Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana koperasi sebagai badan usaha dapat berperan dalam memberikan dampak positif pada

anggotanya dan masyarakat sekitarnya? Berikan contoh konkret tentang bagaimana koperasi dapat
mendukung pemberdayaan ekonomi anggota dan meningkatkan kesejahteraan lokal.

Jawab :

Koperasi sangatlah memberikan dampak positif bagi anggotanya serta masyarakat sekitar, karena
koperasi menjadi salah satu penggerak ekonomi rakyat, dan dapat meningkatkan taraf hidup
anggota serta masyarakat umum, terlebih lagi koperasi dijalankan atas dasar asas kekeluargaan.

Koperasi juga berperan secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan anggota dan
masyarakat di sekitarnya yang membutuhkan. Koperasi bisa memperkokoh perekonomian rakyat
sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, dengan koperasi sebagai guru
utamanya.

Sesuai dengan fungsi dan perannya, koperasi harus mampu memberikan manfaat bagi kehidupan
masyarakat terutama kepada para anggotanya.

Berikut ini adalah beberapa manfaat koperasi bagi anggota serta masyarakat luas

1. Manfaat Koperasi Bagi Anggotanya


a. Memberikan kemudahan dan pelayanan yang baik bagi anggota
b. Koperasi memberikan kemudahan bagi anggota untuk menikmati fasilitas yang disediakan
c. Mudah merencanakan pengeluaran bagi anggotanya sehingga kualitas hidup meningkat
2. Manfaat Koperasi Bagi Kehidupan Masyarakat Luas
a. Mengurangi tingkat pengangguran
b. Dapat membantu dan memperkokoh tatanan perekonomian nasional

Koperasi merupakan salah satu sarana yang efektif dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal
(PEL). Hal ini terjadi seiring dengan perannya sebagai motor pertumbuhan ekonomi, pencipta akses
pasar, dan penumbuh partisipasi demokratis (Shava & Hofisi, 2019).

Menurut data Kementrian Koperasi dan UKM jumlah koperasi aktif Indonesia relatif banyak, tetapi
pada tahun 2021 sampai sekarang mengalami penurunan, ada beberapa faktor penyebabnya antara
lain masalah perijinan dan serangkaian problematika terkait tata kelola serta rendahnya partisipasi
anggota.

Data dan sejumlah hasil studi juga mengindikasikan bahwa koperasi Indonesia cenderung semakin
kurang diminati oleh masyarakat dan kurang bisa bersaing, serta semakin tergantung dari
pendanaan modal pihak luar (karena semakin rendahnya partisipasi anggota).

Untuk mengembalikan minat dan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi aktif
dalam koperasi serta mengungkit daya saing koperasi Indonesia, koperasi Indonesia mervitalisasi
model bisnis yang berpotensi menjadi nilai tambah koperasi dibandingkan organisasi berorientasi
bisnis lain di Indonesia. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah dengan menekankan
identitas koperasi sebagai alat pembangunan yang sungguh-sungguh hadir untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat lokal.

Pemberdayaan koperasi juga harus diperhatikan terutama bagi anggotanya, yang perlu ditangani
secara profesional, dengan cara pembinaan anggota dan berbagai upaya yang dilakukan seperti
pendidikan, pelatihan, pendampingan, penyuluhan dsb.
Pendekatan pemberdayaan koperasi yang selama ini ditempuh pemerintah dengan top down
tampaknya membuat banyak koperasi baik primer maupun sekunder tidak dapat diharapkan
menciptakan kemandirian dan menimbulkan ketergantungan. Dalam kehidupan perekonomian pada
era globalisasi sangat kompetitif, oleh karena itu dengan pendekatan pemberdayaan koperasi mulai
dengan botoom-up. Berangkat dari asumsi tersebut, model pemberdayaan koperasi berbasis
anggota disarankan untuk pemberdayaan koperasi masa yang akan datang.

Dalam sebuah koperasi, anggota mempunyai posisi sentral , yaitu menjadi sumber kekuatan dengan
berfungsi sebagai penggagas, pengendali, pemimpin dan sekaligus sebagai pengguna dari
kelangsungan kehidupan koperaisi, ini berarti kunci upaya pemberdayaan koperasi utama terletak di
tangan anggota.

Menurut Gray & Butler pada dasarnya koperasi menegakkan tiga prinisp utama terkait dengan
penting anggota :

1.Sebagai pengguna-pemilik
2.Sebagai pengguna-penggendali
3.Sebagai pengguna-penikmat

Posisi sentral anggota sangat ditentukan sejauh mana penerapan tiga fungsi anggota tersebuta
dapat diwujudkan sebagai satu kesatuan yang saling terkait secara fungsional maupun operasional.
Ini berarti bahwa perolehan manfaat menjadi anggota koperasi (anggota sebagai pengguna)
bukanlah merupakan hal yang berdiri sendiri, melainkan buah yang didapat karena adanya
partisipasi dari anggota sebagai pengendali, karena pada anggota tertanam rasa ikut memiliki
terhadap koperasi (anggota sebagai pemilik). Dengan demikian pencapaian tujuan koperasi dalam
arti keberhasilan anggota sebagai pengguna, sangat tergantung pada kadar kualitas anggota sebagai
pengguna, sangat tergantung kualitas individu, baik yang menyangkut anggota sebagai pemilik
maupun anggota sebagai pengendali.

Sumber :

https://media.neliti.com/media/publications/221065-pemberdayaan-koperasi-berbasis-
anggota.pdf
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5559473/manfaat-koperasi-bagi-masyarakat-anggota-
dan-pelaku-usaha

https://repository.usd.ac.id/42603/1/7986_MSDJ_Stephanus_Mei2022.pdf

Anda mungkin juga menyukai