Anda di halaman 1dari 10

KOPERASI TONGGAK KEMAJUAN BANGSA

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : Benzufriadi

Nomor induk Mahasiswa /NIM :020420657

Kode/ Nama Mata Kuliah :ADPU4330/ Perkoperasian

Kode / Nama UPBJJ :14/Padang

Masa Ujian : 2020.2

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia. Usaha
pemerintah untuk membangun perekonomian masyarakat Indonesia selama ini,
termasuk saat menghadapi masa krisis ekonomi yang telah beberapa kali melanda
perekonomian Indonesia, melalui tiga pilar badan usaha yang menopang
perekonomian Indonesia yang senantiasa melaksanakan aktivitasnya yakni : Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan Usaha
Koperasi.
Sebagai salah satu tonggak utama pembanguan perekonomian Indonesia,
koperasi berasaskan atas asas kekeluargaan. Karenanya koperasi di Indonesia telah
membantu roda perekonomian, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Di
Indonesia koperasi diinisiasi oleh seorang yang bernama Patih R. Aria Wiria dengan
melihat banyaknya pegawai yang terjerat pinjaman hutang dengan bunga yang tinggi.
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha selalu dengan semangat
tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup
menjalankan kewajiban sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan
pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
Koperasi merupakan lembaga menjalankan kegiatan usaha yang sangat
membantu dan dibutuhkan oleh anggota koperasi khususnya masyarakat.
Perekonomian yang berkembang di wilayah perdagangan seperti pasar harus
didukung oleh suatu aktivitas ekonomi yang dapat melibatkan para pedagang di
dalamnya dan memberi keuntungan kepada para pelakunya yaitu para pedagang.

B. Permasalahan
1. Apakah tujuan dan sasaran kegiatan koperasi sebagai landasan ekonomi ?
2. Apakah kelemahan dan hambatan koperasi sebagai tonggak perekonomian ?
3. Apa saja alternatif koperasi untuk perekonomian ke depannya ?
4. Bagaimanakah koperasi sebagai tonggak kebangkitan perekonomian
Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari cooperation secara harfiah berarti kerja sama. Meskipun
koperasi berarti kerja sama, namun hal itu tidak berarti setiap kerja sama selalu
berarti koperasi. Koperasi dalam uraian ini mengandung pengertian khusus yaitu
kerja sama dalam usaha ekonomi dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku
universal.
a. Koperasi menurut International Labor Organization
Koperasi adalah kumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan
terbatas, yang secara sukarela bergabung untuk mecapai tujuan bersama
yang bersifat ekonomi melalui pembentukan badan usaha yang diawasi
secara demokratis, yang memberikan modal yang diperlukan dan menerima
resiko serta manfaat dari usahanya secara adil.
b. Menurut Ewell Paul Roy, Ph.D
Koperasi adalah perkumpulan, biasanya berbadan hukum, mempunyai
tujuan ekonomi yang dibentuk oleh dan untuk orang-orang atau perusahaan
yang memiliki kebutuhan sama, yang memiliki suara yang sama dalam
manajemen, yang memberikan modal yang sama atau seimbang, serta
memperoleh pelayanan dan manfaat yang seimbang dari koperasi tersebut.
c. Menurut Paul Hubert Chasselman
Koperasi adalah sistem ekonomi dengan muatan sosial.
2. Prinsip-prinsip koperasi
Seluruh koperasi di Indonesia wajib menerapkan dan melaksanakan prinsip-
prinsip koperasi sebagai berikut :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Pengelolaan dilakukan oleh anggota secara demokratis
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. Kemandirian
f. Pendidikan perkoperasian
g. Kerja sama antar koperasi
3. Ciri-ciri koperasi
Beberapa ciri-ciri dari koperasi yaitu :
a. Terdiri dari perkumpulan orang
b. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa
c. Jasa modal dibatasi
d. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
e. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggotanya.
f. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.
B. Analisis Permasalahan
1. Tujuan dan sasaran kegiatan koperasi sebagai landasan ekonomi kerakyatan
Tujuan utama penyelenggaraan sistem ekonomi kerakyatan pada dasarnya adalah
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan
kemampuan masyarakat dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian. Bila
tujuan utama ekonomi kerakyatan itu dijabarkan lebih lanjut maka sasaran pokok
ekonomi kerakyatan dalam garis besarnya meliputi lima hal :
a. Tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh
anggota masyarakat.
b. Terselenggaranya sistem jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang
membutuhkan.
c. Terdistribusikannya kepemilikan modal material secara relative merata di
antara anggota masyarakat.
d. Terselenggaranya pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi setiap
anggota masyarakat.
e. Terjaminnya kemerdekaan setiap anggota masyarakat untuk mendirikan
dan menjadi angota serikat-serikat ekonomi.
2. Kelemahan dan hambatan koperasi sebagai tonggak pembangunan ekonomi
Dilihat dari definisi dan ruang lingkup serta karakteristik anggotanya yakni kecil
ruang lingkup usahanya dan anggotanya umumnya adalah rakyat kecil dengan modal
terbatas dan kemampuan manajerial yang juga terbatas. Memiliki sejumlah hambatan
dalam upaya memainkan perannya dalam “kancah” perekonomian nasional. Tiga
kelemahan yang menonjol yang dimiliki oleh koperasi yaitu :
a. Modal anggotanya yang relative sedikit dan lemah dalam pengelolaannya
b. Kualitas sumberdaya manusia yang mengelola koperasi yang relatif rendah
c. Kurang terjalinnya kerjasama, baik antar pengurus, antar anggota, antara
pengurus dan pengawas maupun atntara pengurus dan anggota
d. Proses pengambilan keputusan yang bersifat demokratis cenderung
menghasilkan putusan
Berkaitan dengan keempat kelemahan koperasi di atas, pada umumnya koperasi di
Indonesia tidak memiliki daya saing dan dilihat dari posisi bisnisnya sebagian besar
koperasi berada pada posisi “bertahan” dan cenderung ke arah “lemah”.
3. Beberapa alternative koperasi untuk langkah berikutnya
Bertolak dari kelemahan yang dimiliki oleh koperasi, sejumlahal alternatif
langkah dapat digunakanuntuk mengatasinya yaitu :
a. Revitalisasi peran koperasi dalam sistem perekonomian nasional
b. Memperbaiki akses koperasi terhadap permodalan, teknologi, informasi
dan pasar serta memperbaiki iklim usaha
c. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya pembangunan
d. Mengembangkan potensi sumber daya lokal.
Secara lebih teknis dengan melakukan pendekatan yakni
competition,cooperation, dan consentration. Ketiga pendekatan di atas lebih bersifat
institusional atau kelembagaan dalam hal lembaga pemerintahan yang bertanggung
jawab atas perkembangan dan pemberdayaan koperasi. Dari sisi praktis langkah yang
perlu di ambil dalam upaya memberdayakan koperasi harus di dasarkan kepada
kelemahan yang ada. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia
merupakan hal yang pokok pada koperasi.
Program pelatihan dan pendampingan koperasi yang bersifat terpadu dan
berkesinambungan merupakan salah satu plihan terbaik. Namun perlu di tekankan
disini bahwa aspek kemandirian harus lebih diutamakan. Artinya insiatif pengadaan
atau pelaksanaan program pelatihan dan pendampingan harus berasal dari pihak
pengurus dan anggota koperasi
4. Koperasi sebagai tonggak kebangkitan perekonomian Indonesia
Untuk mencapai pembangunan yang berkeadilan sosial mencakup perlu adanya
penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan
kebijakan ekonomi, adanya pendekatan pembangunan berkelanjutan yang
multidisipliner dan multicultural dan adanya pengajian ulang pendidikan dan
penfgajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di sekolah - sekolah dan perguruan tinggi.
Salah satu cerminan dari sistem ekonomi kerakyatan adalah koperasi. Koperasi
mengutamakan kesejahteraan bagi anggotanya, hanya saja saat ini eksistensi koperasi
itu sendiri telah meredup seiring dengan perkembangan di era pasar bebas saat ini.
Seperti yang diketahui bahwa pakar – pakar ekonomi Indonesia yang
memperoleh pendidikan ilmu ekonomi “Mazhab Amerika”, pulang ke negerinya
dengan penguasaan peralatan teori ekonomi yang abstak dan serta merta merumuskan
dan menerapkan kebijakan ekonomi yang menghasilkan pertumbuhan, yang menurut
mereka juga akan membawa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi rakyat dan bangsa
Indonesia.
Keangkuhan dari pakar – pakar ekonomi dan komitmen mereka pada kebijakan
ekonomi gaya Amerika merupakan kemewahan yang tak dapat lagi di toleransi
Indonesia. Praktek – praktek perilaku yangdi ajarkan paham ekonomi yang demikian
dan upaya mempertahankannya berdasarkan pemahaman yang tidak lengkap dari
perekonomian, hukum dan sejarah bangsa Amerika mengakibatkan terjadinya praktek
– praktek yang keliru secara intelektual yang harus dibayar mahal oleh Indonesia.
Proses industrial sebaiknya dimulai dari daerah pedesaan berdasarkan potensi
unggulan daerah masing – masing dengan orientasi pasar dan ini sejalan dengan era
otomi daerah yang merupakan realitas mayoritas penduduk Indonesia dapat dilakukan
dengan memanfaatkan potensi setempat. Berkembangnya kegiatan sosial ekonomi
pedesaan akan membuat desa berkembang menjadi jaringan unggulan perekonomian
bangsa yang di dukung infra struktur dan fasilitas lainnya.
BAB III
SIMPULAN
Koperasi merupakan asosiasi orang yang bergabung dan melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang
lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara
demokratis oleh anggotanya.
Koperasi merupakan bentuk organisasi ekonomi yang selaras dengan sistem
ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi. Melalui pemberdayaan koperasi
pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan di antara kesenjangan antara “si kaya” dan
“si miskin” semakin sempit akan dapat diwujudkan. Upaya kearah yang dicita –
citakan oleh sebagian besar rakyat Indonesia tersebut merupakan tanggung jawab
semua pihak atau semua pemangku kepentingan (stakeholder) yakni rakyat di segala
lapisan dan pemerintah.
Peningkatan kualitas sumber daya manuasi pelaku usaha dan pengelola
/pengurus serta anggota koperasi dalam arti luas merupakan kunci dari semua upaya
pemberdayaan koperasi. Dengan demikian produk domestic bruto (PDB) per kapita
yang tinggi dan indeks pembangunan manusia yang juga tinggi dibarengi dengan
kecilnya kesenjangan antara “si kaya” dan “si miskin” atau pertumbuhan ekonomi
yang berkeadilan sosial pada saatnya akan terwujud.
DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Djabaruddin.2017. Perkoperasian, Cetakan Ke-15. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai