Anda di halaman 1dari 6

Nama : Riska Adilah Nasution

Nim : 21179014
Materi : Keunggulan-keunggulan khusus koperasi dan partisipasi
Angggota

A. Keunggulan - Keunggulan Khusus koperasi


Koperasi bersaing dengan organisasi lain dalam hal memperoleh anggota, modal,
pelanggan, dan sebagainya. Jika koperasi ingin menarik anggota, koperasi harus
menawarkan keunggulan khusus atau tambahan yang tidak dapat diberikan
organisasi-organisasi pesaingnya. Dalam pengertian yang sangat umum, dapat
dikatakan bahwa ada dua kondisi yang harus dipenuhi oleh suatu koperasi agar
menjadi alternatif yang menarik bagi anggota-anggota prospektifya.
1. Koperasi harus mampu memberikan (paling tidak) keunggulan yang sama
dengan alternatif-alternatif non-koperasi. Koperasi harus berhasil dalam
persaingan, koperasi harus memiliki kemampuan untuk memberikan keunggulan
(manfaat) “khusus” bagi anggotanya.
2. Sekalipun koperasi mampu menyaingin organisasi – organisasi lain dalam
kondisi, waktu dan tempat yang khusus, tetapi para anggotanya tidak dapat
berpartisipasi, maka dalam keunggulan semacam ini para anggota itu akan
kehilangan minat untuk menjadi anggota koperasi yang aktif.
Para anggota koperasi harus mampumengendalikan manajemen koperasi sedemikian
rupa sehingga manajemen dapat dan berkeinginan untuk memajukan kepentingan
anggotanya. Dengan kata lain suatu koperasi menghadapi dua bentuk tes/uji dalam
memperoleh anggotanya. Pertama, dengan memberikan “manfaat bersih” bagi
mereka – koperasi harus memilikiw keunggulan kompetitif yang potensial dibanding
dengan lembaga-lembaga lainya (market test). Kedua, koperasi harus
mengimplementasikan atau mewujudkan keunggulan ini bagi kepentingan
anggotanya (participation-test). Kedua tes ini bersama-sama membentuk
“cooperative- test”.
Untuk memberikan ilustrasi pada analisis dengan data yang sebenernya terjadi pada
kenyataan, dapat dilihat dari manfaat yang dirasakan oleh rata rata anggota koperasi
mesin di Jerman Barat (lihat Ide,1982).
a) Dibandingkan dnegan membeli dan mengoperasikanya mesin pertanian sendiri,
koperasi memberikan keuntungan bagi anggota sejumlah DM 12.000 per orang
setiap tahunnya. Ini berarti bahwa uji ekonomis (“economic test”)-nya negatif
bagi alternatif “tanpa spesialisasi”
b) Dibandingkan dnegan membeliw pelayanan dari seorang wirausaha, koperasi
memberikan keuntungan bersih sejumlah DM 1.000 per anggota setiap tahun ( ini
berarti bahwa uji pasar atau “market test” nya positif bagi koperasi).

B. Partisipasi anggota koperasi


Dalam organisasi koperasi, anggota merupakan salah satu elemen yang
menentukan keberhasilan di sebuah Koperasi. Anggota koperasi merupakan orang-
orang yang berkumpul, bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dan aspirasi melalui perusahaan yang mereka miliki dan mereka
kendalikan secara bersama-sama secara demokratis Mengapa anggota bisa menjadi
hal yang sangat penting bagi sebuah koperasi? Anggota koperasi adalah pemilik
koperasi sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Sebagai seorang pemilik, anggota
memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam penyertaan modal koperasi dengan
membayar simpanan, melakukan pengawasan dan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam Rapat Anggota, sedangkan sebagai pengguna jasa atau pelanggan, anggota
koperasi wajib untuk memanfaatkan fasilitas, layanan, dan jasa yang disediakan oleh
koperasi. Inilah yang menjadikan anggota menjadi hal penting dalam organisasi
koperasi. Akan tetapi tidak semua anggota dapat menjalankan perannya untuk
berpartispasi secara aktif sebagai seorang pemilik maupun sebagai seorang
pelanggan. Bahkan tidak jarang anggota koperasi yang tidak mengetahui peran atau
kedudukan yang dimilikinya sebagai anggota koperasi
Hal seperti di atas tentunya sangatlah disayangkan mengingat keberhasilan
koperasi dilihat dari berapa besar par-tisipasi anggota dalam menjalankan perannya
sebagai anggota Koperasi. Namun, minimnya partisipasi anggota juga tidak secara
mutlak merupakan kesalahan anggota dan juga koperasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat partisipasi anggota, salah satunya belum pahamnya anggota
terhadap perannya di dalam koperasi atau organisasi koperasinya yang belum dapat
memberikan pelayanan atau fasilitas secara maksimal kepada anggota sehingga dapat
menimbulkan rasa “enggan” bagi anggota untuk menjalankan peran anggotanya.
Dengan mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi anggota,
organisasi koperasi dapat menentukan strategi strategi yang dapat merangsang
partisipasi anggota dalam menjalankan perannya.
Dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota dapat digunakan berbagai cara
yang tentunya disesuaikan dengan kondisi yang ada pada koperasi tersebut. Salah
satu contohnya adalah dengan mengajak anggota untuk terlibat langsung dalam
kegiatan-kegiatan di organisasi koperasi, dan juga melibatkan anggota dalam
pengambilan keputusan penting di organisasi koperasi. Mengingat betapa pentingnya
partisipasi anggota, organisasi koperasi diharapakan tidak lagi menunggu anggota
berpartipasi secara aktif akan tetapi organisasi koperasilah yang mengajak langsung
anggota untuk berpartisipasi.

C. Koperasi dalam Segitiga Strategis


Untuk menganalisis keunggulan koperasi harus ada tiga pemain yang
diperhitungkan. Ketiga pemian itu adalah koperasi itu sendiri (cooperative), para
anggota atau anggota potensial (member atau potential members) dan pesaing
(competitor). Masing – masing dari komponen strategis tersebut sering disebut ”The
Third’s C Strateg” (customer / members, cooperative dan competitor).
Mengingat Koperasi adalah organisasi bisnis yang bertujuan meningkatkan
taraf hidup anggotanya dan ini merupakan tanggung jawab dan tugas ekonomi, maka
komitmen anggota harus dilihat hanya dari aspek-aspek ekonomi. Keterlibatan
anggota terhadap koperasi sangat bergantung dari sejauh mana koperasi dapat
menawarkan manfaat-manfaat ekonomi kepada para anggotanya, dan yang
merupakan nilai nyata dari manfaat tersebut adalah besarnya hasil lebih dari
perbandingan antara biaya-biaya transaksi dengan efisiensi pemasarannya. Factor
yang terpenting sebagai pengikat komitmen anggota adalah manfaat-manfaat pasar
koperasi dan biaya-biaya transaksi yang dihasilkan dari pertukaran barang. Biaya
transaksi yang rendah yang mengakibatkan barang koperasi lebih kompetitif adalah
kunci terpenting dalam bisnis dengan anggota.
Namun seperti yang telah dilansir oleh Yuyun Wirasasmita (1991), pada
kebanyakan koperasi saat ini masih menunjukkan hal – hal sebagai berikut :
a) Fungsi dan tujuan koperasi tidak seperti yang diinginkan oleh anggota
b) Struktur organisasi dan proses pengambilan keputusan sukar dimengerti dan
dikontrol, struktur organisasi dari sudut pandang anggota dianggap terlalu
rumit.
c) Tujuan koperasi dari sudut pandang anggota sering dianggap terlalu luas atau
terlalu sempit.
d) Perusahaan koperasi dengan para manajernya sangat dianggap terhadap
arahan pengurus dan atau pemerintah tetapi tidak tanggap terhadap arahan
anggota.Fasilitas koperasi terbuka juga bagi nonanggota sehingga tidak adak
perbedaan manfaat yang diperoleh anggota dan nonanggota.

D. Model “Kesesuaian” Partisipasi


Partisipasi dalam organisasi yang ditandai oleh hubungan identitas , dapat
diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh perusahaan koperasi ‘sesuai” dengan
kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Karena kebutuhan yang berubah-ubah dari
para anggotanya maupun usaha koperasi , dan tantangan lingkungan maka pelayanan
yang diberikan koperasi harus secara terus menerus diseuaikan. Untuk mewujudkan
penyesuaian yang berkelanjutan dari pelayanan tersebut pada kebutuhan anggota,
anggota harus mampu (memiliki kemampuan/kopetensi) dan mau (memiliki
motivasi) untuk mempengaruhi dan mengontrol manajemen.
Partisipasi sebagai suatu alat dapat dijelaskan dalam tiga konteks partisipasi;
(1) partisipasi anggota dalam mengkontribusikan atau menggerakkan sumber-sumber
dayanya, (2) partisipasi anggota dalam mengambil keputusan (perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi), (3) Partisipasi anggota dalam menikmati manfaat.
Ketiga aspek partisipasi merupakan satu kesatuan atau saling berhubungan
antara yang satu dengan yang lainnya; anggota yang tidak menikmati manfaat tidak
akan mengkombinasikan sumber-sumber daya miliknya; manfaat koperasi tidak akan
diberikan bagi anggota jika mereka tidak dapat atau tidak mau berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan pada koperasi.
Partisipasi dapat diartikan sebgai suatu proses di mana sekelompok orang
(anggota ) menemukan dan mengimplementasikan ide-ide atau gagasan koperasi.
Dengan partisipasi para anggota mengisaratkan dan menyatakan kepentingannya,
demikianpula dengan partisipasi sumber-sumber daya itu digerakkan dan keputusan-
keputusan itu di implementasikan dan di evaluasi. Perwujudan loyalitas anggota
melalui partisipasi ini bisa dilakukan atau meningkat jika kebijakan yang diambil
oleh koperasi berdasarkan apa yang menjadi keinginan anggota atau adanya
kesesuaian antara keinginan anggota dengan kebijakan yang diambil oleh koperasi

E. Alat Partisipasi
Alat partisipasi anggota untuk menekan pengurus koperasi dengan exit, voice,
dan vote jika tidak terjadi kesesuaian antara pengurus dengan anggota.
a. dengan “voice” anggota koperasi dapat mempengaruhi manajemen dengan
cara
bertanya, mencari, atau memberi informasi maupun dengan mengajukan
ketidaksepakatan dan kritik.
b. Dengan “vote” anggota dapat mempengaruhi atas siapa yang akan dipilih
menjadi manajer atau anggota badan pengawas dan pengurus lain dalam
koperasinya.
c. Dengan “exit” anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan
meninggalkan
koperasinya (membeli input dengan lebih sedikit dari koperasi dan lebih
banyak
membeli dari pesaing) atau dengan cara mengancam keluar dari keaggotaan
koperasi, maupun mengurangi kegiatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai