Anda di halaman 1dari 2

Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab dari kata khuluk yang berarti tingkah laku, tabiat atau peragai.
Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki seseorang, telah melakat dan biasanya akan
tercermin dari perilaku orang tersebut.

Kata akhlak telah disebutkan dalam (QS.Shad:46) berikut ini.

َ ِ‫إِنَّا أَ ْخلَصْ نَاهُ ْم بِخَ ال‬


ِ ‫ص ٍة ِذ ْك َرى ال َّد‬
‫ار‬
Artinya:

"Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka)


akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat." (QS Shad : 46).

Macam-macam Akhlak

- Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)

Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak yang seharusnya dimiliki oleh
seorang muslim. Akhlakul mahmudah meliputi sifat sabar, juju, rendah hati, dermawan, sopan,
gigih, rela berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak lagi.

Seorang muslim yang memiliki akhlakul mahmudah, dalam kehidupan sehari-hari akan menjaga
tutur kata dan perbuatannya. Sebagai seorang muslim, sudah menjadi sebuah keharusan untuk
menjaga akhlakul mahmudah dalam kehidupan sehari-hari.
- Akhlak Tercela (Akhlakul Mazmumah)

Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau tindakan buruk yang harus
dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat mendatangkan
mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Beberapa contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat
sombong, iri, dengki, tamak, hasad, takabur, ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang
muslim, sudah seharusnya kita menjauhi akhlakul mazmumah. Hal ini karena akhlak ini sangat
dibenci oleh Allah SWT.

Mengenai akhlak Nabi SAW, Siti Aisyah radhiallahu anha  menjawab: 

ْ
َ‫القُرْ آن‬ ُ‫ َكانَ ُخلُقُه‬ 
Artinya: Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.

Yakni sebagaimana yang terdapat di dalam Al-Quran. Disebutkan dalam riwayat bahwa
Rasulullah SAW sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada seorang pun dari
pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari istri (beliau), dan belum pernah
memukulkan tangannya kepada sesuatu pun kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah. 
Sebelum Rasulullah shallallahu alaihi was sallam memerintahkan kepada umatnya untuk
berakhlak mulia, beliau telah memulainya terlebih dahulu atas dirinya dan hal itu menjadi salah
satu tujuan beliau diutus.

Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda 

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlak.” (shahih. HR. Ahmad
2/381)

‫َظ ۡي ٍم‬ ٍ ُ‫ك لَ َع ٰلى ُخل‬


ِ ‫قع‬ َ َّ‫َواِن‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS al-Qalam: 4).

Rasulullah SAW adalah gudangnya sifat-sifat kesempurnaan yang sulit dicari tandingannya.
Seluruh sifat dan perilaku yang dimiliki Rasulullah sangat terpuji dan patut menjadi suri teladan
sepanjang zaman. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau senantiasa gembira, murah hati, lemah
lembut, tidak kaku dan keras, tidak suka mengutuk, tidak berkata keji, tidak suka mencela, tidak
suka memuji, pura-pura lalai terhadap sesuatu yang tidak menarik dan tidak tunduk kepadanya,
meninggalkan tiga perkara dari dirinya: riya, banyak bicara, dan membicarakan sesuatu yang
tidak perlu.

‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَ ْك َم ُل ْال ُم ْؤ ِمنِينَ إِي َمانًا أَحْ َسنُهُ ْم ُخلُقًا‬ َ َ‫ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ قَا َل ق‬
َ ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
‫خلُقًا‬
ُ ‫َو ِخيَا ُر ُك ْم ِخيَا ُر ُك ْم لِنِ َسائِ ِه ْم‬
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang
terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (HR. At Tirmidzi)

Kita sebagai ummat dari rasulullah SAW. Sepatutnya untuk memperbaiki tingkah laku dan
perbuatan kita terhadap orang lain untuk menjadikan bekal pada akhirat nantinya, Belajarlah
memperbaiki ahklak maka orang- orang akan sungkan terhadapmu ketika memiliki kepribadian
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai