluhan mengenai hukum bagi warganya Kasus Novel Baswedan terkait kasus
menjadi solusi yang diprediksikan paling penyiraman air keras menjadi bukti kesekian
efektif. dan menambah daftar sengkarut keadilan
dalam penegakan hukum. Kasus beliau
C. PENUTUP menjadi sangat rumit karena, setelah sekian
lama kasus ini seolah-olah diabaikan
Berdasarkan pada analisis uraian penegak hukum dan terkatung-katung tanpa
sebagaimana dimaksud diatas, penulis dapat kepastian yang jelas. Hal ini membuat
menyimpulkan bahwa hukum di Indonesia publik skeptis dan galau mengenai hukuman
adalah negara hukum yang menjunjung pidana kedua terdakwa yang tak masuk akal.
tinggi hukum dalam segala aspek kehidupan. kedua terdakwa hanya dituntut dengan
Hukum digunakan untuk menjaga ancaman pidana penjara satu tahun penjara
keteraturan di masyarakat dan pemerintah. dipotong masa tahanan yang telah dijalani
Hukum di Indonesia menggunakan pancasila oleh kedua terdakwa selama proses hukum
sebagai landasannya. Terutama dalam sila yang mereka jalani. Meskipun keterangan
kedua dan kelima, yakni “Kemanusiaan terdakwa saat diperiksa menyatakan motif
yang adil dan beradab” dan “Keadilan penyerangan dilakukan karena dendam dan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Sila- ingin memberikan pelajaran kepada Novel
sila tersebut mengandung pengertian bahwa Baswedan sehingga merencanakan
keadilan harus dijunjung dalam segala penyerangan tersebut. Akan tetapi, JPU
aspek, terutama hukum. Keadilan hukum menyatakan dalam persidangan tersebut
juga diatur dalam Pasal 27 Ayat 1 yang bahwa tindakan tersebut adalah
berbunyi “segala warga negara bersama ketidaksengajaan. Tuntutan ringan tersebut
kedudukannya didalam hukum dan banyak menuai protes dari berbagai
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum kalangan masyarakat, Di karenakan
perbuatan yang di lakukan terdakwa sangat https://www.kabartoday.co.id/dr-dwi-
tidak sebanding dengan apa yang dialami seno-paparkan-sulitnya-mencari
oleh korban. Dari hal ini kita bisa -keadilan-di-negeri-ini/:
menyimpulkan bahwa Hukum di indonesia Admintv: “Ketidak Adilan Hukum di
tampaknya terlihat tumpul ke atas dan ke Indonesia”, lsc.bphn.go.id: 09
bawah. Oktober 2021, diakses dari
https://lsc.bphn.go.id/artikel?id=330
Ditemukan beberapa solusi yang dapat
mengembalikan keadilan hukum di Selatan, DPRD Bangka: “Pengertian
Indonesia pada mestinya antara lain; Hukum”, jdih-dprd-
pertama, adanya sinkronisasi antara sistem bangkaselatankab.go.id: 09 Oktober
hukum dan aparat penegak hukum terhadap 2021, diakses dari https://jdih-dprd-
pancasila sebagai landasan hukum. Kedua, bangkaselatankab.go.id/publikasi/deta
pemerintah sebagai fasilitator dapat il/2-pengertian-hukum
memfasilitasi dengan mengadakan Kompas.com: “Fungsi dan Tujuan Hukum
sosialisasi, pendidikan, serta penyuluhan Menurut Para Ahli”, kompas.com: 09
mengenai hukum bagi warganya. Ketiga, Oktober 2021, diakses dari
peningkatan pendidikan bagi rakyat miskin https://www.kompas.com/skola/read/2
oleh pemerintah mengenai hukum. Oleh 021/04/13/130257669/fungsi-dan-
karena itu marilah kita bangun Hukum yang tujuan-hukum-menurut-para-ahli,
sebenar-benarnya,seadi-adilanya,dan Ruman, Yustinus Suhardi: “Keadilan
seterusnya. Agar tidak ada rakyat yang Hukum dan Penerapannya dalam
mengatakan hukum tajam ke bawah dan Pengadilan”, eprints.binus.ac.id: 09
tumpul ke atas. Sehingga tercipta hubungan Oktober 2021, diakses dari
yangharmonis antara kalangan para pejabat http://eprints.binus.ac.id/25647/1/01_
dengan rakyat yang membuat hukum itu CB_yustinus.pf,
menjadi kuat,teguh,dan kokoh sehingga
tidak ada hukum yang jalan-jalan kesana Kumparan.com, “Bunyi UUD 1945 Pasal
kemari. 27 Ayat 1 Beserta Maknanya”,
m.kumparan.com: 09 Oktober 2021,
diakses dari
https://m.kumparan.com/amp/berita-
DAFTAR PUSTAKA
hari-ini/bunyi-uud-1945-pasal-27-
Latif, Abdul: “Jaminan UUD 1945 Dalam ayat-1-beserta-maknanya-
Proses Hukum Yang Adil.” Jurnal 1vMeWPGU0LC
Konstitusi, Vol. 7 No. 1, 2010, hal. 4.
Akses 09 Oktober 2021 Alwino, Fens: “Solus Atas Kendala
Penegakan Hukum Keadilan di
Faisal, M: “Sulitnya Mencari Keadilan di Negara RI” stagingpoint.com: 09
Negeri ini”, kabartoday.co.id: 09 Oktober 2021 , diakses dari
Oktober 2021, diakses dari http://www.stagingpoint.com/read/201
8/03/13/094350/Solusi.Atas.Kendala.
Penegakan.Hukum.Keadilan.di.Negar
a.RI

CLDS FH UII: “Mencari Solusi Atas Krisis


Penegakan Hukum Indonesia dengan
Penyehatan Penegakan-Hukum
Berkeadilan”, aw.uii.ac.id 09 Oktober
2021, diakses dari
https://law.uii.ac.id/blog/2012/02/28/
mencari-solusi-atas-krisis-penegakan-
hukum-indonesia-dg-penyehatan-
penegakan-hukum-berkeadilan/

Agiyanto, Ucuk: “PENEGAKAN HUKUM


DI INDONESIA: Eksplorasi Konsep
Keadilan Berdimensi Ketuhanan”,
publikasiilmiah.ums.ac.id: 09 Oktober
2021, diakses dari
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstr
eam/handle/11617/9722/39.%20Ucuk
%Agiyanto.pdf?
sequence=1&isAllowed=y

Kelompok 51: “Sulitnya Mencari Keadilan


Hukum Di Negeri Ini”, law.unja.ac.id/
09 Oktober2021, diakses dari
https://law.unja.ac.id/sulitnya-
mencari-keadilan-hukum-d-negeri-ini/

Anda mungkin juga menyukai