RAUDATUL JANNAH
PUTRI SALSABILA
RAHMA
SATUAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN DI
MASYARAKAT
A. SATUAN PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
KURSUS
PELATIHAN
KELOMPOK BELAJAR
MAJELIS TAKLIM
PENDIDIKAN KEPEMUDAAN
PENDIDIKAN KEAKSARAAN
PENDIDIKAN KETERAMPILAN
PENDIDIKAN KESETARAAN
A. SATUAN PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
1. KURSUS
Kursus adalah satuan Pendidikan luar sekolah terdiri atas sekumpulan warga masyarakat
yang memberikan pengetahuan keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar.
Contoh: Kursus menjahit, kursus computer, kursus kecantikan.
2. PELATIHAN
Pelatihan adalah kegiatan atau melatih untuk memperoleh kemahiran atau kecakapan, pelatihan
berkaitan dengan pekerjaan. Contoh: pelatihan kepemimpinan, pelatihan tutor, dan pelatihan
metode pembelajaran.
3. KELOMPOK BELAJAR
Kelomok belajar adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan berencana melalui bekerja
dan belajar dalam bentuk kelompok untuk mencapai kelompok yang lebih baik. Contoh:
kelomok belajar paket A dan kelompok belajar usaha.
4. PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM)
PKBM adalah tempat belajar yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat dalam rangka
usaha untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga
masyarakat. Contoh: kejar paket A, kejar paket B, kelompok pemuda produktif.
5. MAJELIS TAKLIM
Majelis taklim adalah suatu Lembaga Pendidikan yang dibentuk atas pendekatan dari
kebutuhan masyarakat, dengan kegiatannya lebih berorientasi pada keagamaan, khususnya
agama islam. Contoh: penganjian rutin remaja.
6. SATUAN PENDIDIKAN YANG SEJENIS
Satuan Pendidikan yang sejenis adalah satuan yang tidak termasuk pada luar satuan yang
sudah dijelaskan terdahulu. Pesantren adalah Lembaga Pendidikan non formal yang
menyelenggarakan program Pendidikan keagamaan. Contoh: pesantren, sanggar seni.
B. PROGRAM PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
3. PENDIDIKAN KEPEMUDAAN
Pendidikan kepemudaan adalah progran pendidikan yang sasarannya khusus pemuda.
Setiap pendidikan harus mampu membantu peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan:
4. Merancang pola belajar dalam sejumlah pengalaman belajar untuk peserta didik
5. Melaksanakan kegiatan belajar dengan menggunakan metode, teknik, dan sasaran belajar yang tepat
6. Menilai kegiatan belajar serta mendiagnosis kembali kebutuhan belajar untuk kegiatan pembelajaran
selanjutnya.
ASUMSI-ASUMSI YANG DIJADIKAN LANDASAN DALAM TEORI
ANDRAGOGI
Orang dewasa mempunyai konsep diri
Orang dewasa memndang bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membuat suatu keputusan, dapat menghadapi segala risiko dari
keputusan yang diambil, serta dapat mengatur hidupnya secara mandiri.
Orang dewasa memiliki pengalaman situasi, pengalaman interaksi, dan pengalaman diri.
Kesiapan belajar orang dewasa seirama dengan keberadaan peran sosial yang ia tampilkan.
Orang dewasa berpartipasi dalam kegiatan pembelajaran karena ia sedang merespon hal-hal yang berhubungan dengan kehidupannya.
Androgogi berasal dari kata andr dan agogos. Dalam bahasa yunani, andr berarti orang dewasa,
sedangkan agogos berarti memimpin, dan membibing.
Knowles (1980) mendefinisikan andrago sebagai seni dan ilmu dalam peserta didik ( orang
dewasa) untuk belajar. Andrologi disebut dalam teknologi pelibatan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran penerapan model.
KEBERHASILAN PROSES PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA
Ditentukan :