Makalah PAK Disiplin Jujur Dan Bertanggung Jawab
Makalah PAK Disiplin Jujur Dan Bertanggung Jawab
Disusun Oleh:
1. Aditya Hamdani
2. Andre Alfares
3. M. Ifandi
4. Fazhar Ramadan
5. Angga Tika Pratama
1
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Disiplin.........................................................................................2
B. Pengertian Perilaku Jujur.................................................................................3
C. Pengertian Tanggung Jawab............................................................................5
BAB IV PENUTUP................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara soal sikap antikorupsi tidak terlepas dari kata "integritas".
Seseorang yang menjaga integritas akan memiliki sikap yang mencegahnya untuk
melakukan tindak pidana korupsi. Karena itulah, nilai-nilai integritas menjadi
salah satu hal penting dalam pencegahan korupsi.
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi RI, integritas adalah bertindak
dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan. Nilai integritas
merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras
dengan hati nurani dan norma yang berlaku.
Contohnya, jika seseorang telah mengakui bahwa dia jujur, maka hal itu juga
akan tercermin dari tindakan, perasaan, dan perilakunya. Integritas akan menjaga
orang itu tetap jujur, walau tidak ada orang lain di sekitar yang melihat
kejujurannya.
Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki
masyarakat. Nilai-nilai ini dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja,
nilai masyarakat atau nilai moral pribadi.
KPK merilis sembilan nilai integritas yang bisa mencegah terjadinya tindak
korupsi. Kesembilan nilai itu adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Secara singkat, mari kita pahami
kesembilan nilai integritas ini.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut
adalah :
1. Bagimana pengertian disiplin?
2. Bagimana pengertian perilaku jujur?
3. Bagimana pengertian tanggungjawab?
C. Tujuan
1. Mengkhaji pengertian disiplin .
2. Mengkhaji akhlak mulia jujur .
3. Mengkhaji pengertian tanggung jawab.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin discare yang berarti belajar, dari kata ini
timbul kata disipline yang berarti pengajaran atau pelatihan dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama
disiiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembang diri agar dapat berperilaku
tertib.
Membicarakan tentang sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan
perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja
pada akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat menghawatirkan seperti kehidupan
sex bebas, keterlibatan dalam narkoba, geng motor dan berbagai tindakan yang
menjerumuskan ke arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri
sendiri tetapi juga merugikan masyarakat. Sering ditemukan yang merentang dari
pelanggaran tingkat ringan sampai dengan tingkat tinggi, seperti kasus bolos,
perkelahian, nyontek, pemakaian pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan
perilaku lainnya.
Dalam disiplin sekolah-sekolah yang demokrat, kemandirian dan tanggung
jawab dapat berkembang siswa patuh dan taat karena didasar kesadaran dirinya
mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa, melainkan atas kesadaran
bahwa hal itu baik dan ada manfaat sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada
siswa. Hal ini menurut Depdiknas (2001:10) 3 sanksi yang diterapkan agar
bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman fisik dan tidak menimbulkan hukuman
trauma psikologis, sanski dapat diberikan secara bertahap dari yang paling ringan
sampai yang seberat-beratnya, sanksi tersebut dapat berupa:
1) Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan terhadap
ketentuan sekolah yang ringan.
2) Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat
rangkuman buku.
3) Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang
dilakukan putera-puterinya.
4) Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya.
3
5) Melakukan skorsing kepada siswa yang melanggar peraturan beberapa kali.
6) Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah misalnya yang bersangkutan
perkara pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.
4
Semua orang tahu apa arti jujur, namun tak banyak orang yang bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menjalankan ujian.
Ingin mendapatkan nilai terbaik merupakan salah satu pemicu mengapa banyak
orang memutuskan untuk bertindak tidak jujur. Padahal, apalah arti sebuah nilai
jika dalam proses mendapatkannya tidak disertai dengan cara yang halal.
Mencontek seperti sudah menjadi budaya yang berkembang di dunia
pendidikan. Meskipun dampaknya negatif, namun tetap saja sulit untuk
dihilangkan karena sudah mengakar kuat di dalam diri para pelajar. Namun, tak
perlu khawatir karena perbuatan yang tidak terpuji tersebut bisa diminimalisir
setelah kamu menyimak informasi mengenai manfaat berbuat jujur saat ujian
berikut ini.
1. Dipercaya oleh orang lain
Manfaat terbesar dari berbuat jujur adalah dapat dipercaya oleh orang lain dan
membangun kepercayaan dari orang lain merupakan hal yang sulit. Membiasakan
berbuat jujur akan menghindarkan kita dari segala macam fitnah sehingga hidup
akan terasa lebih tentram. Berbuat jujur saat ujian juga sangat bermanfaat untuk
diri kita karena tidak sulit untuk membangun pertemanan dengan orang lain.
2. Meningkatkan Percaya diri
Berbuat jujur ketika ujian akan membuat kepercayaan diri menjadi meningkat
karena kita bisa mengukur sejauh mana kita menguasai materi yang telah
diajarkan oleh guru. Membiasakan berperilaku jujur juga tidak akan menimbulkan
dampak negatif karena kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan
kedepannya. Kepercayaan dirimu akan semakin meningkat jika perilaku jujur
terus tertanam di dalam jiwa dan raga.
3. Disayang Allah dan orang disekitarmu
Jujur merupakan perilaku yang terpuji sehingga Allah sangat menyukai orang-
orang yang bertindak jujur. Tak hanya Allah saja, orang-orang yang ada di
sekitarmu juga akan ikut senang. Dengan begitu, Allah akan memudahkan segala
urusan dan setiap langkahmu. Kamu pun tak perlu khawatir ketika sedang
mengalami kesusahan karena Allah akan mengirim orang-orang terbaik untuk
membantumu. Bagaimana, masih ingin berbuat tidak jujur saat ujian?
4. Merasa bahagia
5
Tak dapat dipungkiri jika kamu berbuat jujur ketika ujian, maka kamu tidak
akan diselimuti rasa takut ataupun khawatir karena yang kamu lakukan sudah
benar. Kebahagiaan yang kamu dapat akan bertahan lama tatkala kamu sudah
berusaha mengerjakan ujian dengan jujur dan hasil yang didapatkan sangat
memuaskan. Orang yang berperilaku jujur hidupnya akan terasa tenang dan
tentram sehingga dapat menjalani hidupnya dengan baik.
6
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga
merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk
bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks
sosial, individual ataupun teologis.
Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, manusia sadar
akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan
keji dan munkar.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang
yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala
yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap
orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya. Selain itu juga orang
yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan
orang lain.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu
yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap
hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal
ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2
macam, yaitu:
1. Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya
undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan
hukuman-hukuman.
2. Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang.
Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan
oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
7
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang
tersebut dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan
oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab
akan menghadapi kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-
nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang
sehubungan dengan masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya
perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi
adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya
nilai-nilai yang dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang
yang demikian tentu akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada
Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan
kepada manusia agar manusia mau mempertanggung jawabkan atas segala
perbuatannya.
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disiplin berasal dari bahasa latin discare yang berarti belajar, dari kata ini
timbul kata disipline yang berarti pengajaran atau pelatihan dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama
disiiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembang diri agar dapat berperilaku
tertib.
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang. Dalam
berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan
perbuatan. Jujur ilah merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti
korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan
dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial. Contoh kejujuran secara
umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam menunaikan
tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum ataupun
sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga
merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk
bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks
sosial, individual ataupun teologis.
B. Saran
Upaya yang mungkin bisa dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan seiswa
antaranya pertama guru disarankan untuk bersikap empatik, guru terampil
berkomunikasi yang efektif. Guru disarankan untuk menasihati siswa yang salah
sehingga membantu siswa untuk mengatasinya.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://dadalikapiuhan.blogspot.com/2016/05/makalah-kedisiplinan-siswa.html
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-jujur/
https://kejawenwetan.blogspot.com/2018/05/pembagian-sifat-jujur-menurut-
imam-al.html
https://unnes.ac.id/feb/ini-dia-4-manfaat-berbuat-jujur-saat-ujian-sudah-tahukah-
kamu/#:~:text=Manfaat%20terbesar%20dari%20berbuat%20jujur,hidup%20akan
%20terasa%20lebih%20tentram.
https://www.anekamakalah.com/2013/12/makalah-tanggung-jawab-manusia.html
10