Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Partisipasi Masyarakat

Menurut Oakley, mendefinisikan bahwa partisipasi masyarakat sudah dapat dikatakan berpartisipasi
dengan menyumbangkan sumberdaya yang mereka miliki secara sukarela, walaupun masyarakat tidak
terlibat didalam penyusunan program atau mengkritisi substansi program yang mereka dukung.

2. Indikator Partisipasi Masyarakat

a. Indikator Kuantitatif

indicator ini lebih mudah digunakan untuk mengukur pasrtisipasi masyarakat dibandingkan dengan
indicator kualitatif.

Indikator kuantitatif terdiri dari :

1. Indikatir Ekonomis (Economics Indicators)

Dapat dilihat dari manfaat ekonomis yang didapatkan dari suatu kegiatan. Sebagai contoh, suatu
proyek pembangunan mempekerjakan masyarakat disekitar lokasi pembangunan sehingga masyarakat
tersebut memperoleh keuntungan scr finansial.

2. Indikator Organisasional (Organisational Indicators)

Dapat dilihat dari banyaknya orang dewasa didalam suatu lokasi pembangunan, yang
memiliki pengetahuan tentang organisasi yang berperan didalam suatu program pembangunan yang
sedang dilaksanakan.

3. Partisipasi dalam Aktivitas Proyek (Participation in Project Activities)

Dapat dilihat dari banyaknya yang menjadi anggota organisasi (panitia pembangunan), frekuensi
kehadiran dalam rapat-rapat pembangunan dan perubahan banyaknya anggota selama suatu proyek
berlangsung.

4. Momentum Pembangunan (Development Momentum)

Dapat dilihat dari adanya anggota masyarakat yang memperoleh pelatihan dan mengadakan
kerjasama dengan organisasi formal.

b. indicator kualitatif

Indikator ini lebih sulit dilihat dibandingkan indicator kuantitatif.

Indikator kualitatif terdiri dari :

1) Pertumbuhan Organisasional (Organisational Growth)


Pertumbuhan organisasional merujuk pada pembentukan structural organisasi. Sebagai contoh
adalah proses pemilihan panitia pembangunan. Didalam proses indicator ini terlihat dari kekuatan
masyarakat untuk memilih anggota pengurus panitia pembangunan tersebut.

2) Perilaku Kelompok (Group Behaviour)

Indikator ini terlihat dari peran masyarakat dan berkembangnya inisiatif kelompok dan rasa
solidaritas kelompok. Sebagai contohnya adalah Ketika proses pembangunan mengalami kekurangan
dalam pendanaan, masyarakat dengan sendirinya bersedia untuk menggalang dana tambahan dari
uang mereka sendiri tanpa harus diminta.

3) Kekuasaan Kelompok (Group Self-reliance)

Kekuasaan kelompok dapat dilihat dari seberapa yakin suatu kelompok dalam melakukan suatu
tindakan dalam kegiatan pembangunan. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat terhadap
peraturan dan perundangan yang berlaku di wilayahnya, sehingga masyarakat merasa yakin di dalam
mengambil tindakan.

3. Tingkat Partisipasi Masyarakat

Secara garis besar, perencanaan partisipatif mengandung makna adanya keikutsertaan masyarakat
dalam proses perencanaan pembangunan, mulai dari melakukan analisis masalah, memikirkan
bagaimana cara mengatasinya, mendapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah, mengambil
keputusan sendiri tentang alternative pemecahan masalah apa yang ingin diatasi. Partisipasi
masyarakat memiliki tingkatan yang dipengaruhi oleh seberapa besar pengaruh masyarakat didalam
pengambilan keputusan.

Jawaban:
Masyarajkat memiliki kendala seperti masyarakat yang mengharapkan insentif, jadi masyarakat
mengharapakn sebuah insentif atas ikut seratnya mereka dalam perencanaan pembangunan yang
sedang dilakukan. Adapulla kurangnya inisiatif, contohnya sepeerti terdapat Sebagian masyarakat
yang tidak mau mengorbankan Sebagian miliknya untuk kepentingan bersama. SElain itumasyarakat
juga tidak terorganisir dan tidak memiliki kapasitas memadai untuk terlibat secara produktif dalam
proses pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai