Disusun oleh :
1.Abdur Rauf
2.Asti Lisa Arianti
3.dewi Meria Utari
4.Geora Pratama
5.rahmad Rizky Amandani
6.Robi Maulana
7.Merga Sepranata
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi allah SWT yang telah memberikan kita kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti
–nantikan syafa’atnya di akhirat nanti .
kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-nya , baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata pelajaran Pkn
kami tentu menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
Kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi Makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada ibu
UPIDAYANI,S.Pd selaku guru mata pelajaran Pkn, yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini. Demikian, semoga Makalah ini dapat bermanfaat , Terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................1
Kata pengantar..........................................................................................................................2
Daftar isi....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHUAN………………………………………………………………………..4
- Latar Belakang........................................................................................................................4
- Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
- Tujuan.....................................................................................................................................4
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang merupakn cita-cita bangsa, Pancasila
harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan kenyataan dalam penyelenggaraan
hidup kenegaraan kebangsaan dan kemasyarakatan kita.Bila terjadi kesenjangan dalam
kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada filsafat Negara
Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan kembali.1 Istilah
demokrasi itu sendiri, tidak termaktub dalam Pembukaan Undang-undang dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, yang memuat Pancasila. Namun, esensi demokrasi terdapat
4
dalam Sila keempat Pancasila, Kedaulatan Rakyat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksnaan
berdasar Permusyawaratan/ Perwakilan. Sejauh apa demokrasi kita merupakan perwujudan
Sila keempat itu ? Pancasila yang mempunyai hierarki dalam setiap sila-sila dalam pancasila
yang mempunyai wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia. Sila pertama yaitu
“Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang mempunyai arti bahwa negara dan bangsa Indonesia
mengakui adanya Tuhan dan Mempercayai agama dan melaksanakan ajaran-ajaran agama
yang dianut oleh bangsa Indonesia. Sila yang kedua sampai sila kelima merupakan sebuah
akisoma dari sisi humanisme bangsa Indonesia itu sendiri. Dengan masyarakat Indonesia
yang dikatakan heterogen, yang mempunyai kebudayaan, bahasa, suku yang berbeda-beda,
maka pancasila inilah yang menjadi sebuah kekuatan untuk mempersatukan masyarakat yang
heterogen ini (bhineka tunggal ika). Pancasila tidak memandang stereotype suatu suku, suatu
adat, atau budaya. Integrasi masyarakat yang heterogen menjadi masyarakat yang homogen
dapat terwujud bila adanya rasanya persatuan dan kesatuan.
B. Rumusan Masalah
1. apa dan bagaimana penerapan pancasila bagi peserta didik dalam didunia yang saling
terhubung ini?
2. Apa dan bagaiman tantangan dalam pancasila bagi peserta didik dalam di dunia yang
salingterhubung ini?
3. Kaitan Masalah Dan Kemajuan Teknologi Dalam Elegetal
C. Tujuan
1.Mengetahui Peluang Penerapan pancasila bagi kehidupan peserta didik
2.Mengetahui Bagaimana Tantangan penerapan pancasila bagi kehidupan peserta Didik
3.MengetahuiKaitan Masalah Dan Kemajuan Teknologi Dalam Elegetal
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa dan bagaimana penerapan pancasila bagi peserta didik dalam didunia yang saling
terhubung ini?
Berikut ini rangkuman mengenai contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari. pada 1
Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila karena pada tanggal tersebut rumusan
Pancasila sebagai dasar negara pertama kali disampaikan oleh Soekarno.
Sementara itu, berbagai kejadian pemberontakan di Tanah Air yang melibatkan banyak pihak
menjadi pemicu lahirnya hari Kesaktian Pancasila, yang ditetapkan pada tanggal 1 Oktober
1965.
Melalui dua hari bersejarah tersebut, wajar tentunya hingga saat ini Pancasila dijadikan
sebagai landasan hidup Bangsa Indonesia. Hal itu berarti, setiap nilai-nilai yang ada dalam
sila Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara.
Ada lima sila sila atau biasa disebut Pancasila yang dirumuskan dalam pidato Bung Karno.
Kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-
harihari
Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila berbunyi "Ketuhanan
Yang Maha Esa". Sila pertama sangat mengutamakan aspek ketuhanan dalam setiap segi
kehidupan kita.
Berikut ini contoh penerapan Pancasila, khususnya sila Ketuhanan yang Maha Esa, dalam
kehidupan sehari-hari:
1. Memiliki satu agama dan menjalankan peribadatan dari agama tersebut. Kepemilikan
terhadap agama tersebut harus diikuti dengan ketakwaan pada Tuhan.
2. Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi di sekitar dan tidak mengganggu
ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
3. Menjaga toleransi atau saling hormat menghormati di antara umat beragama agar tercapai
kedamaian dan kenyamanan bersama.
4. Saling bekerja sama antarumat beragama dalam hal yang bersifat memajukan kepentingan
umum, misalnya kerja bakti atau gotong royong di desa.
6
5. Tidak memaksa seseorang untuk menganut agama tertentu karena sesuai UUD 1945, setiap
orang berhak untuk memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa y
Rantai emas menjadi lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil
dan beradab". Sila kemanusiaan yang adil dan beradab mewakili keinginan Bangsa Indonesia
untuk berada di posisi setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini.
Di bawah ini beberapa contoh penerapan Pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab:
1. Menghargai perbedaan di tengah masyarakat yang terdiri dari banyak suku, agama, ras,
dan adat istiadat.
2. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti kita dalam
berbagai kondisi.
3. Tidak melakukan diskriminasi pada siapa pun. Diskriminasi yang dimaksud ialah
membeda-bedakan sesama warga negara, baik perbedaan karena tingkat pendidikan, kondisi
ekonomi, dan lain sebagainya.
4. Berani untuk menyampaikan kebenaran dan menegur kesalahan seseorang sesuai dengan
adab yang berlaku di tengah masyarakat.
5. Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan kewajiban. Jangan sampai hak dan
kewajiban kita mencederai hak dan kewajiban orang lain.
1. Cinta terhadap Tanah Air demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian menjadi lebih maju.
4. Berusaha untuk menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan bangsa Indonesia, baik
di tingkat nasional maupun internasional.
5. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dari diri sendiri untuk memajukan bangsa Indonesia.
Memperluas pergaulan dengan orang-orang baru dari berbagai daerah.
7
4. Penerapan Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat/Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan dan Perwakilan
Kepala banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Kepala
banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus
dilakukan secara tegas.
Sila keempat juga bisa dikatakan mewakili semangat demokrasi yang menjadi bentuk
pemerintahan Indonesia. Berikut ini contoh penerapan sila keempat:
2. Ikut serta dalam pemilihan umum dengan menggunakan hak pilih serta mengajak orang
lain untuk menggunakan hak pilihnya.
3. Mencalonkan diri atau mengajukan seseorang untuk menjabat suatu jabatan tertentu
sebagai salah satu perwujudan demokrasi.
4. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar menyetujui apa yang kita katakan atau
lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita.
Padi dan kapas menjadi simbol sila kelima atau terakhir, yang berbunyi "Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Adanya sila tersebut diharapkan bisa mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Di bawah ini beberapa contoh penerapan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia:
1. Senantiasa berusaha sebaik mungkin untuk membantu orang-orang yang sedang dilanda
kesulitan.
8
3. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa saja orang
yang kita hadapi. Jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapapun.
4. Tidak mengganggu orang lain, apa pun yang sedang kita lakukan. Menegur siapa saja yang
mengganggu ketertiban umum dan keamanan di tengah masyarakat.
5. Menghargai karya atau hasil ciptaaan orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan
sendiri.
6. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan
membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.
B. Apa dan bagaimana tantangan dalam pancasila bagi peserta didik dalam di dunia yang
saling terhubung ini?
Tantangan penerapan Pancasila saling berhubungan munculnya paham atau pemikiran yang
bertentangan dengan nilai nilai dan ideologi pancasila, masuknya budaya asing meringkis
budaya asli Indonesia, masuknya kebiasaan dan informasi yang sesuai dengan nilai nilai
pancasila.
1. Efek globalisasi yang memasukkan budaya asing pada bangsa Indonesia dan banyak ditiru,
padahal budaya asing tersebut tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
3. Pembangunan sarana yang tidak merata menyebabkan kesenjangan sosial antara pulau-
pulau di Indonesia
4. Kemajuan Pendidikan Indonesia banyak yang terpusat pada Pulau Jawa, sehingga banyak
kemajuan pendidikan di pulau lain yang tertinggal.
5. Indonesia mengakui 5 agama berbeda, sehingga ada tantangan bagi masyarakat untuk
menumbuhkan sikap tenggang rasa dan toleransi pada keyakinan lain.
6. Indonesia memiliki banyak latar belakang suku dan budaya, sehingga ada tantangan bagi
masyarakat untuk bersikap saling menghargai dan mencegah diskriminasi.
7. Masih banyak contoh kurangnya pengawasan dan hukuman dari pihak berwajib bagi orang
yang berlaku tidak adil.
9
9. Adanya kesenjangan sosial dan ekonomi antar daerah menurunkan rasa nasionalisme dan
persatuan masyarakat.
10. Masih banyak praktik kecurangan dalam penggunaan hak rakyat untuk mengeluarkan
pendapat dengan bebas.
11. Masih banyak rakyat yang memilih golput (golongan putih) atau tidak menggunakan hak
pilihnya dalam Pemilu.
12. Adanya praktik kecurangan dan tidak adil dalam penegakan hukum.
13. Budaya main hakim sendiri masih banyak dilakukan
14. Praktik suap dan korupsi masih banyak dilakukan, walau pemerintah sudah membentuk
lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi
1). Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan hal lainnya
(seperti belajar dan olah raga),
2). Anak kehilangan kemampuan berbaur dengan masyarakat dan cenderung nyaman dengan
kehidupan online,
10
5). Penyebaran virus komputer, dan
1). Gunakan teknologi untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah dikenal,
2). Cari komunitas positif yang sering melakukan pertemuan didunia nyata,
3). Perlunya penegakkan hukum yang berlaku dengan dibentuknya polisi internet,
4). Menghindari pemakaian telepon seluler yang berfitur canggih oleh anak-anak dibawah
umur dan lebih mengawasi penggunaan telepon seluler,
5). Perbanyak membaca buku-buku yang bersifat edukatif dan bersifat keimanan serta
aplikasi komputer yang bersifat mendidik, dan
6). Perlunya pengaturan waktu untuk berada di depan komputer atau televisi.
2).Media pertukaran data : Kita dapat mengirim dan menerima data dengan mudah,
contohnya dengan menggunakan e-mail,newsgroup,dan situs –situs lainnya.
3).Media untuk mencari informasi dan berita : banyak sekali berita yang kita dapatkan
di internet ataupun informasi apapun dapat dengan mudah kita jumpai, apalagi banyak
program searc engine macam google,yahoo,dll yang makin memanjakan kita.
4).Media untuk bisnis: Banyak macam-macam cara yang digunakan untuk berbisnis di
internet,antara lain berjualan suatu produk yang kita iklankan di web / blog, membuat situs
yang menarik sehingga ada perusahaan yang tertarik mengiklankan produknya di halaman
kita, dll.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai sifat imperatif dan memaksa, artinya setiap
warga Negara Indonesia harus tunduk dan taat kepadanya. Siapa saja yang melangggar
Pancasila sebagai dasar Negara, harus ditindak menurut hukum yakni hukum yang berlaku di
Indonesia. Dengan kata lain pengamalan Pancasila sebagai dasar Negara disertai sanksisanksi
hukum. Sedangkan pengamalan Pancasila sebagai weltanschuung, yaitu pelaksanaan
Pancasila dalam hidup sehari-hari tidak disertai sanksi-sanksi hukum tetapi mempunyai sifat
mengikat, artinya setiap manusia Indonesia terikat dengan cita-cita yang terkandung di
dalamnya untuk mewujudkan dalam hidup dan kehidupanya, sepanjang tidak melanggar
peraturan perundang-undangan yang barlaku di Indonesia.
peluang dan pemerapan memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup
dalam berbangsa dan berbegara.
Penanaman dan penerapan peluang Pancasila sangat penting dan diperlukan dalam
membentuk kepribadian generasi bangsa yang
berkarakter agar generasi dapat menghargai dan hidup dalam damai dan bermoral serta
mampu bersaing dalam segala bidang.
SARAN :
Diharapkan agar semua lapisan masyarakat dapat menerapkan peluang
yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja namun
melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan karakter harus ditanamkan
sejak dini agar kelak peluang dalam penerapan pancasila akan melekat dalam karakter dan
kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar senantiasa tercipta.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zein, 2010, Dampak Positif dan Negatif dari Internet, http://
community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_9102/title_dampak-positif-dan-negatif-dari-
internet/
13