Oleh :
AYUK PUPUT WILUJING
NPM :21188203036
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................
1.3. Tujuan...........................................................................................................................
BAB 11 PEMBAHASAN...................................................................................................
2.1. Sejarah Lahirnya PGRI.................................................................................................
1. Pengertian PGRI..................................................................................................
2. Landasan PGRI ...................................................................................................
3.Tujuan PGRI ........................................................................................................
4.Tugas dan Fungsi PGRI .......................................................................................
5.Sifat-sifat PGRI....................................................................................................
6. Semangat PGRI ..................................................................................................
2.2. PGRI Dari Masa Ke Masa............................................................................................
A. PGRI Pada Masa Awal Kemerdekaan................................................................
B.PGRI Pada Masa Demokrasi Liberal ..................................................................
C.PGRI Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965).................................................
D.PGRI Masa Orde Baru (Tahun 1966-1998).........................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................
3.2. Saran ............................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
3.Tujuan PGRI
1) Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945 Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam
mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
2) Berperan serta mmengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan
nasionalMempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan
kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnyaMenjaga,
memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui
peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.
Sesuai dengan Anggaran dasar PGRI bertujuan :
1) Mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
2) Berperan serta aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa
dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya,
3) Berperanserta mengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional,
4) Mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan
kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya,
5) Menjaga, memelihara, membela serta meningkatkan harkat dan martabat guru
dan tenaga
4.Tugas dan Fungsi PGRI
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap anggota, PGRI menjalankan
tugas sesuai dengan
kedudukannya.
Adapun yang menjadi tugas dan fungsi PGRI :
1) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap tiuhan yang maha esa
2) Membela, mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila
3) Mempertahankan dan melestarikan negara kesatuan RI
4) Meningkatkan Integritas bangsa serta menjaga tetap terjamin dan
terpeliharanya keutuhan kesatauan dan persatuan bangsa
5) Melaksanakan dan mengembangkan sistem pendidikan nasional
6) Membina dan bekerjasama dengan himpuna profesi dan keahlian sejenis
dibidang pendidikan yang secara sukarela menyatakan diri bergabung dan
atau bermitra dengan PGRI
7) Mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan disemua jenis,jenjang
dan kesataun pendidikan dan peran serta didalam pembanguna nasional
8) mengupayakan dan mengevaluasi terlaksananya sistem sertfikasi,akreditasi
dan lisensi bagi pengukuahan kompetensi profesi guru
9) Menegakan dan melaksankan kode etik dan ikrar guru indonesia sesuai
dengan peraturan organisasi
10) Mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan atau organisasi
kemasyarakatan umumnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan
kebudayaan
11) Memelihara, membina dan mengembangkan kebudayaan nasional serat
memelihara kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan
nasional
12) Menyelenggarakan dan membina anak lembaga PGRI
13) Memelihara dan mempertinggi kesadaran guru akan profesinya
untuk,meningkatkan mutu keahlian ,kemampuam, pengabdian prestasi dan
kerjasama
14) Memelihara dan meningkatkan mutu keorganisasi PGRI.
15) Membina usaha kesejahteraan guru daloam arti yang luas dan membantu serta
16) memperjuangkan hak-hak anggota dalam bidang ketenagakerjaan
17) melaksanakan prinsip dan pendekatan ketenaga kerjaan dal;am upaya
meningkatkan harkat
18) dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota
19) memperkuat kedudukan, wibawa dan martabat guru serta kesetiakawan
organisasi
20) Membina dan meningkatkan hubungan kerjasama denmgan organisasi guru
luar negeri dengan
21) mengutamakan kepentingan nasional
22) Melakukan pengawasan sosial dan fungsional atas pelaksanaan sistem
pendidikan nasional.
5.Sifat-sifat PGRI antara lain:
a. unitaristik tanpa memandang perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama,
suku, golongan, gender, dan asal-usul.
b. independen yang berlandaskan pada prinsip kemandirian organisasi dengan
mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak.
c. non partai politik, bukan merupakan bagian dari dan tidak berafiliasi kepada
partai politik.
6. Semangat PGRI
Semangat organisasi PGRI adalah PGRI memiliki dan melandasi kegiantannya
pada semangat demokrasi, kekeluargaan, keterbukaan, etika, moral, dan tanggung
jawab.
2.2 PGRI Dari Masa ke Masa
A. PGRI Pada Masa Awal Kemerdekaan
Cita – cita PGRI sejalan dengan cita – cita bangsa Indonesia secara
keseluruhan. Para guru menginginkan kebebasan dan kemerdekaan, memacu
kecerdasan bangsa dan membela serta memperjuangkan kesejahteraan anggotanya.
Pada tanggal 23 – 24 November 1946 diaadakan Kongres PGRI di Surakarta.
PGRI mengajukan 3 tuntutan kepada pemerintah, yaitu mengenai UU Pokok
Pendidikan dan Perburuhan, Sistem Pendidikan, dan Gaji guru. Tuntutan tersebut
mendapat perhatian dari pemerintah.
Kemudian pada tanggal 27 – 29 Februari 1948 diadakan Kongres III PGRI
di Madiun. Kongres ini memutuskan bahwa untuk menigkatkan efektivitas
organisasi, ditempuh jalan dengan memekarkan cabang – cabang yang tadinya
setiap keresidenan memiliki satu cabang menjadi cabang yang lebih kecil. Untuk
membantu tugas pengurus besar dibentuklah komisariat daerah pada setiap
keresidenan. PGRI memiliki haluan dan sifat perjuangan yang jelas, yaitu
mempertahankan NKRI, meningkatkan pendidikan dan pengajaran nasional sesuai
dengan falsafah Pancasila dan UUD 1945, dan tidak bergerak dalam lapangan
politik (non-partai politik).
B.PGRI Pada Masa Demokrasi Liberal
1. Kongres PGRI I, 24-25 November 1945
Semangat proklamasi itulah yang menjiwai penyelenggraaan Kongres
Pendidik Bangsa pada tanggal 24-25 November 1945 yang bertempat di Sekolah
Guru Putri (SGP) Surakarta, Jawa Tengah. Dari Kongres itu, lahirlah Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) yang merupakan wahan persatuan dan kesatuan
segenap Guru seluru Indonesia. Diantara pendiri PGRI adalah Rh.Koesnan,Amin
Singgih,Ali Marsaban, Jajeng Soegianto, Soemidi Adisasmito, Abdullah Noer
Bambang, dan Soetono.
Asas yang tercantum dalam anggran dasar pendirian PGRI adalah
“ kedaulatan rakyat” dengan tujuan seperti yang disebutkan terdahulu. Dilihat dari
tujuannya sangat jelas bahwa cita-cita PGRI sejalan dengan cita-cita bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Para guru Indonesia menginginkan kebebasan dan
kemerdekaan, memacu kecerdasan bangsa dan membela serta memperjuangkan
kesejahtraan anggotanya sesuai dengan prioritas perjuangan pada kurun waktu
1945-1949 yang difokuskan kepada perjuangan fisik bersenjata untuk
mempertahankan kemerdekaan, maka para guru atau pendidik bangsa yang
menjadi warga PGRI tidak mau ketinggalan. Mereka sebagian ikut memanggul
senjata, berjuang melawan penjajah, terlibat dalam perang gerilya. Para wanitapun
ikut aktif menggerakkan dapur umum atau menjadi anggota PMI (Palang Merah
Indonesia) bagi para pejuang di garis depan. Diantara mereka tidak sedikit pula
yang gugur mendaji pahlawan bangsa.
2. Kongres II PGRI Di Surakarta, 21-23 November 1946
Melalui Kongres ini PGRI mengajukan tuntutan kepada pemerintah yaitu
(a) Sistem Pendidikan selekasnya didasarkan pada kepentingan nasional
(b) Gaji guru supaya tidak dihentikan
(c) Diadakan Undang-Undang pokok pendidikan dan Undang-Undang pokok
perguruan.
3.Kongres III PGRI di Madiun, 27-29 Februari 1948
Kongres yang diadakan dalam keadaan darurat ini antara lain memutuskan
bahwa untuk meningkatkan efektifitas organisasi, ditempuh dengan memekarkan
cabang-cabang yang tadinya setiap karesidenan memiliki satu cabang menjadi
cabang-cabang yang kebih kecil tetapi dengan jumlah anggota sedikitnya 100
orang. Diharapkan bahwa cabang PGRI yang lebih kecil itu dapat lebih efektif.
Untuk membantu tugas-tugas pengurus besar dalam memimpin dan
mengkoordinasikan cabang
cabang dibentuklah komisariat-komisariat daerah
pada setiap keresidenan/ provinsi dan merupakan pengurus besar Pleno. Rapat PB
Pleno saat itu hanya sempat diadakan 2 kali ;
(1) Digedung SGA Surakarta
(2) Disebuah gedung dekatkeraton kasunanan Surakarta
Topik yang dibicarakan adalah konsolidasi organisasi dan sikap PGRI terhadap
SGC (Pendidikan Guru 2 tahun setelah SR) yang konsepnya telah diolah oleh
Dewan Pendidikan PB PGRI yang dipimpin oleh Notohamidjojo
C.PGRI Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Seperti pada kongres sebelumnya, pada Kongres IX PGRI di Surabaya
bulan Oktober / November 1959, Soebadri dkk. Melancarkan politik adu domba
diantara para peserta, terutama pada waktu pemilihan ketua umum. Kali ini pun,
usaha tersebut tidak berhasil, dan M.E. Subiadinata terpilih kembali sebagai ketua
umum PB PGRI. Politik adu domba dilanjutkan kemballi pada kongres X di
Gelora Bung Karno Jakarta, tahun 1962. Soebadri dkk. Melancarkan usaha kecil
dengan mengedarkan selebaran untuk memfitnah M.E. Subiadinata dengan
menyatakan banhwa ia anti manipol dan lain sebagainya. Akibat surat selebaran
ini, maka dilakukan penyelidikan dan penahanan oleh aparat keamanan terhadap
14 orang penanda tangan “ surat fitnah “ tersebut. Namun, M.E. Subandinata
dengan jiwa besar berusaha membebaskan mereka untuk pulang ketempatnya
masing-masing. Terpengaruh oleh suasana selama kongres X berlangsung,
akhirnya disepakatai untuk memasukkan Pancasila / Manipol Usdek sebagai dasar
PGRI.
D.PGRI Masa Orde Baru (Tahun 1966-1998)
1. Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI)
Dilihat dan perspektif PGRI, peristiwa G30 S/PKI merupakan puncak dan
apa yang sebelumnya berlangsung dalam tubuh PGRI, yaitu perebutan pengaruh
antara kekuatan anti-PKI dan pro
PKI, infiltrasi dan fitnah oleh kelompok pro-
PKI, berdirinya PGRI Non-Vaksentral, dan lain-lain. Subiadinata dan kawan-
kawan berperan aktif dalam kubu yang mengganyang PKI dan ormas-ormasnya.
Bersama para pelajar, mahasiswa, sarjana, dan lain-lain, para guru anggota PGRI
turun ke jalan dengan menerikkan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat), yakni: bubarkan
PKI, ritual Kabinet 100 Menteri, dan turunkan harga-harga. Mereka membentuk
kesatuan-kesatuan aksi, misalnya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia),
KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia), dan KASI (Kesatuan Aksi
Sarjana Imdonesia). Sedangkan, para guru membentuk KAGI (Kesatuan Aksi
Guru Indonesia) pada tanggal 2 Februari 1966.
Bagi PGRI-Kongres, KAGI merupakan wahana untuk menyatukan semua
organisasi guru yang tadinya terkotak-kotak sebagai produk politik Orde Lama.
PGRI bersama-sama dengan Persatuan Guru NU, Ikatan Guru Muhammadiyah,
Ikatan Guru PSII (Serikat Islam Indonesia), Ikatan Guru Marhaenis (PM Osa-
Usep), Persatuan Guru Kristen Indonesia, Ikatan Guru Katolik, Persatuan Guru
Islam Indonesia, dan Persatuan Guru PERTI membentuk KAGI. Khusus di Jawa
Barat, dibentuk KAPPP (Kesatuan Aksi Pembela Pendidikan Pancasila) atau
disebut juga “KAGI Edisi Jawa Barat”. Perlu ditambahkan bahwa KAGI pada
mulanya terbentuk di Jakarta Raya (KAGI Jaya) dan Jawa Barat (KAPPP), tetapi
kemudian berturut-turut terbentuk pula KAGI di berbagai provinsi lainnya.
Tugas utama KAGI adalah :
a. Membersihkan dunia pendidikan Indonesia dari unsur-unsur PKI dan Orde
Lama, yaitu PGRI Non- Vaksentral/PKI, Serikat Sekerja Pendidikan, dan PGTI
(Persatuan Guru Teknik Indonesia).
b. Menyatukan semua guru didalam satu wadah organisasi guru, yaitu PGRI.
c. Memperjuangkan agar PGRI menjadi organisasi guru yang tidak hanya bersifat
unitaristik, tetapi juga independen dan non-partai politik.
Bukti keberhasilan kekuatan Orde Baru dalam kongres ini terlihat dari hasil-hasil
kongres di bidang umum/politik dan susunan PB PGRI Masa Bakti XI. Adapun
hasil dari kongres XI adalah:
a) Menjunjung tinggi HAM
b) PGRI diwakili secara resmi dalam DPRGR atau MPRS
c) Front nasional dibubarkan
d) PGRI ditegaskan kembali sebagai organisasi yang bersifat UNITARISTIK,
INDEPENDEN
dan NON PARTAI POLITIK dll.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PGRI merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan
organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat unitaristik,
independen, dan tidak berpolitik praktis, secara aktif menjaga, memelihara,
mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang dijiwai
semangat kekeluargaan, kesetiakawanan sosial yang kokoh serta sejahtera lahir
batin, dan kesetiakawanan organisasi baik nasional maupun internasional.
Dengan melaksanakan tujuan PGRI berdasarkan landasan yang telah
ditetapkan serta dengan tujuan yang sesuai dengan anggaran PGRI kini masih bisa
bertahan menjadi wadah organisai bagi guru diseluruh nusantara. Serta dinamika
PGRI dari masa kemasa,dimana diadakan nya kongres jug membantu masyarakat
lainnya untuk mendapatkan hak-haknya sebagai masyarakat Indonesia.
3.2 Saran
1. PGRI lahir dengan semangat kemerdekaan yang kuat. Semoga hal itu bisa
menjadi pondasi yang kukuh dalam mempertahankan semangat proklamasi
sehingga dapat membrikan pengajaran yang terbaik.
2. Sebaiknya profesi guru harus dijunjung tinggi karena telah banyak
pengorbanan
pengorbanan yang terjdi.