Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI

KETENAGAKERJAAN

OLEH :

KELOMPOK : 3

- TIARA APRILIANI SAPUTRI


- SURAENI
- USI WILIYANA
- SYAHRAENI SYAHIRAH R.
- SRI ARYANI REJEKI
- SITTI NURAISYAH
- RAUF
- RESKI
- ZULKIFLI

SMA NEGERI 5 BONE

TAHUN AJARAN 2016/2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hanturkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan kami
kesehatan serta kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Tak lupa shalawat serta salah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang.

Pada kesempatan kali ini kami membahas tentang ketenagakerjaan yang membahas
tentang sistem upah dan pengangguran serta menyajikan analisis masalah ketenagakerjaan
dalam pembangunan konomi dan cara mnganalisis dengan mia lisan dan tulisan.

Kami juga berterima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan baik
dukungan materi dan moral, serta kami berterima kasih kepada guru pembimbing, teman-
teman serta semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.

Kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu saran
serta kritik sangat kami harapkan.

Lappariaja, 27 Juli 2017

Penulis,

KELOMPOK 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1

A. Latar belakang .....................................................................................................1


B. Rumusan masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan penulisan .................................................................................................1

BAB II KETENAGAKERJAAN ................................................................................2

A. Peningkatan kualitas tenaga kerja ......................................................................2


B. system upah dan pengangguran ..........................................................................3
C. Menyajikan analisis masalah ketenagakerjaan alam pembangunan ekonomi
dan cara menganalisis dengan media lisan dan tulisan .......................................5

BAB III PENUTUP ......................................................................................................7

A. Kesimpulan .........................................................................................................7
B. Saran ..................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke empat terbesar didunia, setelah
Cina, India, dan Amerika Serikat. Sedangkan negara kelima yang memiliki penduduk
terbesar adalah Jepang. Indonesia dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa berdasarkan
sensus penduduk tahun 2010 menurut data Badan Pusat Statistik Indonesia. Tentu saja hal ini
menyebabkan Indonesia memiliki sumber daya manusia atau tenaga kerja yang melimpah,
yang bisa disalurkan untuk mempercepat proses pembangunan Indonesia.

Hal ini bisa terwujud kalau pengelolaan SDM dan SDA tadi terlaksana dengan baik,
terjadi perimbangan antara pendidikan/skill yang dimiliki oleh tenaga kerja dan ketersediaan
lapangan kerja. Masalah akan timbul, apabila terdapat kesenjangan antara jumlah tenaga
kerja yang besar dengan minimnya ketersedian lapangan kerja yang ada. Dengan kata lain
akan menyebabkan semakin meningkatnya tingkat pengangguran sehingga jumlah penduduk
miskin juga semakin besar dan memiliki efek-efek negatif yang lain pula.

Maka dari itu akan dibahas dalam makalah ini mengenai permasalahan yang ada dalam
pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia, dan peraturan perundang-undangan

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas kami mendapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana menjelaskan system upah dan pengangguran?


2. Bagaimana menyajikan masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan dan cara
menganalisis dengan media lisan dan tulisan?
C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas juga untu mngetahui tentang :

1. Sistem upah dan pengangguran


2. Mengetahui masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan

1
BAB II
KETENAGAKERJAAN

A. PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA


Peningkatan kualitas tenaga kerja di perusahaan dengan memahami strategi sumber daya
manusia meliputi hal berikut:
1. Pengembangan Kemampuan;Dimensi ini menelaah pengembangan kemampuan
karyawan dan kemampuan manajer.

2. Pengelolaan Prestasi
Dimensi ini merujuk pada upaya pengelolaan prestasi kerja karyawan. Hal ini sangat penting
karena implementasi strategi bisnis memerlukan karyawan yang senantiasa diberi bimbingan,
dukungan, otoritas, dan sumber-sumber yang dibutuhkan guna memenuhi rencana tindakan
dantujuan perusahaan.

3. Pengelolaan Fungsi SDM


Dimensi ini meninjau bagaimana pengelolaan fungsi sumber daya manusia yang meliputi
peranaan layanan (service role), organisasi, dan penetapan staf dan pengembangannya.

Usaha meningkatkan produktivitas dan kualitas tenaga kerja (SDM) perusahaan dapat
disatukan dengan berbagai program pemerintah sebagai berikut.

1. Menyiapkan tenaga ahli dan terampil dengan menyiapkan pendidikan formal bagi
penduduk.
2. Menyiapkan tenaga kerja yang mampu bekerja keras dan produktif dengan meningkatkan
kesehatan melalui perbaikan gizi penduduk, memberikan jaminan social yang memadai
dan menjamin kesehatan yang baik
3. Mengadakan latihan-latihan atau job training bagi tenaga-tenaga kerja agar memiliki
kemampuan kerja yang baik, melalui diklat-diklat, penataran, kursus-kursus atau loka
karya
4. Mengadakan penelitian-penelitian untuk memberikan keteranpilan kepada tenaga kerja
yang sedang mencari pekerjaan agar dapat mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan
permintaan pasar tenaga kerja.
5. Pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negri untuk memperluas ilmu pengetahuan
dan keterampilan serta menimba pengalaman kerja.

2
B. SISTEM UPAH DAN PENGANGGURAN
1. SISTEM UPAH
Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh, yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.
Terdapat beberapa pendekatan yang biasa digunakan oleh pengusaha dalam menentukan
sistem upah bagi para pekerjaanya, diantaranya sebagai berikut:
a. Sistem Upah Menurut Waktu
Sistem ini mendasarkan pembayaran upahnya menurut waktu kerja seorang pekerja. Satuan
waktunya dapat ditentukan per jam, per hari, per minggu atau per bulan. Contohnya
perusahaan X menetapkan pembayaran upahnya per hari sebesar Rp. 50.000, maka jika
seorang pekerja bekerja selama 10 hari, upah yang akan dia terima sebesar 10 hari x Rp.
50.000 = Rp.500.000.
b. Sistem Upah Borongan
Sistem ini mendasarkan pemberian upah berdasarkan balas jasa atas suatu pekerjaan yang
dipaketkan atau diborongkan. Contohnya, upah untuk membangun tower sebuat operator
seluler, pembuatannya diborongkan kepada perusahaan yang bergerak dibidangnya.
c. Sistem Co-Partnership
Sistem ini memberikan upah kepada pekerjanya berupa saham atau obligasi perusahaan.
Dengan saham atau obligasi tersebut, para pekerja merasa memiliki sendiri perusahaan
tersebut. Dalam sistem ini, pengusaha dan pekerja merupakan partner atau mitra usaha.
d. Sistem Upah Bagi Hasil
Sistem ini memberikan upah kepada pekerjanya dengan sistem bagi hasil. Biasanya
digunakan dalam penggarapan lahan pertanian dimana pemilik lahan dan penggarap lahan
membagi hasil pertaniannya dengan presentase tertentu sesuai dengan kesepakatan bersama.
e. Sistem Upah Menurut Prestasi
Sistem ini menentukan upah berdasarkan prestasi kerja yang diperoleh oleh para pekerja.
Dengan demikian, besarnya upah yang diperoleh oleh seorang pekerja bergantng kepada
banyak sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu tertentu oleh pekerja tersebut.
f. Sistem Upah Skala
Sistem ini menentukan besaran upah berdasarkan tingkat kemajuan dan kemunduran hasil
penjualan. Jika hasil penjualan meningkat, maka upah bertambah, dan sebaliknya.
3
g. Sitem Upah Premi
Sistem ini merupakan kombinasi sistem upah prestasi yang ditambah dengan senjumlah
premi tertentu. Contonya, jika Elya sebagai pekerja menyelesaikan 200 potong pakaian dalam
1 jam, maka dibayar Rp 5000,00 dan jika terdapat kelebihan dari 200 potong, maka diberikan
premi. Misalnya prestasi kerjanya 210 potong per jam, maka Elya akan mendapatkan Rp
5000,00 ditambah (10/200x Rp 5000,00) = Rp5250,00 dan seterusnya.
h. Sistem Bonus
Sistem ini memberikan upah tambahan kepada pekerja dari sebagian keuntungan perusahaan
pada akhir tahun buku. Jadi selain upah tetap bulanan, pekerja mendapatkan upah tambahan
sebagai bonus atas partisipasinya dalam membangun perusahaan sehingga mendapatkan
keuntungan.semua pekerja mampu menunjukkan hasil yang dicapai atas kemajuan
perusahaan.
i. Sistem Upah Indeks Biaya Hidup
Sistem ini mengaitkan pemberian upah dengan turun naiknya biaya hidup. Jika biaya hidup
meningkat, maka upah pekerja dinaikan, dan sebaliknya. Dalam sistem ini, upah dapat
dibayarkan dalam bentuk barang, seperti sembako.
2. Pengangguran
Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum dan sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran terjadi karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar daripada permintaan
tenaga kerjaPengangguran pada dasarnya dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a. Pengangguran volunter.
Pengangguran volunter atau sukarela adalah angkatan kerja yang tidak bekerja disebabkan
merasa sudah tercukupi hidupnya, kalaupun bekerja mereka menginginkan pekerjaan dengan
pendapatan yang lebih besar.
b. Pengangguran involunter.
Pengangguran involunter atau pengagguran terpaksa adalah mereka yang ingin bekerja,
namun permintaan tenaga kerja belum tersedia. Pengangguran involunter ini dapat dibedakan
menjadi sebagai berikut:
1) Pengangguran konjungtur.
Pengangguran konjungtur atau pengangguran siklis adalah pengangguran yang terjadi karena
adanya fluktuasi aktivitas ekonomi suatu negara, misalnya krisis moneter, atau depresi
sehingga berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan dan buruh
perusahaan.
2) Pengangguran struktural.
4
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan perubahan struktur ekonomi
suatu Negara. Misalnya struktur ekonomi agraris kemudian berubah menjadi struktur
ekonomi industri. Akibatnya tenaga kerja yang semula bekerja di sektor agraris, tidak bisa
bekerja di sektor industri. Pengangguran struktural dapat diakibatkan oleh dua kemungkinan
yaitu karena permintaan berkurang atau karena kemajuan dan penggunaan teknologi
3) Pengangguran musiman.
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi karena faktor musim. Contohnya
para petani, pekerja bangunan yang bekerja dipengaruhi oleh fakor musim.
4) Pengangguran terbuka.
Pengangguran terbuka adalah mereka yang benar-benar menganggur atau tidak memiliki
pekerjaan. Contohnya mahasiswa yang baru lulus kuliah dan belum bekerja
5) Pengangguran terselubung.
Pengangguran terselubung adalah mereka yang tidak sepenuhnya menganggur, mereka
bekerja tetapi di bawah standar jam kerja.
C. MENYAJIKAN MASALAH KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN
DAN CARA MENGANALISIS DENGAN MEDIA LISAN DAN TULISAN
.Masalah yang berkaitan dengan pendapatan nasional dan kesempatan kerja adalah
tingkat produktivitas tenaga kerja. Pendapatan nasional akan naik jika terjadi peningkatan
produktivitas tenaga kerja.Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah
lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari
kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja
bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya
pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang
menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang
kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dll.
Menurut data BPS angka pengangguran pada tahun 2002, sebesar 9,13 juta
penganggur terbuka, sekitar 450 ribu diantaranya adalah yang berpendidikan tinggi. Bila
dilihat dari usia penganggur sebagian besar (5.78 juta) adalah pada usia muda (15-24 tahun).
Selain itu terdapat sebanyak 2,7 juta penganggur merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan
(hopeless). Situasi seperti ini akan sangat berbahaya dan mengancam stabilitas nasional.
Masalah lainnya adalah jumlah setengah penganggur yaitu yang bekerja kurang dari jam
kerja normal 35 jam per minggu, pada tahun 2002 berjumlah 28,87 juta orang. Sebagian dari
mereka ini adalah yang bekerja pada jabatan yang lebih rendah dari tingkat pendidikan, upah

5
rendah, yang mengakibatkan produktivitas rendah. Dengan demikian masalah pengangguran
terbuka dan setengah penganggur berjumlah 38 juta orang yang harus segera dituntaskan.

Terlepas dari berbagai permasalahan pengangguan dan masalah lainnya yang terkait
dengan tenaga kerja. Sudah sepatutnya kita harus menjadi anak bangsa yang memiliki
kreatifitas dan inovasi-inovasi (ini adalah satu permasalahan ketenaga kerjaan kurang
kreatifi dan inovatif-). Terutama mahasiswa yang memiliki jiwa ingin tahu dan ingin maju
seta ingin memecahkan permasalahn-permasalahan sosial yang terjadi di sekitarnya, karena
itulah mahasiswa sering disebut sebagai agent of change. Maka diperlukan spirit
kewirausahaan sosial pada para agen perubahan tersebut. Dengan jiwa social
entrepreneurship tersebut akan mendorong masyarakat untuk membangun dan
mengembangkan inovasi-inovasi baik yang diadopsi dari luar maupun dari lokal dan tentunya
tanpa harus menanggalkan jati diri bangsa. Tentu dengan tujuan untuk mengatasi
permasalahan sosial di Indonesia, seperti masalah pengangguran tadi.

Social Entrepreneurship akhir-akhir ini menjadi makin populer terutama setelah salah
satu tokohnya Dr. Muhammad Yunus, pendiri Grameen Bank di Bangladesh mendapatkan
hadiah Nobel untuk perdamaian tahun 2006. Namun di indonesia sendiri kegiatan ini masih
belum mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari pemerintah dan para tokoh
masyarakat karena memang belum ada keberhasilan yang menonjol secara nasional. Bahkan
dari pihak swasta (perusahaan) melalui coorporate social responsibility (CSR) belum bisa
menumbuhkan entrepeneur- entrepeneur muda, karena CSR yang dikeluarkan lebih ditujukan
untuk mengamankan perusahaan bukan memberdayakan masyarakat sekitarnya.

Maka diperlukan banyak terobosan, dibutuhkan upaya-upaya untuk memadukan


berbagai inisiatif. Oleh karena itu persoalan kita lebih pada bagaimana menemukan spirit
daripadanya. Bagaimana agar kinerja wirausaha itu semakin memiliki dampak sosial yang
besar. Karena baik Muh. Yunus maupun tokoh-tokoh wirausaha sosial tak kan mengingkari,
bahwa kesuksesan mereka lahir dari pergumulan yang demikian intens dengan kemiskinan.
Maka upaya untuk memasyarakatkan Social Entrepreneurship harus mendapatkan dukungan
semua pihak yang mendambakan terwujudnya kesejahteraan rakyat yang merata, dan
diharapkan tidak hanya berhenti dalam seminar ini saja tetapi dilanjutkan dengan rencana
aksi yang nyata sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh, yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.
Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum dan sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran terjadi karena jumlah penawaran tenaga kerja lebih besar daripada permintaan
tenaga kerja. Dengan kata lain, terjadinya surflus penawaran tenaga kerja di pasar tenaga
kerja.
Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya Gross Domestic
Product. Makin banyak barang dan jasa yang dihasilkan, makin tinggi pendapatan nasional
bangsa itu, yang memungkinkan dilakukannya tabungan yang selanjutnya dapat digunakan
untuk investasi, selanjutnya investasi akan memperbesar kesempatan kerja.

Masalah lain yang berkaitan dengan pendapatan nasional dan kesempatan kerja
adalah tingkat produktivitas tenaga kerja. Pendapatan nasional akan naik jika terjadi
peningkatan produktivitas tenaga kerja.

B. SARAN DAN KRITIK


Kami berterima kasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan kami tugas
tentang ketenagakerjaan sehingga kami dapat mengetahui tentang lebih dalam lagi tentang
siste upah dan pengangguran.
Pemerintah harus memperhatikan kondisi tenaga kerja baik dari peningkatan mutu tenaga
kerja maupun dari sistem upah dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku. Untuk tenaga kerja
harus mengasah keterampilan agar mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat
dan kemampuan.

7
DAFTAR PUSTAKA
italoveyouforever.blogspot.co.id/2013/03/ketenagakerjaan-dan-pembangunan-ekonomi.html
http://junaidipiscesguru.blogspot.co.id/2010/12/ketenagakerjaan.html
http://lathifah-hasanah.blogspot.co.id/2012/05/makalah-ips-ekonomi-permasalahan.html

Anda mungkin juga menyukai