Dosen Pembimbing
Drg Tuti Alawiyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 4 (A)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, semoga makalah
ini bisa berguna dan menjadi salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dalam mencari
informasi yang akan digunakan pembaca. Adapun tema dari makalah ini adalah “Metode
Belajar Tutor dan Seven Jump ”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen mata
kuliah Metode Belajar yang telah memberi tugas terhadap kami, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala bentuk saran, masukan bahkan kritik yang membangun dari teman
maupun dosen, demi makalah yang mendekati sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
PBL adalah suatu metode pembelajaran di mana peserta didik sejak awal
dihadapkan pada suatu masalah, baik isi proses pembelajaran sangat ditekankan
dalam PBL. Small Group Discussion (SGD) adalah diskusi kelompok kecil (tutorial)
yang merupakan inti dari PBL. Kehidupan PBL bertumpu pada proses tutorial. Ada
tahapan-tahapan untuk melakukan diskusi, ada 7 langkah mulai dari fokus kasus
sampai pemecahan masalah yang biasa disebut seven jumps (Achmadi,dkk.2010).
Mahasiswa harus memahami apa yang dimaksud dengan seven jumps, manfaat
dan langkah-langkahnya serta bagaimana mensukseskannya agar dapat berjalan
dengan baik. Dalam tutorial mahasiswa harus memiliki kecakapan tertentu yaitu
kerjasama dalam kelompok, kerjasama antar mahasiswa diluar diskusi kelompok,
memimpin kelompok, mendengarkan pendapat anggota kelompok yang lain mencatat
hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat atau pandangan teman, bersikap
kritis terhadap literatur, belajar mandiri, mampu menggunakan sumber belajar secara
aktif dan keterampilan presentasi (Harsono, 2006).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khan (2015) ” The faculty needed
hands-on PBL training for its successful application and the students required
training to get maximum benefit from the PBL curriculum” yaitu suatu fakultas yang
menerapkan PBL membutuhkan suatu pelatihan untuk keberhasilan penerapan
tersebut dan mahasiswa juga membutuhkan pengetahuan agar mereka mendapatkan
manfaat dari penerapan kurikulum PBL.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Feedback
2.3 Persepsi
Persepsi pada hakekatnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungannya, baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (Thoha, 1999. cit.
Azwar, 2000). Sedangkan menurut (Robbins, 1999 cit. Arifin, 2000), persepsi adalah
suatu proses mana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indra
mereka untuk memberikan makna terhadap lingkungannya.
Menurut Zulharman (2007), PBL adalah suatu proses pembelajaran yang titik
awalnya berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dari masalah tersebut
mahasiswa dirangsang untuk mempelajarinya berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari
prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Sementara
menurut Wood (2003), PBL merupakan suatu proses pembelajaran yang tidak hanya
berfokus pada pemecahan masalah tetapi juga menggunakan permasalahan tersebut
untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan.
Ada dua jenis pelaksanaan PBL, yaitu hybrid PBL (hPBL) dan PBL
curriculum (PBLc). Menurut Harsono (2004) kurikulum pada hPBL, materi yang
akan diberikan kepada mahasiswa merupakan sebagian kecil dari kurikulum
konvensional yang ada. Secara operasional (hPBL) menggunakan strategi SPICES
(student centered, problem-based learning, community oriented, early clinical
exposure, self-directed learning) dengan tetap memperhatikan adanya pengulangan
materi yang bersifat spiral atau helix. Model kurikulum seperti ini tidak menggangu
kurikulum konvensional yang ada (Harsono, 2004).
Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Yunia Hastami dan Siti Munawaroh
pada tahun 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode Seven Jumps dalam pembelajaran
tutorial pada mata kuliah asuhan kebidanan kehamilan di Prodi D-III Kebidanan
Bukittinggi Poltekkes Kemenkes Padang.
Selain itu, terdapat juga penelitian lain yang dilakukan oleh Sri Wahyuni pada
tahun 2019 di Universitas Negeri Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penerapan metode Seven Jumps terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas IV SDN 01 Lubuk Begalung. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan metode Seven Jumps dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS kelas IV SDN 01 Lubuk Begalung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran