ABSTRAK
Secara geografis Kabupaten Kubu Raya berada disisi barat daya Provinsi Kalimantan Barat atau berada pada posisi
00134’40,83” sampai dengan 1000’53,09” Lintang Selatan dan 109002’19,32” Bujur Timur sampai dengan
109058’32,16” Bujur Timur dengan luas wilayah 6.985,24 km2 (BPS Kubu Raya,2014) Kabupaten Kubu Raya
berpenduduk 543.325 jiwa,.Data dari Polresta Kota Pontianak diperoleh informasi bahwa dalam tiga tahun terakhir
terjadi peningkatan jumlah peristiwa kecelakaan.Diperlukan upaya untuk mengetahui daerah rawan kecelakaan (black
site), daerah titik rawan kecelakaan (black spot) dan mengurangi peristiwa kecelakaan. Langkah awal yang dilakukan
adalah dengan pencarian data sekunder di Polresta Kota Pontianak berupa data kecelakaan dari tahun 2009 s\d 2013
yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya.Dengan mencari angka kecelakaan untuk menghitung daerah rawan kecelakaan
dengan metode Z-score dan menentukan titik rawan kecelakaan dengan metode Cusum. Data primer diperoleh dengan
melakukan survey lapangan untuk menentukan titik rawan kecelakaan dari ruas yang teridentifikasi sebagai daerah
rawan kecelakaan. Dari hasil analisis daerah rawan kecelakaan (black site) diperoleh ruas-ruas jalan di Kabupaten Kubu
Raya yang merupakan daerah rawan kecelakaan yang berada di kuadran A, yaitu ruas jalan Trans Kalimantan nilai Z-
score 5,39, Arteri Supadio – Ir.Soekarno Hatta nilai Z-score 0,98, Adi Sucipto nilai Z-score 1,54 dan Raya Kakap nilai
Z-score 0,77. Perhitungan Cusum dilakukan untuk mengetahui lokasi rawan kecelakaan (black spot), pada perhitungan
black spot dengan pola acak data didapat black spot tertinggi di dapat pada ruas jalan Adi Sucipto sta 3 - sta 4 dengan
nilai black spot 3,32 dan pada perhitungan black spot dengan pola perbandingan data di dapat pada ruas jalan Adi
Sucipto sta 6 – 7 dan sta 13 - 14 dengan nilai black spot 13,749.
Saran dari penelitian ini adalah Pada hitungan cusum jika data tidak lengkap sebaik nya mengunakan metoda pola
perbandingan data dengan membandingkan data sebelumnya atau pun data yang lengkap agar hasil lebih akurat. dan
perlu di pasang pita rambu daerah rawan kecelakaan,pemasangan zona sekolah dan lampu warning light,perhatian pada
ruas jalan yang rusak serta kurang penerangan lampu jalan dan pemasangan rambu – rambu lalu lintas serta penyuluhan
dan sosialisasi kesekolah - sekolah dan dibentuk tim terpadu penanganan kecelakaan yang terdiri dari Kepolisian, Dinas
Perhubungan dan Rumah Sakit.
Kata kunci : Daerah rawan kecelakaan, Black Site, Black Spot,Kabupaten Kubu Raya.
2
(black spot) untuk mengurangi tingkat rawan 2. TINJAUAN PUSTAKA
kecelakaan di Adi Sucipto. 2.1. Analisa Perilaku Lalu lintas
3
merupakankecelakaan lalu lintas, namun 2.4. Pembobotan (Weighting)
digolongkan sebagai suatu tindakan kriminal Pembobotan yang digunakan dalam
baikpenganiayaan atau pembunuhan yang perhitungan ini mengacu pada standar
berencana. pembobotan dari hasil Transport Research
2.3. Jenis Dan Bentuk Kecelakaan Laboratory (1997), yaitu :
1. Kecelakaan Berdasarkan Korban MD : LB : LR = 3 : 2 : 1
KecelakaanMenurut pasal 93 dari Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Dimana :
Prasana dan Lalu Lintas Jalan, sebagai MD = Meninggal dunia
peraturan pelaksanaan dari Undang – Undang LB = Luka berat
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, LR = Luka ringan
mengklasifikasikan korban kecelakaan
sebagai berikut : Kemudian dilakukan pembobotan terhadap
a) Kecelakaan Luka Fatal/Meninggal tingkat kecelakaan dengan perbandingan:
Korban meninggal atau korban mati adalah JKM : JPK : JK = 12 : 3 : 1
korban yang dipastikanmati sebagai akibat
kecelakaan lalu lintas dalam waktu paling lama Dimana :
30 hari setelah kecelakaan tersebut. JKM = Jumlah Korban Manusia
b) Kecelakanaan Luka Berat JPK = Jumlah Pelaku Kecelakaan
Korban luka berat adalah korban yang karena JK = Jumlah Kecelakaan
luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus
dirawat dalam jangka waktu lebih dari 30 hari 2.5. Cusum (Cumulative Summary)
sejak terjadinya kecelakaan. Yang dimaksud Nilai cusum dapat dicari dengan rumus :
cacat tetap adalah apabila sesuatu anggota 1. Mencari nilai mean (W)
badan hilang atau tidak dapat digunakan sama ∑𝑋𝑖
𝑊=
sekali dan tidak dapat sembuh/pulih untuk 𝐿×𝑇
selama-lamanya.
Dimana :
c) Kecelakaan Luka Ringan
W = Nilai mean
Korban luka ringan adalah keadaan korban
Σ Xi = Jumlah kecelakaan
mengalami luka-luka yang tidak
L = Jumlah stasion
membahayakan jiwa dan/atau tidak
T = Waktu / periode
memerlukan pertolongan/perawatan lebih
2. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun
lanjut di Rumah Sakit.
Pertama (So )
4
𝑆0 = ( 𝑋1−W ) FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota
Dimana :
2.7. Kecepatan
𝑆0= Nilai cusum kecelakaan untuk tahun Kecepatan adalah perpindahan suatu benda
pertama dibagi selang waktunya.Kecepatan dirumuskan
𝑋1= Jumlah kecelakaan tiap tahun sebagai berikut ini:
W = Nilai mean 𝑠
𝑉=
𝑡
3. Mencari Nilai Cusum Kecelakaan Tahun
Selanjutnya ( 𝑆0) Dimana:
Dimana : Satuan m.
pertama
𝑋1= Jumlah kecelakaan 2.8. Kecepatan Arus Bebas Luar Kota.
2.6. Analisa Tingkat Kinerja Jalan Akses FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan
5
Penelitian Dan Penentuan Stasioning ( STA ), pejalan kaki sebanyak 9 orang, truck sebanyak
tinjauan pustaka, pengumpulan data sekunder 15 kendaraan, pengendara sepeda sebanyak 1
serta data primer, pengolahan dan analisis data, buah dan bus sebanyak 3 kendaraan di lihat
simpulan dan saran. Pengumpulan data sekunder pada gambar 2.
meliputi: data kecelakaan lalu lintas diperoleh dari
300
180
0
Jumlah Korban Manusia
160
2009 2010 2011 2012 2013 140
120
Tahun
100
Meninggal Dunia
80
60 Luka Berat
Gambar 1. Jumlah Peristiwa Kecelakaan Lalu 40 Luka Ringan
Lintas 20
0
2009 2010 2011 2012 2013
4.2. Kecelakaan dan Orang Yang Terlibat Tahun
6
4.4. Pembobotan Jumlah Korban Manusia yaitu korban manusia dikalikan bobot 12,
Akibat Yang Terjadi Pada Ruas Jalan di jumlah pelaku kecelakaan dikalikan bobot 3
Kabupaten Kubu Raya. dan jumlah kecelakaan dikalikan bobot 1
Pembobotan diambil dari hasil 4000
Tahun
0 JL.BINTANG MAS
2009 2010 2011 2012 2013 Gambar 5. Pembobotan angka kecelakaan lalu
lintas pada ruas jalan kabupaten Kubu Raya
JL.MEGA TIMUR
Tahun
4.6. Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Gambar 4. Pembobotan jumlah korban manusia Gambar 6 menunjukan ruas jalan Adi Sucipto
akibat yang terjadi pada ruas jalan Kabupaten
Kubu Raya. Hatta memiliki angka kecelakaan tertinggi pada
angka kecelakaan ruas jalan lain nya pada
4.5. Pembobotan Angka Kecelakaan Lalu intas Kabupaten Kubu Raya, pada tahun 2009 angka
Pada Ruas Jalan abupaten Kubu Raya. kecelakaan ruas jalan Adi Sucipto sebesar 430,
Pada gambar 5 Pembobotan diambil dari tahun 2010 sebesar 0, tahun 2011 sebesar 190,
hasil Transport Reseacrh Laboratory (1997), tahun 2012 sebesar 918, tahun 2013 sebesar 923.
7
4000
7 kecelakaan yaitu di ruas jalan Adi Sucipto
kecelakaan dengan didominasi oleh jenis
JL.RASAU JAYA
kecelakan tabrakan depan - depan ,tabrakan
3500 JL.RAYA KAKAP
lari dan tabrakan manusia. Kecelakaan terjadi
JL.TRANS KALIMANTAN
di dominasi pada waktu siang hari dan sore
3000 JL.RAYA KUALA DUA hari, di jam-jam sibuk dimana pelaku
JL.BINTANG MAS
3.8
3.45
3.1
2000 JL.MEGA TIMUR 2.75
2.4
Sta 2 - Sta 3
( Km 02,00 - 03,00 ) -0.736 -1.472 -2.208 -0.944 1.32
Sta 4 - Sta 5
-0.736 -1.472 -2.208 -1.944 0.32
0 ( Km 04,00 - 05,00 )
JL.SIAGA Sta 5 - Sta 6
0.264 -0.472 -1.208 0.056 0.32
2009 2010 2011 2012 2013 ( Km 05,00 - 06,00 )
Sta 6 - Sta 7
0.264 -0.472 0.792 1.056 2.32
Tahun ( Km 06,00 - 07,00 )
Sta 7 - Sta 8
-0.736 -1.472 -2.208 -0.944 0.32
( Km 07,00 - 08,00 )
Sta 10 - Sta 11
( Km 10,00 - 11,00 ) 0.264 -0.472 -1.208 0.056 0.32
8
spot 13.749 yaitu di daerah depan Brimob III DS = 0,422 DS tersebut menunjukan <
kecelakaan dengan didominasi oleh kecelakaan 0,85, menurut MKJI arus lalu lintas daerah
tabrakan depan dengan samping,tabrakan tersebut stabil.
depan - depan dan tabrakan depan belakang.
Waktu kecelakaan terjadi pada pagi hari dan 5.2. Kecepatan.
siang hari, dimana pelaku kecelakaan Tabel 1. Kecepatan kendaraan di lapanagan
melibatkan sepeda motor, mobil dan pejalan MC LV HV
kaki. Nama Jalan Km/ Km/ Km/
jam jam jam
Cusum Pola Perbandingan JL. Adi Sucipto 55.4 51.4 46.8
14.600 Sumber : hasil analisa
13.100 lapangan 2015
Pertumbuhan Angka Kecelakaan
11.600
10.100
5.3. Kecepatan Arus Bebas Luar Kota.
8.600 Tabel 2. kecepatan Arus Bebas kendaraan.
7.100
5.600 LV HV
Nama Jalan
4.100 Km/jam Km/jam
2.600 JL. Adi Sucipto 64.23 56.67
1.100 Sumber : hasil analisa ,2015
-0.400
2009 2010 2011 2012 2013
Sta 6 - Sta 7
( Km 06,00 - 07,00 ) 2.121 1.385 2.649 7.342 13.749 5.4. Penanganan Ruas Jalan Terhadap
Sta 8 - Sta 9
( Km 08,00 - 09,00 ) 0.693 -0.043 0.221 5.199 8.034 Kecelakaan Lalu Lintas.
Sta 11 - Sta 12
( Km 11,00 - 12,00 ) 0.693 -0.043 0.221 3.199 6.034 1. Penanganan Ruas Jalan Terhadap Jalan
Sta 12 - Sta 13
( Km 12,00 - 13,00 ) 0.693 -0.043 0.221 3.199 6.034 Adi Sucipto Metode Pola Acak.
Sta 13 - Sta 14
( Km 13,00 - 14,00 ) 2.121 1.385 2.649 7.342 13.749
9
5. Penambahan lampu warning light agar
pengemudi untuk selalu berhati – hati
melintasi jalan Adi Sucipto.
o Kondisi permasalahan
1. Parkir memakai badan jalan.
2. Teridentifikasi daerah rawan kecelakaan.
3. Terjadi kemacetan pada jam – jam sibuk.
4. Banyak penyembrang jalan.
5. arus lalu lintas dan hambatan samping
tinggi . Gambar 11. Kondisi permasalahan Sta 6 – 7
o Kondisi Penaganan. jalan Adi Sucipto.
10
o Kondisi Penaganan. 2. Penentuan Titik Rawan Kecelakaan (black
1. Penambahan peringatan rawan kecelakaan spot) dengan Metode Pola Perbandingan
50 meter sebelum memasuki daerah rawan Data :
kecelakaan. 1. Pada ruas jalan Adi Sucipto nilai black
2. Perlu pengadaan madian jalan non spot tertinggi 13,749 di stasioning 6,000
permanen untuk di pasang pada titik – titik – 7,000 dan stasioning 13 - 14.
kemacetan jam – jam sibuk agar dapat
mengatasi kemacetan. 2. Sebagai Alternatif Penangan pada ruas jalan
3. Pemasangan zebra croos atau pemasangan yang teridentifiksi sebagai lokasi rawan
rambu penyembrang jalan untuk penguna kecelakan black site antara lain :
menyebrang jalan trutama pada zona 1. Untuk ruas jalan Adi Sucipto
sekolah dan lampu warning light agar dapat Penambahan Garis tepi pada Badan jalan,
mengurangi kecelakaan pada pejalan kaki. penambahan peringatan rawan kecelakaan,
4. Penambahan lampu warning light agar pengadaan madian jalan non permanen,
pengemudi untuk selalu berhati – hati perbaikan jalan – jalan yang rusak pada
melintasi jalan Adi Sucipto. ruas jalan Adi sucipto dan penambahan
rambu penyembrang jalan atau zebra croos.
6. KESIMPULAN 3. Tingkat kinerja jalan setiap ruas jalan pada
Berdasarkan hasil analisan dan pengolahan data kuadran A.
yang ada maka dapat di ambil kesimpulan 1. Tingkat kinerja jalan untuk ruas jalan Adi
sebagai berikut : Sucipto pada jam puncak tahun 2015 DS =
1. Penentuan Titik Rawan Kecelakaan (black 0,4, DS tersebut menunjukan < 0,85,
spot) di pilih 1 lokasi rawan kecelakaan (black menurut MKJI arus lalu lintas daerah
spot yang tertinggi) yang mempunyai nilai Z- tersebut stabil.
Score terbesar dan terletak di kuadran A.
Adapun titik rawan kecelakaan terdapat pada 7. DAFTAR PUSTAKA
Sta : Anonim. 2009. Undang-undang Republik
1. Penentuan Titik Rawan Kecelakaan (black Indonesia No.22 Tahun 2009 tentang Lalu
spot) dengan Metode Pola acak Data : lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta:
1. Pada ruas jalan Adi Sucipto nilai Pemerintah Republik Indonesia.
black spot tertinggi 3,32 di stasioning
3,000 – 4,000. Clarkson, H.; Ogleby., And Gary Hick, R. 1999.
Teknik Jalan Raya (Edisi keempat).
Jakarta: Erlangga.
11
Dir. Jend. Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas
Jalan Indonesia, Jakarta.
12
13