NRP : 5033231123
-Ringkasan Konten :
Jurnal ini menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat terhadap kebutuhan mereka terhadap
konservasi sumber daya alam. Oakley mencatat bahwa seringkali proyek-proyek konservasi
diatur dari luar tanpa melibatkan masyarakat setempat. Bagi proyek konservasi agar berhasil,
Oakley mengusulkan empat prinsip dasar: masyarakat harus merasa perlu adanya konservasi,
mereka membuat keputusan ekonomi tradisional berdasarkan lingkungan dan situasi mereka
sendiri, kontribusi sukarela lokal adalah syarat penting, dan kontrol lokal atas jumlah, kualitas,
dan distribusi manfaat dari aktivitas konservasi berkaitan langsung dengan keberlanjutan proyek
tersebut.Meskipun demikian, Oakley juga mengakui bahwa partisipasi dalam proyek-proyek
pembangunan masih seringkali lebih kuat dalam retorika daripada dalam kenyataan praktis.
Artikel ini mencatat bahwa sementara partisipasi dilihat sebagai sesuatu yang positif, proyek-
proyek tersebut harus mengidentifikasi dengan jelas jenis partisipasi yang diharapkan dan
menentukan metodologi yang sesuai untuk mempromosikannya..
-Analisis :
Dalam pendekatan ini, partisipasi melibatkan kontribusi sukarela atau bentuk-bentuk kontribusi
lainnya oleh masyarakat pedesaan ke dalam program dan proyek pembangunan yang sudah
ditetapkan. Proyek-proyek kesehatan, pasokan air, kehutanan, infrastruktur, dan proyek
pelestarian sumber daya alam, misalnya, menekankan kontribusi masyarakat pedesaan sebagai
bagian dari partisipasi.
-Kesimpulan :
Dalam jurnal ini, Penulis membahas konsep partisipasi dalam pembangunan, fokus pada
pengembangan proyek-proyek di pedesaan. Penulis mencatat bahwa partisipasi adalah konsep
yang kompleks dan sulit untuk didefinisikan dengan tepat. Banyak interpretasi tentang
partisipasi dalam pembangunan, namun pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga bentuk:
kontribusi, organisasi, dan memberdayakan.Pertama-tama, terdapat pandangan bahwa
partisipasi adalah bentuk kontribusi sukarela atau bentuk kontribusi lainnya dari masyarakat
pedesaan ke dalam program-program pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua,
partisipasi bisa berarti organisasi, yaitu membentuk struktur organisasi yang dapat menjadi
wadah partisipasi, apakah itu dibentuk dari luar atau tumbuh sendiri sebagai hasil dari proses
partisipasi.Ketiga, ada pandangan bahwa partisipasi adalah memberdayakan masyarakat
pedesaan untuk mengelola proyek-proyek pembangunan secara aktif, memungkinkan mereka
untuk memainkan peran yang semakin besar dalam kegiatan pembangunan.Penulis juga
menggarisbawahi pentingnya partisipasi dalam pembangunan. Partisipasi dianggap penting
karena dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proyek, mendorong swadaya di antara
peserta, dan meningkatkan jumlah orang yang dapat memanfaatkan pembangunan. Konsep ini
juga membantu memecahkan pola ketergantungan dan meningkatkan kontrol masyarakat
terhadap isu-isu yang mempengaruhi kehidupan mereka.Dalam konteks konservasi sumber daya
alam, partisipasi juga dianggap sebagai kunci untuk mencapai keberhasilan. Proyek-proyek
konservasi yang sukses harus memotivasi masyarakat pedesaan untuk mengambil tanggung
jawab dan mengelola praktik-praktik konservasi. Pentingnya memahami masalah konservasi
dari perspektif masyarakat pedesaan sendiri juga ditekankan, agar solusi yang diajukan dapat
diterima dan diimplementasikan dengan baik.Dalam kesimpulannya, partisipasi bukan hanya
konsep idealis atau humaniter, tetapi juga memiliki manfaat konkret dalam meningkatkan
efisiensi proyek, efektivitas, swadaya masyarakat, dan cakupan program pembangunan. Oleh
karena itu, strategi pembangunan yang mempromosikan partisipasi harus didasarkan pada
pemahaman dan persuasi, bukan hanya insentif jangka pendek atau pemaksaan. Selain itu,
partisipasi yang sukses melibatkan pemahaman mendalam tentang masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat pedesaan, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi solusi yang
relevan dan berkelanjutan.Dengan demikian, partisipasi masyarakat dalam proyek
pembangunan, termasuk di dalamnya proyek-proyek konservasi, adalah penting untuk mencapai
tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat pedesaan secara aktif
dalam proses pembangunan..