Anda di halaman 1dari 6

Filsafat Ilmu Oktober.

2019

KEDUDUKAN FILSAFAT DAN MAKNA FILSAFAT BAGI KEDUDUKAN


MANUSIA PADA UMUMNYA DAN ILMU PENGETAHUAN PADA
KHUSUSNYA

Galih Prasetyo 1211191040


Program Studi Magister Manajemen USB YPKP Universitas Sanggabuana
Bandung

Article Info Abstrak


Judul skripsi ini adalah Penerapan Metode
Kata Kunci Team-Games-Tournament (TGT) Dalam
Kedudukan manusia pada Peningkatan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata
umumnya dan kedudukan Pelajaran Seni Tari Kreasi Di Sekolah Dasar. Nama
ilmu pengetahuan pada peneliti adalah Galih Prasetyo, Pembimbing satu
khususnya. adalah H. A Shofyanis dan Pembimbing dua adalah
Imah Jahrudin Priyanto. Masalah yang diteliti
adalah bagaimana penerapan metode time games
tournament dan apakah ada peningkatan kreativitas
bagi peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan
metode time games tournament dan untuk
mengukur peningkatan kreativitas peserta didik
yang diberi perlakuan menggunakan metode time
games tournament. Teori yang digunakan adalah
teori TGT (dalam Slavin, 2011: 13). Pada penelitian
ini populasi berasal dari siswa kelas IV di SDN
Saparako. Sampel yang digunakan adalah teknik
sampel jenuh karena semua populasi dijadikan
sampel dan sampel kurang dari tiga puluh orang
yang ditentukan tidak secara random. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian yaitu terdapat
peningkatan kreativitas peserta didik yang pada
Correspondence Author How to Cite
pembelajarannya menggunakan TGT dibandingkan
1gprasetyo5@gmail.com Galih
dengan peserta didik Judul
Prasetyo (2018). yangArtikel. Educare,
diterapkan Vol.
metode
1, No. 1, Jun.
konvesional. 2019, h-h.

1
Filsafat Ilmu Oktober. 2019

PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran seni selalu


Latar Belakang Masalah memberikan kesan yang menyenangkan dan
Pendidikan merupakan usaha sadar menarik perhatian peserta didik karena
yang timbul dari sesorang untuk dibelajarkan melalui teori dan praktek,
mewujudkan situasi yang aktif dalam namun tidak semua, khususnya pada
kegiatan belajar dan mengajar. Pendidikan pembelajaran seni tari selain menuntut
bertujuan menciptakan seseorang yang keterampilan peserta didik dan pendidik, ada
berkualitas dan berkarakter. dua aspek yang menjadi kendala. Aspek
Belajar merupakan bagian dari peserta didik, kendala ini berasal dari minat
pendidikan. Belajar adalah perubahan peserta didik terhadap pembelajaran seni
tingkah laku meliputi tiga ranah kognitif tari, tarian yang dibelajarkan condong
(pengetahuan), afektif (sikap), dan menampilkan gerakan tari yang gemulai
psikomotor (keterampilan). Seseorang orang sehingga bagi sebagian besar peserta didik
dikatakan belajar jika dia dapat menunjukan laki – laki itu kesulitan. Aspek pendidik,
perubahan prilaku, adapun ciri-ciri belajar kendala yang dihadapi mengenai
adanya perubahan, peserta didik bertindak pembelajaran seni tari yang diberikan,
belajar, memperoleh hasil belajar dan apakah sudah memenuhi keterampilan
pengalaman belajar, sembarang tempat, dan peserta didik, menciptakan suasana yang
sepanjang hayat atau menetap. Pada zaman menarik dan menyenangkan.
sekarang ini, paradigm pendidikan Pembelajaran seni tari merupak
mengalami perubahan, jika dahulu dikenal mata pelajaran yang harus dipenuhi oleh
dengan teacher center maka sekarang adalah peserta didik, metode pengajaran yang
student center pembelajaran yang berpusat digunakan pendidik menggunakan metode
pada peserta didik namun tidak seiring yang sudah sering digunakan yaitu metode
dengan perubahannya, pendidik masih imitasi dan demonstrasi dimana metode ini
dijadikan satu-satunya sumber belajar bagi sudah cocok digunakan untuk pembelajaran
peserta didik. Pembelajaran merupakan seni tari, namun untuk meningkatkan
proses interaksi antara peserta didik dan ketertarikan peserta didik seharusnya
pendidik, peserta didik dengan sumber ditambahkan penggunaan model atau
belajar, dan peserta didik dengan peserta metode pembelajaran, yang dapat
didik lainnya. Hendaknya pembelajaran menciptakan suasana yang lebih menarik
dilakukan, secara aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Perlu adanya variasi
efektif, dan menyenangkan agar dalam menyajikan teori sehingga seni tari
pembelajaran lebih bermakna. dapat di gemari oleh peserta didik laki – laki
Pembelajaran berlangsung sebagai maupun perempuan.
suatu proses saling mempengaruhi antara Pelaksanaan metode imitasi
pendidik dan peserta didik dalam kegiatan yang biasa dilakukan oleh pendidik
belajar mengajar, pembelajaran dikatakan membuat peserta didik tidak dapat
berhasil dan berkualitas apabila sebagian menerima teman yang lemah secara
besar peserta didik terlibat secara aktif, baik akademik. Peserta didik juga tidak dapat
fisik, mental maupun sosial dalam proses berinteraksi dengan lebih baik, sehingga
pebelajaran. harga diri dan rasa percaya diri peserta
Seni dapat diartikan sebagai hasil didikpun tidak meningkat.
karya manusia yang mengandung keindahan Identifikasi Masalah
dan dapat diekpresikan melalui suara, gerak a. Peserta didik tidak dapat menerima
ataupun ekpresi lainnya. Cara teman yang lemah secara akademik.
mengekpresikan seni bisa menggunakan b. Peserta didik tidak dapat berinteraksi
berbagai media. Hal ini dikarenakan seni dengan lebih baik.
merupakan dari simbol, dari perasaan yang c. Kurangnnya peningkatan harga diri
ada pada diri manusia apapun bentuknya. maupun rasa percaya diri peserta didik.

2
Filsafat Ilmu Oktober. 2019

d. Peserta didik tidak yakin bahwa lain yang sedang melakukan


kesuksesan akademik ditentukan oleh penyusunan skripsi.
usaha sendiri
e. Kurangnya semangat dan minat peserta Tinjauan Pustaka
didik untuk masuk sekolah dan Pada mulannya Team Games Tournament
mengikuti kegiatan pembelajaran. (TGT) dikembangkan oleh David De Vries
Rumusan Masalah dan Keith Edwards. Ini merupakan metode
Berdasarkan latar belakang di atas maka pembelajaran pertama dari Hopkins (dalam
yang menjadi masalah dalam penelitian ini Slavin, 2011: 13) Metode ini menggunakan
adalah sebagai berikut : turnamen mingguan, ketika peserta didik
a. Bagaimana penerapan metode TGT memainkan permainan akademik dengan
dalam pembelajaran dapat berpengaruh anggota tim lain untuk menyumbangkan
terhadap peningkatan kreativitas pada poin bagi skor timnya. TGT dapat digunakan
diri peserta didik dalam pembelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran, dari
seni tari kreasi ? ilmu-ilmu eksak, ilmu-ilmu sosial ataupun
b. Apakah terdapat pengaruh penggunaan bahasa dari jenjang pendidikan (SD, SMP)
metode TGT terhadap peningkatan hingga perguruan tinggi. TGT sangat cocok
kreativitas peserta didik dari metode untuk mengajar tujuan pembelajaran yang
konvensional pada mata pelajaran seni dirumuskan dengan tajam dengan satu
tari kreasi ? jawaban benar.

Tujuan Penelitian Slavin (2011: 14) mengatakan, didalam


a. Untuk memperoleh informasi tentang TGT, teman satu tim akan membantu dalam
metode Team-Games-Tournament mempersiapkan diri, akan tetapi setelah
(TGT). permainan dimulai, teman lainnya tidak
b. Memperoleh informasi tentang boleh membantu. Dengan demikian, akan
Kreativitas peserta didik. terjadi tanggung jawab individual dalam diri
c. Mata pelajaran seni tari. siswa. TGT merupakan salah satu metode
d. Peningkatan kreativitas dalam pembelajaran yang menggunakan tujuan
penerapan metode Team-Games- kelompok dan tanggung jawab individu.
Tournament (TGT).
Kegunaan Penelitian Tabel 2.1
a. Kegunaan bagi pembaca Tabel Skoring
Kegunaan bagi pembaca adalah Penghargaan
menjadi penambah wawasan dalam Rata-rata Poin
dunia pendidikan atau wawasan umum Kelompok
serta referensi tentang metode TGT.
b. Kegunaan bagi peneliti Baik
40
Kegunaan bagi peneliti adalah untuk
memecahkan permasalahan yang ada di Hebat
45
sekolah, dengan ilmu yang dipelajari di
perkuliahan dan di implementasikan Super
50
secara empiris.
c. Kegunaan bagi lemaga Sumber : Robert E. Slavin (2008: 175)
Masukan untuk mengatasi Setelah diketehui skor dari tiap
permasalahan dalam penerapan kelompok, peserta didik dapat memberikan
kreativitas. penghargaan terhadap tim. Penghargaan
d. Kegunaan bagi pembaca lain adalah diberikan pada pemilik jumlah skor
Sebagai referensi dan rujukan dalam tertinggi.
penerapan metode TGT untuk peneliti Gallagher (dalam Rachmawati 2005:

3
Filsafat Ilmu Oktober. 2019

15) mengatakan bahwa creativity is a ......= Sampel diambil tidak secara acak
mental process by which an individual
creates new ideas or products, or Populasi dalam penelitian ini adalah
recombines existing ideas and product, semua peserta didik kelas IV SDN Saparako
pada tahun ajaran 2018/2019 yang masing-
in fashion that is novel to him or her
masing berjumlah 25 orang, terdiri dari kelas
(kreativitas merupakan suatu proses A dan B. karena jumlah populasi sama
mental yang dilakukan individu berupa dengan jumlah sampel yaitu 50 orang.
gagasan ataupun produk baru, atau Teknik sampling jenuh adalah teknik
mengkombinaskan keduanya yang pada penentuan sampel bila semua anggota
akhirnya melekat pada dirinya). populasi digunakan sebagai sampel yaitu
. sebanyak 50 orang.
Rencana kegiatan ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :

METODE PENLITIAN Data yang diperoleh dalam


Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data penelitian ini merupakan
metode kuasi eksperimen ialah “... data kuantitatif dengan meggunakan teknik
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak obsevasi dan angket sebagai berikut:
dapat berfungsi sepenuhnya untuk 1) Observasi
megontrol variabel-variabel luar yang Observasi dialakukan saat kegiatan
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen” pembelajaran berlangsung di kelas
(Sugiyono, 2018: 114). Desain penelitian eksperimen dan kelas konrol mengenai
Nonequivaent Control Group Design ialah keterlaksanaan kegiatansesuai dengan
menggunakan kelas yang terdiri dari dua model pembelajaran yang digunakan.
kelas ialah kelas eksperimen dan kelas 2) Angket
kontrol yang menggunakan perlakuan yang Angket dibuat untuk mengetahui
berbeda. Dalam kelas eksperimen menurut pendapat peserta didik mengenai
menggunakan perlakuan khusus sedangkan pembelajaran yang dilakukan peneliti
di kelas kontrol tidak mendapatkan apakah membawa hal baru untuk peserta
perlakuan khusus. didik dan apakah peserta didik merasa
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti termotivasi dalam melakukan proses
menggunakan desain penelitian yang pembelajaran sesuai dengan ketercapaian
dikemukaan oleh Sugiyono (2018: 116) indikator motivasi belajar yang harus
sebagai berikut: dicapai oleh peserta didik.
O1 X O2
.................................. Kerativitas seni tari peserta didik.
O1 O2 Data dari hasil pretest dan posttest
Keterangan : kemudian diolah menggunakan aplikasi
O1 = Angket awal pengolah data SPSS Statistic 22 for windows
O2 = Angket akhir dengan cara:
X = Perlakuan Metode TGT 1. Analisis data angket kelas eksperimen

4
Filsafat Ilmu Oktober. 2019

dan kontrol melalui statistic deskriptif, uji dengan menerapkan model pembelajaran
normalitas, homogenitas, dan uji t. pada kelas eksperimen. Uji statistik yang
tujuannya untuk mengetahui kemampuan digunakan untuk melihat peningkatan
awal peserta didik. tersebut dengan menggunakan uji t. pada
2. Analisis data angket awal dan angket penelitian ini terdapat dua hipotesis.
akhir kelas eksperimen melalui statistik hipotesis pertama terdapat peningkatan
deskriptif, uji normalitas, homogenitas, dan kreativitas peserta didik melalui penerapan
uji t. tujuannya untuk mengetahui apakah metode Team-Games-Tournament (TGT).
ada peningkatan kreativitas peserta didik Untuk menguji hipotesis yang pertama,
setelah mendapatkan perlakuan. dapat dilihat dari rata-rata hasil pretest dan
3. Analis data data angket awal dan angket posttest kelas eksperimen yang pada
akhir kelas eksperimen dan kontrol melalui awalnya 64,36 meningkat menjadi 102,16
uji gain, uji normalitas indeks gain, uji dengan hasil uji beda rerata signifikan ialah
homogenitas indeks gain dan uji t indeks 0,005 bahwa terdapat perbedaan rerata yang
gain. Tujuannya untuk mengetahui adakah signifikan pada kelas eksperimen. Dengan
perbadingan peningkatan kreativitas peserta demikian hipotesis pertama dapat diterima.
didik setelah mendapatkan perlakuan yang Hipotesis kedua dalam penelitian ini
berbeda pada setiap kelas. adalah Terdapat perbedaan peningkatan
4. Analisis data obervasi Lembar observasi kreativitas peserta didik yang diajarkan
yang telah diisi kemudian dilihat skornya menggunakan metode TGT lebih tinggi
dari setiap pertemuan mengenai daripada model konvensional.
keterlaksananya kegiatan pembelajaran.
Seluruh skor dari angket kemudian dicari Untuk menjawab hipotesis yang kedua
rata-ratanya dan dibuat persentasenya. maka dilihat rata-rata N-Gain siswa yang
Persentase tersebut berguna untuk melihat pembelajarannya menggunakan model
ada atau tidaknya perubahan kemampuan Team-Games-Tournament (TGT) sebesar
berpikir siswa. 130, karena 130 > dari pada 0,05 artinya ho
diterima. maka dapat disimpulkan bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN metode tgt dapat meningkatkan krestivitas
Hasil Penlitian peserta didik dibandingkan dengan metode
1. Analisis data angket awal kelas konvensional.
eksperimen dan kontrol
2. Analisis data angket awal dan angket Dari kedua paparan di atas, maka dapat
akhir kelas eksperimen disimpulkan bahwa penerapan metede
3. Analis data data anket awal dan angket Team-Games-Tournament (TGT)
alhir kelas eksperimen dan control meningkat walaupun hanya pada kategori
4. Analisis data obervasi sedang dan lebih baik daripada siswa yang
pembelajarannya menggunakan model
Pembahasan Hasil Penelitian konvesional.
Berdasarkan hasil data angket awal yang
dilakukan di kelas kontrol dan kelas Selain menguji hipotesis, terdapat juga
eksperimen diperoleh bahwa kemampuan data untuk mendukung dalam penelitian ini
awal peserta didik tidak terdapat perbedaan yaitu hasil lembar observasi. Hasil observasi
yang signifikan. Pada kelas eksperimen telah diamati dan dinilai oleh observer pada
diberikan perlakuan menggunakan metode saat pembelajaran berlangsung. Pada saat
Team-Games-Tournament (TGT) dan kelas penelitian, peneliti berperan sebagai guru
kontrol menggunakan model konvesional telah melakukan pembelajaran sesuai
yaitu model pembelajaran langsung metode dengan RPP yang dibuat menggunkan
ekspositori atau ceramah. Tujuannya untuk langkah-langkah metode Team-Games-
mengetahui peningkatan kreativitas seni tari Tournament (TGT) Dapat dilihat dari hasil

5
Filsafat Ilmu Oktober. 2019

observasi bahwa keterlaksanaan langkah REFERENSI


pemberlajaran terlaksana dengan baik Robert. E Slavin. (2011). Cooperative
dengan perolehan presentasi pertemuan ke-1 Learning Teori, Riset dan
sebesar 73,9% , pertemuan ke-2 sebesar Praktik. ( Terjemahan Allyman
82,6% dan pertemuan ke-3 sebesar 91,3% Bacon). Bandung: Nusa Media.
maka dapat dilihat bahwa setiap pertemuan Munandar, Utami. (1992).
mengalami peningkatan sehingga pada Pengembangan Kreatifitas Anak
pertemuan ke-3 pada kategori sangat baik. Berbakat. Jakarta PT Rineka Cipta.
Munandar, Utami. (1992).
Hasil dari obsevasi yang tertera pada Pengembangan Kreatifitas Anak
kolom saran pada pembelajaran metode Berbakat. Jakarta PT Rineka Cipta.
Team-Games-Tournament (TGT) pada Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
pertemuan pertama langkah pembelajaran Pendidikan. Bandung:
terlaksana dengan cukup baik akan tetapi Alfabeta.
ada yang perlu diperbaiki ialah dalam
penguatan materi pembelajaran sehingga
dari hasil praktek atau kerja kelompok
percobaan yang siswa laksanakan dapat
lebih kuat pemahamannya terhadap materi.
Selanjutnya, dipertemuan kedua
peningkatan terlihat dalam pelaksanaan
model akan tetapi pengendalian waktu
pembelajaran yang mendekati pada waktu
shalat jumat berjamaah membuat kegiatan
pembelajaran terkesan tergesa-gesa, hal ini
dipengaruhi beberapa faktor dari kondisi
kelas yang masuk giliran. Tetapi,
pembelajaran berjalan degan lancar dan
tujuan pembelajaran tercapai. Kemudian
dipertemuan ketiga kegiatan pembelajaran
terus mengalami peningkatan sehingga
berjalan dengan baik akan tetapi ada
kekurangnya di soal latihan tidak diberikan
karena peneliti menganggap pada LKS
sudah cukup, sehingga dipeneliti
memberikan penguatan dan ulasan materi
dari persegi, persegi panjang dan segitiga
untuk menguatkan pemahaman peserta
didik. Untuk keseluruhan kegiatan
pembelajaran berjalan lancar dan baik.

KESIMPULAN
1. Terdapat peningkatan kreativitas
peserta didik pada mata pelajaran seni
tari dengan menggunakan metode TGT.
2. Terdapat perbedaan peningkatan
kreativitas peserta didik pada mata
pelajaran seni tari, dengan peserta didik
dengan model konvensional.

Anda mungkin juga menyukai