0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan4 halaman
Partisipasi anggota sangat penting bagi keberhasilan koperasi. Tanpa partisipasi aktif, efisiensi dan kinerja koperasi akan menurun. Bentuk partisipasi meliputi membayar iuran, menabung, memanfaatkan layanan koperasi, dan menghadiri rapat. Upaya meningkatkan partisipasi bisa dilakukan dengan memberikan insentif atau melibatkan anggota dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Partisipasi anggota sangat penting bagi keberhasilan koperasi. Tanpa partisipasi aktif, efisiensi dan kinerja koperasi akan menurun. Bentuk partisipasi meliputi membayar iuran, menabung, memanfaatkan layanan koperasi, dan menghadiri rapat. Upaya meningkatkan partisipasi bisa dilakukan dengan memberikan insentif atau melibatkan anggota dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Partisipasi anggota sangat penting bagi keberhasilan koperasi. Tanpa partisipasi aktif, efisiensi dan kinerja koperasi akan menurun. Bentuk partisipasi meliputi membayar iuran, menabung, memanfaatkan layanan koperasi, dan menghadiri rapat. Upaya meningkatkan partisipasi bisa dilakukan dengan memberikan insentif atau melibatkan anggota dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Partisipasi anggota sangat penting bagi perkembangan koperasi. Tanpa partisispasi anggota kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisiensi dan efektivitas anggota dalam rangka mencapai kinerja koperasi akan lebih besar. Partisipasi dibutuhkan untuk mengurangi kinerja buruk, mencegah penyimpangan, dan membuat pemimpin koperasi lebih bertanggungjawab (Ropke, 2003:39). Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Semua program yang harus dilaksanakan oleh mnajemen perlu memperoleh dukungan dari semua unsur atau komponen yang ada dalam organisasi. Tanpa dukungan semua unsur, pelaksanaan program-program manajemen tidak akan berhasil. Menurut Sitio dan Tamba (2001:30) keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif anggota. Apabila anggota koperasi berpartisipasi aktif dalam koperasinya maka usaha koperasi akan maju dan berkembang sehingga koperasi dapat dikatakan maju dan berhasil. Jadi partisipasi anggota menjadi sangat penting bagi keberhasilan usaha koperasi. Dengan partisipasi anggota maka sebuah koperasi akan terlihat bagaimana kinerja koperasi tersebut tercapai. 2.1.1 Bentuk Partisipasi Anggota Partisipasi anggota sangat penting bagi suatu koperasi untuk menentukan arah kegiatan atau usaha dalam memupuk modal dan memanfaatkan usaha-usaha pelayanan dalam koperasi. Ada beberapa pendapat tentang bentuk-bentuk partisipasi anggota dalam koperasi.Menurut Kartasapoetra (2003:126) partisipasi anggota aktif dapat diwujudkan dengan: 1. Membayar iuran wajib secara tertib dan teratur. 2. Menabung sukarela sehingga akan dapat menambah modal koperasi. 3. Memanfaatkan jasa koperasi (barang/belanja barang-barang dari koperasi) 4. Memanfaatkan dana pinjaman koperasi dengan taat mengangsur 5. Menghadiri rapat-rapat dan pertemuan secara aktif. Menurt Rusidi (1992:18) partisipasi anggota berdasarkan statusnya dapat diperinci menjadi : 1. Partisipasi anggota dalam RAT 2. Partisipasi anggota dalam penanaman modal melalui simpanan 3. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan yang disediakan koperasi. Untuk lebih jelasnya, bentuk partisipasi anggota tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Partisipasi anggota dalam RAT Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dimana dalam rapat ini semua anggota berhak menghadirinya. Dalam rapat, angggota diharapkan dapat terlibat langsung untuk menentukan perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan koperasi ke depan. Karena pada dasarnya rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi sebagai sarana yang dapat digunakan untuk menentukan arah kebijakan yang diambil untuk satu periode yang akan datang. Semua kebijakan yang akan diambil oleh pengurus harus mengacu pada hasil rapat anggota. 2. Partisipasi anggota dalam penanaman modal melalui simpanan Permodalan koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau anggota, Bank, dan lembaga-lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya atau sumber-sumber lain yang sah (UU No. 25 Tahun 1992 pasal 41). Menurut Sukamdiyo (1996:83) permodalan koperasi melalui simpanan antara lain : (1) Simpanan pokok, (2) Simpanan sukarela, (3) Simpanan wajib dan khusus, dan (4) Sisa Hasil Usaha dan cadangan-cadangan. 3. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan pelayanan yang disediakan koperasi Menurut Sukamdiyo (1996:102) salah satu tujuan pendidikan koperasi yaitu mengubah perilaku dan kepercayaan serta menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, khususnya para anggota koperasi tentang arti penting atau manfaat untuk bergabung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha dan pengambilan keputusan koperasi sebagai perbaikan terhadap kondisi sosial ekonomi mereka. Di sini anggota selain berperasn sebagai pemilik koperasi juga berperan sebagai pengguna atau pelanggan dari setiap kegiatan usaha koperasi. Entuk partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi dapat dilihat dari kesediaan mereka menggunakan berbagai macam jasa koperasi yang disediakan. 2.1.2 Upaya Meningkatkan Partisipasi Anggota Ada berbagai macam cara untuk dapat meningkatkan partisipasi, yang diantaranya dengan menggunakan materi atau nonmateri. Peningkatan partisipasi dengan menggunakan materi dapat melalui pemberian bonus, tunjangan, komisi dan insentif serta lainnya. Sedangkan peningkatan melalui nonmateri yaitu dengan cara memberikan suatu motivasi kepada semua komponen atau unsure yang ada dalam suatu lingkungan tertentu. Salah satu contohnya adalah dengan jalan mengikutsertakan semua komponen atau unsur, terutama dalam proses pembuatan perencanaan maupun dalam hal pengambilan keputusan. Dari berbagai macam cara, mana cara yang paling baik sudah barang tentu tidak dapat ditetapkan dengan pasti, sebab segala sesuatu akan sangat tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing. Cara yang paling tepat untuk suatu situasi dan kondisi, yaitu : mengikutsertakan semua komponen atau unsur secara langsung dalam proses pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan. Seperti kita ketahui bahwa seorang pemimpin tidak akan melaksanakan sendiri seluruh perencanaan dan keputusannya, sehingga dengan demikian perencanaan dan keputusan yang baik itu hanya akan tinggal diatas kertas saja. Dalam proses pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan sebaiknya kita mengikutsertakan semua komponen. Dengan demikian maka perencanaan dan keputusan yang dibuat kemungkinan akan menjadi lebih baik, sebab akan mendapatkan masukan atau bahan-bahan dari semua komponen atau unsure yang ada gunanya. Dengan cara seperti itu semua komponen atau unsur akan merasa semangat dalam mengerjakan tugas-tugasnya karena mereka merasa dianggap dalam hal pembuatan dan pengambilan keputusan. Cara-cara lain untuk meningkatkan partisipasi anggota pada koperasi, yaitu : · Menjelaskan tentang maksud tujuan perencanaan dan keputusan yang dikeluarkan. · Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan yang akan dikeluarkan. · Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua komponen dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan. · Memberikan kesempatan yang sama kepada semua komponen atau unsur yang ada. · Meningkatkan pendelegasian wewenang. Jadi kesimpulannya, cara meningkatkan partisipasi anggota dalam koperasi bisa dilakukan berbagai cara salah satunya adalah mengikutsertakan semua komponen atau unsur dalam pembuatan dan pengambilan keputusan. Kalau ingin meningkatkan perkembangan koperasi seharusnya kita mulai dari partisipasi para anggota jika anggota tidak ikut berpartisipasi maka semuanya akan sulit. Jadi, pemimpin seharusnya memikirkan para anggotanya untuk ikut berpartisipasi agar mereka menjadi ada gairah untuk bekerja dan merasa dianggap penting dalam hal yang menyangkut koperasi tersebut. Safari, H.2015.Partisipasi Anggota Koperasi.Skripsi.Universitas Negeri Semarang Hendar dan Kusnadi.1999. Ekonomi Koperasi (Untuk Perguruan Tinggi).Jakarta.Fakultas Ekonomi UI.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu