Penyusun:
I Komang Adi Suanditha, S.Pd
NIP. 19881119 201503 1 006
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 MANGGIS
JALAN RAYA ANTIGA - MANGGIS, KARANGASEM-BALI KODE POS 80871
TELP. (0363) 4345096. FAX. (0363) 4345096. Website:http://smkn1manggis.sch.id
Email: smkn.manggis@yahoo.co.id
SURAT KETERANGAN
No. 800/21703/SMKN1MANGGIS/2020
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena modul
ini dapat diselesaikan berdasarkan atau berisi materi yang telah disesuaikan
dengan isi kurikulum 2013. Modul ini digunakan untuk kelas XI lingkungan SMK
Negeri 1 Manggis.
Disamping materi pembelajaran modul ini juga dilengkapi dengan
kandungan soal-soal yang variatif yang ditujukan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman peserta didik tentang teori yang dipelajari.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan modul masih jauh dari
sempurna. Guna meningkatkan kualitas dan inovasi, penyusun selalu menghargai
saran dan kritik yang konstruktif dari tenaga pendidik pada khususnya dan
pembaca umumnya.
Besar harapan semoga modul ini dapat dipergunakan sesuai dengan
harapan.
Manggis,
Penulis
I Komang Adi Suanditha, S.Pd
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................................... ii
Peta Konsep ..................................................................................................... iii
Bab 1. Atletik
A. Lari Jarak Pendek (Sprint) ................................................................... 2
B. Lompat Jauh......................................................................................... 7
C. Lempar Lembing .................................................................................. 15
D. Tolak Peluru ......................................................................................... 25
Penilaian Harian 1 ...................................................................................... 31
Bab 2. Pencak Silat
A. Pembelajaran Gerak Dasar Pencak Silat ............................................ 38
B. Pembelajaran Teknik Pukulan Dalam Pencak Silat ............................ 41
C. Pembelajaran Teknik Tendangan Dalam Pencak Silat ....................... 43
D. Belaan .................................................................................................. 45
Penialian Harian 2 ...................................................................................... 46
Daftar Pustaka
iv
PETA KONSEP
Atletik
Lempar Lembing
- Pengertian Lempar Lembing
- Teknik-teknik Lempar Lembing
- Peraturan Perlombaan Lempar Lembing
Tolak Peluru
v
Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan salah satu keterampilan aktifitas atletik untuk menghasilkan gerak
yang efektif
4.3 Mempraktikan salah satu keterampilan aktifitas atletik untuk menghasilkan
gerak yang efektif
Tujuan Pembelajaran
Lari jarak pendek atau sprint adalah salah satu jenis lari yang dilakukan
dengan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga
finish dimana pemenangnya ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling
singkat. Terdapat tiga jarak lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek, yaitu
lari jarak 100 meter, 200 meter dan 400 meter.
Untuk mendapatkan kemenangan, seorang pelari jarak pendek
membutuhkan reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, lari yang efisien dan
ketepatan saat melakukan start, serta berusaha mempertahankan kecepatan dari
awal hingga mencapai garis finish (Widodo, 2010).
a) Aba-aba bersedia
b) Aba-aba siap
Setelah ada aba-aba siap, posisi badan seorang pelari adalah lutut
ditekan ke belakang, lutut kaki depan ada dalam posisi membentuk sudut siku-
siku 90 derajat, sedangkan kaki belakang pelari membentuk 120-140 derajat.
Dan posisi pinggang sedikit diangkat lebih tinggi dari bahu, tubuh sedikit
condong ke depan, serta bahu agak maju ke depan dari dua tangan.
c) Aba-aba Yaak
Setelah seorang starter memberikan aba-aba, maka gerakan seorang
pelari adalah badan diluruskan dan diangkat pada saat kedua kaki menolak
atau menekan keras pada start blok, dan kedua tangan diangkat dari tanah
secara bersamaan untuk kemudian diayunkan bergantian. Kaki belakang
mendorong lebih kuat, dorongan kaki depan sedikit demi sedikit, namun tidak
a) Fase Topang
Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh
tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari
topang depan dan topang dorong. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:
a) Peraturan Perlombaan
1) Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukkan dengan sebuah garis
selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan
harus diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis
start.
2) Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah "bersedia",
"siap" dan "ya" atau bunyi pistol.
3) Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba-aba "ya" atau bunyi
pistol yang ditembakkan ke udara.
4) Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan
(maksimal 3 kali kesalahan).
5) Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan empat tahap,
yaitu babak pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final.
6) Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang
I dan II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya.
b) Teknik Menumpu
c) Teknik Melayang
d) Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet harus berupaya mendarat dengan sebaik
mungkin. Jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan
pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit kaki dan kedua kaki agak
rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dilakukan dengan kedua
kaki.
Secara umum, ada 3 jenis gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan
olahraga lompat jauh, yaitu :
Gaya jongkok merupakan jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan
paling mudah untuk dilakukan. Dikatakan gaya jongkok karena pada saat
melayang di udara, atlet hanya melakukan gerakan menekuk kedua kakinya,
sehingga terlihat seperti sedang jongkok.
Gambar 14. Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
C. Lempar Lembing
Pegangan cara jepit tang (Tank Style) adalah pegangan dimana jari
telunjuk dan jari tengah menjepit lembing tepat di belakang tempat
pegangan. Pegangan ini terdapat kelebihan dan kekurangan seperti yang
dikemukakan Jonath dkk (1988:81) bahwa “Pegangan tank mencegah
terjadinya luka pada siku, karena pelencengan (pegangan kesehatan) tetapi
lilitan tipis seperti yang diharuskan sering menyebabkan masalah pada
waktu melempar”.
Dari tiga cara pegangan di atas sebenarnya tergantung pada pelempar
itu sendiri untuk memilih mana yang lebih cocok. Hal ini sesuai pendapat
Guthrie (1993:177) bahwa “Ketiga cara memegang lembing tidak ada
satupun dari cara tersebut yang lebih baik dari pada yang lain, seseorang
atlet harus memilih salah satu jenis pegangan yang cocok dan paling pas
untuknya setelah melalui latihan untuk tiap-tiap jenis pegangan”. Selanjutnya
Muhajir (2007:145) mengatakan bahwa “Pelempar dapat memilih cara mana
yang cocok baginya, cara manapun yang dipilih oleh pelempar harus dapat
memberikan pegangan yang enak, dapat mengendalikan jalan serta arah
lemparan dengan tepat, dan dapat menyalurkan tenaga dengan tepat pula”.
a) Peralatan Lembing
Lembing terdiri tiga bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali
pegangan. Badan lembing terbuat dari metal dan mata lembing yang lancip
terpasang ujung depan yang panjang. Peraturan tentang spesifikasi lembing
putra dan putri adalah sangat komplek, dalam rangka menjamin melayang
dan menancapnya lembing yang sah. Manager Teknik harus berhati-hati
dalam menjamin bahwa semua lembing yang akan digunakan dalam suatu
perlombaan harus memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan. Berat lembing untuk putra adalah 800 gram, sedangkan lembing
putri 600 gram. Panjang lembing untuk putra adalah 2.60 – 2.70 m,
sedangkan panjang lembing putri 2.20 – 2.30 m.Pada perlombaan atletik
seperti Olimpiade, Kejuaran Dunia atau regional.Hanya lembing yang
disediakan oleh Panitia Penyelenggara yang boleh digunakan.Namun pada
perlombaan yang lebih kecil, peserta boleh menggunakan lembingnya
sendiri, asalkan lembing tersebut telah diperiksa dan diberi tanda sebagai
tanda sah oleh Panitia Penyelenggara sebelum perlombaan dimulai dan
boleh digunakan oleh peserta yang lain (Ballesteros, 1993:117).
b) Lintasan Awalan Lempar Lembing
Panjang lintasan awalan lempar lembing harus tidak lebih dari 36.50
m dan tidak kurang dari 30 m, harus diberi tanda dengan dua garis paralel 4
m terpisah dan lebar garis 5 cm (Ballesteros, 1993:117)
d) Sektor Lemparan
Garis ini terkait dengan sisi dalam garis paralel lintasan awalan yang
ditarik dari titik pusat lengkung batas lempar dengan sudut 29o (Ballesteros,
1993:117).
e) Penilaian Lempar Lembing
Penilaian dalam lempar lembing dilakukan dengan menggunakan
bendera putih, untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan benar
dan bendera merah untuk menandakan bahwa lemparan yang dilakukan
salah.Suatu lemparan diukur dari tanda yang terdekat dengan kepala
lembing, sampai ke bagian dalam ujung lingkaran lalu mengukur antara
tanda tersebut. Kemudian beberapa unsur penilaian dalam lempar lembing
adalah cara memegang lembing dan pendaratan atau jatuhnya lembing
(Munasifah,2008:7).
Selanjutnya tentang penilaian Muhajir (2007:149) mengatakan
“Lemparan sah bila mata lembing menancap atau menggores tanah di sektor
lemparan, lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung
lemparan, atau garis 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan
lengkung lemparan”. Lebih lanjut Ballesters (1993:117) menjelaskan bahwa
“Suatu lemparan dianggap sah bila mata lembing harus menyentuh tanah
sebelum bagian lembing yang lain, dan jatuh sepenuhnya di dalam atau di
sisi dalam dari sektor pendaratan lembing.
f) Persyaratan Suatu Lemparan yang Sah
1) Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar
lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus
tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan
untuk dipakai.
2) Lemparan itu tidak sah apabila mata lembing tidak menggores tanah
sebelum bagian lembing lainnya.
3) Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong
salah satu garis atau jalur paralel.
4) Lemparan tidak sah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya
atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar)
yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan
garis lempar dan garis-garis itu semua.
5) Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya
dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya
penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
1) Kecepatan lari tidak diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau
sebaliknya terlalu lambat,
2) Sewaktu lari, lembing didiamkan saja,
3) Setelah langkah silang, pelempar berhenti dahulu,
4) Kaki kanan tidak dikencangkan,
5) Lemparan tidak diikuti siku kanan,
6) Kaki kiri tidak dilangkahkan pada saat akan melempar,
7) Lepasnya lembing tidak melewati atas pundak kanan,
8) Sudut lempar kurang atau terlalu besar,
9) Tidak dapat memelihara keseimbangan (Munasifah, 2008:20).
D. Tolak Peluru
Tolak peluru diadakan sebagai nomor terpisah untuk putera dan puteri dan
juga sebagai bagian dari dasa lomba dan sapta lomba. Selama bertahun – tahun
nomor ini telah di dominasi oleh atlet yang bertubuh besar dan kuat.
Kemajuan terbesar dalam olahraga tolak peluru terjadi pada tahun 1950,
ketika Parry O,Brien memulai tolakannya menghadap bagian belakang ring,
metode ini dikenal sebagai metode O,Brien atau lebih di kenal dengan teknik
meluncur. Teknik yang mendapat popularitas adalah teknik berputar yang
menggunakan lemparan cakram melintasi ring tolak peluru bukan bergerak ke
arah belakang yang telah dilakukan oleh O,Brien dan kedua teknik ini sama
mencapai keberhasilan.
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru
melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Berat peluru:
1. Untuk senior putra = 7.257 kg
2. Untuk senior putri = 4 kg
3. Untuk yunior putra = 5 kg
4. Untuk yunior putri = 3 kg
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada
bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru
agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.
1) Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang
cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan
permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari
semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih
rendah dari bibir atas lingkaran besi.
A. Berilah tanda silang (x) pada satu jawaban A, B, C, D, atau E yang paling
tepat!
2. Pada start jongkok untuk lari jarak pendek, penggunaan aba-aba bersedia
adalah posisi …
A. Berdiri dibelakang garis start, kaki kanan didepan
B. Berdiri dibelakang garis start
C. Berjongkok dibelakang garis start
D. Berjongkok dibelakang garis start, panggul agak diangkat sedikit lebih tinggi
dari bahu.
E. Berdiri diatas garis start, kaki kiri didepan
3. Cara memasuki garis finish yang banyak dilakukan oleh atlit lari jarak pendek
adalah….
A. Menjatuhkan salah satu kaki tepat digaris finish
B. Lari terus tanpa merubah kecepatan hingga melewati garis finish
C. Kepala melihat garis finish
D. Menjatuhkan salah satu tangan kedepan
E. Melompat kedepan
4. Sikap tangan pada saat melakukan start jongkok adalah :
A. Dikepalkan
B. Seluruh telapak menyentuh tanah
C. Ibu jari dan ke empat jari tangan membentuk huruf V terbalik
D. Kelima jari tangan diregangkan
E. Jari-jari dibuka menyentuh tanah pada ujungnya saja
5. Letakkan tangan selebar bahu jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik.
Hal ini merupakan start jongkok aba-aba …..
A. Persiapan awal
B. Bersedia
C. Siap
D. Ya
E. Mulai
6. Pelari jarak pendek dinyatakan diskualifikasi pada waktu lomba apabila ….
A. Lari pada lintasannya sendiri
B. Lari memotong lintasan atlit lain
C. Lari pada urutan terakhir
D. Lari mendahuli atlit lain sebelum memasuki finish
E. Lari dengan kecepatan maksimal tetapi dapat didahului lawan
7. Pada lomba lari jarak pendek akan diulang pemberangkatannya apabila ….
A. Pelari mendahului aba-aba starter
Tujuan Pembelajaran
A. Pencak Silat
2) Kuda-Kuda Belakang.
Berat badan kuda-kuda belakang di bentuk dengan bertumpu pada kaki
belakang. Tumit yang dipakai sebagai tumpuan tegak dengan panggul,
badan agak condong ke depan, kaki depan di injit dengan, menapak dengan
tumit atau ujung kaki.
3) Kuda-Kuda Tengah.
Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat badan berada
ditengah.
4) Kuda-kuda Samping
Kuda-kuda ini dilakukan dengan cara 1 kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus
ke samping, berat badan pada kaki yang ditekuk, bahu sejajar atau segaris
dengan kaki.
b. Sikap Pasang
Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak- gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan
gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan.
Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan
mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. Ada 4 sikap
pasang yang saya pelajari dalam pencak silat :
1. Pasang satu, yaitu sikap posisi badan tegak dengan kedua tangan
disamping dalam keaadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu
2. Pasang dua, yaitu sikap badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar
bahu, kedua tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang.
3. Pasang tiga, yaitu, sikap badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka selebar
c. Arah
Arah adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu
melakukan pembelaan maupun serangan. Arah dikenal dengan delapan
penjuru mata angin. Langkah dilakukan pada arah tertentu sesuai dengan
keperluannya.
d. Langkah
Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di
dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang
dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat. Langkah adalah
perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat
dilakukan lurus, silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara diangkat,
geseran, ingutan, lompatan dan loncatan.
1) Pola langkah lurus. Merupakan gerak langkah yang membentuk garis lurus
,baik langkah maju maupin langkah mundur, yang mana pelaksanaanya
dimulai dari salah satu kuda-kuda (kuda-kuda tengah).
2) Pola langkah zig-zag. Merupakan gerak langkah yang membentuk mata
gergaji atau pola zig-zag, yang mana pelaksanaanya dimulai dari sikap
pasang dengan pola langkah serong.
3) Pola langkah ladam atau huruf U. Pelaksanaanya dimulai dari sikap awal
tegak, gerakkan kaki kesamping kanan,di ikuti kaki kiri menutup (merapat),
kemudian kaki kiri maju, kaki di tarik kembali dan merapat kemudian di
gerakan samping kiri.kaki kanan ditarik dirapatkan kemudian dilangkahkan
kedepan, dan kaki kanan ditarik kembali merapat seperti sikap awal.
4) Pola langkah segi tiga. Pelaksanaanya berdiri di titik 0, geser kaki kanan ke
titik 1, ikuti kaki kiri ke titik 2, lanjutkan ke titik 4, lanjutkan juga ke titik 4 dan
5 (berat badan di titik 5) tarik kaki kanan ke titik 6, kaki kanan ketitik 7 dengan
kuda-kuda depan , tarik kaki kanan keposisi awal.
5) Pola langkah huruf S. Berdiri dengan posisi titik menghadap sesuai dengan
arah yang di tunjukan, geser kaki kanan ke arah berat badan ke di kaki
kanan, ikuti kaki kiri, kaki kiri ke titik 3 berat badan di kaki kiri selanjutnya
cabut kaki kanan lewati kaki kiri sampai di titik 4, kaki kanan yang di titik 4
di titik 5 putar di tempat, sementara kaki kiri yang ada di titik 3 injit, gugus
kaki kiri lewat tanda panah dengan jalur titik 6 sampai di titik.
6) Pola langkah segi 4. Pelaksanakannya bisa memakai kombinasi kuda-kuda
tengah, samping, dan belakang.
b) Tangkisan Luar
Tangkisan dari dalam ke luar sejajar dengan bahu
Penilaian Harian 2
A. Berilah tanda silang (x) pada satu jawaban A, B, C, D, atau E yang paling
tepat!
1. Pencak silat bertujuan memelihara dan mengembangkan seni budaya bangsa,
dalam hal ini kegunaan pencak silat sebagai….
A. Bela diri
B. Seni
C. Olahraga
D. Refreshing
E. Keahlian
2. Faktor utama dalam melaksanakan olahraga pencak silat adalah menghasilkan
teknik yang tinggi adalah pembentukan….
A. Sikap dan gerak
B. Teknik dan taktik
C. Strategi dan Teknik
D. Sikap dan posisi
E. Taktik dan strategi
3. Teknik belaan yang menggagalkan serangan lawan menggunakan tangan,
kaki, dan tubuh dikenal dengan….
A. Serangan
B. Belaan
C. Tangkisan
D. Jatuhan
E. Elakan
4. Fungsi dari gerakan langkah dalam pencak silat adalah….
A. Untuk mengatur gaya
B. Sebagai dasar tumpuan
C. Untuk serangan lawan
D. Sebagai pengantar Teknik
Sumber lain:
Peraturan Direktur jenderal pendidikan dasar dan menengah kementerian
pendidikan dan kebudayaan Nomor: 464/D.D5/KR/2018 Tentang
Kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan Nasional
(A), muatan kewilayahan (B), dasar bidang keahlian (C1), Dasar Program
Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian (C3) Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.