Anda di halaman 1dari 21

Mata kuliah : pendidikankewarganegaraan

Kode : 611110

Semester : 1 (satu)

Nama : Adriana orsiyani goreti

Npk :22061000035

Nama dosen : Drs. Ir. Imam santoso,MT

KESAKTIAN PANCASILA 2022 SEBAGAI PENCERMINAN JIWA BANGSA


INDONESIA MENYONGSONG HARI DEPAN BANGSA

D3 PERBANKAN

UNIVERSITAS MERDEKA MALANG

2022
ABSTRAK

Sebagai solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh


bangsa Indonesia saat ini yakni dengan membumikan kesadaran bangsa Indonesia terhadap
kesaktikan dan keberadaan pancasila pada hati bangsa itu sendiri. Pancasila merupakan
hasil dari para pendiri bangsa untuk menjawab dan mampu memberikan kehidupan yang
saling menjunjung tinggi nilai-nilai perjuangan bangsa itu sendiri. Keberadaan pancasila
sebagai dasar negara, ideology nasional, filsafat bangsa, juga sebagai kristalisasi dari
prinsip dasar untuk Indonesia yang diyakini mampu menjawab semua persoalan yang
dihadapi bangsa serta mampu berdiri kokoh pada nilai-nilai pancasila itu sendiri. Oleh
sebab itu, rekontruksi serta membangkitan kembali Pancasila seharusnya menjadi tujuan
terdepan dalam pengentasan masalah yang sudah dibuat melalui program pemerintah, agar
nilai Pancasila dapat dijiwai oleh setiap bangsa Indonesia.Para pendiri bangsaIndonesia
berkeyakinan bahwa Pancasila dapat membebaskan rakyat dari perdebatan antarumat
beragama, perbedaan suku, etnis, ras, dan golongan atau intoleransi terhadap sesama yang
mayoritas maupun yang minoritas. Pada tulisan ini, penulis ingin membeikan pesan secara
kontekstual mengenai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Sehingga langkah untuk
meredam persoalan tersebut bangsa Indonesia harus mengambil langkah yaitu membumikan
kembali kesaktian pancasila dalam bumi khatulistiwa.

Kata Kunci: kesaktian pancasila, pancasila,


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
penyususan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena berbagai keterbatasan
kemampuan dan fasilitas yang dimiliki oleh penulis.

            Penulisan makalah ini bertujuan  untuk  memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
pendidikan dan kewarganegaraan. Makalah  ini berjudul  “ kesaktian pancasila 2022 sebagai
pencerminan jiwa bangsa indonesia menyongsong hari depan bangsa” Penulis menyadari
masih banyak kekurangan baik isi maupun penulisan tata bahasa dalam makalah ini. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna
kesempurnaan makalah ini. Agar makalah ini dapat berguna bagi semua orang.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Malang ,29 Oktober 2022

ADRIANA ORSIYANI GORETI


DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................................i

ABSTRAKSI ..................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii

DAFTAR ISI .........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ......................................................................................................1

BAB II TEORI

Kajian Pustaka .........................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN

A. Sejarah Kesaktian Pancasila .............................................................................. 3

B. Pengertian Kesaktian Pancasila.......................................................................... 5

C. Bukti-bukti kesaktian pancasila.............................................................................7

BAB 1V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 6

B. Saran .................................................................................................................7

Refrensi ............................................................................................................ 13

                            
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 lambang pancasila ..............................................................................14

Gambar 1.2 sila pertama pancasila ........................................................................16

Gambar 1.3 sila kedua pancasila............................................................................18

Gambar 1.4 sila ketiga pancasila............................................................................20

Gambar 1.5 sila keempat pancasila.........................................................................22

Gambar 1.6 sila kelima pancasila............................................................................23


BAB 1

PENDAHULUAN

  Latar Belakang

Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat
dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular.
Pancasila merupakan dasar negara yang telah ditetapkan sejak Indonesia
merdeka. Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah
berjuang, denga melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan oleh
gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan
gagasan besar bangsa kita sendiri.

Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia telah


diterima secara luas dan telah bersifat final. Dan juga landasan untuk menuju cita-cita
bangsa dan untuk memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut. Pancasila
diangkat dari nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam
falsafah atau pandangan hidup masyarakat Indonesia. Dengan adanya pancasila, Indonesia
dapat menjalankan kehidupan dengan baik dengan berlandaskan ideologi pancasila.Butir –
butir pancasila juga merupakan pencerminan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga
Indonesia dapat dibedakan dengan bangsa lain karena ciri khas yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Pancasila juga merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

1 Oktober adalah peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Karena hal ini dilatarbelakangi
terjadinya peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal pada 30 September
1965 atau yang kita kenal dengan Peristiwa G 30 S / PKI dimana peristiwa ini yang selalu
dikaitkan dengan kesaktian pancasila karena pada peristiwa tersebut terbukti ampuhnya
kesaktian pancasila yaitu PKI yang berusaha mengubah ideologi pancasila menjadi
ideologi komunis  gagal. Oleh sebab itu, maka pancasila di anggap sakti sejak saat
itu.Sejak peristiwa itu, serangkaian peringatan gencar dilakukan, dari pemasangan bendera
setengah tiang, peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pembuatan Monumen Pancasila, dan
pemberian gelar sebagai Pahlawan Revolusi terhadap korban gerakan itu. Maka tidak
heran bila instansi pemerintah dan sekolah wajib melaksanakan upacara bendera.
Pemerintah waktu itu meyakini, hal tersebut adalah pertarungan ideologi Pancasila dengan
komunisme. Genderang perang terhadap komunis langsung ditabuh. Aksi sapu bersih telah
menewaskan lebih dari 500.000 warga, dan ribuan warga lain dipenjara tanpa pernah ada
proses pengadilan karena mereka di cap komunis dan anti-Pancasila. Dengan demikian,
Pancasila terbukti ampuh dan berhasil menghalau dan menumpas komunis dan Partai
Komunis Indonesia (PKI) dari muka bumi Indonesia dan menyelamatkan bangsa
Indonesia dari kehancuran pada percobaan kudeta PKI tahun 1965.Dewasa ini,  dengan
perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi yang tak lain adalah Globalisasi telah
mengikis nilai-nilai tersebut dalam kehidupan masyarakat. Sehingga mengakibatkan
ketidak tahuan masyarakat Indonesia terhadap nilai-nilai dan butir-butir Dasar negara
mereka sendiri. Dan menanamkan pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan
pengamalan-pengamalan Pancasila hanya untuk para pelajar dan Mahasiswa saja.Namun,
seiring dengan arus modernisasi yang terus melekat dalam kehidupan masyarakat,
semangat dan nilai-nilai Pancasila rasanya sudah mulai hilang dari peredaran, khususnya
bagi generasi pemuda saat ini. Belum lagi, pengaruh kekuatan global yang kian merasuk,
sehingga generasi penerus bangsa harus mampu membentengi diri agar tidak mudah
terpengaruh.
BAB II

TEORI

KAJIAN PUSTAKA

 Secara Etimologis
Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Perkataan Pancasila memiliki
dua macam arti secara leksikal yaitu: panca yang berarti lima,
sedangkan syila memiliki dua makna; syila dengan vokal i pendek artinya batu sendi,
alas, atau dasar, sedangkan syila dengan vokal i panjang artinya peraturan tingkah
laku yang baik, penting, atau senonoh. Kata-kata tersebut kemudian dalam Bahasa
Jawa diartikan “susila” yang berarti terkait atau memiliki hubungan dengan
moralitas.Oleh karena itu, secara etimologis kata “Panca Syila” yang dimaksudkan
disini adalah istilah “Panca Syila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna
leksikal “berbatu sendi lima” atau jika diartikan secara harfiah berarti “dasar yang
memiliki lima unsur”.
 Secara Historis
Prof. Kaelan (2010) menjelaskan bahwa pengertian Pancasila diawali dalam
proses perumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI. Pada rapat pertama, dr.
Radjiman Widyoningrat, mengajukan suatu masalah, yang secara khusus akan
dibahas pada sidang tersebut, yaitu mengenai calon rumusan dasar Negara Indonesia
yang akan dibentuk. Dapat kita temukan dalam beberapa dokumen historis pancasila
dan di dalam perundang-undangan negara Indonesia seperti di bawah ini :
 Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.
 Dalam Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945 alinea IV yang
kemudian dijadikan naskah rancangan Pembukaan UUD 1945 (terkenal
dengan sebutan Piagam Jakarta).
 Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.
 Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) tanggal  27
Desember 1945, alinea IV.
 Dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia (UUDS RI) tanggal
17 Agustus 1950.
 Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden RI tanggal  5
Juli1959.
BAB III

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Kesaktian Pancasila

Kesaktian, asal kata adalah sakti yang menurut bahasa berarti mampu (kuasa) berbuat
sesuatu yang melampaui kodrat alam dan kesaktian itu berarti kepandaian (kemampuan)
berbuat sesuatu yang bersifat gaib ( melampaui kodrat alam ). Dalam dunia mitos,
kesaktian adalah kemampuan melakukan sesuatu yang luar biasa. Kemampuan ini bukan
hanya di atas normal, tetapi melampaui  normal itu sendiri.  Bagi penutur bahasa
Indonesia, “sakti” digunakan untuk menunjukkan gejala di atas biasa. Sakti tidak sekadar
tangguh atau ampuh, melainkan jauh melampaui keduanya. Di dalam kata “sakti”
termuat hal-hal luar biasa. Jadi, kesaktian pancasila adalah kepandaian ( kemampuan)
yang dimiliki oleh lima dasar negara yang dapat berbuat sesuatu melebihi kodrat
alamnya sebagai dasar negara.

B.  Sejarah Kesaktian Pancasila

Gambar 1.1 Lambang Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30 September


(G30SPKI). Peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30 September sampai di awal
1 Oktober 1965. Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan
akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Terjadinya
peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam jenderal  kudeta yang kemudian
dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia. Keenam perwira tinggi militer
Indonesia yang dibunuh tersebut adalah :  Letjen TNI Ahmad Yani,Mayjen TNI Raden
Suprapto,Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono/ Mayjen TNI Siswondo Parman,Brigjen
TNI Donald Isaac Panjaitan dan Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo 
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama, selamat dari
upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudan bel
iau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut. Selain itu
beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban : Bripka Karel Satsuit
Tubun, Kolone,Katamso Darmokusum0Letkol Sugiyono Mangunwiyoto

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok Gede, Jakarta
yangdikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan pada 3 Oktober. Oleh karena
itu tragedi ini diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September (G30S-PKI) dan
tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar
Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan. Peristiwa G 30 S / PKI adalah peristiwa
yang selalu dikaitkan dengan kesaktian pancasila karena pada peristiwa tersebut telah di sah
kan dalam pembukaan UUD 1945..

Pancasila yang merupakan ideologi yang hidup dalam jiwa dan kehidupan rakyat
Indonesia yang digali oleh Soekarno, Kesaktian Pancasila tidak memerlukan hal-hal yang
sifatnya formal, seperti penerbitan SK ataupun peringatan-peringatan.

 Bukti-bukti Kesaktian Pancasila


1.  Kesaktian pancasila dapat dibuktikan pada peristiwa G 30 S / PKI karena pada
saat itu pancasila ampuh dan berhasil menghalau serta menumpas komunis dan
PKI dari muka bumi Indonesia dan menyelamatkan bangsa dari kehancuran pada
percobaan kudeta yang dilakukan oleh PKI tahun 1965.
2.   Kesaktian pancasila dapat dibuktikan dalam butir pancasila ditegaskan bahwa
pancasila sebagai dasar negara Indonesia menyebut adanya persatuan. Letak
kesaktian pancasila tersebut, yaitu pancasila mampu membinekakan dalam
persatuan dan mempersatukan dalam kebinekaan Indonesia dan tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
3. Kesaktian pancasila dapat dibuktikan dalam isi pancasila yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu pancasila akan tetap ada dan tidak dapat diubah
karena bersifat tetap. Karena mengubah UUD 1945 berarti membubarkan negara
Indonesia. serta inti-inti pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam
kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan
keagamaan serta terkandung hubungan kemanusiaan yang mutlak di dalamnya.
4.  Pancasila hadir bukan sebagai simbol dan alat indoktrinasi politik, tetapi
Pancasila hadir menjadi tulang punggung tegaknya NKRI dan keberagaman
sampai sekarang ini. Dalam ini pancasila sangat berperan penting dalam
menemukan kembali jati diri sebagai manusia Indonesia. Karena Indonesia
memiliki berbagai macam keberagaman mulai dari seni, ras, kuliner, suku dan
lainnya. Sehingga bukti kesaktian pancasila dalam hal ini yaitu mampu
mempertahankan keberagaman dan keutuhan NKRI sampai saat ini.
5. Menggagalkan Pemberontakan PKI di Madiun (1948) yang berusaha
untuk meruntuhkan negara RI dan menggantinya dengan negara komunis. Dalam
aksi ini beberapa pejabat, perwira TNI, pimpinan partai, alim ulama dan rakyat
yang dianggap musuh dibunuh dengan kejam, tetapi pemerintah RI mampu
bertindak cepat untuk menjalankan operasi penumpasan pemberontakan PKI.
Dalam aksi ini pemerintah berhasil menumpas pemberontakan ini.
6. Menggagalkan Pembentukan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI) Gerakan ini padaa khirnya berhasil dipadamkan. Setelah PKI mendukung
upaya-upaya Soekarno untuk memadamkan gerakan ini, termasuk pemberlakuan
Undang-Undang Darurat.
 Makna Sila Pancasila

  1. Sila pertama yaitu ”Ketuhanan Yang Maha Esa” yang dilambangkan dengan bintang.

Gambar 1.2 Sila Pertama Pancasila

 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. memaksakan suatu agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
 Setiap warga negara melakukan ritual yang berbeda-beda tetapi memiliki Tuhan yang
sama.

Contoh penyimpangan :

Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat pada sila
pertama jika Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama. Salah satu
contoh penyimpangannya adalah tidak adanya sikap toleransi kepada agama
lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena keegoisan.
Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama : Tindakan
kedua yang menyimpang dari sila pertama adalah gerakan kelompok radikal
yang mengatasnamakan kegiatan menyimpang mereka dengan atas nama
agama tertentu. Seperti misalnya saja terorisme yang seringkali
mengatasnamakan agama tertentu.
 Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat ibadah
agama lain hanya karena merasa terganggu atau karena konflik dan
permasalahan lainnya.
Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap fanatasime
pada agama yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain maka masuk
ke dalam pelanggaran pancasila.

Contoh kasus penyimpangan :

 Bom Bali I : 

     Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi terorisme yang terkenal
yang terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang dijadikan sebagai peristiwa
terorisme terbesar sepanjang sejarah di Indonesia ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus.
Membunuh sekitar ratusan orang yang kebanyakan merupakan warga asing yang sedang
berlibur, dan bom bali itu didasarkan pada agama sehingga menyalahi pancasila.

2. Sila kedua yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang dilambangkan  dengan rantai
Gambar 1.3 Sila Kedua Pancasila

 Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara


sesama manusia.
 Saling mencintai sesama manusia.
   Mengembangkan sikap tenggang rasa.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
  Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,
karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan
bangsa lain.

Contoh penyimpangan :

Memperkerjakan anakdi bawah umur : Jenis penyimpangan sila kedua adalah


memperkejakan anak di bawah umur. Anak di bawah umur tidak pantas untuk
bekerja karena kewajiban mereka adalah sekolah, terutama jika memperkerjakan
anak di bawah umur dengan tidak wajar.

3. Sila ketiga yaitu “Persatuan Indonesia” yang dilambangkan dengan pohon beringin

Gambar 1.4 sila ketiga pancasila

 Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara


di atas kepentingan pribadi atau golongan.
 Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
  Cinta Tanah Air dan Bangsa.
  Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
   Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika.

Contoh penyimpangan :

Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku ras, semua suku tentu saja memiliki keunikan dan kelebihan
masing-masing. Membandingkan dan mengangap suku lain remeh tentu saja
merupakan salah satu pelanggaran dari sila ini karena semuanya memang diciptakan
berbeda untuk saling melengkapi.

Contoh kasus penyimpangan sila ketiga :

 OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini sudah


beridiri sejak tahun 1965 dan bahkan masih berdiri sampai sekarang. Gerakan ini
merupakan salah satu organisasi yang bersikeras untuk memisahkan Papua Barat
dari wilayah NKRI dan ingin merdeka sendiri karena merasa jika daerah mereka
tidak ada hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila
ketiga karena ingin berpisah dari Bangsa Indonesia.

4. Sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan” yang dialmbangkan dengan kepala banteng

Gambar 1.5 Sila Keempat Pancasila

 Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.


 Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
  Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
  Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah
   Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan.

Contoh penyimpangan :

 Ketidakadilan bagi masyarakat : Sila keempat mengungkapkan akan lebih


mementingkan masyarakat daripada pemerintah itu sendiri. Namun nyatanya masih
banyak penyimpangan dan kekeliruan dalam hukum sehingga menimbulkan
ketidakadilan bagi masyarakat.

Contoh kasus penyimpangan :

·       Ulah memalukan para wakil rakyat kita yang harusnya berjuang untuk rakyat
Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yg mencemaskan rakyat
ketika menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat, perang mulut
sampai adu jotos itu diperagakan di depan kamera, itulah yang di sebut kedewasaan
di dalam demokrasi, kebebasan berekpresi dan berpendapat benar-benar di
terapkan oleh anggotra DPR, karena memang DPR itu adalah sebagai Wakil
rakyat. Itu jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat. Sama halnya dengan
anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam pembentukan undang-undang
ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur.

5. Sila kelima yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang dilambangkan
dengan padi dan kapas

Gambar 1.6 Sila Kelima Pancasila


 Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
 Bersikap adil dan menghargai hasil karya orang lain
  Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak-hak orang lain dan suka bekerja keras.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
  Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
 Tidak bersifat boros dan tidak bergaya hidup mewah
  Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
 Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Contoh penyimpangan :

 Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa
kita lihat bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah
mengabdi pada negara bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan
mantan atlet yang sekarang ini hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di usia
rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang bertaruh nyawa hanya untuk merdeka dan
bisa mengharumkan nama Indonesia.

 Makna Kesaktian Pancasila


 Makna yang pertama Moralitas, sila pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa”
yaitu setiap warga negara melakukan ritual yang berbeda-beda tetapi memiliki Tuhan
yang sama. Oleh karenanya asas sila pertama Pancasila lebih berkaitan dengan
legitimasi moralitas.Para pejabat eksekutif, anggota legislatif, maupun yudikatif, para
pejabat negara, serta para penegak hukum, haruslah menyadari bahwa selain
legitimasi hukum dan legitimasi demokratis yang kita junjung, juga harus
diikutsertakan dengan legitimasi moral.
Makna kedua Kemanusiaan, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
mengandung makna bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk yang beradab. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat
manusia di dunia hidup secara bersama-sama dalam suatu wilayah tertentu, dengan
suatu cita-cita serta prinsip-prinsip hidup demi kesejahteraan bersama.
Makna ketiga, Persatuan. Dalam sila “Persatuan Indonesia” sebagaimana
yang terkandung dalam sila III, Pancasila mengandung nilai bahwa negara adalah
sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial.Dan segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh individu
ataupun sekelompok orang harus untuk tujuan mempersatukan Makna
keempat, Keadilan. Sebagai bangsa yang hidup bersama dalam suatu negara, sudah
barang tentu keadilan dalam hidup bersama sebagaimana yang terkandung dalam sila
II dan V adalah merupakan tujuan dalam kehidupan negara. Nilai kemanusiaan yang
adil mengandung suatu makna bahwa pada hakikatnya manusia sebagai makhluk yang
berbudaya dan beradab harus berkodrat adil.
 Makna kelima, Demokrasi. Negara adalah dari rakyat dan untuk rakyat, oleh
karena itu rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan negara. Sehingga dalam sila
kerakyatan terkandung makna demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan
dalam kehidupan bernegara. Maka nilai-nilai demokrasi yang terkandung dalam
 Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila
1) Nilai Ketuhanan
 Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis.
2) Nilai kemanusiaan
Nilai kemanusiaaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati
nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestiny.
3) Nilai Persatuan.
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
4)  Nilai Kerakyatan

   Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


/pwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.

5)  Nilai Keadilan
    Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar
sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara
lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya
abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan.

 Keunggulan Ideologi Pancasila


 Mencakup nilai-nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi
  Menutup kelemahan dari kedua ideologi yang bertentangan
 Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah
sehingga tidak mengorbankan rakyat
 Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya nilai nilai
dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.
 Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
  Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
 Fungsi Pancasila
 Sebagai dasar negara. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
 Sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Kepribadian Indonesia adalah keseluruhan ciri
khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain, yang
berarti bahwa sikap, tingkah laku dan perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri
khas.
 Sebagai sumber dari segala hukum. Sesuai dengan Tap MPR No.III/MPR/2000
tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan peraturan Perundang-undangan.
  Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila disahkan bersama-sama dengan
disahkannya UUD 1945 oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
 Sebagai falsafah (pandangan hidup). Pancasila merupakan dasar yang dapat
mempersatukan bangsa, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan lahir
dan bathin bangsa Indonesia.
 Sebagai cita-citaan tujuan bangsa Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia tegas termuat
dalam pembukaan UUD 1945 merupakan perjuangan jiwa proklamasi, yaitujiwa
pancasila.
 Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga sebagai ideologi
negara. Sebagai ideologi negara berarti bahwa pancasila merupakan gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara. . Nilai-nilai dasar yang terdapat pada ideologi
pancasila bersifat dinamis. Artinya, upaya pengembangan sesuai dengan perubahan dan
tuntutan masyarakat bukan sesuatu yang tabu sehingga nilai-nilai dasar itu tidak menjadi
beku, kaku, dan melahirkan sikap fanatik yang tidak logis. Atas dasar pemikiran tersebut,
bangsa indonesia telah menetapkan pancasila sebagai ideologi terbuka. Berdasarkan
sifatnya ideologi Pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi
perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan dengan
perkembangan zaman.
BAB IV

KESIMPULAN

Pancasila dianggap sakti karena tidak ada satu orang pun yang boleh mengubah dan
mangganti dari isi yang telah tercantum dalam pancasila. Selain itu, karena pancasila itu
sendiri dijadikan sebagai dasar negara / pondasi yang penting dalam menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia yang bermula dari pandangan hidup bangsa dan nilai-nilai murni /
falsafah bangsa Indonesia. Hari kesaktian pancasila lebih berkaitan sama peristiwa G30S/PKI
yang terjadi pada 30 September 1965. Gerakan 30 September ini adalah perbuatan PKI dalam
rangka usahanya untuk merebut kekuasaan di negara Republik Indonesia dengan memperalat
oknum ABRI sebagai kekuatan fisiknya.

Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan


Gerakan 30 September G30S/PKI dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian
Pancasila. Sedangkan Hari Lahirnya Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni yang
merupakan cikal bakal Pancasila hingga dijadikan sebagai lambang negara. Ditumpasnya
kekuatan anti Pancasila, atau berbagai pemberontakan, perlu disikapi dengan pemahaman
kesejarahan yang bersifat rasional, bukan dengan irasionalitas keyakinan saktinya
Pancasila. Nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan ideologi tertinggi, yang dalam
perumusannya sangat-sangat di teliti kesaktiannya
Refrensi :

Fathurrosi, F. (2018). Kesaktian Pancasila Dalam Membangun Kesadaran Dan Keamanan Bangsa
Indonesia. Nizham Journal of Islamic Studies, 6(1), 114-129.

https://www.academia.edu/8312812/
MAKALAH_MAKNA_HARI_KESAKTIAN_PANCASILA_

Anda mungkin juga menyukai