Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TENTANG KESAKTIAN PANCASILA

Disusun Oleh:
Dhea Saputri

Kelas XII Multimedia

SMK NEGERI 1 MARGA SEKAMPUNG


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
penyususan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena berbagai keterbatasan
kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh penulis.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Landasan Pendidikan.
Makalah ini berjudul Kesaktian.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun penulisan tata bahasa
dalam makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini. Agar makalah ini dapat berguna
bagi semua orang. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C.  Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A.  Pengertian Kesaktian Pancasila........................................................................................3
B.  Sejarah Kesaktian Pancasila.............................................................................................3
C.  Bukti-bukti Kesaktian Pancasila.......................................................................................5
D.  Makna Sila Pancasila.......................................................................................................6
E.  Makna Kesaktian Pancasila............................................................................................11
F. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila..............................................................12
G. Keunggulan Ideologi Pancasila.......................................................................................13
H.  Fungsi Pancasila.............................................................................................................14
I.   Ideologi Pancasila...........................................................................................................14
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................17
A. Kesimpulan......................................................................................................................17
B. Saran................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat
dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular.
Pancasila merupakan dasar negara yang telah ditetapkan sejak Indonesia merdeka. Pancasila
bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah berjuang, denga melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan oleh gagasan-gagasan besar dunia,
dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan besar bangsa kita sendiri.
Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah diterima
secara luas dan telah bersifat final. Dan juga landasan untuk menuju cita-cita bangsa dan
untuk memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut. Pancasila diangkat dari nilai-
nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam falsafah atau pandangan
hidup masyarakat Indonesia. Dengan adanya pancasila, Indonesia dapat menjalankan
kehidupan dengan baik dengan berlandaskan ideologi pancasila.Butir – butir pancasila juga
merupakan pencerminan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga Indonesia dapat dibedakan
dengan bangsa lain karena ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila juga
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
1 Oktober adalah peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Karena hal ini dilatarbelakangi
terjadinya peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 September
1965 atau yang kita kenal dengan Peristiwa G 30 S / PKI dimana peristiwa ini yang selalu
dikaitkan dengan kesaktian pancasila karena pada peristiwa tersebut terbukti ampuhnya
kesaktian pancasila yaitu PKI yang berusaha mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi
komunis gagal. Oleh sebab itu, maka pancasila di anggap sakti sejak saat itu.Sejak peristiwa
itu, serangkaian peringatan gencar dilakukan, dari pemasangan bendera setengah tiang,
peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pembuatan Monumen Pancasila, dan pemberian gelar
sebagai Pahlawan Revolusi terhadap korban gerakan itu. Maka tidak heran bila instansi
pemerintah dan sekolah wajib melaksanakan upacara bendera.
Pemerintah waktu itu meyakini, hal tersebut adalah pertarungan ideologi Pancasila
dengan komunisme. Genderang perang terhadap komunis langsung ditabuh. Aksi sapu bersih
telah menewaskan lebih dari 500.000 warga, dan ribuan warga lain dipenjara tanpa pernah
ada proses pengadilan karena mereka di cap komunis dan anti-Pancasila. Dengan demikian,

1
Pancasila terbukti ampuh dan berhasil menghalau dan menumpas komunis dan Partai
Komunis Indonesia (PKI) dari muka bumi Indonesia dan menyelamatkan bangsa Indonesia
dari kehancuran pada percobaan kudeta PKI tahun 1965.
Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak lain
adalah Globalisasi telah mengikis nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat. Sehingga
mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir
Dasar negara mereka sendiri. Dan menanamkan pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan
pengamalan-pengamalan Pancasila hanya untuk para pelajar dan Mahasiswa saja.
Namun, seiring dengan arus modernisasi yang terus melekat dalam kehidupan
masyarakat, semangat dan nilai-nilai Pancasila rasanya sudah mulai hilang dari peredaran,
khususnya bagi generasi pemuda saat ini. Belum lagi, pengaruh kekuatan global yang kian
merasuk, sehingga generasi penerus bangsa harus mampu membentengi diri agar tidak mudah
terpengaruh.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian Kesaktian Pancasila?
2. Bagaimana Sejarah Kesaktian Pancasila?
3. Apa Bukti-bukti Kesaktian Pancasila?
4. Apa Makna Sila Pancasila?
5. Apa Makna Kesaktian Pancasila?
6. ApaNilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila?
7. Apa Keunggulan Ideologi Pancasila?
8. Apa Fungsi Pancasila?
9. Apa Ideologi Pancasila?
C.  Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Kesaktian Pancasila
2. Untuk mengetahui Sejarah Kesaktian Pancasila
3. Untuk mengetahui Bukti-bukti Kesaktian Pancasila
4. Untuk mengetahui Makna Sila Pancasila
5. Untuk mengetahui Makna Kesaktian Pancasila
6. Untuk mengetahui Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila
7. Untuk mengetahui Keunggulan Ideologi Pancasila
8. Untuk mengetahui Fungsi Pancasila
2
9. Untuk mengetahui Ideologi Pancasila

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Kesaktian Pancasila

Kesaktian, asal kata adalah sakti yang menurut bahasa berarti mampu (kuasa) berbuat
sesuatu yang melampaui kodrat alam dan kesaktian itu berarti kepandaian (kemampuan)
berbuat sesuatu yang bersifat gaib (melampaui kodrat alam). Dalam dunia mitos, kesaktian
adalah kemampuan melakukan sesuatu yang luar biasa. Kemampuan ini bukan hanya di atas
normal, tetapi melampaui normal itu sendiri.  Bagi penutur bahasa Indonesia, “sakti”
digunakan untuk menunjukkan gejala di atas biasa. Sakti tidak sekadar tangguh atau ampuh,
melainkan jauh melampaui keduanya. Di dalam kata “sakti” termuat hal-hal luar biasa. Jadi,
kesaktian pancasila adalah kepandaian (kemampuan) yang dimiliki oleh lima dasar negara
yang dapat berbuat sesuatu melebihi kodrat alamnya sebagai dasar negara.
Peringatan hari kesaktian pancasila pada dasarnya adalah untuk memperkukuh pancasila
sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa. Namun pada saaat ini, bangsa Indonesia
kurang menghayati dan kurang mengamalkan butir-butir pancasila sebagai dasar dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
Padahal penetapan pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara bukanlah
pekerjaan yang sederhana. Seperti yang telah diketahui dan dengan adanya G 30 S / PKI,
pengesahan pancasila melalui jalan panjang, penuh pedebatan dan berbobot, rasa tanggung
jawab yang besar terhadap  nasib bangsa dan era di kemudian hari. Tetapi juga penuh dengan
rasa persaudaraan  yang akrab.

B.  Sejarah Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30 September


(G30SPKI). Peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal 1
Oktober 1965. Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi
mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Terjadinya peristiwa tragedi
berdarah yang menewaskan enam jenderal  kudeta yang kemudian dituduhkan kepada
anggota Partai Komunis Indonesia. Keenam perwira tinggi militer Indonesia yang
dibunuh tersebut adalah :
1) Letjen TNI Ahmad Yani
2) Mayjen TNI Raden Suprapto

4
3) Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono
4) Mayjen TNI Siswondo Parman
5) Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan
6) Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo 
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari
upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan bel
iau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut. Selain itu
beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban :
1) Bripka Karel Satsuit Tubun
2) Kolonel Katamso Darmokusumo
3) Letkol Sugiyono Mangunwiyoto
Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta yangdikenal
sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober. Oleh karena itu tragedi
ini diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September (G30S-PKI) dan tanggal 1
Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar Indonesia,
Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan. Peristiwa G 30 S / PKI adalah peristiwa yang selalu
dikaitkan dengan kesaktian pancasila karena pada peristiwa tersebut telah di sah kan dalam
pembukaan UUD 1945.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah bukti sejarah bahwa bangsa ini bisa bertumbuh
menjadi bangsa yang besar ketika mampu menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk
bersatu dan memaknai Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Kesaktian Pancasila
hendaknya dimaknai sebagai suatu tekad yang mampu membangkitkan semangat
kebersamaan, kebenaran, keadilan, dan persatuan yang kini mulai mengancam. Kini saatnya
kita membangkitkan kesadaran kolektif bahwa Pancasila mempunyai peran besar dalam
mempersatukan keberagaman bangsa Indonesia.
Pancasila yang merupakan ideologi yang hidup dalam jiwa dan kehidupan rakyat Indonesia
yang digali oleh Soekarno, Kesaktian Pancasila tidak memerlukan hal-hal yang sifatnya
formal, seperti penerbitan SK ataupun peringatan-peringatan. Pancasila sebagai nilai yang
sudah hidup ratusan tahun dan mengakar dalam jiwa bangsa Indonesia. Ia ada dalam alam
kesadaran masyarakat sebagai alam sadar orang akan tergerak melaksanakan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat seperti halnya menjaga kebersamaan, prinsip-
prinsip nilai kebenaran dan keadilan.

5
C.  Bukti-bukti Kesaktian Pancasila

1.  Kesaktian pancasila dapat dibuktikan pada peristiwa G 30 S / PKI karena pada saat itu
pancasila ampuh dan berhasil menghalau serta menumpas komunis dan PKI dari muka bumi
Indonesia dan menyelamatkan bangsa dari kehancuran pada percobaan kudeta yang
dilakukan oleh PKI tahun 1965.
2.  Kesaktian pancasila dapat dibuktikan dalam butir pancasila ditegaskan bahwa pancasila
sebagai dasar negara Indonesia menyebut adanya persatuan. Letak kesaktian pancasila
tersebut, yaitu pancasila mampu membinekakan dalam persatuan dan mempersatukan dalam
kebinekaan Indonesia dan tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
3.  Kesaktian pancasila dapat dibuktikan dalam isi pancasila yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945 yaitu pancasila akan tetap ada dan tidak dapat diubah karena bersifat tetap.
Karena mengubah UUD 1945 berarti membubarkan negara Indonesia. serta inti-inti pancasila
akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam adat
kebiasaan, kebudayaan dan keagamaan serta terkandung hubungan kemanusiaan yang mutlak
di dalamnya.
4.  Pancasila hadir bukan sebagai simbol dan alat indoktrinasi politik, tetapi Pancasila hadir
menjadi tulang punggung tegaknya NKRI dan keberagaman sampai sekarang ini. Dalam ini
pancasila sangat berperan penting dalam menemukan kembali jati diri sebagai manusia
Indonesia. Karena Indonesia memiliki berbagai macam keberagaman mulai dari seni, ras,
kuliner, suku dan lainnya. Sehingga bukti kesaktian pancasila dalam hal ini yaitu mampu
mempertahankan keberagaman dan keutuhan NKRI sampai saat ini.
5.  Menggagalkan Pemberontakan PKI di Madiun (1948) yang berusaha untuk meruntuhkan
negara RI dan menggantinya dengan negara komunis. Dalam aksi ini beberapa pejabat,
perwira TNI, pimpinan partai, alim ulama dan rakyat yang dianggap musuh dibunuh dengan
kejam, tetapi pemerintah RI mampu bertindak cepat untuk menjalankan operasi penumpasan
pemberontakan PKI. Dalam aksi ini pemerintah berhasil menumpas pemberontakan ini.
6.  Menggagalkan Pembentukan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI) Gerakan ini padaa khirnya berhasil dipadamkan. Setelah PKI mendukung upaya-
upaya Soekarno untuk memadamkan gerakan ini, termasuk pemberlakuan Undang-Undang
Darurat.

6
D.  Makna Sila Pancasila

1.  Sila pertama yaitu ”Ketuhanan Yang Maha Esa” yang dilambangkan dengan
bintang.
1.  Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.  Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
3.  Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
4.  Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing.
5.  Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain.
6.  Setiap warga negara melakukan ritual yang berbeda-beda tetapi memiliki Tuhan yang
sama.
Contoh penyimpangan :
Ø Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat pada sila pertama
jika Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama. Salah satu contoh penyimpangannya
adalah tidak adanya sikap toleransi kepada agama lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena
keegoisan.
Ø Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama : Tindakan kedua
yang menyimpang dari sila pertama adalah gerakan kelompok radikal yang
mengatasnamakan kegiatan menyimpang mereka dengan atas nama agama tertentu. Seperti
misalnya saja terorisme yang seringkali mengatasnamakan agama tertentu.
Ø Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat ibadah agama lain
hanya karena merasa terganggu atau karena konflik dan permasalahan lainnya.
Ø Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap fanatasime pada
agama yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain maka masuk ke dalam
pelanggaran pancasila.
Contoh kasus penyimpangan :
Ø Bom Bali I : 

7
  Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi terorisme yang terkenal yang
terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang dijadikan sebagai peristiwa terorisme
terbesar sepanjang sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus. Membunuh
sekitar ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing yang sedang berlibur, dan
bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi pancasila.
Ø Konflik Poso
  Serangkaian kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah yang melibatkan kelompok
Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini dibagi menjadi tiga bagian . Kerusuhan Poso I (25 – 29
Desember 1998), Poso II ( 17-21 April 2000), dan Poso III (16 Mei – 15 Juni 2000). Pada 20
Desember 2001 Keputusan Malino ditandatangani antara kedua belah pihak yang bertikai dan
diinisiasi oleh Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono.
2. Sila kedua yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang dilambangkan  dengan
rantai
1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama
manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Contoh penyimpangan :
Ø Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena manusia tidak dilakukan
dengan semestinya dan tidak manusiawi sehingga perbudakan sangatlah dilarang.
Ø Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua adalah
memperkejakan anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas untuk bekerja karena
kewajiban mereka adalah sekolah, terutama jika memperkerjakan anak di bawah umur
dengan tidak wajar.
Ø Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus dalam ekonomi
yang akan merugikan orang-orang yang tidak mampu dan malah menguntungkan bagi
kalangan kaum atas.
Contoh kasus penyimpangan :
8
Ø Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah
Salah satu kasus yang pernah ada dan menjadi salah satu pelangagran dalam sila kedua ini
adalah usaha pemerintah untuk memenuhi kewajuban pemabayaran pajak. Hal ini
menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat terutama yang berasal dari kalangan bawah
karena merasa digenjot untuk membayar dan itu sama saja seperti membuat rakyat kecil
mensubsidi pengusaha kaya yang sekarang mengemplang BLBI. Hal ini menimbulkan
ketidakadilan.
Ø Tragedi Kemanusiaan Trisakti
Dua puluh tahun lalu atau 12 Mei 1998, Demonstrasi mahasiswa untuk menuntut reformasi
dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Dimana aksi itu akhirnya melibatkan rakyat dari
berbagai lapisan. Salah satu momentun penting yang menjadi titik balik perjuangan
mahasiswa adalah peristiwa yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti yaitu :
1. Elang Mulia Lesmana
2. Heri Hertanto
3. Hafidin Royan
4. Hendrawan Sie
Mereka ditembak aparat keamanan saat melakukan aksi damai dan mimbar bebas di kampus
A Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa Grogol, Jakarta Barat. Aksi yang diikuti sekira 6.000
mahasiswa, dosen, dan civitas akademika lainnya itu berlangsung sejak pukul 10.30 wib.
Tewasnya keempat mahasiswa tersebut tidak mematikan semangat rekan-rekan mereka.
Justru sebaliknya, kejadian itu menimbulkan aksi solidaritas di seluruh kampus di Indonesia.
Apalagi, pemakaman mereka disiarkan secara dramatis oleh televisi. Keempat mahasiswa itu
menjadi martir dan diberi gelar pahlawan reformasi. Puncak dari perjuangan itu adalah ketika
Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden Replublik Indonesia.
3. Sila ketiga yaitu “Persatuan Indonesia” yang dilambangkan dengan pohon beringin
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal
Ika.
Contoh penyimpangan :

9
Ø Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku ras, semua suku tentu saja memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing.
Membandingkan dan mengangap suku lain remeh tentu saja merupakan salah satu
pelanggaran dari sila ini karena semuanya memang diciptakan berbeda untuk saling
melengkapi.
Ø Perang antar suku : Seperti yang dilihat, makna dari sila ini adalah mempersatukan
Indonesia. Jika terjadi perang suku tentu saja Indonesia akan terpecah dan mungkin tidak
menjadi utuh sehingga ini bisa menjadi salah satu pelanggaran pancasila.
Ø Menjadi provoator etnis atau suku tertentu : Yang ketiga adalah ketika ada seseorang
yang menjadi seorang provokator dari suku atau etnis tertentu yang bisa memcicu adanya
perang antar suku atau konflik panas.
Contoh kasus penyimpangan sila ketiga :
Ø OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini sudah beridiri sejak
tahun 1965 dan bahkan masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu
organisasi yang bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan ingin
merdeka sendiri karena merasa jika daerah mereka tidak ada hubungannya dengan bangsa
Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila ketiga karena ingin berpisah dari Bangsa Indonesia.
4. Sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan” yang dialmbangkan dengan kepala banteng
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan.
Contoh penyimpangan :
Ø Ketidakadilan bagi masyarakat : Sila keempat mengungkapkan akan lebih
mementingkan masyarakat daripada pemerintah itu sendiri. Namun nyatanya masih banyak
penyimpangan dan kekeliruan dalam hukum sehingga menimbulkan ketidakadilan bagi
masyarakat.
10
Ø Melarang orang berpendapat : Contoh penyimpangan dari sila keempat ini adalah
melarang orang untuk berpendapat atau bahkan memboikotnya. Hal ini jelas berbeda dan
bertentangan dari silam keempat.
Ø Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku, ras, agama, dll : Poin
ketiga ini sangat nyata sedang terjadi di Indonesia. Sangat disayangkan jika Indonesia ini
memiliki beragam suku namun masyarakatnya masih banyak yang belum bisa berkembang
dengan baik. Contohnya saja adanya larangan seseorang yang beragama dan suku minoritas
yang dilarang menduduki suatu jabatan hanya karena tidak seagama atau tidak satu suku.
Contoh kasus penyimpangan :
·  Ulah memalukan para wakil rakyat kita yang harusnya berjuang untuk rakyat
Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yg mencemaskan rakyat ketika
menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat, perang mulut sampai adu jotos itu
diperagakan di depan kamera, itulah yang di sebut kedewasaan di dalam demokrasi,
kebebasan berekpresi dan berpendapat benar-benar di terapkan oleh anggotra DPR, karena
memang DPR itu adalah sebagai Wakil rakyat. Itu jelas-jelas menyimpang dari
amanat rakyat. Sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam
pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur.
5.  Sila kelima yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang
dilambangkan dengan padi dan kapas
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil dan menghargai hasil karya orang lain
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain dan suka bekerja keras.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros dan tidak bergaya hidup mewah
8. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
9. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Contoh penyimpangan :
Ø Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa kita lihat
bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah mengabdi pada negara
bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan mantan atlet yang sekarang ini

11
hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di usia rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang
bertaruh nyawa hanya untuk merdeka dan bisa mengharumkan nama Indonesia. Balasannya?
Ø Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu : Yang kedua adalah perlakuan yang tidak
adil kepada masyarakat mungkin karena perbedaan yang ada.
Contoh kasus penyimpangan sila kelima :
Ø Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila kelima ini bisa
dilihat dari perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua. Walau mungkin
sama-sama warga Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua
infrastruktur dibangun merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan masih
banyak yang menggunakan koteka.
Ø Kemiskinan 
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan
alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. 
Ø  Ketimpangan dalam pendidikan
Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka harus bekerja dan
banyak yang menjadi anak jalanan. 
Ø Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin Indonesia.

E.  Makna Kesaktian Pancasila

Ø Makna yang pertama Moralitas, sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” yaitu setiap
warga negara melakukan ritual yang berbeda-beda tetapi memiliki Tuhan yang sama. Oleh
karenanya asas sila pertama Pancasila lebih berkaitan dengan legitimasi moralitas.
Para pejabat eksekutif, anggota legislatif, maupun yudikatif, para pejabat negara, serta para
penegak hukum, haruslah menyadari bahwa selain legitimasi hukum dan legitimasi
demokratis yang kita junjung, juga harus diikutsertakan dengan legitimasi moral. Misalnya,
suatu kebijakan sesuai hukum, tapi belum tentu sesuai dengan moral.
Salah satu contoh yang teranyar yakni gaji para pejabat penyelenggara negara itu sesuai
dengan hukum, namun mengingat kondisi rakyat yang sangat menderita belum tentu layak
secara moral (legitimasi moral).
Ø Makna kedua Kemanusiaan, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” mengandung
makna bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
yang beradab. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat manusia di dunia hidup secara

12
bersama-sama dalam suatu wilayah tertentu, dengan suatu cita-cita serta prinsip-prinsip hidup
demi kesejahteraan bersama.
Ø Makna ketiga, Persatuan.  Dalam sila “Persatuan Indonesia” sebagaimana yang
terkandung dalam sila III, Pancasila mengandung nilai bahwa negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial.Dan segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh individu ataupun sekelompok
orang harus untuk tujuan mempersatukan. Negara merupakan suatu persekutuan hidup
bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara berupa suku, ras, kelompok,
golongan, dan agama. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi tetap satu
sebagaimana yang tertuang dalam slogan negara yakni Bhinneka Tunggal Ika.
Ø Makna keempat, Keadilan. Sebagai bangsa yang hidup bersama dalam suatu negara,
sudah barang tentu keadilan dalam hidup bersama sebagaimana yang terkandung dalam sila II
dan V adalah merupakan tujuan dalam kehidupan negara. Nilai kemanusiaan yang adil
mengandung suatu makna bahwa pada hakikatnya manusia sebagai makhluk yang berbudaya
dan beradab harus berkodrat adil.
Dalam pengertian hal ini juga bahwa hakikatnya manusia harus adil dalam hubungan dengan
diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap lingkungannya, adil terhadap bangsa
dan negara, serta adil terhadap Tuhannya. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian
senantiasa harus berdasarkan atas keadilan. Pelanggaran atas prinsip-prinsip keadilan dalam
kehidupan kenegaraan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Ø Makna kelima, Demokrasi. Negara adalah dari rakyat dan untuk rakyat, oleh karena itu
rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan negara. Sehingga dalam sila kerakyatan
terkandung makna demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam kehidupan
bernegara. Maka nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam Pancasila adalah adanya
kebebasan dalam memeluk agama dan keyakinannya, adanya kebebasan berkelompok,
adanya kebebasan berpendapat dan menyuarakan opininya, serta kebebasan yang secara
moral dan etika harus sesuai dengan prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara.

F. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila

a.  Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan
13
bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan
juga memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat
beragama.
b. Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.

c.  Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
d.  Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e.  Nilai Keadilan
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara
lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya
abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional
dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut
adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
Nilai-nilai dasar yang hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara tidak ingin
dan tidak boleh diubah lagi. Konsepsi ini sesuai dengan pendapat para ahli hukum, merubah
nilai dasar berarti membubarkan NKRI. Seandainya nilai-nilai Pancasila tersebut dapat
diimplementasikan sebagaimana yang terkandung di dalamnya, baik oleh rakyat biasa
maupun para pejabat penyelenggara negara, niscayalah kemakmuran dan kesejahteraan
bangsa dan negara bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan secara nyata.
Nilai-nilai itu adalah buah hasil pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan dasar bangsa Indonesia
tentang kehidupan yang dianggap baik. Mereka menciptakan tata nilai yang mendukung tata

14
kehidupan kerohanian bangsa yang memberi corak, watak, dan cirri masyarakat dan bangsa
Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat dan bangsa lainnya.

G. Keunggulan Ideologi Pancasila

Ø Mencakup nilai-nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi


Ø Menutup kelemahan dari kedua ideologi yang bertentangan
Ø Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga
tidak mengorbankan rakyat
Ø Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya nilai nilai dasar
menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.
Ø Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman.
Ø Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

H.  Fungsi Pancasila

Ø Sebagai dasar negara. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945.


Ø Sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Kepribadian Indonesia adalah keseluruhan ciri khas
bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain, yang berarti
bahwa sikap, tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri khas.
Ø Sebagai sumber dari segala hukum. Sesuai dengan Tap MPR No.III/MPR/2000 tentang
Sumber Hukum dan Tata Urutan peraturan Perundang-undangan.
Ø Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila disahkan bersama-sama dengan
disahkannya UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
Ø Sebagai falsafah (pandangan hidup). Pancasila merupakan dasar yang dapat
mempersatukan bangsa, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan lahir dan
bathin bangsa Indonesia.
Ø Sebagai cita-citaan tujuan bangsa Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia tegas termuat
dalam pembukaan UUD 1945 merupakan perjuangan jiwa proklamasi, yaitujiwa pancasila.

I.   Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga sebagai ideologi
negara. Sebagai ideologi negara berarti bahwa pancasila merupakan gagasan dasar yang

15
berkenaan dengan kehidupan negara. . Nilai-nilai dasar yang terdapat pada ideologi pancasila
bersifat dinamis. Artinya, upaya pengembangan sesuai dengan perubahan dan tuntutan
masyarakat bukan sesuatu yang tabu sehingga nilai-nilai dasar itu tidak menjadi beku, kaku,
dan melahirkan sikap fanatik yang tidak logis. Atas dasar pemikiran tersebut, bangsa
indonesia telah menetapkan pancasila sebagai ideologi terbuka. Berdasarkan sifatnya ideologi
Pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi
rakyat sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Masyarakat yang di cita-citakan dalam ideologi pancasila ialah masyarakat yang dijiwai
dan mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila, yaitu masyarakat yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan serta bertoleransi, menjunjung tiggi nilai-nilai
kemanusiaan, masyarakat yang bersatu dalam suasana perbedaan, berkedaulatan rakyat
dengan mengutamakan musyawarah, serta masyarakat yang berkeadilan sosial. Hal itu berarti
bahwa pancasila bukan hanya sesuatu yang bersifat statis melandasi berdirinya negara
Indonesia, akan tetapi pancasila juga membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat
terteentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk
mewujudkanya.
Pancasila sebagai ideologi negara membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari
realitas sosial budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu maka ideologi pancasila
membawakan kekhasan tertentu yang membedakannya dengan ideologi lain. Kekhasan itu
adalah keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang membawa konsekuensi keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian juga penghargaan akan harkat dan
martabat kemanusiaan, yang diwujudkan dengan penghargaan terhadap hak azasi manusia
dengan memperhatikan prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban. Kekhususan yang
lain adalah bahwa ideologi pancasila menjunjung tinggi persatuan bangsa itu diatas
kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan. Berikutnya dalah kehidupan bermasyarakat
dan bernegara yang didasarkan pada prinsip demokrasi dengan penentuan keputusan bersama
yang diupayakan sejauh mungkin melalui musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Satu
hal lagi yaitu keinginan untuk mewujudkan keadilan dalam kehidupan bersama seluruh
masyarakat Indonesia.
Ideologi pancasila mempunyai keunggulan yaitu menjungjung tinggi keadilan, warga
negara bebas memilih agama, berperan dalam menjembatani hubungan individu dan
masyarakat yang dilandasi dengan 3S ( selaras, serasi, dan seimbang ), juga mampu
membentuk negara agar tidak terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.

16
Menurut alfian, suatu ideologi yang baik harus mengandung tiga dimensi agar supaya
dapat memelihara relevansinya yang tinggi terhadap perkembangan aspirasi masyarakat dan
tuntutan perubahan zaman. Kehadiran tiga dimensi yang saling berkaitan, saling mengisi, dan
saling memperkuat itu menjadikan suatu ideologi yang kenyal dan tahan uji dari masa ke
masa. Ketiga dimensi yang harus dimiliki oleh setiap ideologi yang terbuka adalah:
1) Dimensi realitas
Masyarakat pendukung ideologi pancasila harus dapat merasakan dan menghayati bahwa
nilai-nilai dasar itu merupakan milik mereka bersama. Karena nilai-nilai itu bersumber dari
kebiasaan hidup masyarakat. Dengan kata lain, nilai-nilai dasar yang terkristalisasi sebagai
ideologi benar-benar tertanam dan berakar dalam kehidupan masyarakatnya.
2.  Dimensi idealitas
Bangsa yang memiliki ideologi adalah bangsa yang telah mengetahui kearah mana mereka
akan membangun bangsa dan negaranya. Oleh karena itu bangsa Indoensia mempunyai
tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Salah satunya adalah untuk menyesejahterakan warga negara.
3.  Dimensi fleksibilitas
Dimensi ini memberikan ruang yang memungkinkan berkembangnya pemikiran-pemikiran
baru tentang ideologi tersebut, tanpa menghilangkan hakikat yang terkandung di dalamnya.
Dimensi fleksibilitas atau dimensi pengembangan hanya mungkin dimiliki secara wajar dan
sehat oleh suatu ideologi yang terbuka atau ideologi yang demokratis. Ideologi terbuka
adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman. Dan memberi peluang
kepada penganutnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dan
sesuai dengan perkembangan dari masa ke masa. Dengan demikian, ideologi tersebut tetap
aktual, selalu berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakat.

17
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pancasila dianggap sakti karena tidak ada satu orang pun yang boleh mengubah dan
mangganti dari isi yang telah tercantum dalam pancasila. Selain itu, karena pancasila itu
sendiri dijadikan sebagai dasar negara / pondasi yang penting dalam menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang bermula dari pandangan hidup bangsa dan nilai-nilai murni /
falsafah bangsa Indonesia. Hari kesaktian pancasila lebih berkaitan sama peristiwa G30S/PKI
yang terjadi pada 30 September 1965. Gerakan 30 September ini adalah perbuatan PKI dalam
rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di negara Republik Indonesia dengan memperalat
oknum ABRI sebagai kekuatan fisiknya.
Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan
Gerakan 30 September G30S/PKI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian
Pancasila. Sedangkan Hari Lahirnya Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni yang
merupakan cikal bakal Pancasila hingga dijadikan sebagai lambang negara. Ditumpasnya
kekuatan anti Pancasila, atau berbagai pemberontakan, perlu disikapi dengan pemahaman
kesejarahan yang bersifat rasional, bukan dengan irasionalitas keyakinan saktinya Pancasila.
Nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan ideologi tertinggi, yang dalam
perumusannya sangat-sangat di teliti kesaktiannya

B. Saran

Kesaktian Pancasila sebaiknya dimaknai dan dijadikan paradigma dalam suatu tekad
untuk membangkitkan semangat kebersamaan, kebenaran, keadilan, dan persatuan yang kini
mulai mengancam dan bahkan mungkin ditinggalkan karena pengaruh era globalisasi dan
semakin berkembangnya zaman. Ada baiknya jika kita mengajak seluruh masyarakat
Indonesia untuk tumbuh bersama mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, berkualitas,
dan berkarakter.
Karena tanpa Pancasila, negara ini akan digerogoti oleh bangsanya sendiri, karena tidak
ada suatu pedoman lagi untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama, tidak ada lagi
falsafah (pandangan hidup) sebagai pemersatu bangsa, sertapemberi petunjuk dalam
mencapai kesejahteraan lahir dan batin bangsa Indonesia, serta tidak adalagi dasar negara dan
kepribadian bangsa Indonesia yang memmbedakan Indonesia dengan bangsa lainnya. Untuk
itu marilah kita bersama-sama mewujudkan kembali semangat untuk mengamalkan nilai-nilai

18
Pancasila agar kita mampu mewujudkan cita-cita kita bersama dan agar kita
mampumewujudkan kembali negara impian kita sesuai Pancasila.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://playworld.id/unik/view/heran/621d187a8e1a3-perbedaan-antara-hari-kesaktian-
pancasila-dan-hari-lahirnya-pancasila-wajib-tau
https://unnes.ac.id/pakar/menguji-kesaktian-ideologi-pancasila/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila
https://www.academia.edu/8312812/
MAKALAH_MAKNA_HARI_KESAKTIAN_PANCASILA.
Abdulkarim Aim . 2004 . Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI . Bandung : Grafindo
Media Pratama.
https://regional.kompas.com/read/2010/10/02/15402516/Mencari.Kesaktian.Pancasila
https://bundadontworry.wordpress.com/2010/10/01/makna-kesaktian-pancasila/
http://sarantak.dutadamai.id/2017/10/06/5-bukti-sejarah-yang-menjadikan-pancasila-ideologi-
bangsa-indonesia-yang-sakti/
https://guruppkn.com/contoh-kasus-pelanggaran-pancasila
https://myblogmega31.blogspot.com/2017/11/makalah-mata-kuliah-pancasila-makna.html
Makalah Kesaktian Pancasila (ipa3egikarina.blogspot.com)

20

Anda mungkin juga menyukai