DISUSUN OLEH :
17137087
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah geostatistik dan
permodelan sumber daya alam.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
A. Latar Belakang
Klasifikasi sumberdaya dan batubara yang selama ini cenderung
bersifat general dengan hanya mempertimbangkan faktor kuantitas dan
geometri saja misalnya ketebalan dngan jarak pengaruh tertentu yang
biasanya ditentukan secara intuitif dan juga batasan struktur geologi.
Faktor kualitas batubara misalnya kadar abu, kadar air, kadar sulfur, nilai
kalori belum dimasukkan sebagai faktor pembatas, lain halnya dengan
klasifikasi sumberdaya mineral yang selalu mempertimbangkan aspek
kuantitas maupun kualitias.
Pendekatan geostatistik yang mempertimbangkan aspek statistic
dan spasial dari variable terregional juga tidak pernah disinggung dalam
klasifikasi sumberdaya batubara. Jika aspek kualitas batubara dan
pendekatan geostatistik dipertimbangkan dalam klasifikasi sumberdaya
batubara, maka setiap cekungan batubara dengan setting geologi tertentu
dapat memiliki parameter klasifikasi sumberdaya misalnya jarak
pengaruh yang berbeda dengan cekungan batubara di tempat lain dengan
setting geologi yang berbeda.
Jarak pengaruh klasifikasi sumberdaya batubara seperti yang
tercantum pada SNI 1999 hanya didasarkan pada kriteria kompleksitas
struktur geologi dimana makin kompleks kondisi struktur geologi maka
jarak pengaruh sebaran batubara makin pendek untuk suatu klasifikasi
dengan tingkat keyakinan geologi yang tinggi. Jadi memang penentuan
jarak pengaruh untuk klasifikasi sumberdaya masih bersifat intuitif dan
terkesan kaku. Dengan pendekatan geostatistik maka jarak pengaruh dan
variabilitas untuk sebaran batubara dan kualitasya ditentukan dari range
(daerah pengaruh) variogram dan rasio nugget varians-nya.
Masalah lain yang sering timbul dalam eksplorasi batubara adalah
dalam hal melakukan optimasi kerapatan pemboran berkaitan dengan
tingkat keyakinan geologi yang nantinya juga akan berhubungan dengan
jarak pengaruh sebaran batubara dan tentu saja akan menentukan
besarnya anggaran. Dengan pendekatan geostatistik jarak atau kerapatan
pemboran dapat dioptimasi melalui parameter varians estimasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis uraikan sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan estimasi cadangan dan sumber
daya?
2. Apakah yang dimaksud dengan geostatistik untuk klasifikasi
sumber daya batu bara dan mineral?
3. Bagaimana peranan geostatistik dalam pengklasifikasian sumber
daya mineral dan batubara?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Menjelaskan tentang estimasi cadangan dan sumberdaya
berdasarkan pendekatan geostatistik.
2. Menjelaskan tentang klasifikasi sumber daya batu bara dan
mineral berdasarkan pendekatan geostatistik.
3. Menjelaskan bagaimana estimasi klasifikasi sumber daya
mineral dan batu bara menggunakan metode Ordinary Kriging
(OK).
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah penulis dapat
mempelajari lebih dalam mengenai estimasi cadangan dan sumber daya
berdasarkan pendekatan geostatistik dan dapat mempelajari lebih dalam
mengenai klasifikasi sumber daya batu bara dan mineral berdasarkan
pendekatan geostatistik, serta penulis dapat mengetahui estimasi
klasifikasi sumber daya mineral dan batu bara menggunakan metode
Ordinary Kriging (OK).
BAB II
TEORI DASAR
1. Pemodelan Geologis
Sebuah model bijih berfungsi sebagai dasar geologis dari semua
estimasi sumber daya, proyek pemodelan bijih dimulai dengan tinjauan
kritis terhadap data sampel lubang dan permukaan atau lubang bor yang
ada serta peta dan rencana dengan interpretasi geologi saat ini. Lubang
bor dan / atau basis data sampel diatur agar sesuai dengan semua
informasi kuantitatif dan kualitatif yang diperlukan untuk membangun
model sumber daya. Penciptaan model geologi dapat mencakup langkah-
langkah berikut: - Pemodelan tubuh bijih 3D berbasis komputer
- Pemodelan sectional, longitudinal, 3D dan multi-seam
- Analisis geostatistik, analisis variografi kontinuitas tata ruang
komposit
2. Estimasi Blok Model
Setelah pemodelan geologi selesai, amplop geologi dibagi
menjadi model blok. Selanjutnya, estimasi blok-blok ini dilakukan dari
"komposit" yang merupakan ukuran titik kadar bijih dalam batuan.
Beberapa metode matematika yang berbeda dapat digunakan untuk
melakukan estimasi tergantung pada tingkat presisi yang diinginkan,
kualitas dan kuantitas data dan sifat mereka.
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=diagram+voronoi
https://movic.wordpress.com/2008/05/03/download-file-skripsi/
https://www.scribd.com/document/431896354/Penentuan-Klasifikasi-
Sumberdaya-Dan-Perhitungan-Cadangan-Der
https://www.scribd.com/document/332449645/Klasifikasi-Cadangan-
Mineral-Dan-Batubara-Menurut-SNI
Materi E-learning