Disusun Oleh
Siska Wahyu Lestari NIM 180070600011009
Habsari Yusrindra Siwi NIM 180070600011011
Diana Aulia Rahmawati NIM 180070600011006
Globalisasi
Pemasaran Kosmetik
B. Jurnal 2
1. Produk dan Alasan Melakukan Riset Produk
PT. Bayer Indonesia memproduksi dan memasarkan berbagai produk farmasi (Obat
dengan resep dokter), produk nonresep dan produk untuk industri pertanian. Bayer
mengoperasikan dua pabrik di Indonesia yang merupakan bagian dari fasilitas supplay chain
fasilitas produksi bayer global. Sebagian besar produk dari kedua pabrik tersebut diekspor ke
negara-negara di seluruh dunia serta dipasarkan di Indonesia. Saat ini PT. Bayer Indonesia
(Obat dengan resep dokter) memiliki 2 (dua) departemen yaitu departemen Ethical dan
departemen Cusumer Care (produk non-resep). Adapun produk nifedipine gits yang masuk
dalam formularium di BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yaitu Nifedipine 20mg
dengan pangsa pasar menguasai 35% ex : pada pasien usia lanjut (>65th) dan berat badan
dibawah normal, dan Nifedipine 30mg dengan pangsa pasar menguasai 65% ex : pada pasien
yang umurnya dibawah 65th.
PT. Bayer Indonesia adalah entitas bisnis yang mengambil peran dalam industri
kesehatan, sebagai Farmasi dengan segmentasi pasar di Rumah Sakit, Apotik dan instansi
pemerintah. Sehingga mau tidak mau PT. Bayer Indonesia memasukkan produknya di
formularium sistem BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Mengingat semakin
bertambahnya waktu yang menyebabkan semakin bartambahnya jumlah pasien, diikuti dengan
meningkatnya jumlah perusahaan yang serupa sehingga menimbulkan persaingan antar sesama
perusahaan, mau tidak mau PT. Bayer Indonesia harus mengembangkan strategi pemasaran
obatnya untuk menjaga para pelanggannya (pasien) dengan cara meningkatkan kualitas
pelayanan, memperluas teknologi produk dan menentukan harga yang sesuai dengan keadaan
pasar.
Dalam mengatasi rendahnya tingkat kepuasan pelanggan, maka salah satu upaya yang
dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menerapkan strategi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan. Mengingat tingkat persaingan terus meningkat, maka pihak perusahaan harus
meningkatkan kinerja perusahaan termasuk meningkatkan pelayanan, untuk membangun
hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau calon pelanggan lain. Berkaitan dengan
pentingannya masalah pelayanan dan harga, maka hal ini perlu diperhatikan oleh PT. Bayer
Indonesia dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat dengan
perusahaan farmasi lainnya. Serta untuk lebih meningkatkan penjualan, maka perusahaan perlu
melakukan evaluasi mengenai kualitas pelayanan dan mengetahui harga yang diatur oleh
perusahaan. Melihat tantangan dan kenyataan dilapangan yang dihadapi perusahaan Bayer
Indonesia dalam menghadapi persaingan dunia bisnis, maka dilakukan penelitian pada
perusahaan PT. Bayer Indonesia dengan mangambil judul analisis strategi pengembangan
pemasaran obat nifedipine PT. Bayer indonesia pada sistem pelayanan BPJS.
3. Kerangka Masalah
Persaingan dengan
perusahaan farmasi lain
semakin ketat
Menigkatkan hubungan
jangka panjang yang baik
dengan pelanggan atau calon
pelanggan lain
Jumlah penjualan
meningkat
4. Metode
Penelitian ini dilakukan di PT.Bayer Indonesia dengan menggunakan metode penelitian
desktriptif dengan melakukan observasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
metode penelitian lapangan dan kepustakaan. Untuk menganalisis data dari lapangan,
digunakan metode desktriptif dengan menggunakan Analisis SWOT
(Strength,Weakness,Opportunity,Threat) melalui analisa EFAS (External Strategic Factor
Analysis Summary) dan IFAS(Internal Strategic Factor Analysis Summary). Strategi
Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Bayer Indonesia adalah Strategi Agresif atau peluasan
untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan dengan melakukan
pengembangan pasar, pengembangan produk, dan inovasi.
5. Hambatan
1. Memerlukan pertimbangan dan waktu yang cukup lama untuk menentukan kekuatan
dan kelemahan melalui faktor internal industri (IFAS) serta menentukan peluang dan
ancaman melalui faktor eksternal industri (EFAS)
2. Data untuk menentukan IFAS dan EFAS diperoleh secara subyektif, sehingga akan
meningkatkan resiko bias
C. Jurnal 3
2.2 Perbandingan
A. Metode Riset Pemasaran
1. Metode Observasi
a. Kelebihan
Data diperoleh secara langsung dari objek penelitian
Pencatatan informasi yang mendukung proses pengumpulan data dapat
dilakukan dengan segera setelah terjadi atau saat berlangsungnya kejadian
tersebut
b. Kekurangan
Membutuhkan kurun waktu yang lama untuk mendapatkan hasil pengamatan
dari suatu kejadian
Pengamatan berlangsung lama, karena tidak dapat dilakukan dalam kurun
waktu satu hari
Hasil penelitian bersifat subjektif
2. Metode Survey
a. Kelebihan
Relatif murah
Hasil penelitian yang menggambarkan pada populasi skala besar
Menjangkau lokasi terpencil dengan menggunakan surat, email atau telepon
Menggambarkan hasil yang signifikan secara statistik bahkan ketika
menganalisis beberapa variabel
Fleksibilitas tinggi
Menggunakan suatu pertanyaan standar sehingga membuat pengukuran lebih
tepat
Memiliki kemampuan tinggi dalam mengeliminasi subjektivitas penelitian
b. Kekurangan
Standarisasi metodologi memaksa penelitian merancang pertanyaan standar
sehingga menghapus keunikan tiap responden
Survey yang fleksibel membutuhkan desain administrasi yang stabil sepanjang
pengumpulan data
Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon
Sulit bagi rsponden untuk mengutarakan kebenaran tentang pertanyaan yang
kontroversial
Berdasarkan hasil penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan metode riset
pemsaran menggunakan metode obsevasi dan survey di atas, dapat dikatahui bahwa
metode yang paling baik digunakan adalah metode survey. Hal tersebut dikarenakan
hasil penelitian dapat mewakili dari keseluruhan populasi yang besar, menggambarkan
hasil yang signifikan secara statistik, dan memberikan hasil yang resiko
subjektivitasnya minimal.
B. METODE SURVEY
1. Kuisioner online
a. Kelebihan
Biaya murah
Hal ini karena tidak memperlukan hardcopy seperti kertas kuisioner,
baik dalam pendistribusian maupun pengiriman data kembali.
Akses data otomatis dan real time
Responden memasukkan data mereka dan saat itu juga secara otomatis
akan disimpan ke dalam software dalam bentuk data elektronik. Dengan
demikian analisis data menjadi lebih mudah dan efisien karena data
langsung tersedia.
Waktu yang cepat
Pendistribusian kuisioner dan feed back data online dilakukan dengan
cepat. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan menggunakan model survei
konvensional.
Kenyamanan responden
Melalui survei online, responden dapat menjawab pertanyaan sesuai
dengan jadwal mereka sendiri, dengan cara mereka sendiri, dan bahkan
dapat mengisi survei pada satu waktu, berhenti dan melanjutkannya
kembali hingga selesai. Disamping itu, responden juga akan lebih terbuka
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat pribadi seperti:
pendidikan, pekerjaan, atau status ekonomi karena tidak bertemu secara
langsung dengan peneliti.
Kejadian error minimal
Pertanyaan survei dapat diatur sedemikian rupa sehingga responden
tidak akan melewatkan pertanyaan yang harus dijawab. Terdapat
pengaturan jenis jawaban apakah termasuk pilihan tunggal, ganda, skala,
bahkan jawaban terbuka. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,
karena program yang bekerja, sehingga kemungkinan terjadinya error
menjadi sangat rendah.
b. Kekurangan
Keterbatasan jumlah sampel dan responden
Pada populasi tertentu mungkin hanya sedikit yang memiliki akses
internet dan atau merespon kuisioner online.
Screening yang lemah
Pada survei dengan topik tertentu, memerlukan feedback dari responden
dengan kriteria tertentu pula. Misalnya: untuk menjawab tentang kepuasan
terhadap suatu produk tertentu, responden haruslah orang yang pernah
menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut. Pada survei
konvensional, tahapan screening ini bisa dilakukan secara langsung baik oleh
peneliti untuk memastikan bahwa responden memiliki kriteria seperti yang
telah ditentukan.
Pelaku cheating
Cheating atau perilaku curang karena tidak melibatkan peneliti.
2. Kuisioner langsung (Konvensional)
a. Kelebihan
Responden dapat bertanya kepada peneliti jika ada hal yang kurang
dipahami dalam kuisioner tersebut
Menjangkau lokasi terpencil
Screening yang kuat karena peneliti dapat memastikan secara langsung
bahwa responden memenuhi kriteria seperti yang telah ditentukan
b. Kekurangan
Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan
yang terlewati tidak terjawab
Kuisioner yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah
Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan terkadang sada yang
terlalu lama mengembalikan sehingga terlambat
Berdasarkan penjelasan di atas tentang metode survei yang menggunakan kuisioner
online dan kuisioner langsung (konvensional) maka dapat diketahui bahwa metode yang paling
baik digunakan adalah metode kuisioner online. Hal tersebut dikarenakan data yang diperoleh
memiliki subjektivitas yang minimal karena tidak ada pengaruh dari peneliti.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdsarkan dari data yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa metode
riset pemasaran yang digunakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Berdasarkan hasil penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangan metode riset pemsaran
menggunakan metode obsevasi dan survey di atas, dapat dikatahui bahwa metode yang paling
baik digunakan adalah metode survey. Sedangkan, metode survey yang paling baik digunakan
adalah metode kuisioner online. Hal tersebut dikarenakan data yang diperoleh memiliki
subjektivitas yang minimal karena tidak ada pengaruh dari peneliti.
DAFTAR PUSTAKA