Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Manajemen Biaya
Disusun guna memenuhi tugas makalah mata kuliah
Manajemen Biaya

Dosen Pengampu : Afif Arrosyid, M.E

DISUSUN OLEH :

JOKOWI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM AN NUR
LAMPUNG
2023

KATA PENGANTAR
i
Makalah ini diperuntukan bagi dosen, mahasiswa dan siapa saja yang berminat melakukan
peneltiian sebagai bahan perkuliahan dengan penyajian yang lebih pratis, dimulai dengan uraian,
penjelasan, contoh-contoh dan latihan-latihan. Makalah ini bisa dipelajari dalam waktu yang relatif
singkat, karena bahan disajikan sedemikian rupa.
Dengan makalah ini pembaca bisa membedakan mana penelitian kuantitatif dan mana
penelitian kualitatif, penelitian konvensional dan penelitian tindakan. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi siapa saja yang berminat untuk menadakan riset dalam rangka mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Tiada gading yang tak retak”, makalah ini masih perlu terus disempurnakan.

Lampung, 8 Agustus 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Biaya..............................................................................................3
B. Manfaat Manajemen Biaya.................................................................................................3
C. Empat Fungsi Manajemen....................................................................................................4
D. Manajemen Stratejik dan Manajemen Biaya Stratejik........................................................4
E. Jenis-jenis Organisasi..........................................................................................................5
F. Objek Biaya Dan Pemicu Biaya (Cost Driver)...................................................................6
G. Lingkungan Bisnis Kontemporer.........................................................................................6
H. Teknik Manajemen Kontemporer........................................................................................8
I. Lingkungan Profesional Pada Manajemen Biaya 1. Organisasi Profesional.................11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebuah perusahaan perusahaan tidak akan cukup dengan laporan manajemen yang fokus
pada jangka pendek saja. Oleh karena itu perlu mengetahui bagaimana cara membuat perusahaan
mempunyai keunggulan kompetitif, maka dalam pembahasan manajemen biaya ini ditekankan
aspek strategi manajemen. Setiap perusahaan yang ingin maju selalu mempunyai strategi yang
unik, karena strategi ini mengungkapkan factor keberhasilan yang kritis yang harus dicapai
perusahaan. Factor-faktor keberhasilan tersebut meliputi ukuran-ukuran yang bersifat keuangan
seperti laba dan non keuangan seperti pengembangan produk baru, kualitas produk, dan
kepuasan pelanggan. Hanya melalui keberhasilan factor sukses inilah perusahaan akan dapat
mempertahankan keunggulan komptitif stratejiknya. Peran manajemen biaya adalah
mengidentifikasi ,mengukur, mengumpulkan, menganalisis, dan, melaporkan iformasi
kehandalan fakto-faktor kritis yang dibutuhkan oleh manajer untuk mengembangkan strategi-
strategi keberhasilan .
Mengingat begitu pentingnya sebuah strategi dalam perusahaan maka dalam mata kuliah
manajemen biaya ini penulis membahas permasalahan bagaimana membuat perusahaan memiliki
keunggulan yang kompetitif dan mengembangkan perusahaan untuk lebih maju. Untuk itu tujuan
pembahasan ini adalah agar penulis dan pembaca mengetahui bagaimana mengelola perusahaan
untuk meraih puncak kesuksesan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang perlu dibahas dari
penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan penggunaan manajemen biaya pada setiap fungsi manajemen dan dalam
berbagai jenis organisasi, dengan tekanan pada fungsi manajemen stratejik?
2. Seperti apa konsep objek biaya dan “cost driver”?
3. Bagaimana pengaruh manajemen biaya terhadap lingkungan bisnis kontenporer?
4. Bagaimana lingkungan profesional akuntan manajemen, yang meliputi organisasi profesi,
sertifikasi profesi, dan etika profesi?
5. Seperti apa prinsip-prinsip dan peraturan etika profesi dan bagaimana penerapan prinsip dan
peraturan tersebut?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan penggunaan penggunaan manajemen biaya pada setiap fungsi manajemen dan
dalam berbagai jenis organisasi, dengan tekanan pada fungsi manajemen stratejik.
2. Menerangkan konsep objek biaya dan “cost driver”.
3. Membahas pengaruh manajemen biaya terhadap lingkungan bisnis kontenporer.
4. Menjelaskan lingkungan profesional akuntan manajemen, yang meliputi organisasi profesi,
sertifikasi profesi, dan etika profesi.
5. Mnjelaskan prinsip-prinsip dan peraturan etika profesi dan bagaimana penerapan prinsip dan
peraturan tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Biaya
Manajemen Biaya adalah sistem yang di desain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, dan
pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang
diperlukan oleh organisasi. Ada beberapa penerapan manajemen dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu :
1. Manajemen sebagai ilmu
Suatu bidang ilmu pengetahuan/sains yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini bermanfaat bagi kemanusiaan.
2. Manajemen sebagai seni
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang
minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi pimpinan
maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
3. Manajemen sebagai profesi
Manajemen sebagai profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian dan keterampilan sebagai kader, pemimpin atau menejer
pada suatu organisasi atau perusahaan tertentu.
4. Manajemen sebagai Proses
Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan perorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing-masing bidang tersebut digunakan ilmu
pengetahuan dan keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan.

B. Manfaat Manajemen Biaya


Informasi Manajemen Biaya merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola
secara efektif perusahaan atau organisasi non laba baik berupa informasi keuangan tentang biaya
dan pendapatan maupun informasi non keuangan yang relevan yaitu produktivitas, kualitas dan
faktor kunci sukses lainnya untuk perusahaan. Fokus utama informasi manajemen biaya adalah
kemanfaatan dan ketepatan waktu.
Informasi keuangan saja dapat mengakibatkan misleading karena informasi tersebut
cenderung berfokus pada jangka pendek. Untuk mencapai keberhasilan yang kompetitif
perusahaan perlu memfokuskan terutama pada factor-faktor yang mempunyai jangka waktu yang
lebih panjang, seperti kecanggihan produk atau pemanufakturan, kualitas produk dan loyalitas
pelanggan.

3
C. Empat Fungsi Manajemen
Akuntan manajemen mengembangkan informasi manajemen biaya bagi CFO dan para
manajer lainnya untuk digunakan dalam pengelolaan perusahaan, untuk membuat perusahaan
lebih kompetitif dan sukses. Informasi manajemen biaya disediakan untuk masing-masing fungsi
utama manajemen yaitu:
1. Manajemen Stratejik
merupakan pengembangan posisi kompetitf sehingga keunggulan kompetitif dapat
menyebabkan kesuksesan yang berkesinambungan. Strategi adalah seperangkat tujuan dan
rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan
kompetitif yang diharapkan. Manajemen stratejik (strategic manajemen) meliputi
pengindentifikasian dan pengimplementasian tujuan-tujuan dan rencana-rencana.

2. Perencanaan Dan Pengambilan Keputusan


Meliputi penganggaran dan perencanaan laba, pengelolaan arus kas dan keputusan-
keputusan lain yang berkaitan dengan operasi perusahaan, seperti misalnya kapan perusahaan
harus menyewa atau membeli fasilitas, kapan peralatan harus diperbaiki atau harus memulai
pengembangan produk baru.

3. Pengendalian Operasional
Berlangsung ketika para manajer menengah (misalnya manajer pabrik, manajer produk,
manajer regional) memonitor aktivitas para manajer operasional dan para karyawan (misalnya
supervisor produksi dan para kepala departemen). Sebaliknya, pengendalian manajemen
merupakan evaluasi terhadap para manajer tingkat menengah oleh para menajer diatasnya
(controller atau CFO).

4. Penyusunan Laporan Keuangan


Manajemen tunduk pada persyaratan pelaporan yang dikeluarkan industri sejenis,
kelompok profesional yang relevan. Informasi laporan keuangan juga mencakup tiga fungsi
manajemen lainnya, karena informasi ini seringkali merupakan bagian yang penting dari
perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen stratejik.

D. Manajemen Stratejik dan Manajemen Biaya Stratejik


Manajemen ini sangat penting untuk keberhasilan perusahaan, sehingga harus dibahas
dalam manajemen ini. Tekanan yang timbul dari adanya kompetisi global, inovasi teknologi dan
perubahan-perubahan dalam proses bisnis menyebabkan manajemen biaya ini menjadi lebih
penting dan dinamis dibandingkan sebelumnya. Para manajer harus berfikir secara kompetitif
dan untuk dapat melakukan hal tersebut mereka membutuhkan strategi. Mereka perlu berfikir
jangka panjang.
Tekanan stratejik juga membutuhkan pemikiran yang integratif/menyeluruh, sehingga
mampu mengindentifikasi dan memecahkan masalah dari sudut pandang yang bersifat lintas
fungsi (cross functional). Fungsi bisnis sering diidentifikasi sebagai pemasaran, produksi,
keuangan dan akuntasi/controllership. Fungsi tersebut bukan dipandang sebagai permasalahan,
seperti permasalah produksi, permasalahan pemasaran dan permasalahan akuntansi dan
4
keuangan, pendekatan yang menyeluruh/integratif menggabungkan keahlian dari semua fungsi
secara simultan dengan menggunakan tim yang bersifat lintas fungsi. Pendekatan yang integratif
diperlukan dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif. Perhatian perusahaan difokuskan
pada pemuasan kebutuhan pelanggan, dan semua sumber daya perusahaan, dari semua fungsi,
diarahkan untuk tujuan tersebut.

E. Jenis-jenis Organisasi
Informasi manajemen biaya bermanfaat dalam berbagai jenis organisasi perusahaan bisnis,
unit pemerintah, dan organisasi non laba. Perusahaan bisnis biasanya dikategorikan berdasarkan
industri, kategori utama adalah perdagangan, manufaktur dan jasa. Organisasi pemerintah dan
organisasi non profit menyediakan jasa, seperti dalam perusahaan-perusahaan dalam industri
jasa. Meskipun demikian, dalam jenis organisasi ini seringkali tidak ada hubungan langsung
antara jumlah uang yang dibayarkan dengan jasa yang diberikan. Bahkan bentuk jasa yang
disediakan dan pelanggan yang menerima jasa tersebut ditentukan oleh pemerintah atau
organisasi sosial. Sumber daya disediakan oleh pemerintah dan atau sumbangan.
Jasa yang disediakan oleh organisasi-organisasi ini sering disebut sebagai barang publik
untuk menunjukkan bahwa tidak ada pasar khusus untuk jasa tersebut. Ada sejumlah
karakteristik khusus untuk barang publik ini, Informasi manajemen biaya digunakan untuk
menentukan harga untuk mengubah produk atau jasa dalam rangka meningkatkan profitabilitas,
untuk memperbarui fasilitas produksi pada saat yang tepat, dan untuk menentukan metode
pemasaran atau saluran distribusi yang baru. Sebagai contoh perusahaan manufaktur seperti
Hewlett-Packard mempelajari implikasi biaya dari berbagai pilihan desain untuk setiap produk.
Studi desain meliputi analisis biaya produksi yang diproyeksikan sekaligus biaya yang
dikeluarkan setelah produk tersebut selesai, yang meliputi biaya pelayanan dan biaya jaminan.
Biaya jasa dan garansi seringkai disebut dengan biaya hilir (akhir) karena terjadi setelah proses
produksi. Dengan menganalisis baik biaya produksi maupun biaya hilir, Hewlett-Packard dapat
menemukan apakah peningkatan produk dapat menyebabkan penyimpangan biaya produksi dan
biaya hilir dari yang diharapkan dalam customer value dan pendapatan.
Pemakai informasi manajemen biaya, adalah perusahaan di semua jenis organisasi, baik
yang besar maupun kecil. Tingkat kehandalan perusaaan dalam hal manajemen biaya tergantung
pada bentuk strategi kompetitifnya. Peran manajemen biaya disini adalah untuk mendukung
strategi deferensiasi melalui manajemen biaya terhadap pengeluaran-pengeluran untuk reset dan
pengembangan serta pemasaran, yang harus dipandang sama pentingnya dengan pengeluaran-
pengeluaran untuk produksi. Pada saat-saat yang lalu beberapa unit pemerintahan dan organisasi
non profit cenderung memfokuskan pertanggungjawaban dengan cara menghabiskan biaya yang
sudah disetujui dan tidak memikirkan bagaimana mengeluarkan biaya secara efektif dan
efisiensi. Meskipun demikian sekarang ini terjadi pengembangan, yaitu jenis-jenis organisasi ini
menggunakan menajemen biaya untuk memanfaatkan sumber daya keuangan secara efektif dan
efisien. Khususnya untuk organisasi yang tidak berorientasi pada laba, merupakan hal yang
sangat penting untuk dapat memprediksi akibat dari adanya pemotongan anggaran atau adanya
peningkata jasa dari level yang direncanakan. Informasi manajemen biaya biasanya memberikan
jasa sebagai langkah awal dalam menilai dampak perubahan level pendanaan.

5
F. Objek Biaya Dan Pemicu Biaya (Cost Driver)
Objek biaya merupakan sesuatu atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan. Empat jenis
objek biaya adalah :
1.Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan.
2.Jasa.
3.Departemen (departemen teknik, departemen sumber daya manusia).
4.Proyek, seperti proyek penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa komunitas.
Pada umumnya, objek biaya merupakan biaya fokus analisis profitabilitas-produk mana
dan jasa mana yang lebih menguntungkan. Untuk organisasi yang tidak berorientasi pada laba,
Jumlah total biaya untuk suatu objek biaya dipengaruhi oleh cost driver. Cost driver merupakan
faktor-faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya total untuk suatu objek
biaya. Sebagai contoh, Biaya listrik dalam pabrik (objek biaya) dipengaruhi oleh jumlah jam
mesin; jadi jumlah jam mesin merupakan ‘cost driver’ untuk biaya listrik. “Cost driver’ umum
lainnya adalah jumlah produk yang dihasilkan, jumlah mesin yang di ‘set up’ jumlah perubahan
desain yang dilakukan untu membuat suatu produk, serta jumlah promosi pemasaran dan saluran
distribusi. Identifikasi dan analisis ‘cost driver’ merupakan langkah penting dalam analisis
stratejik dan manajemen biaya pada suatu perusahaan. Identifikasi dan analisis cost driver
tersebut merupakan dasar dalam penentuan biaya dan objek biaya secara akurat dan untuk
pengendalian biaya objek biaya tersebut.

G. Lingkungan Bisnis Kontemporer


Banyak perubahan dalam lingkungan bisnis pada tahun-tahun belakangan ini yang
menyebabkan adanya modifikasi ynag signifikan dalam praktik-praktik manajemen biaya.
Perubahan-perubahan utama tersebut adalah
1. Meningkatnya persaingan lingkungan bisnis global
Mempunyai arti bahwa kebutuhan perusahaan terhadap informasi manajemen biaya
semakin meningkat supaya mampu bersaing. Perusahaan membutuhkan informasi keuangan dan
non keuangan tentang bagaimana melakukan bisnis dan bagaiman cara bersaing secara efektif di
negara lain.
2. Teknologi Informasi dan Pemanukfakturan
Supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat,
perusahaan di seluruh dunia mengadopsi teknologi informasi dan pemanukfakturan yang baru.
Hal ini meliputi metode persediaan tepat waktu (just in time inventory) untuk mengurangi biaya
dan pemborosan yang disebabkan karena perusahaan mempertahankan bahan baku dan produk
yang belum selesai dalam jumah yang besar. Hal penting alian yang barkaitan dengan perubahan
proses pemanufakturan adalah perbaikan sedikit demi sedikit biaya fasilitas relatif terhadap
bahan dan tenaga kerja langsung. Sehingga biaya untuk mempertahankan kapasitas produksi
relatif meningkat terhadap biaya bahan dan tenaga kerja langsung. Berkaitan dengan perubahan,
perubahan juga dilakukan dalam hal perbaikan terhadap biaya produksi, perbaikan terhadap
biaya produksi dilakukan dengan apa yang disebut biaya siklus produk, yang meliputi biaya
pengembangan, biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya pelayanan. Biaya hulu, yaitu biaya
desain dan pengembangan hubungan dengan pemasok menjadi sangat penting. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya kesasaran bahwa keputusan desain secara signifikan

6
mempengaruhi semua biaya yang terjadi pada tahap berikutnya, yaitu produksi , penjualan dan
pelayanan.

3. Fokus pada Pelanggan


Perubahan kunci dalam lingkuangan bisnis adalah meningkatnya harapan pelanggan
(customer expectation) terhadap fungsionalitas dan kualitas produk. Akibatnya siklus hidup
produk (product life cycle) menjadi lebih pendek, sehingga perusahaan berusaha untuk
menambah model baru dan produk baru secepat mungkin, oleh karena itu, meningkatkan
intensitas persaingan secara keseluruhan. Nilai produksi untuk pelanggan mengubah orientasi
manajer dari produksi baiya rendah dan kuantitas besar ke arah kualitas, pelayanan, ketepatan
waktu penyerahan dan kemamapuan untuk merespon pada harapan pelanggan terhadap model
yang spesifik. Faktor keberhasilan kritis (the critical success factors) sekarang ini berorentasi
pada pelanggan. Praktik-praktik manajemen biaya juga berubah; laporan manajemen biaya
sekarang ini memasukkan pula ukuran tentang preferensi pelanggan dan kepuasan pelanggan.
4. Organisasi Manajemen
Organisasi manajemen telah berubah dalam merespon perubahan pemasaran dan produksi,
karena fokusnya adalah kepuasan pelanggan dan customer value, maka tekanannya telah berubah
dari ukuran kinerja yang bersifat keuangan dan berbasis laba menjadi ukuran kinerja yang
berorientasi pada pelanggan, bersifat non keuangan seperti kualitas, ketepatan pengiriman dan
pelayanan. Demikian pula jenis organisasi yang bersifat hirarki telah diubah menjadi bentuk
yang lebih fleksibel yang mendorong terjadinya kerja tim dan koordinasi diantara fungsi-fungsi
bisnis. Dalam menanggapi perubahan-perubahan ini, praktik-praktik manajemen biaya juga akan
berubah dengan memasukkan laporan yang berguna bagi tim manajer yang bersifat lintas
fungsi. Disamping perubahan-perubahan yang ada pada lingkungan bisnis, perubahan signifikan
juga terjadi pada perubahan lingkungan sosial, politik dan budaya yang mempengaruhi
bisnis. Konsekuensi dari adanya lingkungan yang baru adalah meningkatkan kebutuhan
perusahaan untuk lebih fleksibel dan adatif dan untuk memberikan pertanggungjawaban yang
lebih besar kepada para karyawan yang lebih ahli. Selanjutnya perubahan-perubahan cenderung
memfokuskan perusahaan pada faktor-faktor di luar produksi, yaitu pelanggan utama dan
masyarakat global. Meskipun manajemen biaya tetap memasukkan ukuran-ukuran kinerja
keuangan sebagai dasar evaluasi yang penting terhadap keberhasilan perusahaan jangka pendek
maupun jangka penjang, ukuran kinerja tambahan tentang pengaurh perusahaan terhadap
lingkungan dan tanggapan perusahaan terhadap perubahan-perubahan lingkungannya yang ada
juga dimasukkan dalam manajemen biaya. Faktor lingkungan merupakan faktor yang penting
dalam menilai potensi keberhasilan perusahaan.
Seperti yang dilihat oleh filosof Yunani, bahwa individu yang sukses, seperti perusahaan
yang sukses, adalah seseorang yang berpikir secara stratejik. Perusahaan yang kompetitif
menggabungkan dan mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis
kontemporer ke dalam perencanaan dan praktik-praktik bisnis. Perubahan yang kompetitif adalah
perusahan terdorong oleh pelanggan, menggunakan teknologi informasi yang canggih jika
sesuai, mengantisipasi dampak perubahan yang ada dalam persyaratan pihak berwenang dan
selera pelanggan, dan mengenali lingkungan sosial, politik dan budaya perusahaan. Tahap-tahap
pengembangan sistem manajemen biaya yang dibuat oleh Robert Kaplan yaitu ;
 Tahap 1 : sistem manajemen biaya merupakan sistem pelaporan transaksi dasar.

7
 Tahap 2 : sistem manajemen biaya berfokus apda pelaporan keuangn untuk pihak luar.
Tujuannya adalah membuat laporan keuangan yang handal, karena itu kemanfaatan manajemen
biaya masihterbatas.
 Tahap 3 :sistem manajemen biaya menelusuri data operasional kunci dan mengembangkannya
menjadi informasi biaya yang lebih akurat dan relevan untuk pengambilan keputusan. Pada tahap
ini informasi manajemen biaya sudah dikembangkan.
 Tahap 4 :secara stratejik informasi manajeman biaya yang relevan merupakan bagian integral
dari system Dua tahap yang pertama dari pengambangn sistem biaya berfokus pada peran
akuntan manajemen dalam hal pelaporan dan pengukuran, sementara pada tahap ketiga sudah
bergeser ke arah pengendalian operasional. Pada tahap keempat, merupakan tujuan utama, yaitu
akuntan manajemen dipandang sebagai bagian integral dari manajemen, bukan sebagai pelapor
tetapi sebagai partner bisnis secara penuh, dengan keahliannya dalam mengindentifikasi,
meringkas, dan melaporkan faktor-faktor kritis yang dibutuhkan untuk keberhasilan perusahaan.
Faktor sukses yang kritis/penting (critical success factors/CSFs) mengukur semua aspek kinerja
perusahaan yang penting untuk memperleh keunggulan kompetitif, yang merupakan kunci
keberhasilan perusahaan. Dari berbagai faktor keberhasilan tersebut, banyak faktor yang bersifat
keuangan, tetapi banyak pula yang merupakan informasi operasional yang bersifat nonkeuangan.
Faktor khusus untuk perusahaan tertentu tergantung pada sifat persaingan yang dihadapi oleh
perusahaan.

H. Teknik Manajemen Kontemporer


Pada umumnya, para manajer menggunakan strategi berikut ini untuk
mengimplementasikan strategi perusahaan dan dapat membantu pencapaian keberhasilan pada
factor keberhasilan yang kritis /penting dengan menggunakan beberapa teknik dibawah ini:
1. Benchmarking
Merupakan proses dimana perusahaan mengidentifikasikan faktor keberhasilan kritis
(critical success factors), mempelajari tentang praktik-praktik terbaik yang pernah dilakukan oleh
perusahan lain (atau unit lain di dalam perushaan) dan kemudian mengimplementasikan
perbaikan-perbaikan dalam proses perusahaan untuk mencapai tujuan.

2. Manajemen Kualitas Total


Merupakan teknik di mana manjemen mengembangkan kebijakan-kebijakan dan praktik-
praktik untuk meyakinkan bahwa produk dan jasa perusahaan memenuhi harapan pelanggan.
Pendekatan ini meliputi peningkatan fungsionalitas produk (functionality), kehandalan
(realibility), ketahanan (durability) dan kemudhan produk untuk diperbaiki (servicebility). Hal
penting yang perlu diperhatikan adalah menyadari bahwa kualitas dalam konsep TQM
merupakan konsep yang luas, lebih luas dibandingkan dengan kualitas menurut konsep yang
luas, leibh luas dibandingkan dengan kualitas menurut konsep konvensional, yang hanya
dianggap sebagai ukuran kehandalan (reliability). Manajemen biaya digunakan untuk
menganalisis konsekuensi biaya dari berbagai pilihan desain untuk TQM dan untuk mengukur
dan melaporkan berbagai aspek kualitas, termasuk di dalamnya misalnya kegagalan produksi dan

8
cacat produksi, pemborosan bahan dan tenaga kerja, jumlah permintaan untuk perbaikan dan
sifat keluhan dari pelanggan, biaya jaminan dan pengembalian produk. Continous Improvement
(dalam bahasa jepang disebut kaizen)
Merupakan teknik manajemen dimana para manajer dan pekerja setuju terhadap program
‘continous improvment’ dalam hal kualitas dan faktor keberhasilan kritis.
Activity Based Costing dan Activity Based Management. Activity based costing (ABC)
digunakan untk meningkatkan akurasi analisis biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya
ke objek biaya. ABC digunakan untuk berbagai objek biaya yang berbeda-beda, yaitu produk
secara individu, kelompok produk yang saling berhubungan dan pelangan secara individual.
Activity based management (ABM) menggunakan analisis aktivitas untuk meningkatkan
pengendalian operasional dan pengembalian manajemen. Meskipun pada beberapa waktu yang
lalau ABC dan ABM telah diterapkan, tetapi baru pada akhir-akhir ini ABC dan ABM
diterapkan secara luas. Teknik ini terutama bermanfaat jika operasi perusahaan bersifat kompleks
dengan jenis produk banyak dan proses pemanukfakturan atau tahap-tahap dalam penyediaan
jasa banyak / komplek.

3. Reengineering
Merupakan proses untuk mencipatkaan keunggulan kmpetitif di mana perusahaan
mengorganisasikan kembali fungsi organisasi dan manajemennya, seringkali juga menghasilkan
pesanan/pekerjaan yang sudah dimodifikasi, digabungkan atau dihilangkan. Reengineering
didefinisikan sebagai pemikiran ulang dan perancangan kembali proses bisnis untuk mencapai
perbaikan besar-besaran dalam hal ukuran kinerja yang kritis dan kontemporer, seprti biaya,
kualitas, jasa dan kecepatan.

4. The Theory of Constraint


Merupakan teknik stratejik untuk membantu perusahaan secara efektif meningkatkan
faktor keberhasilan kritis yang sangat penting – waktu siklus, yaitu lamanya bahan diubah
menjadi produk selesai / produk jadi. Konsep kunci dalam TOC adalah thoughtput, kemampuan
perusahan untuk menghasilkan kas melalui penjualan atau sama dengan penjualan dikurangi
bahan yang dibutuhkan dalam produk yang terjual. Dalam pasar global yang kompetitif,
kemampuan untuk mempunyai thougput lebih cepat merupakan fator sukses kritis. Banyak
manajer mengungkapkan bahwa fokus pada kecepatan dalam pendekatan TOC merupakan hal
yang sangat penting. Mereka menilai bahwa kecepatan terpenting yang perlu diperhatikan adalah
kecepatan untuk pengembangan produk, pengiriman produk dan proses
pemanufakturan/produksi. Pesaing global mendapati bahwa harapan pelanggan terhadap
kecepatan pengembangan produk dan ketepatan waktu pengiriman semakin tinggi. Banyak
perusahan yang pesanannnya dilkakukan melalui surat, termasuk penjual produk-produk
komputer, pakaian dan barang-barang konsumsi lainnya menganggap membuktikan bahwa janji

9
tentang pengiriman yang tepat waktu kadang-kadang merupakan satu-satunya cara untuk
menjual produk.

5. Mass customization
Proses pemasaran dan produksi yang dirancang untuk dapat menangani peningkatan
variasi yang timbul dari jenis bisnis seperti ini. Desain ulang ini meliputi produksi produk dalam
jumlah yang besar tetapi sedikit proses dan terutama merancang fungsi pemasaran dan distribusi.
Mass customization dapat menjadi cara yang efektif bagi perusahan untuk bersaing dalam
industri di mana harapan pelanggan terhadap harga dan kualitas yang pantas bisa dipenuhi oleh
perusahaan-perusahaan manufaktur yang sudah ada, dan perusahaan harus membedakan diri
dengan cara menyediakan jasa yang sama secara lebih cepat. Pertumbuhan mass customization,
dapat mengindikasikan pula pada peningkatan perhatian untuk memuaskan pelanggan.

6. Target Costing
Merupakan alat yang secara langsung muncul dari adanya persaingan pasar yang ketata
dalam banyak industri. Target costing menentukan biaya yang diharapkan untuk suatu produk
berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga produk tersebut akan dapat memperoleh laba yang
diharapkan. Jadi biaya ditentukan oleh harga. Perusahaan yang menggunakan target costing
harus sering mengadopsi ukuran-ukuran penurunan biaya yang ketat atau merancang ulang
produk atau proses produksi supaya dapat memenuhi harga yang ditentukan pasar dan tetap
dapat memperoleh laba.
Target Cost = harga yang ditentukan pasar – laba yang diharapkan.

7. Life Cycle Costing


Merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengindentifikasikan dan memonitor
biaya produk selama siklus hidup produk.

8. Balanced Scorecard
Untuk menekankan pada pentingnya penggunaan informasi stratejik, baik yang bersifat
keuangan maupun nonkeuangan, sekarang ini sering kali akuntansi melaporkan kinerja
perusahaan berdasarkan faktor-faktor keberhasilan kritis dalam empat dimensi. Satu dimensi
merupakan dimensi keuangan, sedangkan tiga lainnya merupakan dimensinonkeuangan.

 Kinerja keuangan, mengukur profitabilitas dan market value diantar perusahaan-perusahaan lain,
sebagai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan pemilik dan pemegangsaham.

10
 Kepuasan pelanggan, mengukur kualitas, pelayanan dan rendahnya biaya dibandingkan dengan
peusahaan-perusahaan lainnya, sebagai indikator seberapa baik perusahaan
memuaskanpelanggan.
 Proses bisnis internal, mengukur efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memproduksi
produk.
 Inovasi dan pembelajaran, mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
memanfaatkan sumber daya manusia sehingga tujuan stratejik perusahaan dapat tercapai

Laporan akuntansi berdasarkan empat dimensi yang disebut dengan balance score, konsep dari
balance score merebut kekuatan yang luas, keuangan dan nonkeuangan, dari semua faktor yang
menyumbangkan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan stratejik. Balance scorecard
menyediakan basis analisis lebih lengkap dari pada hanya menggunakan data keuangan saja.
Oleh karena itu, penggunaan balaced score merupakan unsur kritis dari semua pendekatan yang
menjadikan perusahan bersaing kompetitif.

I. Lingkungan Profesional Pada Manajemen Biaya

1. Organisasi Profesional
Lingkungan profesional akuntan manajemen dipengaruhi oleh dua jenis organisasi-yaitu
seperangkat pedoman dan peraturan yang berhubnang dengan praktik-praktik akuntasi
manajemen, dan hal-hal lan yang dapat meningkatkan profesionalisme dan kompetensi.
Kelompok pertama, meliputi sejumlah lembaga-lembaga pemerintah federal, seperti internal
revenue service, yang menyusun pedoman penentuan harga pokok produk untuk tujuan
perpajakan, dan the federal trade commission, yang bertujuan untuk membantu pengembangan
praktik-praktik yang kompetitif dan melindungi terhadap perdagangan profesi, membatasi tarip
traktik profesi dan memberi persyaratan bahwa tarip harus ditentukan berdasarkan biaya, the
federal trade commission juga mensyaratkan adanya jalur pelaporan bisnis. Selanjutnya the
securities and exchange commission memberikan pedoman dan peraturan yang berkaitan dengan
pelaporan keuangan; hal ini secara langsung memberikan cara bagi akuntan manajemen untuk
menentukan biaya produk/harga pokok produk.
Kelompok organisasi lainnya yang mendukung pertumbuhan profesionalisme dalam
praktik-praktik akuntansi manajemen.The institute of management accountant merupakan
organisasi yang mengutamakan pada keperluan akuntan manajemen di Amerika Serikat.

2. Sertifikat Profesional
Ada tiga jenis sertifikat yang relevan untuk akuntan manajemen :

11
a. Certified Management Accountant (CMA) yang dikeluarkan oleh institute of Management
Accountants, yang dapat diperoleh jika lulus ujian kualifikasi dan memenuhi persyaratan tentang
latar belakang dan pengalaman secara memuaskan, ujian tersebut meliputi empat bidang
pengetahuan yang relevan dengan praktik akuntansi manajemen, yaitu (1) ilmu ekonomi,
keuangan dan manajemen; (2) akuntansi dan pelaporan keuangan; (3) analisis pelaporan dan
manajemen dan (4) sistem informasi dan analisis keputusan

b. Certified Financial Manager (CFM) yang merupakan program IMA. Program ini dimaksudkan
untuk memperluas pertanggungjawaban manajer keuangan, seperti misalny the chief financeal
officer (kepala bagian keuangan). Ujian untuk sertifikat ini meliputi topik-topik yang
berhubungan dengan manajemen keuangan perusahaan.

c. Certified Public Accountant (CPA) seperti pada CMA dan CFM, the CPA diperoleh jika lulus
ujian kualifikasi yang dipersipakan oleh CPA, dan memenuhi persayatan tentang latar belakang
tertentu, pendidikan dan pengalaman.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen dalam sebuah perusahaan sangatlah penting karena manajemen merupakan
nyawa setiap perusahaan hal ini terbukti dengan besarnya pengaruh strategi manajemen, semakin
baik strategi manajemenya maka semakin berkembang sebuah perusahaan dan sebaliknya.
Begitujuga dengan manajemen biaya sangat berperan pada perusahaan sebab berhubungan
dengan bagaimana mempertahankan perusahaan dengan menumbuhkan loyalitas pelanggan.
Dari uraian diatas dan pembahasan materi sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
manajemen biaya sangat penting perananya dalam perusahaan, organisasi, maupun pemerintahan
non laba baik berupa informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan maupun informasi non
keuangan yang relevan yaitu produktivitas, kualitas dan faktor kunci sukses lainnya untuk
perusahaan. Fokus utama informasi manajemen biaya adalah kemanfaatan dan ketepatan waktu.

13

Anda mungkin juga menyukai