Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SISTEM UPAH

Disusun oleh : 1.Adinda Fasya As-Syafira


2. Azra Agna
3. Dhita Septiana Oktavina
4. Diana Ambarwati
5. Luwes Eka Amanda
6. Mulyana Fathur Rohman
7. Nisa Zahra Yani
8. Nurul Oktavia
9. Nyoman Adinata
10. Rahma Aulia Azzahra
11. Vio Sazza fitriansyah
12. Zalfa Zhahiya Putri
Kelas : Xl IPA 2
Guru Pembimbing : Etik Prasetyaningsih, S.Pd

KABUPATEN OKU TIMUR/ SUMATERA SELATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Teori dan Sistem Pengupahan”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah iniini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Belitang, 20 Oktober 2022

Penyusun
Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I ............................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1 .Latar Belakang ................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 5

2.1 Pengertian Sistem Upah ...................................................................................... 5

2.2. Tujuan Sistem Upah ........................................................................................... 6

2.3 Macam Kompensasi Pekerja ............................................................................... 7

BAB III ......................................................................................................................... 8

PENUTUP ..................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 8

3.2 Saran .................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke empatterbesar didunia,
setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Sedangkannegara kelima yang memiliki
penduduk terbesar adalah Jepang. Indonesiadengan jumlah penduduk 237.641.326
jiwa berdasarkan sensus penduduktahun 2010 menurut data Badan Pusat Statistik
Indonesia. Tentu saja halini menyebabkan Indonesia memiliki sumber daya manusia
atau tenagakerja yang melimpah, yang bisa disalurkan untuk mempercepat proses
pembangunan Indonesia.
Hal ini bisa terwujud kalau pengelolaan SDM dan SDA tadi terlaksanadengan
baik, terjadi perimbangan antara pendidikan/skill yang dimilikioleh tenaga kerja dan
ketersediaan lapangan kerja. Masalah akan timbul,apabila terdapat kesenjangan
antara jumlah tenaga kerja yang besar denganminimnya ketersedian lapangan kerja
yang ada. Dengan kata lain akanmenyebabkan semakin meningkatnya tingkat
pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin juga semakin besar dan memiliki
efek-efeknegatif yang lain pula. Maka dari itu akan dibahas dalam makalah
inimengenai permasalahan yang ada dalam pembangunan ketenagakerjaan
diIndonesia, dan peraturan perundang-undangan

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian sistem upah?
1.2.2 Apa tujuan sistem upah?
1.2.3 Apa saja macam-macam kompensasi pekerja?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui sistem upah
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan sistem upah
1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam kompensasi pekerja

4
BAB II
PEMBAHASAN

SISTEM UPAH
2.1 Pengertian Sistem Upah
Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang diberikan kepada pekerja
karena telah memberikan tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran upah bisa
dilakukan harian, mingguan atau bulanan.
Ada beberapa sistem upah yang bisa digunakan untuk menghitung upah pekerja
yaitu:
a. Sistem upah menurut waktu, yakni pemberian upah berdasarkan waktu
(lama) bekerja dari pekerja. Misalnya tukang bangunan dibayar per hari
Rp150.000,00 bila dia bekerja 10 hari maka akan dibayar Rp1.500.000,00.
b. Sistem upah menurut prestasi, yakni pemberian upah berdasarkan prestasi
(jumlah barang yang dihasilkan) pekerja. Semakin banyak jumlah barang
yang dihasilkan, semakin besar upah yang diterima pekerja.
c. Sistem upah borongan, yakni pemberian upah berdasarkan kesepakatan
pemberian kerja dan pekerja. Misalnya, untuk membuat rumah ukuran 30m
x 10 m disepakati diborongkan dengan upah Rp100.000.000,00 sampai
rumah tersebut selesai. Pembuatan rumah selain diborongkan bisa juga
dibayar dengan sistem upah menurut waktu, misalnya harian, dengan
tujuan agar pekerja bekerja lebih bagus dan hati-hati dalam membuat
rumah. Dengan demikian, umumnya jumlah upah harian yang dibayarkan
lebih mahal dibanding upah borongan.
d. Sistem upah premi, yakni pemberian upah dengan mengombinasikan sistem
upah prestasi yang ditambah dengan premi tertentu. Misalnya bila pekerja
mampu menyelesaikan 50 boneka dalam 1 jam akan dibayar Rp250.000,00
dan kelebihan dari 50 boneka akan diberi premi misal Rp30.000,00 per
boneka. Apabila seorang pekerja mampu membuat 70 boneka dia akan
menerima Rp250.000,00+(Rp30.000,00x20)=Rp850.000,00.
e. Sistem upah partisipasi, yakni pemberian upah khusus berupa sebagian
keuntungan perusahaan pada akhir tahun buku. Upah ini merupakan
bonus/hadiah. Jadi, selain menerima upah seperti biasa, pada sistem upah
ini, pekerja akan menerima sejumlah upah lagi setiap akhir tahun buku.
Sistem upah partisipasi disebut juga sistem upah bonus.
f. Sistem upah mitra usaha (co partnership), yakni pemberian upah seperti
sistem upah bonus, bedanya upah tidak diberikan dalam bentuk uang tunai
tapi dalam bentuk saham atau obligasi. Dengan memberikan, saham
diharapkan pekerja lebih giat dan hati-hati dalam bekerja, karena mereka
juga merupakan pemilik perusahaan.
g. Sistem upah indeks biaya hidup, yakni pemberian upah yang didasarkan
pada besarnya biaya hidup. Semakin naik biaya hidup, semakin naik pula
besarnya upah yang diberikan.
5
h. Sistem upah skala berubah (sliding scale), yakni pemberian upah
berdasarkan skala hasil penjualan yang berubah-ubah. Apabila hasil
penjualan bertambah, jumlah upah yang diberikan juga bertambah,
demikian pula sebaliknya.
i. Sistem upah produksi (production sharing), yakni pemberian upah
berdasarkan naik turunnya jumlah produksi secara keseluruhan. Bila
jumlah produksi naik 5%, upah juga naik 5%, demikian pula sebaliknya.
j. Sistem upah bagi hasil, yakni pemberian upah dengan memberikan bagian
tertentu kepada pekerja dari hasil (keuntungan) yang diperoleh. Sistem ini
biasa dipakai di sektor pertanian. Misalnya petani penggarap mengerjakan
sawah milik orang lain dengan bagi hasil separohan. Artinya, bila sawah
menghasilkan 2ton beras, petani penggarap mendapat 1ton dan pemilik
sawah juga mendapat 1 ton.

Di Indonesia pengusaha bisa memilih sistem upah yang sesuai untuk jenis
perusahaannya. Akan tetapi, pemerintah memiliki kewajiban menetapkan
berapa besarnya upah minimum yang harus diterima pekerja agar bisa hidup
layak.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 mengenai kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom maka
pemberlakuan UMR (Upah Minimum Regional) diubah menjadi UMP (Upah
Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten). Dalam hal
ini, pemerintah kota/kabupaten tidak boleh menetapkan UMK di daerahnya
yang jumlahnya di bawah UMP yang sudah ditetapkan oleh provinsi. Dalam
peraturan pemerintah tersebut dinyatakan pula antara lain:
a. UMP atau UMK hanya berlaku bagi pekerja yang memiliki masa
kerjakurang dari 1 tahun. Itu berarti bagi pekerja yang masa kerjanya lebih
dari 1 tahun berhak memperoleh upah di atas UMP atau UMK.
b. Bagi pengusaha yang telah memberikan upah di atas UMP atau UMK
dilarang menurunkan upahnya.
Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun
2003 yang mengatur pajak penghasilan bagi pekerja. Menurut peraturan ini,
bagi para pekerja yang menerima upah yang jumlahnya kurang atau sama
dengan UMP atau UMK, maka pemerintah wajib menanggung atau membayar
pajak penghasilan para pekerja tersebut. Peraturan ini dikeluarkan dengan
maksud mengurangi beban pajak para pekerja yang upahnya kurang atau sama
dengan UMP atau UMK

2.2. Tujuan Sistem Upah


Pada dasarnya,Sistem Upah memiliki 3 tujuan utama yaitu sebagai berikut :
1. Menarik para pekerja berbakat agar mau masuk ke dalam suatu perusahaan
2. Mempertahankan karyawan terbaik/teladan agar tetap berada dalam
perusahaan dan tidak pindah ke perusahaan lain
3. Memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja.

6
Untuk mencapai ketiga tujuan utama diatas,maka ada diperlukannya sistem
penguapahan yang baik. Sistem Pengupahan dapat dikatakan baik,jika
sudahmemenuhi syarat berikut ini yaitu :
• Mampu memuaskan kebutuhan dasar pekerja
• Upah yang diberikan sebanding dengan perusahaan lain di bidang yang sama
• Memiliki sifat yang adil dalam perusahaan

2.3 Macam Kompensasi Pekerja


Ada beberapa macam bentuk kompensasi pekerja,yaitu sebagai berikut:
•Upah Berdasarkan Waktu : Artinya adalah upah yang diberikan berdasarkan
banyak nya jam kerja. Bisa per jam,per hari,per minggu,ataupun per bulan.
Namun,pada umumnya adalah per bulan. Contoh pekerjaan yang mendapatkan
macam bentuk kompensasi ini adalah guru,PNS,dosen swastadan lain sebagainya
• Upah Berdasarkan Hasil : Artinya seorang pekerja akan diberikan upah
jikasudah menghasilkan sesuatu,bisa barang ataupun jasa. Semakin banyak
hasilyang dicapai,maka akan semakin banyak pula upah yang diterima. Upah
berdasarkan hasil tidak bergantung pada waktu,jadi harus ada hasil barudiberikan
upah,tidak seperti pada upah berdasarkan waktu,dimana walaupuntidak ada hasil
tetap diberikan upah asal jam kerjanya mencukupi. Pekerjaanyang mendapatkan
macam bentuk kompensasi ini adalah Marketin
•Komisi: Komisi merupakan bayaran yang diterima berdasarkan persentasehasil
penjualan. Bagian pemasaran atau manajer pemasaran biasanya dibayar
berdasarkan komisi atau kombinasi antara komisi dengan gaji
• Bonus : Bonus merupakan upah tambahan yang diterima pekerja selain darigaji
tetap yang sudah ada sebagai bentuk penghargaan. Biasanya,bonusdiberikan
perusahaan jika ada keuntungan lebih atau karyawan tersebutdianggap membantu
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan lebih.
• Pembagian Keuntungan : Ide pembagian keuntungan yang diterima perusahaan
digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja para pekerjanya.Beberapa
perusahaan memasukkan pembagian keuntungan ini pada program pensiun.
Dengan demikian,pekerja menerima keuntungan dengan bunga padasaat mereka
pensiun nanti.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang diberikan kepada pekerja
karena telah memberikan tenaganya kepada perusahaan. Pembayaran
upah bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan.
2. Tujuan sistem upah yaitu : menarik para pekerja berbakat agar mau masuk
ke dalam suatu perusahaan, mempertahankan karyawan terbaik/teladan
agar tetap berada dalam perusahaan dan tidak pindah ke perusahaan lain
dan memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja.
3. Macam kompensasi sistem pekerja: upah berdasarkan waktu, upah
berdasarkan hasil, komisi, bonus, dan pembagian keuntungan.

3.2 Saran
Dari pemebelajaran materi ini, diharapkan kita bisa mengerti tentang sistem
upah, tujuan sistem upah, dan kompensasi pekerja. Jadi, belajar itu tidak
hanya dari satu buku tetapi dari buku lainn juga bisa, karena buku adalah ilmu
pengetahuan untuk kita.

Anda mungkin juga menyukai