Anda di halaman 1dari 17

Sri Mayasari, ST

UNIBA SURAKARTA
2015
Batik tulis dan cap juga hanya diterapkan pada
bahan dari serat alami, seperti katun, sutra dan
wol. Secara umum proses pembuatan batik
melalui 3 tahapan yaitu pemberian malam (lilin)
pada kain, pewarnaan,  dan pelepasan lilin dari
kain.
Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita
atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam.
Proses pemberian malam ini dapat menggunakan proses batik tulis
dengan canting tangan atau dengan proses cap.

Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik
tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist). Setelah
diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat
dilakukan beberapa kali sesuai Keinginan,tergantung berapa warna yang
diinginkan.

Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam


dilunturkan dengan proses pemanasan.Proses perebusan ini dilakukan
dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna
yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah
perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.
Alat- alat yang diperlukan:

Canting atau cap --> canting adalah alat untuk membatik , biasanya terbuat dari bahan
tembaga yang ujungnya menyerupai paruh  burung sedangkan cap adalah alat semacam
stempel besar yang terbuat dari tembaga
Malam/lilin --> malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa
gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin
Proses Pembuatan batik cap adalah sebagai berikut :
Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi
dengan bahan yang empuk
Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan
malam ini tetap dalam kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius
Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang
lebih yang tercelup cairan malam adalah 2 cm bagian bawah
 cap )
 Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan
yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi.
Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori
hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori.
Setelah proses penge-cap-an selesai , kain mori
selanjutnya akan akan masuk ke  proses pewarnaan, dengan
cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang
berisi warna yang sudah dipilih. 
PROSES PEMBUATAN BATIK CAP
Kain mori yang
permukaannya telah
diresapi oleh cairan
malam, tidak akan
terkena dalam proses
pewarnaan ini.
Setelah proses
pewarnaan, proses
berikutnya adalah
penghilangan berkas
motif cairan malam
melalui proses
penggodogan atau
ngelorot. 
sehingga akan nampak 2
warna, yaitu warna
dasar asli kain mori yang
tadi tertutup malam, dan
warna setelah proses
pewarnaan tadi.
PROSES NGLOROT BATIK
Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, maka harus
dimulai lagi dari proses penge-cap-an cairan malam - pewarnaan -
penggodogan lagi.Sehingga diperlukan proses berulang untuk
setiap warna.

Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses perkawinan
warna, karena permukaan kain mori yang telah diwarna
sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan
berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan
& perkawinan warna.

•Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses


pembersihan dan pencerahan warna dengan soda.
•Selanjutnya dikeringkan dan disetrika. 
BATIK CAP

Anda mungkin juga menyukai