Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DISIPLIN, JUJUR BERANI BERTANGGUNG JAWAB


TUGAS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Disusun Oleh:

1. Aditya Hamdani
2. Andre Alfares
3. M. Ifandi
4. Fazhar Ramadan
5. Angga Tika Pratama

Kelas : XII IPS 2

SMAN 1 WAWAY KARYA


KECAMATAN WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena


dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta
salamnya semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya dan para sahabatnya, dan juga kepada kita semua selaku umatnya
yang insya Allah selalu mengikuti ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu
persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan Anti
Korupsi “ di SMA N 1 Waway Karya. Yang berjudul “Disiplin, Jujur, dan berani
Bertanggung Jawab”.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini, dan jauh dari sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki,
karena kami masih tahap belajar. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi. Akhirnya kepada ALLAH lah kami pasrahkan semua,karena kebenaran
hanyalah milik-Nya.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.   Latar Belakang..............................................................................................1
B.  Rumusan masalah...........................................................................................1
C.  Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A.  Pengertian Disiplin.........................................................................................2
B. Pengertian Perilaku Jujur.................................................................................3
C. Pengertian Tanggung Jawab............................................................................5
BAB IV PENUTUP................................................................................................8
A.   Kesimpulan...................................................................................................8
B.   Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Berbicara soal sikap antikorupsi tidak terlepas dari kata "integritas".
Seseorang yang menjaga integritas akan memiliki sikap yang mencegahnya untuk
melakukan tindak pidana korupsi. Karena itulah, nilai-nilai integritas menjadi
salah satu hal penting dalam pencegahan korupsi.
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi RI, integritas adalah bertindak
dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan. Nilai integritas
merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras
dengan hati nurani dan norma yang berlaku.
Contohnya, jika seseorang telah mengakui bahwa dia jujur, maka hal itu juga
akan tercermin dari tindakan, perasaan, dan perilakunya. Integritas akan menjaga
orang itu tetap jujur, walau tidak ada orang lain di sekitar yang melihat
kejujurannya.
Integritas merupakan salah satu nilai-nilai dasar pribadi yang harus dimiliki
masyarakat. Nilai-nilai ini dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja,
nilai masyarakat atau nilai moral pribadi.
KPK merilis sembilan nilai integritas yang bisa mencegah terjadinya tindak
korupsi. Kesembilan nilai itu adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Secara singkat, mari kita pahami
kesembilan nilai integritas ini.
B.  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah sebagai berikut
adalah :
1. Bagimana pengertian disiplin?
2. Bagimana pengertian perilaku jujur?
3. Bagimana pengertian tanggungjawab?
C.  Tujuan
1. Mengkhaji pengertian disiplin .
2. Mengkhaji akhlak mulia jujur .
3. Mengkhaji pengertian tanggung jawab.

1
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin discare yang berarti belajar, dari kata ini
timbul kata disipline yang berarti pengajaran atau pelatihan dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama
disiiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembang diri agar dapat berperilaku
tertib.
Membicarakan tentang sekolah tidak bisa dilepaskan dengan persoalan
perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa remaja
pada akhir-akhir ini tampaknya sudah sangat menghawatirkan seperti kehidupan
sex bebas, keterlibatan dalam narkoba, geng motor dan berbagai tindakan yang
menjerumuskan ke arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri
sendiri tetapi juga merugikan masyarakat. Sering ditemukan yang merentang dari
pelanggaran tingkat ringan sampai dengan tingkat tinggi, seperti kasus bolos,
perkelahian, nyontek, pemakaian pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan
perilaku lainnya.
Dalam disiplin sekolah-sekolah yang demokrat, kemandirian dan tanggung
jawab dapat berkembang siswa patuh dan taat karena didasar kesadaran dirinya
mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa, melainkan atas kesadaran
bahwa hal itu baik dan ada manfaat sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada
siswa. Hal ini menurut Depdiknas (2001:10) 3 sanksi yang diterapkan agar
bersifat mendidik, tidak bersifat hukuman fisik dan tidak menimbulkan hukuman
trauma psikologis, sanski dapat diberikan secara bertahap dari yang paling ringan
sampai yang seberat-beratnya, sanksi tersebut dapat berupa:
1) Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan terhadap
ketentuan sekolah yang ringan.
2) Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuat
rangkuman buku.
3) Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang
dilakukan putera-puterinya.
4) Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya.

3
5) Melakukan skorsing kepada siswa yang melanggar peraturan beberapa kali.
6) Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah misalnya yang bersangkutan
perkara pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.

B. Pengertian Perilaku Jujur


Jujur adalah salah satu sifat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sifat
jujur ini sudah tertanam dalam diri seseorang. Namun, alangkah lebih baik jika
sikap jujur ini dilatih sejak masih masa kanak-kanak agar terbiasa saat beranjak
dewasa.
Secara umum, jujur adalah sebuah sifat yang membutuhkan kesesuaian antara
perkataan yang diucapkan serta perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Itu
artinya, seseorang kemudian dapat dikatakan jujur jika ia mengucapkan sesuatu
yang sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi dan disertai dengan tindakan yang
seharusnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jujur adalah lurus hati atau
tidak berbohong. Selain itu, menurut KBBI, jujur bisa juga dikatakan sebagai
suatu perilaku tidak curang atau mengikuti aturan yang berlaku. Oleh sebab itu,
sikap jujur ini selalu identik dengan sikap baik.
Sifat jujur adalah sifat yang sangat disukai oleh semua orang, bajkan Nabi
Muhammad SAW sendiri menekankan agar selalu bersikap jujur kepada siapapun.
1. Jujur dalam niat atau berkehendak.
Tiada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain
dorongan karena Allah SWT.
2. Jujur dalam perkataan (lisan).
Setiap orang harus dapat memelihara perkataannya, ia tidak berkata-kata
kecuali dengan jujur.
3. Jujur dalam perbuatan.
Beramal dengan sungguh sehingga perbuatan zahirnya tidak menunjukjan
sesuatu yang ada dalam batinnya dan menjadi tabiat bagi dirinya.
Itulah tiga kelompok sifat jujut.
Ingat bahwa kejujuran merupakan fondasi atas tegaknya suatu nilai-nilai
kebenaran karena jujur identik dengan kebenaran.

4
Semua orang tahu apa arti jujur, namun tak banyak orang yang bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat menjalankan ujian.
Ingin mendapatkan nilai terbaik merupakan salah satu pemicu mengapa banyak
orang memutuskan untuk bertindak tidak jujur. Padahal, apalah arti sebuah nilai
jika dalam proses mendapatkannya tidak disertai dengan cara yang halal.
Mencontek seperti sudah menjadi budaya yang berkembang di dunia
pendidikan. Meskipun dampaknya negatif, namun tetap saja sulit untuk
dihilangkan karena sudah mengakar kuat di dalam diri para pelajar. Namun, tak
perlu khawatir karena perbuatan yang tidak terpuji tersebut bisa diminimalisir
setelah kamu menyimak informasi mengenai manfaat berbuat jujur saat ujian
berikut ini.
1. Dipercaya oleh orang lain
Manfaat terbesar dari berbuat jujur adalah dapat dipercaya oleh orang lain dan
membangun kepercayaan dari orang lain merupakan hal yang sulit. Membiasakan
berbuat jujur akan menghindarkan kita dari segala macam fitnah sehingga hidup
akan terasa lebih tentram. Berbuat jujur saat ujian juga sangat bermanfaat untuk
diri kita karena tidak sulit untuk membangun pertemanan dengan orang lain.
2. Meningkatkan Percaya diri
Berbuat jujur ketika ujian akan membuat kepercayaan diri menjadi meningkat
karena kita bisa mengukur sejauh mana kita menguasai materi yang telah
diajarkan oleh guru. Membiasakan berperilaku jujur juga tidak akan menimbulkan
dampak negatif karena kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan
kedepannya. Kepercayaan dirimu akan semakin meningkat jika perilaku jujur
terus tertanam di dalam jiwa dan raga.
3. Disayang Allah dan orang disekitarmu
Jujur merupakan perilaku yang terpuji sehingga Allah sangat menyukai orang-
orang yang bertindak jujur. Tak hanya Allah saja, orang-orang yang ada di
sekitarmu juga akan ikut senang. Dengan begitu, Allah akan memudahkan segala
urusan dan setiap langkahmu. Kamu pun tak perlu khawatir ketika sedang
mengalami kesusahan karena Allah akan mengirim orang-orang terbaik untuk
membantumu. Bagaimana, masih ingin berbuat tidak jujur saat ujian?
4. Merasa bahagia

5
Tak dapat dipungkiri jika kamu berbuat jujur ketika ujian, maka kamu tidak
akan diselimuti rasa takut ataupun khawatir karena yang kamu lakukan sudah
benar. Kebahagiaan yang kamu dapat akan bertahan lama tatkala kamu sudah
berusaha mengerjakan ujian dengan jujur dan hasil yang didapatkan sangat
memuaskan. Orang yang berperilaku jujur hidupnya akan terasa tenang dan
tentram sehingga dapat menjalani hidupnya dengan baik.

1) TUHAN adalah terangku. Para pengikut Daud memanggilnya sebagai pelita


Israel(2 Sam. 21:17, tl). Dan dia memang terang yang bersinar menyala-nyala.
Akan tetapi, dia mengakui bahwa dia bersinar layaknya bulan, dengan cahaya
pinjaman. Terang yang disinari Allah ke atas Daud terpantul ke atas orang-
orangnya: TUHAN adalah terangku. Allah adalah terang bagi umat-Nya,
untuk menunjukkan mereka jalan saat mereka merasa ragu, untuk
menghiburkan dan menyukakan hati mereka saat mereka berduka. Di dalam
terang-Nyalah mereka kini berjalan maju, dan di dalam terang-Nya juga
mereka berharap untuk melihat cahaya yang abadi.
2) “Dia adalah keselamatanku, di dalam Dia Aku aman dan oleh Dia aku akan
diselamatkan.”
3) “Dia adalah benteng hidupku, bukan saja pelindung hidupku yang selalu
terancam, bukan saja telah menjaga aku dari usaha pembunuhan, melainkan
juga kekuatan bagi hidupku yang rapuh dan lemah. Ia menopangku sehingga
aku tidak menjadi lesu, tenggelam, dan merana.” Allah, yang merupakan
terang bagi orang percaya, adalah benteng hidupnya. Bukan saja oleh Dia,
tetapi di dalam Dia orang percaya hidup dan bergerak. Jadi, marilah kita
menguatkan diri kita di dalam Allah saja.

C. Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus
umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung
akibatnya.

6
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga
merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk
bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks
sosial, individual ataupun teologis.
Demikian pula tanggung jawab manusia terhadap Tuhannya, manusia sadar
akan keyakinan dan ajaran-Nya. Oleh karena itu manusia harus menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar manusia dijauhkan dari perbuatan
keji dan munkar.
Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian.Orang
yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala
yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap
orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya. Selain itu juga orang
yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan
orang lain.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu
yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap
hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal
ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2
macam, yaitu:
1. Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawab diberlakukan kepada setiap orang. Contohnya
undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan
hukuman-hukuman.
2. Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang.
Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan
oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.

7
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena orang
tersebut dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan
oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab
akan menghadapi kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-
nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang
sehubungan dengan masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya
perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.
Orang yang bertanggung jawab itu akan mencoba untuk berbuat adil. Tetapi
adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap adil karena runtuhnya
nilai-nilai yang dipegangnya dan runtuhnya keimanan terhadap Tuhan. Orang
yang demikian tentu akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada
Tuhan. Karena hanya Tuhan lah yang bisa memberikan hukuman atau cobaan
kepada manusia agar manusia mau mempertanggung jawabkan atas segala
perbuatannya.

8
BAB IV
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Disiplin berasal dari bahasa latin discare yang berarti belajar, dari kata ini
timbul kata disipline yang berarti pengajaran atau pelatihan dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama
disiiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembang diri agar dapat berperilaku
tertib.
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang. Dalam
berbagai buku juga disebutkan bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan
perbuatan. Jujur ilah merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti
korupsi, karena tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan
dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan sosial. Contoh kejujuran secara
umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam menunaikan
tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum ataupun
sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab.Disebut demikian karena
manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk sosial, juga
merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk
bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks
sosial, individual ataupun teologis.

B.   Saran
Upaya yang mungkin bisa dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan seiswa
antaranya pertama guru disarankan untuk bersikap empatik, guru terampil
berkomunikasi yang efektif. Guru disarankan untuk menasihati siswa yang salah
sehingga membantu siswa untuk mengatasinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://dadalikapiuhan.blogspot.com/2016/05/makalah-kedisiplinan-siswa.html
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-jujur/
https://kejawenwetan.blogspot.com/2018/05/pembagian-sifat-jujur-menurut-
imam-al.html
https://unnes.ac.id/feb/ini-dia-4-manfaat-berbuat-jujur-saat-ujian-sudah-tahukah-
kamu/#:~:text=Manfaat%20terbesar%20dari%20berbuat%20jujur,hidup%20akan
%20terasa%20lebih%20tentram.
https://www.anekamakalah.com/2013/12/makalah-tanggung-jawab-manusia.html

10

Anda mungkin juga menyukai