LITERATURE REVIEW
M. ADI SAPUTRA
18101050017
NIM : 18101050017
Arthritis Gout
Alifah Padang.
Pembimbing I Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
Kadar Asam Urat Pada Lansia Dengan Arthritis Gout”. Shalawat beriring
salam selalu tercurah untuk Nabi Muhammad S.A.W sebagai inspirasi yang tidak
dengan mencari informasi dari berbagai sumber. Terlepas dari itu semua, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki Proposal Literature Review
ini.
3. Ibu Ns. Ledia Restipa, M.Kep Ketua Prodi Keperawatan STIKes Alifah
Padang.
4. Ibu Dr. Ns.Asmawati, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
5. Seluruh staf dan dosen pengajar di STIKes Alifah Padang yang telah banyak
ii
6. Keluarga dan sahabat yang telah memberikan semangat, dorongan dan doa
Review ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya, serta pembaca. Terakhir,
hanya kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa penulis menyerahkan segalanya.
Aamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Zat – zat dan kegunaan zat yang terkandung di dalam daun kumis
kucing (Orthosiphon aristatus) ........................................................... 12
2.2 Nilai Tujuk Asam .................................................................................. 15
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Serum ......................... 17
2.4 Definisi Operasional .............................................................................. 33
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Daun Kumis Kucing .............................................................................. 9
2.2 Struktur Kimia Asam Urat ...................................................................... 13
2.3 Metabolisme Asam Urat ......................................................................... 15
vi
DAFTAR GAMBAR
Bagan Halaman
2.1 Kerangka Teori ...................................................................................... 32
2.2 Kerangka Konsep ................................................................................... 33
2.3 Proses Pencarian Artikel ......................................................................... 37
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat (Gout) merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita
masyarakat yang terjadi apabila pola makan yang sehat tidak diperhatikan.
Asam urat terjadi ketika kandungan purin pada tubuh diambang batas
penurunan fungsi organ tubuh yang umumnya terjadi pada usia tua, namun
juga bisa terjadi pada usia muda. Akibat yang paling bahaya dari penyakit ini
adalah rasa sakit dan juga sangat menyita biaya terutama saat masa tua, dan
asam urat adalah bentuk umum dari radang sendi yang sangat menyakitkan.
Biasanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu (seringkali sendi jempol
kaki). Serangan nyeri asam urat yang berulang dapat menyebabkan artritis
gout yakni suatu bentuk radang sendi yang memburuk. Asam urat merupakan
salah satu jenis rematik yang ditandai dengan tanda-tanda radang seperti nyeri,
bengkak, panas, sakit bila digerakkan, dan kulit diatas sendi yang terkena
berupa nyeri hebat pada satu persendian yang timbul secara mendadak
menjelang pagi tanpa gejala apapun pada malam hari sebelumnya (Dalimartha
Asam urat adalah molekul yang relatif tidak larut dan dengan mudah
mengendap dari larutan seperti urine atau cairan sinovial. Pada konsentrasi ion
1
hidrogen fisiologis, asam urat terutama berada dalam bentuk terionisasi dan
berada dalam plasma dalam bentuk natrium urat. Peningkatan kadar urat
konsentrasi urat plasma lebih dari 420 μmol/L (7,0 mg/dL) dan merupakan
terjadi akibat peningkatan produksi urat, penurunan ekskresi asam urat atau
gout juga meningkat pada kalangan orang dewasa di Inggris sebesar 3,2% dan
Amerika Serikat sebesar 3,9%. Di Korea preverensi asam urat meningkat dari
3,49% per 1000 orang pada tahun 2007 menjadi 7,58% per 1000 orang pada
tersebut ditunjang dari data Rikesdas Tahun 2018, prevalensi penyakit asam
urat jika dilihat dari karateristik umur, prevalensi tinggi pada umur ≥ 75 tahun
pria (6,13%) .
Banyak lansia mengeluhkan sakit pada daerah sendi, seperti sendi pada
daerah tangan, sendi pada daerah tumit dan juga pada sendi daerah kaki, para
lanjut usia juga mengatakan akibat rasa sakit yang ditimbulkan dari asam urat
Panorama 2020). Allopurinol merupakan salah satu obat asam urat, meskipun
diinginkan seperti mual, diare, kulit kemerahan yang disertai gatal, banyak
ketergantungan dan juga memiliki kontraindikasi, oleh sebab itu terapi secara
non farmakologis lebih utama untuk mencegah atau mungkin bisa mengurangi
angka kejadian gout. Terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan cara
nature. Obat tradisional yang berasal dari tanaman memiliki efek samping
yang jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibandingkan obat-obatan
kimia.Hal ini disebabkan karena efek dari tanaman obat bersifat alami, tidak
sekeras efek dari obat-obatan kimia (Anggriani and Widaryati 2012). Menurut
asam urat darah. Dalam dunia pengobatan tradisional Indonesia salah satu
tanaman yang dapat digunakan dalam pengobatan asam urat adalah kumis
kucing.
termasuk tanaman family lamiacea. Kumis kucing mengandung zat yang sama
Ilmi, and Rizani 2019) dan dipercaya juga dapat menyembuhkan asam urat
urat. Kandungan zat aktif dari kumis kucing dapat menjadi sumber anti-
mengatasi asam urat dapat digunakan 10 lembar daun kumis kucing, direbus,
dan kemudian air rebusannya diminum setiap hari secara rutin (Marjoni,
kumis kucing yang dapat mengobati penyakit asam urat diantaranya yaitu
Pengaruh Air Rebusan Kumis Kucing Terhadap Kadar Asam Urat Pada
Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Atritis, menunjukkan bahwa pengaruh
asam urat pada pasien arthritis gout dengan p-value laki-laki (p = 0,000) dan
asam urat di dalam tubuh. Dengan latar belakang tersebut diatas peneliti
Kucing Terhadap Kadar Asam Urat Pada Lansia Dengan Arthritis Gout dan
B. Rumusan Masalah
kadar asam urat pada lansia dengan Arthritis Gout berdasarkan penelusuran
artikel ilmiah?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pemberian daun kumis kucing terhadap kadar asam urat pada lansia
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui rerata kadar asam urat pada lansia dengan Arthritis
b. Untuk mengetahui rerata kadar asam urat pada lansia dengan Arthritis
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi masyarakat
b. Bagi Akademik
database google scholar, pubmed, dan science direct. Metode yang digunakan
menuliskan kata kunci sesuai yaitu “Orthosiphoh Aristatus leaves, uric acid
levels the elderly dan Gout Arthritis” untuk pencarian jurnal berbahasa Inggris
kunci “daun kumis kucing (Orthosiphoh Aristatus), kadar asam urat, lansia
dan Arthritis Gout”. Paper atau jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi
A. Tinjauan Teoritis
a. Morfologi
2000).
bulat telur, dengan ukuran panjang 7-10 cm dan lebar 8-50 cm. Bagian
tepi daun bergerigi dengan ujung dan panjang runcing. Daun tipis dan
terbagi empat dan berwarna hijau. Benang sari pada bunga berjumlah
empat dengan kepala sari berwarna ungu. Sedangkan putik pada bunga
berbentuk kotak dan bulat telur, yang berwarna hijau ketika masih
muda dan berubah warna menjadi hitam setelah tua. Biji kumis kucing
9
berukuran kecil dan berwarna hijau ketika masih muda yang
Gambar 2.1
Daun Kumis Kucing
(sumber: Wikipedia)
glikosida zat senyawa khusus yang memiliki daya diuteritik dan sedikit
sebanyak 5 helai daun kumis kucing, dengan air 250 mililiter, didihkan
(Yulaikhah 2009)
Senyawa orthosifol A-E merupakan senyawa lain yang saat ini telah
Sementara itu ekstrak metalonik daun Kumis Kucing dengan dosis 100
kontraksi otot polos aorta torakalis yang di stimulasi oleh KCl. Selain
itu, aktivitas relaksasi juga muncul pada otot polos trakea guinea pig
daun Kumis Kucing efektif untuk masalah pada trakea seperti batuk.
mengobati asam urat. Kandungan zat aktif dari kumis kucing dapat
diminum setiap hari secara rutin (Marjoni, Naim, and Trisna 2021).
Tabel 2.1
Zat – zat dan kegunaan zat yang terkandung di dalam daun kumis
kucing (Orthosiphon aristatus)
Zat Kegunaan
Minyak Atsiri - Anti nyeri
- Anti infeksi
- Pembunuh bakteri
Flavonoid - Melindungi struktur sel
- Meningkatkan efektivitas
vitamin C
- Antiinflamasi
- Mencegah keropos tulang
- Antibiotik
- Antivirus
- Menghambat penyerapan
glukosa di usus
Orthosipon glikosida - Diuretik
- Antiinflamasi
Saponin - Antiseptik
- Menghambat Na+ / D-glucose
cotransport system (SGLUT) di
membran brush border intestinal
Garam Kalium - Metabolisme energi
- Katalisator sintesis glikogen dan
protein
Myoinositol - Aktivitas lipotropik
- Mengatur respon sel terhadap
rangsang dari luar
- Transmisi saraf
- Pengaturan aktivitas enzim
(Sumber: Astuti, 2012)
berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat batu ginjal, obat kencing
manis, obat tekanan darah tinggi, dan obat encok (Astuti, 2012).
2. Konsep Dasar Lansia
a. Pengertian
sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari rentang kehidupan
(Notoatmodjo 2010).
45-59 tahun.
2) Lanjut usia atau elderly yaitu seseorang yang berusia 60-74 tahun.
3) Lanjut usia tua atau old yaitu orang yang berusia 75-90 tahun.
4) Lanjut usia sangat tua atau very old yaitu seseorang yang berusia
diatas 90 tahun.
keagamaan.
1) Perubahan fisik
berkurang.
menurun, katup jantung pada lansia akan lebih tebal dan kaku
2) Perubahan Intelektual
3) Perubahan Keagamaan
lansia diantaranya :
osteoartritis.
obesitas.
1) Osteoartritis (OA)
dan perkapuran.
2) Osteoporosis
3) Dimensia
5) Diabetes Mellitus
7) Hipertensi
sistolik sama atau lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan
a. Pengertian
McPerson 2004).
berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya berlebih asam urat akan
Gambar 2.2
Struktur Kimia Asam Urat
(Sumber: Sacher & McPerson, 2004)
merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti
sel. Dalam tubuh, perputaran purin terjadi secara terus-menerus seiring
Tabel 2.2
Nilai Rujukan Asam
Kategori Nilai Rujukan (mg/dL)
Dewasa pria 3,5 – 8,0
Dewasa wanita 2,8 – 6,8
Anak-anak 2,5 – 5,5
Lansia 3,5 – 8,5
merusak sendi, jaringan lunak dan ginjal. Hiperurisemia bisa juga tidak
membaca kadar asam urat 3,0 – 20,0 mg/dL, sehingga pada kadar
Reaksi :
Uric acid + O2 + 2H2O Allantoin + CO2 + H2O2
pirai atau penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang
disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat
Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan
jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa
keringat. Asam urat merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang
Misniarti 2020). Kadar asam urat normal pada wanita: 2,6 – 6 mg/dl,
yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Gout artritis ditandai dengan
besar yang ditemukan topus, deformitas, sendi dan cedera pada ginjal
gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali
lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi
tangan dan bagian pergelangan kaki. (Senocak 2019 dalam Okayanti,
2021).
wanita. Namun angka kejadian artritis gout menjadi sama antara kedua
jenis kelamin setelah usia 60 tahun. Prevalensi artritis gout pada pria
urikosurik, hal ini menyebabkan artritis gout jarang pada wanita muda
pada pria dan wanita. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak faktor,
pemakaian obat diuretik, dan obat lain yang dapat meningkatkan kadar
1) Rasa nyeri hebat dan mendadak pada ibu jari kaki dan jari kaki
akut;
5) Adanya serangan nyeri pada satu sendi, terutama sendi ibu jari
tangan;
1) Usia Pada umumnya serangan gout arthritis yang terjadi pada laki-
laki untuk pertama kalinya pada usia 40-69 tahun, sedangkan pada
wanita serangan gout arthritis terjadi pada usia lebih tua dari pada
2) Jenis kelamin Laki-laki memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi
4) Konsumsi alcohol
Lansia tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa
pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi
2) Stadium interkritikal
(Senocak 2019)
lama tidak mau berobat secara teratur pada dokter. Gout artritis
a) Gout primer
b) Gout sekunder
obatan.
(1) Obat-obatan
Lansia. Hal ini terjadi karena adanya efek dari obat ini yang
dalam tubuh.
dengan nilai biologik yang tinggi seperti, hati, ampela ginjal, jeroan,
dan ekstrak ragi. Makanan yang harus dibatasi konsumsinya antara lain
tiram, skalop). Alkohol dalam bentuk bir, wiski dan fortified wine
yang ditemukan dalam corn syrup, pemanis pada minuman ringan dan
jus buah juga dapat meningkatkan kadar asam urat serum. Sementara
gout.
dilakukan adalah:
1) Medikasi
Indomethacin.
berkurang.
dan inflamasi.
mg 2x/hari.
2) Perawatan
a) Ibuprofen,
b) Steroid
b) membatasi alkohol,
et al. 2020).
al. 2020).
berikut ini komplikasi yang terjadi akibat tingginya kadar asam urat.
1) Kerusakan sendi
akut atau timbul di sekitar tulang rawan sendi, synovial, bursa, atau
achilles. Tofi baru ditemukan pada kadar asam urat 10-11 mg/dL.
3) Penyakit jantung
4) Batu ginjal
zat yang disaring dalam ginjal. Bila zat tersebut mengendap pada
ginjal dan tidak bisa keluar bersama urine maka membentuk batu
ginjal. Batu ginjal yang terbentuk diberi nama sesuai dengan bahan
pembuat batu tersebut. Batu ginjal yang terbentuk dari asam urat
dengan baik atau mengalami gagal ginjal. Bila gagal ginjal terjadi
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Arthritis Gout
Orthosiphon aristatus/
Daun Kumis Kucing
Kandungan zat:
Saponin, polifenol, flavonoid, sapofonin, myoinositol, orthosipon glikosida,
minyak atsiri, dan garam kalium
review tentang pengaruh pemberian daun kumis kucing terhadap kadar asam
Bagan 2.2
Kerangka Konsep
D. Definisi Operasional
Tabel 2.4
Definisi Operasional
E. Hipotesis
pemberian daun kumis kucing terhadap kadar asam urat pada penderita
direct..
judul penelitian engaruh pemberian daun kumis kucing terhadap kadar asam
urat pada lansia dengan Arthritis Gout, maka peneliti melakukan pencarian
Aristatus), kadar asam urat, lansia dan Arthritis Gout (“Orthosiphoh Aristatus
dalam bentuk suatu pendapat atau opini, bisa setuju atau tidak setuju yang
42
B. Kriteria Literatur Review
Kriteria bahan kajian yang digunakan pada penelitian ini antara lain:
1. Kriteria Inklusi
b. Naskah fulltext.
2. Kriteria eksklusi :
2. Hasil pencarian akan disaring atas judul, abstrak dan kata kunci.
4. Hasil penyaringan yang sesuai dengan kriteria inklusi yang akan dijadikan
Pencarian Literatur
Basic data: database google scholar, pubmed, dan science
direct.
Anggriani, Lia, and Widaryati. 2012. “Pengaruh Air Rebusan Kumis Kucing
Terhadap Kadar Asam Urat Pada Penderita Arthritis Gout Di Kelurahan
Ngampilan.”
Astuti, Victoria Cyntia Yogya. 2012. “Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kumis
Kucing (Orthosiphon Aristatus) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
Darah Tikus Wistar Yang Diinduksi Aloksan.” Jurnal Kedokteran
Diponegoro 1(1): 112493.
Centers for Disease Control and Prevention. 2020. “Gout.” CDC (Centers for
Disease Control and Prevention).
https://www.cdc.gov/arthritis/basics/gout.html.
Dalimartha, Setiawan, and Felix Adrian Dalimartha. 2014. Tumbuhan Sakti Atasi
Asam Urat. I. ed. Sony Nugroho. jakarta Timur: Penebar Swadaya.
Daryanto, Dedi. 2020. “Orthosiphon Stamineus Sebagai Anti Inflamasi Dan
Diuretik Pada Penyakit Gout Arthritis.” Jurnal Penelitian Perawat
Profesional 2(3): 295–300.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP.
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Erlangga.
Gaw, Allan et al. 2012. Biokimia Klinis Teks Bergambar. IV. eds. July Manurung,
Novita Salim, and Nella Yesdelita. Jakarta: EGC.
Hariana, Arief. 2005. Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya. 1st ed. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Haryani, Sri, and Misniarti. 2020. “Efektifitas Akupresur Dalam Menurunkan
Skala Nyeri Pasien Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Perumnas.”
Jurnal Keperawatan Raflesia 2(1): 21–30. https://jurnal.poltekkes-
kemenkes-bengkulu.ac.id/index.php/jkr.
Haryono. 2013. Musuh – Musuh Anda Setelah Usia 40 Tahun. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Hutapea, Johnny Ria. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. 1st ed. Jakarta:
Binaputra Aksara.
Ibrahim, Christina Dwi Rahayunigrum, and Indra Lesmana. 2018. “Pengaruh
Pemberian Rebusan Daun ORTHOSIPHOH Aristatus Terhadap Kadar
Asam Urat Pada Penderita Gout Atritis.” Jurnal Kesehatan Saintika
Meditory 1(2): 33–43.
Isselbacher et al. 2013. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. 13th ed. Jakarta:
EGC.
Junaidi, Iskandar. 2013. Rematik Dan Asam Urat. Revisi. Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer.
Kee, Joyce LeFever. 2007. Pedoman Pemerik Saan Laboratorium Dan
Diagnostik. 6th ed. Jakarta: EGC.
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta: Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian.
________. 2018. RIKESDAS. Jakarta.
https://www.depkes.go.id/www.depkes.go.id › resources › download ›
info-terkini › hasil-riskesda...%0A%0A.
———. 2019. “Penyakit Degeneratif.” Kementerian Kesehatan RI: 1.
https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-
penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html.
Kemila, Mira. 2016. “Asam Urat Dan Cara Bijak Minum Alupurinol.” Klinik
Fakultas Farmasi UGM: 13. https://farmasi.ugm.ac.id/id/asam-urat-dan-
cara-bijak-minum-alopurinol/.
Komariah, Anis. 2015. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
“Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Kadar Asam Urat Pada Lansia
Dengan Gout Di Pos Binaan Terpadu Kelurahan Pisangan Ciputat Timur.”
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Komariyah, Isti, Bahrul Ilmi, and Akhmad Rizani. 2019. “Pengaruh Rebusan
Daun Sirsak Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Dalam Darah Di Desa
Takisung Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut.” Jurnal Citra
Keperawatan 6(1): 25–34.
Kusumayanti, G.A. Dewi, Ni Komang Wiardani, and Pande Putu Sri Sugiani.
2014. “Diet Mencegah Dan Mengatasi Gangguan Asam Urat.” Jurnal Ilmu
Gizi V 5(1): 69–78.
Madyaningrum, Ema et al. 2020. Buku Saku Kader Pengontrolan Asam Urat Di
Masyarakat. Yogyakarta: HDSS Sleman bekerja sama dengan Tim
Pengabdian Masyarakat.
Marjoni, Mhd Riza, Ainun Naim, and Mevy Trisna. 2021. “Edukasi Pemakaian
Bahan Obat Alami Untuk Pengobatan Asam Urat Bagi Lansia Di
Posyandu Lansia Aster Ipuh Mandiangin Kota Bukittinggi.” Jurnal Abdi
Masyarakat Indonesia (JAMSI) 1(2): 197–202.
Marlinda, Roza, and Putri Dafriani. 2019. “Pengaruh Pemberian Air Rebusan
Daun Salam Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pasien Arthritis
Gout.” Jurnal Kesehatan Saintika Meditory 2(June): 62–70.
Martsiningsi, and Otnel. 2016. “Gambaran Kadar Asam Urat Darah Metode
Basah ( Uricase-PAP ) Pada Sampel Serum Dan Plasma.” Jurnal
Teknologi Laboratorium 5(1): 20–26.
https://www.teknolabjournal.com/index.php/Jtl/article/download/72/51/.
Nasrul, Ellyza. 2012. “Tinjauan Pustaka Hiperurisemia Pada Pra Diabetes.” jurnal
fk unand 1(2): 86–91.
Nofia, Vino Rika, Emira Apriyeni, and Fani Prigawuni. 2019. “Pendidikan
Kesehatan Tentang Arthritis Goutdi Puskesmas Dadok Tunggul Hitam
Padang.” Jurnal Abdimas Saintika 1(1): 1–8.
Notoatmodjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
__________. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Edisi Revi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nurrahmani. 2012. Stop Diabetes Mellitus. Yogyakarta: familia.
Okayanti, Ni Putu. 2021. Gambaran Perilaku Lansia Dengan Gout Arthritis Di
Desa Manggis, Kec. Manggis, Kab. Karangasem Tahun 2021. Denpasar:
Poltekkes Denpasar. http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/id/eprint/7433.
Palupi, Retno. 2007. “Perbedaan Hasil Pemeriksaan Asam Urat Metode Test Strip
Dengan Metode Enzymatic Colorimetric Di Brsd Kabupaten Wonosobo.”
Universitas Muhammadiyah Semarang. http://digilib.unimus.ac.id.
Rosyiani, Yunia Eka Tri. 2015. “Gambaran Kualitas Hidup Lanjut Usia Yang
Mengalami Sakit Asam Urat ( Gout ) Di Posyandu Lanjut Usia Desa
Pelemgadung.” Keperawatan Gerontik: 1–20.
http://eprints.ums.ac.id/36520/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf.
Sacher, Ronald A., and Richard A McPerson. 2004. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium. 1st ed. eds. Brahm U. Pendit and Dewi
Wulandari. Jakarta: EGC.
Sakinah. 2015. “Hubungan Pengetahuan, Persepsi Pasien Dan Peran Keluarga
Terhadap Pencegahan Kejadian Asam Urat (Gout) Di Puskesmas Simpang
IV Sipin Kota Jambi Tahun 2015.” SCIENTIA JOURNAL STIKES PRIMA
JAMBI Vol. 4(3): 210–16.
Setyoadi, and Kushariyadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa Pada
Klien Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.
Soekanto. 2012. Asam Urat. Jakarta: Penebar Plus.
Utami, Fadiella. 2017. Hidup Sehat Bebas Diabetes Dan Asam Urat. ed. Puput.
Yogyakarta: Genius Publisher.
Widyanto, Fandi Wahyu. 2014. “Artritis Gout Dan Perkembangannya.” 10(2):
145–52.
https://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4182/4546.
Wilda, Lexy Oktora, and Bentar Panorama. 2020. “Kompres Hangat Jahe
Terhadap Perubahan Nyeri Pada Lansia Dengan Artritis Gout.” Journals
of Ners Community 11(01): 28–34.
http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/1043.
Yulaikhah, Y. U. 2009. “Pengaruh Kadar Bahan Pengikat Polivinil Pirolidon
Terhadap Sifat Fisik Tablet Effervescent Campuran Ekstrak Daun Salam
(Syzygium Polyanthum Wight.) Dan Kumis Kucing (Orthosiphon
Aristatus [Blume] Miq.).” Universitas Muhammadiyah Surakarta.