Disusun oleh :
Azzahra Zuchruf Firdaus
NIM 200113180029
Administrasi Bisnis
POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS DEPOK
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Apa itu
Leadership Adapun penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Leadership & Critical Thingking yang dibimbing oleh Bapak Farizal Marzuki,
S.Sos., M.A.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap penyusun.
Penyusun makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun. Maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dari pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.
B. Tipe Motivasi
Motivasi merupakan fenomena hidup yang banyak corak dan ragamnya. Secara
umum motivasi dapat di klasifikasikan menjadi empat jenis. Diantaranya adalah :
1) Motivasi Positif
‘Bekerjalah dengan baik !!! Kalau nanti target keuntungan tercapai, A nda akan
di beri bonus !! Demikian pernyataan manajer terhadap bawahan nya supaya
bekerja dengan baik.’. Dari kutpan manajer tersebut dapat di simpulkan bahwa
motivasi positif adalah Suatu usaha untuk membangkitkan motif dan di arahkan
pada usaha untuk mempengaruhi seseorang agar bekerja dengan baik dan
antusias dengan cara memberikan keuntungan kepadanya. Jenis-jenis motivasi
positif antara lain :
Imbalan yang menarik
Informasi tentang pekerjaan
Kedudukan atau jabatan
Perhatian atasan terhadap bawahan
Kondisi kerja
Rasa partisipasi
Dianggap penting
Pemberian tugas dan tanggung jawabnya
Pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang
2) Motivasi negative
‘Siapa saja yang sering terlambat dating atau sering membolos akan di potong
gajinya, dan jangan berharap Anda akan di promosikan’. Jadi dapat disimpulkan
bahwa motivasi negative adalah motivasi yang bersumber dari rasa takut.
Motivasi yang berlebihan akan membuat organisasi tidak mampu mencapai
tujuan.
3) Motivasi dari dalam
‘Saya bekerja karena terpanggil untuk itu !! Ada atau tidak ada pimpinan
ditempat, saya akan tetap akan bekerja, sesuai dengan target dan tanggung jawab
saya !!’. Statemen itu mencerminkan kuatnya motivasi dari dalam yang
terkandung pada diri karyawan. Jadi motivasi dari dalam adalah motivasi yang
berdasarkan kesadaran seseorang dalam bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya. Dengan demikian berarti juga bahwa kesenangan pekerja muncul
pada waktu dia bekerja dan dia sendiri menyukai pekerjaan itu. Baginya berbuat
adalah suatu kewajiban, paksaan, imbalan yang bersifat ekternal lainnya
memang penting, akan tetapi tidaklah lebih penting ketimbang aspek-aspek
nirmaterial.
4) Motivasi dari luar
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh
yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri pekerja. Biasanya motivasi ini
semata-mata di dorong oleh adanya sesuatu yang ingin di capai dan bersumber
dari factor-faktor di luar subjek.
B. Insentif
Insentif adalah salah satu alat untuk meningkatkan performa karyawan maupun
perusahaan. Untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan, perusahaan perlu
memberikan stimulus agar komitmen kedua belah pihak dalam dunia kerja dapat
berjalan. Insentif juga telah terbukti dapat mempererat hubungan antara karyawan
dan perusahaan sehingga menciptakan lingkungan kerja yang dinamis.
Berdasarkan teori dari M. Josephson, konsep tentang kepemimpinan itu sendiri adalah:
Kepemimpinan adalah buah dari hubungan tiap individu dalam organisasi atau
golongan. Kepemimpinan lahir bukan karena adanya status atau derajat seseorang.
Karena status bisa saja menghancurkan kepemimpinan itu sendiri ataupun
sebaliknya.
Setiap individu dalam suatu golongan atau organisasi memiliki potensi dan kapasitas
untuk memimpin dan bisa menunjukan perilaku kepemimpinan.
Jika individu menjadi pemimpin dalam suatu waktu bukan berarti pada waktu yang
akan datang juga akan menjadi pemimpin. Itu juga berlaku dengan jenis
kepemimpinan lain yang memiliki waktu temporal (sementara) berganti seiring
waktu.
Kepemimpinan bisa dinilai dari seberapa kualitas pemimpin bisa merencanakan dan
meraih tujuan tertentu, serta bisa dinilai dari kekompakan pada suatu golongan atau
organisasi yang dipimpin.
Ada 10 cara sederhana untuk mengamati apakah seorang pemimpin bertindak sebagai
seorang pemimpin yang bermoral, yaitu :
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau
kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki
kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya,
untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual
(pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power
atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila
ketujuh isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang
pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana.
3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penulis, maka
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca
untuk membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar rujukan.