Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENELITIAN

TENTANG KESAKTIAN PANCASILA

Oleh :

Nama : Monalisa Wade

NMP : 6101120031

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK TIDORE MANDIRI

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan

makalah ini. Saya menyadari bahwa penyususan makalah ini masih jauh dari

kata sempurna karena berbagai keterbatasan kemampuan dan fasilitas yang

dimiliki oleh saya.

Penulisan makalah ini bertujuan  untuk  memenuhi salah satu tugas saya

Makalah  ini berjudul “KESAKTIAN PANCASILA”

Saya menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun penulisan

tata bahasa dalam makalah ini. Untuk itu saya harap kepada dosen

pembimbing dan teman-teman sekalian untuk kritik dan saranya yang bersifat

membangun si pembaca guna kesempurnaan dalam makalah ini. Agar

makalah ini dapat berguna bagi semua orang. Akhir kata saya mengucapkan

banyak terima kasih.

Tidore,22 November 2020

Monalia Wade

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BABI PENDAHULUAN…………………………………………………..…..1

A.Latar Belakang.......................................................................................1

B.KajianPustaka .......................................................................................2

BABII PEMBAHASAN………………………………………………………..4

A.PengertianKesaktianPancasila ..............................................................4

B.SejarahKesaktianPancasila....................................................................4

BABIII

RUMUSAN MASALAH………………………….......................…………..17

BABIV

HASILPENELITIAN………………………………………………………….18

BABV

KESIMPULAN…………………………………………….………………….19

BABVI PENUTUP……………………………………………………………………

20

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang

terdapat dalam buku. Namun, seiring dengan arus modernisasi yang te Nagara

Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Pancasila

merupakan dasar negara yang telah ditetapkan sejak Indonesia merdeka. Pancasila

bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah berjuang, dengan

melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan oleh gagasan-

gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan

gagasan besar bangsa kita sendiri.

Pancasila sebagai dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

telah diterima secara luas dan telah bersifat final. Dan juga landasan untuk menuju

cita-cita bangsa dan untuk memotivasi bangsa dalam mencapai cita-cita tersebut.

Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat kebudayaan serta nilai religius yang

terdapat dalam falsafah atau pandangan hidup masyarakat Indonesia. Dengan

adanya pancasila, Indonesia dapat menjalankan kehidupan dengan baik dengan

berlandaskan ideologi pancasila. Butir – butir pancasila juga merupakan

pencerminan kepribadian bangsa Indonesia, sehingga Indonesia dapat dibedakan

dengan bangsa lain karena ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pancasila

juga merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi

seluruh rakyat Indonesia.

1 Oktober adalah peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Karena hal ini

dilatarbelakangi terjadinya peristiwa tragedi berdarah yang menewaskan enam

jenderal pada 30 September 1965 atau yang kita kenal dengan Peristiwa G 30 S /
PKI dimana peristiwa ini yang selalu dikaitkan dengan kesaktian pancasila karena

pada peristiwa tersebut terbukti ampuhnya kesaktian pancasila yaitu PKI yang

berusaha mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis gagal. Oleh sebab

itu, maka pancasila di anggap sakti sejak saat itu.Sejak peristiwa itu, serangkaian

peringatan gencar dilakukan, dari pemasangan bendera setengah tiang, peringatan

Hari Kesaktian Pancasila, pembuatan Monumen Pancasila, dan pemberian gelar

sebagai Pahlawan Revolusi terhadap korban gerakan itu. Maka tidak heran bila

instansi pemerintah dan sekolah wajib melaksanakan upacara bendera.

Pemerintah waktu itu meyakini, hal tersebut adalah pertarungan ideologi Pancasila

dengan komunisme. Genderang perang terhadap komunis langsung ditabuh. Aksi

sapu bersih telah menewaskan lebih dari 500.000 warga, dan ribuan warga lain

dipenjara tanpa pernah ada proses pengadilan karena mereka di cap komunis dan

anti-Pancasila. Dengan demikian, Pancasila terbukti ampuh dan berhasil menghalau

dan menumpas komunis dan Partai Komunis Indonesia (PKI) dari muka bumi

Indonesia dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran pada percobaan

kudeta PKI tahun 1965.

Dewasa ini, dengan perkembangan teknologi, modernisasi, westernisasi

yang tak lain adalah Globalisasi telah mengikis nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

masyarakat. Sehingga mengakibatkan ketidak tahuan masyarakat Indonesia

terhadap nilai-nilai dan butir-butir Dasar negara mereka sendiri. Dan menanamkan

pemikiran bahwa nilai-nilai, butir-butir dan pengamalan-pengamalan Pancasila

hanya untuk para pelajar dan Mahasiswa saja.

rus melekat dalam kehidupan masyarakat, semangat dan nilai-nilai Pancasila

rasanya sudah mulai hilang dari peredaran, khususnya bagi generasi pemuda saat
ini. Belum lagi, pengaruh kekuatan global yang kian merasuk, sehingga generasi

penerus bangsa harus mampu membentengi diri agar tidak mudah terpengaruh.

B. Kajian Pustaka

1. Secara Etimologis

Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Perkataan Pancasila

memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu: panca yang berarti lima,

sedangkan syila memiliki dua makna; syila dengan vokal i pendek artinya

batu sendi, alas, atau dasar, sedangkan syila dengan vokal i panjang artinya

peraturan tingkah laku yang baik, penting, atau senonoh. Kata-kata tersebut

kemudian dalam Bahasa Jawa diartikan “susila” yang berarti terkait atau

memiliki hubungan dengan moralitas.

Oleh karena itu, secara etimologis kata “Panca Syila” yang dimaksudkan

disini adalah istilah “Panca Syila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna

leksikal “berbatu sendi lima” atau jika diartikan secara harfiah berarti “dasar

yang memiliki lima unsur”.

2. Secara Historis

Prof. Kaelan (2010) menjelaskan bahwa pengertian Pancasila diawali

dalam proses perumusan dasar negara dalam sidang BPUPKI. Pada rapat

pertama, dr. Radjiman Widyoningrat, mengajukan suatu masalah, yang

secara khusus akan dibahas pada sidang tersebut, yaitu mengenai calon

rumusan dasar Negara Indonesia yang akan dibentuk. Dapat kita temukan

dalam beberapa dokumen historis pancasila dan di dalam perundang-

undangan negara Indonesia seperti di bawah ini :

 Dalam Pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945.


 Dalam Naskah Politik yang bersejarah, tanggal 22 Juni 1945

alinea IV yang kemudian dijadikan naskah rancangan

Pembukaan UUD 1945 (terkenal dengan sebutan Piagam

Jakarta).

 Dalam naskah Pembukaan UUD Proklamasi 1945, alinea IV.

 Dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS)

tanggal 27 Desember 1945, alinea IV.

 Dalam Mukadimah UUD Sementara Republik Indonesia (UUDS

RI) tanggal 17 Agustus 1950.

 Dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV setelah Dekrit Presiden

RI tanggal 5 Juli1959.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesaktian Pancasila

Kesaktian, asal kata adalah sakti yang menurut bahasa berarti mampu

(kuasa) berbuat sesuatu yang melampaui kodrat alam dan kesaktian itu

berarti kepandaian (kemampuan) berbuat sesuatu yang bersifat gaib

( melampaui kodrat alam ). Dalam dunia mitos, kesaktian adalah kemampuan

melakukan sesuatu yang luar biasa. Kemampuan ini bukan hanya di atas

normal, tetapi melampaui normal itu sendiri. Bagi penutur bahasa Indonesia,

“sakti” digunakan untuk menunjukkan gejala di atas biasa. Sakti tidak sekadar

tangguh atau ampuh, melainkan jauh melampaui keduanya. Di dalam kata

“sakti” termuat hal-hal luar biasa. Jadi, kesaktian pancasila adalah

kepandaian ( kemampuan) yang dimiliki oleh lima dasar negara yang dapat

berbuat sesuatu melebihi kodrat alamnya sebagai dasar negara.

Peringatan hari kesaktian pancasila pada dasarnya adalah untuk

memperkukuh pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa.

Namun pada saaat ini, bangsa Indonesia kurang menghayati dan kurang

mengamalkan butir-butir pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup

bangsa Indonesia.

Padahal penetapan pancasila sebagai dasar bangsa dan negara

bukanlah pekerjaan yang sederhana. Seperti yang telah diketahui dan

dengan adanya G 30 S / PKI, pengesahan pancasila melalui jalan panjang,

penuh pedebatan dan berbobot, rasa tanggung jawab yang besar terhadap

nasib bangsa dan era di kemudian hari. Tetapi juga penuh dengan rasa

persaudaraan yang akrab.

B. Sejarah Kesaktian Pancasila


Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30

September (G30SPKI). Peristiwa yang terjadi selewat malam tanggal 30

September sampai di awal 1 Oktober 1965. Insiden ini sendiri masih menjadi

perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan

apa motif dibelakangnya. Terjadinya peristiwa tragedi berdarah yang

menewaskan enam jenderal kudeta yang kemudian dituduhkan kepada

anggota Partai Komunis Indonesia. Keenam perwira tinggi militer Indonesia

yang dibunuh tersebut adalah :

a) Letjen TNI Ahmad Yani

b) Mayjen TNI Raden Suprapto

c) Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono

d) Mayjen TNI Siswondo Parman

e) Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan

f) Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama,

selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma

Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean tewas

dalam usaha pembunuhan tersebut. Selain itu beberapa orang lainnya juga

turut menjadi korban :

a) Bripka Karel Satsuit Tubun

b) Kolonel Katamso Darmokusumo

c) Letkol Sugiyono Mangunwiyoto

Para korban tersebut kemudian dibuang ke suatu lokasi di Pondok

Gede, Jakarta yangdikenal sebagai Lubang Buaya. Mayat mereka ditemukan


pada 3 Oktober. Oleh karena itu tragedi ini diperingati sebagai Hari

Peringatan Gerakan 30 September (G30S-PKI) dan tanggal 1 Oktober

ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar

Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan. Peristiwa G 30 S / PKI

adalah peristiwa yang selalu dikaitkan dengan kesaktian pancasila karena

pada peristiwa tersebut telah di sah kan dalam pembukaan UUD 1945.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah bukti sejarah bahwa

bangsa ini bisa bertumbuh menjadi bangsa yang besar ketika mampu

menggerakkan seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan memaknai

Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Kesaktian Pancasila

hendaknya dimaknai sebagai suatu tekad yang mampu membangkitkan

semangat kebersamaan, kebenaran, keadilan, dan persatuan yang kini mulai

mengancam. Kini saatnya kita membangkitkan kesadaran kolektif bahwa

Pancasila mempunyai peran besar dalam mempersatukan keberagaman

bangsa Indonesia.

Pancasila yang merupakan ideologi yang hidup dalam jiwa dan

kehidupan rakyat Indonesia yang digali oleh Soekarno, Kesaktian Pancasila

tidak memerlukan hal-hal yang sifatnya formal, seperti penerbitan SK ataupun

peringatan-peringatan. Pancasila sebagai nilai yang sudah hidup ratusan

tahun dan mengakar dalam jiwa bangsa Indonesia. Ia ada dalam alam

kesadaran masyarakat sebagai alam sadar orang akan tergerak

melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat seperti

halnya menjaga kebersamaan, prinsip-prinsip nilai kebenaran dan keadilan.

C. Bukti-Bukti Kesaktian Pancasila


a) Kesaktian pancasila dapat dibuktikan pada peristiwa G 30 S / PKI

karena pada saat itu pancasila ampuh dan berhasil menghalau serta

menumpas komunis dan PKI dari muka bumi Indonesia dan menyelamatkan

bangsa dari kehancuran pada percobaan kudeta yang dilakukan oleh PKI

tahun 1965.

b) Kesaktian pancasila dapat dibuktikan dalam butir pancasila ditegaskan

bahwa pancasila sebagai dasar negara Indonesia menyebut adanya

persatuan. Letak kesaktian pancasila tersebut, yaitu pancasila mampu

membinekakan dalam persatuan dan mempersatukan dalam kebinekaan

Indonesia dan tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa

Indonesia.

c) Kesaktian pancasila dapat dibuktikan dalam isi pancasila yang terdapat

dalam pembukaan UUD 1945 yaitu pancasila akan tetap ada dan tidak dapat

diubah karena bersifat tetap. Karena mengubah UUD 1945 berarti

membubarkan negara Indonesia. serta inti-inti pancasila akan tetap ada

sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia, baik dalam adat

kebiasaan, kebudayaan dan keagamaan serta terkandung hubungan

kemanusiaan yang mutlak di dalamnya.

d) Pancasila hadir bukan sebagai simbol dan alat indoktrinasi politik,

tetapi Pancasila hadir menjadi tulang punggung tegaknya NKRI dan

keberagaman sampai sekarang ini. Dalam ini pancasila sangat berperan

penting dalam menemukan kembali jati diri sebagai manusia Indonesia.


Karena Indonesia memiliki berbagai macam keberagaman mulai dari seni,

ras, kuliner, suku dan lainnya. Sehingga bukti kesaktian pancasila dalam hal

ini yaitu mampu mempertahankan keberagaman dan keutuhan NKRI sampai

saat ini.

e) Menggagalkan Pemberontakan PKI di Madiun (1948) yang berusaha

untuk meruntuhkan negara RI dan menggantinya dengan negara komunis.

Dalam aksi ini beberapa pejabat, perwira TNI, pimpinan partai, alim ulama

dan rakyat yang dianggap musuh dibunuh dengan kejam, tetapi pemerintah

RI mampu bertindak cepat untuk menjalankan operasi penumpasan

pemberontakan PKI. Dalam aksi ini pemerintah berhasil menumpas

pemberontakan ini.

f) Menggagalkan Pembentukan Pemerintah Revolusioner Republik

Indonesia (PRRI) Gerakan ini padaa khirnya berhasil dipadamkan. Setelah

PKI mendukung upaya-upaya Soekarno untuk memadamkan gerakan ini,

termasuk pemberlakuan Undang-Undang Darurat.

D. Makna Sila Pancasila

Sila pertama yaitu ”Ketuhanan Yang Maha Esa” yang

Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara

pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap

Tuhan Yang Maha Esa.Membina kerukunan hidup di antara sesama umat

beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang

menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah


sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.Tidak

memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa kepada orang lain.Setiap warga negara melakukan ritual yang berbeda-

beda tetapi memiliki Tuhan yang sama.

Contoh penyimpangan :

Tidak ada sikap toleransi kepada sesama : Seperti yang sudah tersirat

pada sila pertama jika Indonesia sendiri memiliki berbagai macam agama.

Salah satu contoh penyimpangannya adalah tidak adanya sikap toleransi

kepada agama lainnya. Sikap ini biasanya didasari karena keegoisan.

Gerakan radikal kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama :

Tindakan kedua yang menyimpang dari sila pertama adalah gerakan

kelompok radikal yang mengatasnamakan kegiatan menyimpang mereka

dengan atas nama agama tertentu. Seperti misalnya saja terorisme yang

seringkali mengatasnamakan agama tertentu.

Perusakan tempat ibadah : Yang ketiga adalah perusakan tempat

ibadah agama lain hanya karena merasa terganggu atau karena konflik dan

permasalahan lainnya.

Fanatisme yang sifatnya anarki : Tidak hanya itu saja, namun sikap

fanatasime pada agama yang sifatnya bisa anarki dan merugikan orang lain

maka masuk ke dalam pelanggaran pancasila.

Contoh kasus penyimpangan :

 Bom Bali I :
Contoh kasus penyimpangan pada sila pertama ini adalah aksi terorisme

yang terkenal yang terjadi pada tahun 2002 di Bali. Aksi terorisme yang

dijadikan sebagai peristiwa terorisme terbesar sepanjang sejarah di Indonesia

ini terjadi pada 3 peristiwa sekaligus. Membunuh sekitar ratusan orang yang

kebanyakan merupakan warga asing yang sedang berlibur, dan bom bali itu

didasarkan pada agama sehingga menyalahi pancasila.

 Konflik Poso

Serangkaian kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah

yang melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini dibagi

menjadi tiga bagian . Kerusuhan Poso I (25 – 29 Desember 1998),

Poso II ( 17-21 April 2000), dan Poso III (16 Mei – 15 Juni 2000). Pada

20 Desember 2001 Keputusan Malino ditandatangani antara kedua

belah pihak yang bertikai dan diinisiasi oleh Jusuf Kalla dan Susilo

Bambang Yudhoyono.

Sila kedua yaitu “Kemanusiaan yang adil dan beradab” yang

dilambangkan dengan rantai

 Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan

kewajiban antara sesama manusia.

 Saling mencintai sesama manusia.

 Mengembangkan sikap tenggang rasa.

 Tidak semena-mena terhadap orang lain.

 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

 Berani membela kebenaran dan keadilan.


 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat

manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan

bekerja sama dengan bangsa lain.

Contoh penyimpangan :

 Perbudakan : Perbudakan jelas menyalahi sila kedua ini karena

manusia tidak dilakukan dengan semestinya dan tidak manusiawi

sehingga perbudakan sangatlah dilarang.

 Memperkerjakan anak di bawah umur : Jenis penyimpangan sila

kedua adalah memperkejakan anak di bawah umur. Anak di bawah

umur tidak pantas untuk bekerja karena kewajiban mereka adalah

sekolah, terutama jika memperkerjakan anak di bawah umur dengan

tidak wajar.

 Ketidakadilan dalam bidang ekonomi : Terkadang ada beberapa kasus

dalam ekonomi yang akan merugikan orang-orang yang tidak mampu

dan malah menguntungkan bagi kalangan kaum atas.

Contoh kasus penyimpangan :

 Ketikdakadilan karena hutang bagi rakyat kalangan bawah

Salah satu kasus yang pernah ada dan menjadi salah satu pelangagran

dalam sila kedua ini adalah usaha pemerintah untuk memenuhi kewajuban

pemabayaran pajak. Hal ini menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat

terutama yang berasal dari kalangan bawah karena merasa digenjot untuk

membayar dan itu sama saja seperti membuat rakyat kecil mensubsidi

pengusaha kaya yang sekarang mengemplang BLBI. Hal ini menimbulkan

ketidakadilan.

 Tragedi Kemanusiaan Trisakti


Dua puluh tahun lalu atau 12 Mei 1998, Demonstrasi mahasiswa untuk

menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto. Dimana aksi itu

akhirnya melibatkan rakyat dari berbagai lapisan. Salah satu momentun

penting yang menjadi titik balik perjuangan mahasiswa adalah peristiwa yang

menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti yaitu :

1. Elang Mulia Lesmana

2. Heri Hertanto

3. Hafidin Royan

4. Hendrawan Sie

Mereka ditembak aparat keamanan saat melakukan aksi damai dan

mimbar bebas di kampus A Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa Grogol,

Jakarta Barat. Aksi yang diikuti sekira 6.000 mahasiswa, dosen, dan civitas

akademika lainnya itu berlangsung sejak pukul 10.30 wib. Tewasnya keempat

mahasiswa tersebut tidak mematikan semangat rekan-rekan mereka. Justru

sebaliknya, kejadian itu menimbulkan aksi solidaritas di seluruh kampus di

Indonesia. Apalagi, pemakaman mereka disiarkan secara dramatis oleh

televisi. Keempat mahasiswa itu menjadi martir dan diberi gelar pahlawan

reformasi. Puncak dari perjuangan itu adalah ketika Soeharto mengundurkan

diri sebagai presiden Replublik Indonesia.

Sila ketiga yaitu “Persatuan Indonesia” yang dilambangkan dengan pohon

beringin
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan

bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.

4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.

5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-

Bhinneka Tunggal Ika.

Contoh penyimpangan :

 Menganggap suku lain lebih baik dari sukunya sendiri : Indonesia

terdiri dari berbagai macam suku ras, semua suku tentu saja memiliki

keunikan dan kelebihan masing-masing. Membandingkan dan

mengangap suku lain remeh tentu saja merupakan salah satu

pelanggaran dari sila ini karena semuanya memang diciptakan

berbeda untuk saling melengkapi.

 Perang antar suku : Seperti yang dilihat, makna dari sila ini adalah

mempersatukan Indonesia. Jika terjadi perang suku tentu saja

Indonesia akan terpecah dan mungkin tidak menjadi utuh sehingga ini

bisa menjadi salah satu pelanggaran pancasila.

Menjadi provoator etnis atau suku tertentu : Yang ketiga adalah ketika

ada seseorang yang menjadi seorang provokator dari suku atau etnis tertentu

yang bisa memcicu adanya perang antar suku atau konflik panas.

Contoh kasus penyimpangan sila ketiga :


 OPM (Organisasi Papua Merdeka) : Organisasi Papua Merdeka ini

sudah beridiri sejak tahun 1965 dan bahkan masih berdiri sampai

sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu organisasi yang

bersikeras untuk memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan

ingin merdeka sendiri karena merasa jika daerah mereka tidak ada

hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini termasuk pelanggaran sila

ketiga karena ingin berpisah dari Bangsa Indonesia.

Sila keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan dan perwakilan” yang dialmbangkan dengan kepala

banteng

1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan

melaksanakan hasil musyawarah.

6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani

yang luhur.

7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara

moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat

manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Contoh penyimpangan :
 Ketidakadilan bagi masyarakat : Sila keempat mengungkapkan akan

lebih mementingkan masyarakat daripada pemerintah itu sendiri.

Namun nyatanya masih banyak penyimpangan dan kekeliruan dalam

hukum sehingga menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat.

 Melarang orang berpendapat : Contoh penyimpangan dari sila

keempat ini adalah melarang orang untuk berpendapat atau bahkan

memboikotnya. Hal ini jelas berbeda dan bertentangan dari silam

keempat.

 Melarang orang menduduki jabatan tertentu karena suku, ras, agama,

dll : Poin ketiga ini sangat nyata sedang terjadi di Indonesia. Sangat

disayangkan jika Indonesia ini memiliki beragam suku namun

masyarakatnya masih banyak yang belum bisa berkembang dengan

baik. Contohnya saja adanya larangan seseorang yang beragama dan

suku minoritas yang dilarang menduduki suatu jabatan hanya karena

tidak seagama atau tidak satu suku.

Contoh kasus penyimpangan :

Ulah memalukan para wakil rakyat kita yang harusnya berjuang untuk

rakyat Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yg

mencemaskan rakyat ketika menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan

rakyat, perang mulut sampai adu jotos itu diperagakan di depan kamera,

itulah yang di sebut kedewasaan di dalam demokrasi, kebebasan berekpresi

dan berpendapat benar-benar di terapkan oleh anggotra DPR, karena

memang DPR itu adalah sebagai Wakil rakyat. Itu jelas-jelas menyimpang

dari amanat rakyat. Sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat
di senayan dalam pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan

selalu banyak yang tidur.

Sila kelima yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” yang

dilambangkan dengan padi dan kapas

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan

sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

2. Bersikap adil dan menghargai hasil karya orang lain

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak-hak orang lain dan suka bekerja keras.

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

7. Tidak bersifat boros dan tidak bergaya hidup mewah

8. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

9. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan

berkeadilan sosial.

Contoh penyimpangan :

 Menelantarkan para veteran : Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu

bisa kita lihat bagaiamana negara memperlakukan veteran atau

pejuang yang sudah mengabdi pada negara bahkan sejak jaman

kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan mantan atlet yang sekarang

ini hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di usia rentanya.

Padahal dahulu mereka berjuang bertaruh nyawa hanya untuk

merdeka dan bisa mengharumkan nama Indonesia. Balasannya?


 Perlakuan tidak adil karena kondisi tertentu : Yang kedua adalah

perlakuan yang tidak adil kepada masyarakat mungkin karena

perbedaan yang ada.

Contoh kasus penyimpangan sila kelima :

1) Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari

sila kelima ini bisa dilihat dari perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota

Jakarta dan Papua. Walau mungkin sama-sama warga Indonesia tetap saja

warga Jakarta dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua infrastruktur

dibangun merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan masih

banyak yang menggunakan koteka.

2) Kemiskinan

Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan

kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong

miskin.

3) kesehatan

Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin

Indonesia.

E. Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pancasila

a. Nilai Ketuhanan

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan

dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam

semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa

yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memiliki arti
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati

kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif

antar umat beragama.

b. Nilai kemanusiaan

Nilai kemanusiaaan yang adil dan beradab mengandung arti

kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup

bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal

sebagaimana mestinya.

c. Nilai Persatuan

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu

dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan

menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa

indonesia.

d. Nilai Kerakyatan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan /perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat

melalui lembaga-lembaga perwakilan.


e. Nilai Keadilan

Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna

sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang

Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Nilai-nilai dasar itu sifatnya

abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum

dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu

dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut

adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Nilai-nilai dasar yang hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara tidak ingin dan tidak boleh diubah lagi. Konsepsi ini sesuai dengan

pendapat para ahli hukum, merubah nilai dasar berarti membubarkan NKRI.

Seandainya nilai-nilai Pancasila tersebut dapat diimplementasikan

sebagaimana yang terkandung di dalamnya, baik oleh rakyat biasa maupun

para pejabat penyelenggara negara, niscayalah kemakmuran dan

kesejahteraan bangsa dan negara bukanlah hal yang mustahil untuk

diwujudkan secara nyata.

Nilai-nilai itu adalah buah hasil pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan

dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik. Mereka

menciptakan tata nilai yang mendukung tata kehidupan kerohanian bangsa

yang memberi corak, watak, dan cirri masyarakat dan bangsa Indonesia yang

membedakannya dengan masyarakat dan bangsa lainnya.


F. Fungsi Pancasila

 Sebagai dasar negara. Sesuai dengan pembukaan UUD 1945.

 Sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Kepribadian Indonesia adalah

keseluruhan ciri khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa

Indonesia dengan bangsa lain, yang berarti bahwa sikap, tingkah laku

dan perbuatan bangsa Indonesia mempunyai ciri khas.

 Sebagai sumber dari segala hukum. Sesuai dengan Tap MPR

No.III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan peraturan

Perundang-undangan.

 Sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pancasila disahkan

bersama-sama dengan disahkannya UUD 1945 oleh PPKI pada 18

Agustus 1945.

 Sebagai falsafah (pandangan hidup). Pancasila merupakan dasar

yang dapat mempersatukan bangsa, serta memberi petunjuk dalam

mencapai kesejahteraan lahir dan bathin bangsa Indonesia.

 Sebagai cita-citaan tujuan bangsa Indonesia. Cita-cita bangsa

Indonesia tegas termuat dalam pembukaan UUD 1945 merupakan

perjuangan jiwa proklamasi, yaitujiwa pancasila.

G. . Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga

sebagai ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti bahwa pancasila

merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan negara. .

Nilai-nilai dasar yang terdapat pada ideologi pancasila bersifat dinamis.

Artinya, upaya pengembangan sesuai dengan perubahan dan tuntutan


masyarakat bukan sesuatu yang tabu sehingga nilai-nilai dasar itu tidak

menjadi beku, kaku, dan melahirkan sikap fanatik yang tidak logis. Atas dasar

pemikiran tersebut, bangsa indonesia telah menetapkan pancasila sebagai

ideologi terbuka. Berdasarkan sifatnya ideologi Pancasila bersifat terbuka

yang berarti senantiasa mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat

sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan dengan perkembangan

zaman.

Masyarakat yang di cita-citakan dalam ideologi pancasila ialah

masyarakat yang dijiwai dan mencerminkan nilai-nilai dasar yang terkandung

dalam pancasila, yaitu masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan serta bertoleransi, menjunjung tiggi nilai-nilai kemanusiaan,

masyarakat yang bersatu dalam suasana perbedaan, berkedaulatan rakyat

dengan mengutamakan musyawarah, serta masyarakat yang berkeadilan

sosial. Hal itu berarti bahwa pancasila bukan hanya sesuatu yang bersifat

statis melandasi berdirinya negara Indonesia, akan tetapi pancasila juga

membawakan gambaran mengenai wujud masyarakat terteentu yang

diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus diperjuangkan untuk

mewujudkanya.

Pancasila sebagai ideologi negara membawakan nilai-nilai tertentu

yang digali dari realitas sosial budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu

maka ideologi pancasila membawakan kekhasan tertentu yang

membedakannya dengan ideologi lain. Kekhasan itu adalah keyakinan

adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang membawa konsekuensi keimanan dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian juga penghargaan

akan harkat dan martabat kemanusiaan, yang diwujudkan dengan


penghargaan terhadap hak azasi manusia dengan memperhatikan prinsip

keseimbangan antara hak dan kewajiban. Kekhususan yang lain adalah

bahwa ideologi pancasila menjunjung tinggi persatuan bangsa itu diatas

kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan. Berikutnya dalah kehidupan

bermasyarakat dan bernegara yang didasarkan pada prinsip demokrasi

dengan penentuan keputusan bersama yang diupayakan sejauh mungkin

melalui musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Satu hal lagi yaitu

keinginan untuk mewujudkan keadilan dalam kehidupan bersama seluruh

masyarakat Indonesia.

Ideologi pancasila mempunyai keunggulan yaitu menjungjung tinggi

keadilan, warga negara bebas memilih agama, berperan dalam menjembatani

hubungan individu dan masyarakat yang dilandasi dengan 3S ( selaras,

serasi, dan seimbang ), juga mampu membentuk negara agar tidak terjadi

monopoli yang merugikan masyarakat.


BAB III

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Peran Para Generasi muda maupun Generasi Tua dalam menyikapi hari

Kesaktian Pancasila?
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian yang saya lakukan pada generasi pemuda dan pemudi di

daerah tempat tinggal saya,ternyata di jaman milenial sekarang ini sudah banyak

perubahan yang dialami baik perubahan sikap maupun perubahan pola pikir

generasi khususnya generasi muda yang mana dijaman milenial ini mereka lebih

banyak bermain dari pada belajar.Ada beberapa faktor yang menyebabkan

perubahan sikap dan tingkah laku dari generasi muda dikampung saya salah

satunya adalah penggunaan gadget yang berlebihan. Yang mana generasi muda

jaman sekarang lebih menggunakan gadget dengan cara bermain dibandingkan

untuk belajar.Saya telah mensurvei beberapa orang untuk dimintai pendapat mereka

terkait tentang pancasila menurut mereka,tapi sayangnya mereka malah lebih

memilih bermain dari pada membagikan pendapat mereka kepada saya. Sehingga

saya memutuskan untuk mewawancarai beberapa orang tua wali dari mereka.Dari

hasil wawancara yang saya dapati yang mana saya telah berhasil mewawancarai 2

orang narasumber.Dari hasil wawancara ini,masing-masing narasumber ternyata

memiliki sudut pandang yang berbeda.


BAB V

KESIMPULAN

Jadi dari hasil penelitian terkait dengan kesaktian pancasila,dari hasil wawancara

ternyata kedua narasumber memiliki sudut pandang terkait tentang kesaktian

pancasila ini berbeda-beda.


BAB VI

PENUTUP

Kesaktian Pancasila adalah tantangan nyata di depan mata. Agar kesaktian

Pancasila terjaga, diperlukan tindakan progresif yang nyata oleh segenap anak

bangsa. Kesaktian Pancasila sebaiknya dimaknai dan dijadikan paradigma dalam

suatu tekad untuk membangkitkan semangat kebersamaan, kebenaran, keadilan,

dan persatuan yang kini mulai mengancam dan bahkan mungkin ditinggalkan karena

pengaruh era globalisasi dan semakin berkembangnya zaman. Ada baiknya jika kita

mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tumbuh bersama mencetak generasi

penerus bangsa yang cerdas, berkualitas, dan berkarakter.

Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara harus kita jaga dan kita

pertahankan dengan segala cara. Karena tanpa Pancasila, negara ini akan

digerogoti oleh bangsanya sendiri, karena tidak ada suatu pedoman lagi untuk

mewujudkan cita-cita dan tujuan bersama, tidak ada lagi falsafah (pandangan hidup)

sebagai pemersatu bangsa, serta pemberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan

lahir dan batin bangsa Indonesia, serta tidak adalagi dasar negara dan kepribadian

bangsa Indonesia yang membedakan Indonesia dengan bangsa lainnya. Untuk itu

marilah kita bersama-sama mewujudkan kembali semangat untuk mengamalkan

nilai-nilai Pancasila agar kita mampu mewujudkan cita-cita kita bersama dan agar

kita mampumewujudkan kembali negara impian kita sesuai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai