Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI UNTUK EKUITAS

1. Pengertian Ekuitas
Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun
modal lebih dekat maknanya dengan istilah capital. Karena ekuitas
mengandung unsur pemilikan (ownership), untuk organisasi nonprofit ekuitas
disebut sebagai aset bersih (net assets) untuk menghindari kesan adanya
pemilikan. Ekuitas didefinisi sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa
ekuitas bukan kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan sumber
ekonomik masa datang. Karena didefinisi atas dasar aset dan kewajiban, nilai
ekuitas juga bergantung pada bagaimana aset dan kewajiban diukur. Atas
dasar konsep kesatuan usaha, kreditor dan pemegang saham sama-sama
mempunyai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan dalam
perusahaan. Namun kreditor dan pemegang saham memiliki perbedaan sbb:
a. Hak-hak masing-masing pihak atas penyelesaian klaim
Klaim kreditor terbatas jumlahnya dan harus diselesaikan pada
tanggal tertentu sementara klaim pemegang saham merupakan
jumlah residual dan tidak harus diselesaikan atau dilunasi pada
tanggal tertentu.
b. Hak penggunaan aset dalam operasi
Kreditor pada umumnya tidak mempunyai akses dan kendali dalam
penggunaan aset perusahaan. Mereka juga tidak mempunyai hak
dalam pengambilan keputusan operasi perusahaan secara langsung.
Di lain pihak, pemilik (khusunya dalam perusahaan perseorangan)
mempunyai akses, hak, dan autoritas untuk menjalankan
perusahaan dan menggunakan atau mengendalikan aset.
c. Substansi ekonomik perjanjian
Kreditor berhak atas pelunasan sedangkan pemegang saham berhak
atas pembagian laba (residual). Jadi, secara substansi ekonomik,
kreditor menanggung risiko lebih besar sehingga berhak atas
kembalian (rate of return) yang bervariasi melalui pembagian laba
(participation in profits).

1
Karena konsep kesatuan usaha yang memisahkan antara manajemen dan
pemilikan, informasi tentang ekuitas pemegang saham menjadi sangat penting
karena hal tersebut menunjukan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan
pemegang saham. Dari sudut pemegang saham, ekuitas pemegang saham
merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Kalau
dipandang dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan
utang perseroan kepada para pemegang saham. Oleh karna itu, ekuitas
pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antar
perseroan dan pemegang saham. Dengan kedudukannya yang demikian
persoalannya adalah bagaimana melaporkan atau menyajikan informasi elemen ini
agar hubungan tanggung jawab yuridis dapat dipertahankan.
Ekuitas pemegang saham itu sendiri terdiri atas dua komponen penting
yaitu modal setoran (paid-in atau contributed capital) dan laba ditahan (retained
earnings). Sebagai pasangan modal setoran, laba ditahan dapat disebut sebagai
modal bentukan atau ciptaan (earned capital).

2. KOMPONEN EKUITAS PEMEGANG SAHAM


Dari segi riwayat terjadinya dan sumbernya, ekuitas pemegang saham
diklasifikasi atas dasar dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba
ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal saham (capital stock) sebagai
modal yuridis (legal capital) dan modal setoran tambahan (additional paid-in
capital), dan komponen lain yang merefleksi transaksi pemilik (misalnya saham
treasuri atau modal sumbangan. Pengungkapan informasi ekuitas pemegang
saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian informasi tersebut kepada
pemakai statemen keuangan. Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas
pemegang saham adalah menyelidiki akan informasi kepada yang berkepentingan
tentang efisiensi dan kepengurusan (stewardship) manajemen serta menyediakan
informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas
lainnya. Informasi tentang kewajiban yuridis perseroan terhadap para pemegang
saham dan pihak lainnya juga merupakan tujuan penyajian ekuitas pemegang
saham ini.

2
3. PEMBEDAAN MODAL SETORAN DAN LABA DITAHAN
Ditinjau dari sumbernya, ada beberapa komponen yang membentuk
ekuitas pemegang saham yaitu:
(1) jumlah rupiah yang disetorkan oleh pemegang saham
(2) laba ditahan yang merupakan sisa laba setelah pembagian dividen
(3) jumlah rupiah yang timbul akibat apresiasi/revaluasi aset visis tertentu
(4) jumlah rupiah donasi dari pihak nonpemegang saham
(5) sumber lainnya
Laba ditahan pada dasarnya adalah terbentuk dari akumulasi laba yang
dipindahkan dari akun ikhtisar Laba-Rugi (income summary). Begitu saldo laba
ditutup ke laba ditahan, sebenarnya saldo laba tersebut telah lebur menjadi elemen
modal modal pemegang saham yang sah.
Seperti juga modal setoran, laba ditahan menunjukkan sejumlah hak atas seluruh
jumlah rupiah aset bukan hak atas jenis aset tertentu. Dengan demikian untuk
mengukur seluruh hak pemegang saham atas aset, laba ditahan harus digabungkan
(ditambahkan) dengan modal setoran.

4. MODAL YURIDIS
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa
harus ada sejumlah rupiah yang dipertahankan dalam rangka perlindungan
terhadap pihak lain. Dalam hal saham bernilai nominal (par stock), modal yuridis
dapat sama dengan jumlah yang dikenal dengan nama modal saham (capital
stock).Modal saham ini juga merupakan batas tanggung jawab pemegang saham
dan batas kerugian pribadi yang harus ditanggung pemegang saham

Modal setoran Lain


Nominal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektif saham
sehingga secara akuntansi penentuan nilai nominal saham sebenarnya tidak
bermakna ekonomik. Dalam hal tertentua, nilai nominal saham lebih merupakan
alat untuk pemerataan distribusi pemilikan daripada untuk menunjukkan nilai
saham itu sendiri. Karena tidak bermakna ekonomik, saham dapat diterbitkan
tanpa nilai nominal (no par stock).

3
5. PERUBAHAN MODAL SETORAN
Berbagai sumber yang dapat mengubah modal setoran dengan berbagai
masalah teoretisnya adalah:
a. Pemesanan saham (stock subscriptions)
b. Obligasi terkonversi atau berhak-tukar (convertible bonds)
c. Saham istimewa terkonversi atau berhak-tukar (convertible stock)
d. Dividen saham (stock dividends)
e. Hak beli saham, opsi, dan waran (stock rights, options, and warrant)
f. Saham treasuri (treasury stocks)
6. Perubahan Laba Ditahan
Jika pemisahan antara transaksi modal dan transaksi operasi harus
tetap dipertahankan, Hanya terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi
besarnya laba ditahan yaitu laba atau rugi periodic dan pembagian dividen.
Laba yang dipindahkan dari laba akun laba rugi (income summary)
adalah laba yang pindahkan dari akun selisih seluruh elemen transaksi
operasi dalam arti luas disebut laba komprehensif. Transaksi lain yang
dapat mempengaruhi laba yang ditahan adalah transaksi yang tergolong
dalam transaksi modal seperti yang diuraikan di atas.
a) Penyesuaian perioda lalu
b) Koreksi kesalahan
c) Perubahan Akuntansi
d) Kuasi Reorganisasi

7. Saham dan Jenis-jenis Saham

Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut


efek atau sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham dapat didefinisikan tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut.

Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham

4
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim

a. Saham Biasa (common stock)

b. Saham Preferen (Preferred Stock)

2. Ditinjau dari cara peralihannya

a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks)

b. Saham Atas Nama (Registered Stocks)

3. Ditinjau dari kinerja perdagangan

a. Blue Chip Stocks

b. Income Stocks

c. Growth Stocks

d. Speculative Stock

e. Counter Cyclical Stockss

Anda mungkin juga menyukai